PEMASARAN
Maka dari itu, bisnis
memiliki andil untuk Bisnis tidak akan berjalan
melindungi konsumen dan tanpa adanya peran
menghindari terjadinya konsumen.
kerugian baginya.
Namun pada
kenyataannya kuasa
konsumen adalah terbatas
karena beberapa alasan
yang diantaranya daya Konsumen merupakan raja
beli konsumen sering kali dimana konsumen harus
tidak seperti yang dilayani dan diperlakukan
diinginkannya, sehingga dengan baik.
konsumen tidak sanggup
mengungkapkan
preferensinya yang
sesungguhnya.
PERHATIAN UNTUK
KONSUMEN
Di Amerika Serikat telah terjadi perkembangan dimana bisnis bukan saja berfokus pada produk,
melainkan perhatian kepada konsumen juga diutamakan dengan adanya Special Message on Protecting
the Consumer Interest pada tahun 1962 :
Tanggung jawab konsumen adalah konsumen bertanggung jawab atas kerusakan produk
jika kerusakan itu disebabkan sendiri oleh kelalaian konsumen bukan karena kesalahan
produksi.
Untuk itu, kewajiban antara produsen dengan konsumen harus dipisahkan. Terdapat
beberapa teori yang mendasarinya diantaranya :
Teori Kontrak
• Ketika konsumen membeli produk dari produsen, maka seolah-olah konsumen
melakukan kontrak dengan produsen.
• Dalam teori ini terdapat prinsip caveat emptor yang artinya hendaklah pembeli
berhati-hati.
Kontrak antara konsumen dengan produsen memiliki
ciri-ciri :
• Kedua belah pihak harus memahami isi kontrak maupun sifat-sifat produk
• Kedua belah pihak harus melukiskan dengan benar fakta yang menjadi objek
kontrak
• Tidak boleh ada pemaksaan saat terjadinya kontrak atau karena adanya pengaruh
kurang wajar.
• Teori ini disebut dengan The Due Care Theory atau caveat venditor
(hendaklah si penjual hati-hati)
• Dalam teori ini, produsen mengutamakan konsumen dalam segi
produksinya.
• Produsen bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh konsumen
• Produsen mengutamakan kualitas produk agar aman dan memperbaiki
selalu kualitas produk
Teori Biaya Sosial
• Teori biaya social atau yang dikenal dengan the social costs theory,
• Menegaskan bahwa produsen bertanggung jawab atas semua kekurangan
produk dan setiap kerugian yang dialami konsumen dalam memakai
produk tersebut.
• Tanggung jawab produsen juga berlaku walaupun produsen telah
menjelaskan kekurangan atau efek samping produk dalam produk tersebut.
TANGGUNG JAWAB BISNIS
LAINNYA TERHADAP KONSUMEN
Kualitas Produk
• Produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh produsen dan apa yang secara wajar diharapkan oleh
konsumen.
• Salah satu cara untuk menjamin kualitas produk adalah dengan memberikan garansi.
• Terdapat dua garansi yaitu garansi implisit dan eksplisit
Harga
• Harga didapatkan atas kesepakatan antara penjual dan pembeli seperti yang dilakukan dalam pasar.
• Harga ditentukan jika terdapat titik temu antara harga minimal yang penjual tawarkan, dan biaya
maksimal yang pembeli bayarkan.
• Harga yang adil merupakan harga yang disepakati oleh stabilitas harga dan pengaruh pasar
• Harga menjadi tidak adil jika terjadi atau adanya indikasi penipuan, ketidaktahuan, penyalahgunaan
kuasa, dan manipulasi emosi
Terdapat dua persoalan etis yang terkait dalam hal periklanan. Yang pertama
menyangkut kebenaran dalam iklan. Persoalan etis yang kedua adalah memanipulasi
public yang menurut banyak pengamat berulang kali dilakukan melalui upaya
periklanan. Memanipulasi orang lain jelas merupakan pelanggaran terhadap prinsip
tersebut.
1
FUNGSI PERIKLANAN
FUNGSI PERIKLANAN
Dalam berbagai buku tentang manajemen periklanan, iklan dipandang sebagai upaya
komunikasi. Iklan dilukiskan sebagai komunikasi antara produsen dan pasaran, antara
penjual dan calon pembeli. Periklanan dibedakan dalam dua fungsi :
1. Fungsi Informatif
2. Fungsi Persuasif
FUNGSI PERIKLANAN
Iklan bukan saja menyesatkan dengan berbohong, tapi juga dengan tidak mengatakan
seluruh kebenaran. Bagi orang yang berminat membeli suatu produk, selalu tersedia
banyak kemungkinan untuk mencari informasi lebih detail sebelum membeli. Bisa
dimengerti juga, kalau dalam iklan sebuah produk selalu diperkenalkan menurut segi
yang paling bagus. Kelemahan produk satu terhadap produk lain yang pastinya ada
tidak perlu masuk dalam iklan.
Sulit sekali membedakan mana iklan yang etis atau tidak etis, mana iklan yang
“melebih-lebihkan” dan mana yang “berbohong”. Pada intinya, masalah kebenaran
dalam periklanan tidak bisa dipecahkan dengan cara hitam putih. Banyak tergantung
pada situasi konkret dan kesediaan public untuk menerimanya atau tidak.
3
MANIPULASI DENGAN
PERIKLANAN
Manipulasi
Hipnosis
Hipnosis adalah tindakan seseorang yang
memasukkan orang lain dalam keadaan setengah propaganda
sadar, dimana orang itu merasakan atau
melakukan hal-hal yang tidak dirasakannya atau propaganda ini memanfaatkan ilmu psikologi,
dilakukannya dalam keadaan biasa atau sadar. yang dikhawatirkan dapay mengubah pikiran
seseorang sampai mengakibatkan brain washing.
Dianggap tidak etis, karena melanggar otonomi
manusia Menurut Galbraith, proses produksi modern, yang
mencakup pemasaran dan periklanan, merekayasa
Namun saat ini, periklanan berusaha kebutuhan-kebutuhan psikologis, supaya
mempengaruhi tingkah laku konsumen dengan konsumen membeli barang yang diproduksi atau
memanfaatkan faktor-faktor psikologis seperti jasa yang ditawarkan atau dapat disebut efek
status, gengsi, dll, sehingga dapat dibedakan dari ketergantungan
manipulasi
Manipulasi
1.
Subliminal Cara 2.Iklan yang
advertising memanipulasi ditujukan
seseorang pada anak-
anak
• Teknik periklanan yang secara • Iklan seperti ini dianggap kurang
sekilas menyampaikan suatu etis, karena anak belum bisa
pesan dengan begitu cepat, mengambil keputusna dengan
sehingga tidak dipresepsikan bebas dan sangat sensitif
dengan sadar, tetapi tinggal di terhadap pengaruh dari luar.
bawah ambang kesadaran.
4
PENGONTROLAN TERHADAP
IKLAN
Pengontrolan terhadap iklan
Maksud si pengiklan