Anda di halaman 1dari 12

DEMOKRASI

Oleh : Andhika Nanda Perdhana, S.Pd., M.Pd.


Alasan Telaah Demokrasi
1. Hampir semua negara di dunia telah menjadikan Demokrasi
sebagai asasnya yang fundamental.
2. Demokrasi secara esensial telah memberi arah bagi
masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai
organisasi tertinggi.

Namun Demokrasi berjalan dalam jalur yang berbeda-beda.


Implementasi Dalam Sistem
Pemerintahan
1. Presidensial, Presiden selaku kepala negara dan kepala
pemerintahan. Kedudukan Presiden dan parlemen setara.
2. Parlementer, Kepala pemerintahan oleh perdana mentri,
Kepala negara oleh Presiden/Raja yang berfungsi sebagai
simbol persatuan dan kedaulatan.
3. Referendum, Pemerintahan hanya badan kerja dari
parlemen.
4. Sistem campuran Presidensial dan Parlementer (Prancis &
Indonesia).
Arti Demokrasi
Secara Etimologis : berasal dari bahasa Yunani
Demos = Rakyat
Kratos/Kratein = Kekuasaan

Dapat diartikan “Pemerintahan dari, oleh dan untuk RAKYAT”.

Namun memiliki ambiguitas/bias mengenai lembaga dan cara


melaksanakan Ide Demokrasi. Biasanya menyangkut porsi peran
pemerintah vs peran rakyat.
Sejarah Demokrasi
Konsep Demokrasi lahir di Yunani abad ke 4 SM – abad ke 6 M.
Yunani menggunakan direct democracy. Hak rakyat membuat
keputusan2 & dijalankan langsung oleh seluruh WN berdasarkan
prosedur mayoritas.
Karena City State (negara kota) Yunani sangat sederhana, wilayah
hanya sebesar kota & penduduk hanya 300.000 jiwa.
Hanya berlaku bagi WN resmi/minoritas penduduk, Mayoritas
(budak, pedagang asing, wanita & anak2) tidak ikut menikmati.
Masa Kegelapan
Demokrasi lenyap ketika bangsa Romawi dikalahkan suku eropa
barat.
Eropa pada abad pertengahan (600-1400M) berada pada masa
kegelapan, “dikuasai struktur sosial feodal (kehidupan sosial dan
spiritual dikuasai oleh pemuka agama)”.
Namun melahirkan Magna Charta (Piagam Besar), perjanjian
antara raja John (Inggris) mengakui dan menjamin hak dan
previleges sebagai kompensasi penyerahan dana untuk
kepentingan perang.
Masa Pencerahan
(Renaissance)
2 Prinsip dasar Magna Charta :
1.Kekuasaan raja dibatasi.
2.HAM lebih penting dari kedaulatan Raja.
“Renaissace” aliran yang menghidupkan kembali minat pada
sastra dan budaya Yunani Kuno.
Dimulai di Italia abad 14 M mencapai puncak pada abad 15-16 M.
Dampak Renaissance
Pros :
1. Mematahkan semua ikatan (belenggu), menggantikan
dengan kebebasan berpikir & bertindak, tanpa boleh
dihalang2i.
2. Menghantarkan dunia lebih modern, mendorong IPTEK
berkembang pesat.
Cons :
1. Berkembang sifat buruk dan asosial (kebencian, iri, dengki,
cemburu) melahirkan Hoax, Hasad, Hasut, Fitnah.
2. Menjadikan perjuangan sengit, saling bersiasat, membujuk,
merayu, menipu melalui cara2 tercela.
Masa Revolusi Agama
Terjadinya reformasi di eropa barat abad ke 16 M. Perbaikan
keadaan dalam gereja katolik lalu berkembang menjadi
Protestanisme.
Dimulai pada gereja Wittenberg (31 Oktober 1517)
Memancing terjadi pemberontakan terhadap gereja dan kaisar
selama 30 tahun. Berakhir dengan perjanjian Westphalia (1648).
Namun ajaran protestan tidak hilang dan tetap berkembang
sampai sekarang.
Lahirnya Kembali Demokrasi
Dampak Renaissance dan Revolusi Agama telah menhantarkan
eropa ke dalam Aufklarung (Abad Pemikiran) dan rasionalisme.
Memerdekakan pikiran dari batas2 yang ditetapkan gereja.
Kebebasan berpikir melahirkan kebebasan politik. Dari sini timbul
gagasan tentang hak politik rakyat.
Kecaman terhadap absolutisme monarki melahirkan kontrak
sosial (perjanian masyarakat), salah satu asasnya menentukan
dunia dikuasai hukum yang timbul dari alam (naturallaw). Dalam
bidang politik timbul perjanjian yang mengikat kedua beah pihak
(Raja – Rakyat).
Gagasan Pemerintahan
Demokrasi
Teori hukum alam untuk mendobrak kekuasaan absolut monarki
melahirkan demokrasi.

John Locke (Inggris 1632-1704)


“Hak politik Rakyat mencakup hak hidup, kebebasan, &
kepemilikan (live, liberal, property)”.

Montesquieu (Perancis 1689-1955)


“Trias Politika suatu sistem pemisahan kekuasaan legislatis,
eksekutif, dan yudikatif”.
Bentuk-bentuk demokrasi
Menurut Torres dilihat dari 2 Aspek
1. Formal Democracy, menunjuk pada sistem pemerintahan
(Presidensial, atau Parlementer).
2. Subtantive Democracy, menunjuk pada bagaimana proses
demokrasi dilakukan.
Sistem Demokrasi berdasar asas filosofis negara :
1. Demokrasi Liberal
2. Demokrasi satu partai
3. Demokrasi pancasila

Anda mungkin juga menyukai