Anda di halaman 1dari 30

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KARAWANG
“PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR (P2PTM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KARAWANG”

SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


(P2PTM) DAN KESWA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG
DASAR HUKUM

Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
Bagian Kedua
Penyakit Tidak Menular
Pasal 158
(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak
menular beserta akibat yang ditimbulkannya.
(2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan berperilaku sehat dan
mencegah terjadinya penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkan.
(3) Upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi individu atau masyarakat.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 159
(1) Pengendalian penyakit tidak menular dilakukan dengan pendekatan surveilan faktor risiko, registri penyakit, dan
surveilan kematian.
bertujuan memperoleh informasi yang esensial serta
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya pengendalian Penyakit Tidak
Menular.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kerja sama lintas sektor dan dengan membentukjejaring, baik
nasional maupun internasional.
Pasal 160
(1) Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi
yang benar tentang faktor risiko penyakit tidak menular yang mencakup seluruh fase kehidupan.
(2) Faktor risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok,
mengkonsumsi alkohol, dan perilaku berlalu lintas yang tidak benar.
DASAR HUKUM (2)

PMK No. 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit


Tidak Menular
Surveilans PTM
Pasal 12

(1) Dalam penyelenggaraan Penanggulangan PTM, dilaksanakan Surveilans PTM sebagai dasar penetapan kegiatan
penanggulangan.
(2) Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan program penanggulangan secara efektif dan efisien.
(3) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan analisis
data, intepretasi data, serta diseminasi informasi terhadap faktor risiko, penyakit, dan penyebab kematian.

Pasal 13
Surveilans PTM dilaksanakan melalui kegiatan:
a. surveilans faktor risiko;
b. registri penyakit; dan
c. surveilans kematian.
Pasal 14
(1) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilaksanakan oleh petugas yang memiliki kompetensi dan kewenangan
dalam surveilans.
(2) Kegiatan surveilans faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dalam kegiatan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
(3) Kegiatan registri penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b dilakukan dalam kegiatan pelayanan di fasilitas
pelayanan kesehatan terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis, dampak, dan besaran penyakit.
(4) Kegiatan surveilans kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
terhadap penyebab kematian akibat PTM
DASAR HUKUM (3)

PMK No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan


Minimal Bidang Kesehatan
Pasal 2
(1) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelayanan
dasar kesehatan sesuai
SPM bidang Kesehatan.
(2) SPM bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
:
1. Semua warga negara Indonesia usia 15-59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan
sesuai standar
2. Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar.
3. Setiap penderita Diabetes Melistus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
4. Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar.
DASAR HUKUM (4)

Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang SPM

SPM bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


meliputi :
1. Semua warga negara Indonesia usia 15-59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan
2. Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan.
3 .Setiap penderita Diabetes Melistus mendapatkan pelayanan
kesehatan.
4. Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan
pelayanan kesehatan.
DASAR HUKUM (5)

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 100 Tahun 2018


tentang SPM
Pasal 2
(1) Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan jenis
pelayanan dasar dan mutu
pelayanan dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal.

Pasal 3
(2) Jenis pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 untuk
daerah Kabupaten /Kota
terdiri atas : 4 SPM nya Sie.P2PTM dan Keswa.

Pasal 13
(1)Bupati / Walikota berwenang mengkoordinasikan pelaksanaan
penerapan SPM di daerah Kabupaten / Kota

Pasal 14
Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, meliputi : a.
DASAR HUKUM (6)

Peraturan menteri Kesehatan No. 39 Tahun 2016


tentang Pedoman penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan keluarga

IKS = Indikator Keluarga Sehat..IKU nya


Walikota Sukabumi
DASAR HUKUM (7)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Untuk melaksanakan ketentuan pasal 6 ayat (6) Peraturan


Pemerintah (PP) Nomor 2 tahun 2018 tentang SPM, mutu pelayanan
yang terdiri dari :
1. Standar jumlah dan kualitas barang dan / atau jasa;
2. Standar jumlah dan kualitas personel/ Sumber daya manusia
kesehatan; dan
Berlaku mulai 1 Januari
3 .Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
2019
Mekanisme
Pelayanan
KEBIJAKAN PROGRAM P2PTM KABUPATEN
KARAWANG

