Anda di halaman 1dari 7

Kebutuhan cairan dan

elektrolit
Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Anif Magfiroh
2. Dian Fitria Agustina
3. Dyah Ayu Kusumastuti
4. Muhammad Alfian Nur Majid
5. Muhammad Randi Irmawan
6. Puput Puji Rahayu
7. Putri Nofitasari
8. Vara Zulfi Nofita Sari
Konsep dasar cairan dan
elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah 2. Pergerakan Cairan Tubuh
suatu proses dinamik karena metabolisme a. Osmosis
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap Bergeraknya molekul atau zat
dalam berespon terhadap stresor, fisiologi, terlarut melalui membran
dan lingkungan. semipermeabel (permeabel selektif)
1. Faktor Pengaruh Keseimbangan dari larutan berkadar lebih rendah
Cairan dan Elektrolit ke larutan yang lebih tinggi.
a. Usia
b. Temperatur lingkungan b. Difusi
c. Diet Proses bergeraknya molekul
d. Stress lewat pori-pori. Larutan akan lebih
e. Sakit bergerak dari konsentrasi tinggi ke
f. Tindakan medis arah larutan berkonsentrasi rendah
g. Pengobatan sampai terjadi keseimbangan.
h. Pembedahan
c. Transpor Aktif
Partikel bergerak dari b. Anti Diuretik Hormon (ADH)
konsentrasi rendah ke tinggi ADH dibentuk di hipotalamus
karena adanya daya aktif dari dan disimpan dalam
tubuh seperti pompa jantung. neurohipofisis dari hipofisis
3. Pengaturan Keseimbangan Cairan posterior. Stimulus utama untuk
a. Rasa Dahaga sekresi ADH adalah peningkatan
• Penurunan fungsi ginjal osmolaritas dan penurunan cairan
merangsang pelepasan renin, ekstra sel. Hormon ini
yang menimbulkan produksi meningkatkan reabsobsi air.
angiotensin II (merangsang c. Aldosteron
hipotalamus untuk Hormon ini disekresi oleh
melepaskan substrat neural) kelenjar adrenal yang bekerja
yang bertanggung jawab pada tubulus ginjal untuk
terhadap sensasi haus. meningkatkan absorbsi natrium.
• Osmoreseptor di hipotalamus Pelepasan ini dirangsang oleh
mendeteksi peningkatan perubahan konsentrasi kalium,
tekanan osmotik dan natrium serum dan sistem
mengaktifasi jaringan saraf angiotensin renin, serta sangat
yang mengakibatkan sensasi efektif dalam mengendalikan
rasa dahaga. hiperkalemia.
c. Paru-paru
d. Prostaglandin d. Gastrointestinal
Adalah asam lemak alami yang 5. Pengaturan Elektrolit
terdapat dalam banyak jaringan a. Natrium (Na)
dan berfungsi dalam merespon Kation paling banyak yang
radang, pengendalian TD, terdapat pada cairan ekstrasel. Na
kontraksi uterus, dan mobilitas mempengaruhi keseimbangan air,
GI. hantaran impuls saraf, dan
e. Glukokortikoid kontraksi otot
Meningkatkan resorpsi b. Kalium (Ca)
natrium dan air, sehingga volime Kation utama cairan intrasel.
darah naik dan terjadi retensi Berfungsi sebbagai excitability,
natrium. Perubahan kadar neuromuskuler, dan kontraksi
glukokortikoid menyebabkan otot
perubahan pada keseimbangan c. Kalsium (K)
volume darah. Berguna untuk intregitas kulit
4. Cara Pengeluran Cairan dan struktur sel, konduksi jantung,
Pengeluaran cairan terjadi melalui pembekuan darah, serta
organ-organ seperti: pembentukan tulang dan gigi
a. Ginjal
b. Kulit
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT SERTA
KESEIMBANGAN ASAM BASA

1. Hipovelemi Suatu keadaan dimana darah


Terjadi jika air dan elektrolit hilang menjadi basa karena pernapasan
pada proporsi yang sama, ketika yangh cepat dan menhyebabkan
mereka pada cairan tubuh normal, kadar CO2 dalam darah menjadi
sehingga rasio elektrolit serum rendah.
terhadap air tetap sama 5. Asidosis Metabolik
2. Hipervolemi Kondisi dimana keseimbangan
Perluasan isotonik dari CES yang asam-basa tubuh terganggu karena
disebabkan oleh retansi H2O dan adanya peningkatan produksi asam
Na yang abnormal dalam proporsi atau berkurangnya produksi
yang sama. bikarbonat.
3. Asidosis Respiratorik 6. Alkalosis Metabolik
Keadaan turunnya Ph darah yang Suatu keadaan dimana darah dalam
disebabkan abnormal pada paru-paru. kedaan basa karena tingginya kadar
4. Alkaliosis Respiratorik bikarbionat.
Asu han keperawatan gangguan
kebutuhan cairan dan
elektrolit

KASUS

Pada tanggal 24 November 2017 Pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD dengan
keluhan diare selama 2 hari. Klien berusia 50 Th. dan mengatakan sudah 2 hari diare.
BAB encer, berlendir dengan frekuensi 4-5 ×/hari. Menurut observasi perawat badan
klien panas, warna dan bau feses khas, setelah ditanya kembali klien mengatakan
sebelumnya makan-makanan pedas. Berdasarkan pemeriksaan fisik di dapatkan
TTV. TD: 110/70 MmHg, N: 78×/menit, RR: 20×/menit, S: 37,5‫ﹾ‬C. Keadaan umum
klien lemah, mukosa bibir kering.

DIAGNOSA
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit Berhubungan dengan Kehilangan
Cairan Sekunder.
INTERVENSI

No.
TGL Tujuan Intervensi Rasional
Dx
25/11 Setalah dilakukan - Kaji KU klien - Mengatasi perubahan
2017 1 tindakan keperawatan keadaan dari pasien
dalam waktu 1x24 - Kaji output dan - Menentukan kehilangan
Jm jam diharapkan input klien dan kebutuhan cairan
14.00 masalah dapat teratasi
dengan KH: - Pemberian - Untuk mengganti cairan
- TTV dalam batas cairan yang hilang
normal parenteral
- Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi - Kolaborasi - Menentukan pemberian
- Frekuensi BAB 1x dengan dokter obat secara tepat
perhari dalam
pemberhentian
obat

- Anjurkan klien - Mengganti cairan yang


minum sedikit hilang
tapi sering

Anda mungkin juga menyukai