Anda di halaman 1dari 12

Masalah Gizi Pada Remaja dan

Dewasa
Oleh :
AL ANZUHRAFUL
DERI SISWANTO
A. Gizi Pada Remaja dan Dewasa

1. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan


makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung,


gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari
bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu.
Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam,
daging, susu serta hasil olahan, seperti keju.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-


sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung
berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
2. Prinsip Gizi Pada Remaja

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-


perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif
dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan
seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan
fungsi endokrin.

Periode Adolesensia ditandai


dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) Pada
periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena
berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :
ü Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
ü Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja

Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja :

ü Kemampuan keluarga untuk


membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
ü Pekerjaan
4 Kebutuhan Gizi Seimbang

Pada anak remaja asupan berkontribusi 30 % atau lebih


dari total asupan kalori remaja setiap hari. Oleh karena
itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih asupan yang
sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan
pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.

Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari,


13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55
g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan,
keju, kerang dan udang (hewani).
Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan
tahu.
5 Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi

Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh


usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi.
Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan
kurang berat badan lebih banyak
akanmelahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah)
dibandingkan dengan wanita dengan usia
reproduksi yang aman untuk hamil.

6 Gizi Remaja Menuju Reproduksi Sehat

Remaja wanita 15 – 21 tahun kedudukannya sangat


penting karena merupakan persiapan calon ibu. Keadaan
kesehatan remaja, erat hubungannya dengan gizi.
Kegemukan, kurang energi kronis, dan anemia merupakan
tiga masalah gizi pada usia ini.
7. Masalah Gizi pada Remaja

~ Obesitas
~ Kurang Energi Kronis
~ Anemia
~ Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa
~ Makanlah aneka ragam makanan
~ Makanlah makanan untuk mencukupi
kecukupan energi.
~ Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah
dari kebutuhan energi.
~ Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari
kecukupan energi
~ Gunakan garam beryodium

~ Makanlah makanan sumber zat besi.

~ Biasakan makan pagi.

~ Minumlah air bersih yang aman dan cukup


jumlahnya.

~ Lakukan aktivitas fisik secara teratur.

~ Hindari minum minuman beralkohol.

~ Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

~ Penilaian Status Gizi Pada Remaja


Kesimpulan

Kesimpulan status gizi pada remaja di Indonesia yaitu


kurang zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak), kurang zat
gizi mikro (vitamin, mineral). Kurang zat gizi makro dan mikro
menyebabkan tubuh menjadi kurus dan BB turun drastis, pendek,
anemia, sakit terus menerus. Remaja rentan mengalami kurang
gizi pada periode puncak tumbuh kembang yang kedua kurang
asupan zat gizi karena pola makan yang salah.

Kurang zat besi & gizi lain yang penting untuk tumbuh
kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua masalah status
gizi remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan status
gizinya, karena remaja membutuhkan zat gizi untuk tumbuh
kembang yang optimal dan remaja perlu suplementasi gizi guna
meningkatkan status gizi dan kesehatannya.
Saran

Remaja membutuhkan Suplementasi Iron /zat


besi & Zinc/seng yang cukup, karena remaja yang
anemia/rentan kurang zinc (sumber zat besi & Zn
hampir mirip yaitu sumber hewani seperti daging,
produk laut & sumber nabati seperti kacang-
kacangan), remaja (membutuhkan zat besi & Zn
untuk tumbuh kembang), pemberian zat besi
(mengobati remaja yang anemia, pemberian
zinc(meningkatkan pembentukan sel-sel baru,
pemberian Iron & zinc (meningkatkan status besi &
Zn/meningkatkan tumbuh kembang dan kesehatan).
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA.

Anda mungkin juga menyukai