Kebijakan :
1. Mengembangkan dan memperkuat program pengendalian Faktor
Risiko PTM
2. Mengembangkan dan memperkuat deteksi dini Faktor Risiko PTM
3. Meningkatkan dan memperkuat manajemen, dan kualitas
peralatan untuk deteksi dini Faktor Risiko PTM
4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam
pengendalian Faktor Risiko PTM
5. Mengembangkan dan memperkuat sistem Surveilans Epidemiologi
Faktor Risiko PTM
6. Meningkatkan pemantauan program pengendalian faktor risiko
PTM
7. Mengembangan dan memperkuat pengelolaan sistem informasi
PTM
8. Mengembangkan dan memperkuat jaringan untuk pengendalian
Faktor Risiko PTM
9. Meningkatkan Advokasi dan diseminasi pengendalian Faktor Risiko
PTM
10. Mengembangkan dan memperkuat sistem pendanaan
pengendalian Faktor Risiko PTM.
STRATEGI PROGRAM P2PTM KAB. KARAWANG

Strategi :
1. Memobilisasi dan memberdayakan masyarakat dalam
pengendalian Faktor Risiko PTM melalui program yang berbasis
masyarakat, seperti Posbindu PTM di 4 tatanan (Masyarakat, tmpt
kerja,sekolah dan TTU)
2. Meningkatkan akses yang berkualitas kepada masyarakat untuk
deteksi dini dan tindak lanjut dini Faktor Risiko PTM
3. Meningkatkan tatalaksana PTM (Kuratif-rehabilitatif) yang efektif
dan efisien.
4. Memperkuat jejaring kerja dan kemitraan pengendalian PTM
5. Mengembangkan penelitian dan pengembangan kesehatan terkait
PTM
6. Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologi
Faktor Risiko PTM termasuk monitoring dan sistem informasi.
Dioptimalkan untuk Surveilans Faktor Risiko PTM berbasis
masyarakat dan Registri PTM.
7. Meningkatkan dukungan dana yang efektif untuk pengendalian
PTM berdasarkan kebutuhan dan prioritas.
ISSUE STRATEGIS
SEKSI P2PTM DAN KESEHATAN JIWA
(KESWA)
KABUPATEN KARAWANG

Semakin meningkatnya angka kesakitan dan kematian


1
akibat (PTM) Penyakit Tidak Menular di masyarakat
Transisi Epidemiologi, yaitu meningkatnya prevalensi
2 Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes Melistus,
Obesitas, Stroke dan Jantung)
Akses Pelayanan untuk deteksi dini / Skrining dan tindak
3 lanjut FR PTM masih kurang ( Posbindu PTM Masyarakat /
Pelayanan PTM dalam Gedung).

4 Sumber Daya Manusia (SDM) pelaksana Program (Petugas


& Kader)

Penguatan Keterlibatan Masyarakat dan Koordinasi Lintas


5
Sektor di Program P2PTM dan Kesehatan Jiwa
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
KARAWANG

Terdiri dari :
• 2311 Posyandu
• 275 Posbindu PTM

•Puskesmas Mampu
Deteksi Dini Kanker
Leher Rahim dan
Payudara : 50 Pkm

•Puskesmas yg
melaksanakan UBM :
50 Pkm yang sudah
dilatih 2 Puskesmas

•Puskesmas deteksi dini


dan rujukan Katarak :
50 Pkm
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
KARAWANG
Peduduk
Kabupaten
Karawang
Jumlah Penduduk Usia Produktif 628.390Ora
(15-59 tahun) : ng
2.244.772Or
Jumlah Penduduk :
ang
Jumlah Penduduk Usia Subur 650.259
(WUS) usia 30-50 tahun jiwa
SD : 244.350
Jumlah Sasaran anak sekolah
Orang
SMP : 100.749
Orang
SMA : 88.690
Orang
INDIKATOR KINERJA SIE P2PTM DAN KESWA
2019

NO INDIKATOR

1 Jml usia 15-59 mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar


(SPM)

2 Jml penderita Hipertensi yg mendapat pelayanan sesuai standar


(SPM)

3 Jml penderita DM yg mendapat pelayanan sesuai standar

4 Jml penderita ODGJ Berat yg mendapat pelayanan sesuai standar


(SPM)

5 Persentase Jml DESA yang melaksanakan Posbindu PTM


PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2018

PERSENTAS
NO INDIKATOR TARGET SATUAN REALISASI
E CAPAIAN
1 Jml usia 15-59 mendapatkan 10% Orang 38982 2,5%
pelayanan Kesehatan sesuai
standar
2 Jml penderita Hipertensi yg 10% Orang 37773 10%
mendapat pelayanan sesuai
standar
3 Jml penderita DM yg mendapat 10% Orang 13643 14.5%
pelayanan sesuai standar

4 Jml penderita ODGJ Berat yg 100% Orang 2793 74,16%


mendapat pelayanan sesuai
standar

5 Persentase Jml DESA yang 100% Kelurahan 275 88,99%


melaksanakan Posbindu PTM
KEGIATAN P2PTM (1)

PELAYANAN
SKRINING FAKTOR
RISIKO PTM
MEMBUTUHKAN TEAM
IDENTIFIKASI
MASALAH
KONDISI SAAT INI
 Tidak adanya data akurat terkait KONDISI YANG DIHARAPKAN
epidemiologi PTM, data yang telah  Tersedianya data cakupan hasil skrining
dihimpun dari kegiatan pelayanan masih FR PTM di masyarakat yang valid, kondisi
manual harus diolah terlebih dahulu terkini (update), akurat (tidak double
untuk dapat disajikan. data) dan lengkap bisa didapatkan oleh
 Laporan hasil cakupan program PTM ke Puskesmas sehingga bosa dilaporkan teat
Dinas Kesehatan belum tepat waktu ke Dinas Kesehatan.
waktu,format yang dilaporkan tidak  Data hasil cakupan tersempan dalam satu
lengkap, cakupan yang ada belum bisa sistem sehingga tersediannya aplikasi SI-
menggambarkan cakupan secara CEPAT yang bisa merekapitulasi hasil
keseluruhan (blm memilki data base cakupan dengan sangat cepat. Sehingga
sasaran per kelurahan) data-data hasil cakupan terbaru (update)
 Dalam pelayanan skrining FR PTM masih akan mudah didapatkan
banyak ditemukan doubel data sehingga
mempengaruhi kualitas data. GAP MASALAH
Belum optimalnya proses pencatatan dan pelaporan hasil
cakupan program P2PTM yang dilaporkan oleh Puskesmas
ke Dinas Kesehatan.
SOLUSI

APLIKASI BERBASIS WEB / ANDROID


Cakupan Hasil Tatalaksana/Pelayanan Hipertensi perPuskesmas
50

45.8

45 44.1
42.7

40

35 33.633.4

31.2
30.7

30

25

20 18.5

16.2
14.714.514.4
15 14.2
13.5
12.6
11.511.211.211.1
11
10.1
10
7.8
7 6.7 6.6
6.3
5.8 5.8 5.7 5.6
5.3 4.9
4.8 4.7
5 4 3.9
3.3 3 2.9
2.7 2.6 2.4 2.3 2.3
1.8
1.2 0.8
0.5 0.5 0.3
0
Jumlah Pelayanan Hipertensi Sesuai Standar Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2018

25000

20000

15000

10000

5000

0
Laki-2 Perempuan
Hipertensi 16038 22813
Jumlah Hasil Pelayanan Hipertensi Sesuai Standar Per
Golongan Umur Tahun 2018

18000 16194
15194
16000

14000

12000

10000
7219
8000

6000

4000

122
2000
5
0
< 15 Th 15 - 20 Th 21 - 44 Th 45 - 55 Th > 55 Th
94.8
75
59.6
54.3
49.5
49
37.2
31.4
27.1
21.7
21.6
19.2
17.9
16.6
15.6
15.4
14.2
12.7
12.2
11.9
11.4
11.3
11.2
11
9.7
9.1
9
8.5
7.8
7.4
6.9
6.3
6.3
5.7
5.6
5.2
4
3.7
3.3
3.2
3
2.8
CA KUPA N HA SI L PE LAYA NA N/TATA LA KSA NA DM PE RPUSK ESMA S

2.8
2.4
2.4
2.1
1.8
1
0.9
0.1
Jumlah Pelayanan Penyakit Diabetes
Melitus Menurut Jenis Kelamin
10000

9155
9000

8000

7000

6000
5345

5000

4000

3000

2000

1000

0
LAKI-2 PEREMPUAN
Jumlah Hasil Pelayanan Penyakit Diabetes
Melitus (DM) PerGolongan Umur

7000 6319
5969

6000

5000

4000

2319
3000

2000

1000
0 22

0
< 15 Th 15 - 20 Th 21 - 44 Th 45 - 55 Th > 55 Th
Rekapitulasi Kasus Indera Penglihatan
Ditangani
600

500

400

300

200

100

0
Katarak Glukoma Miopi Hipermetr Presbiopia
opia
Kasus 555 116 116 43 15
Rekapitulasi Kasus Gangguan Pendengaran
Ditemukan dan Ditangani

350

300

250

200

150

100

50

0
OMSK/Congek Serumen Prebikusis Tuli Akibat
Bising
Kasus 131 304 273 128
Cakupan Hasil Pelayanan SPM Bidang
PTM
80

70

60

50

40

30

20

10

0
Usia Produktip Tatalaksana Tatalaksana ODGJ Berat
diperiksa Hipertensi DM
% 6.3 12.4 17.7 78.6
3 indikator di RPJMN
TANTANGAN PELAKSANAAN PPTM 4 Indikator di Renstra
2 Indikator di Keluarga Sehat.
4 layanan di SPM

SUMBER DAYA TERBATAS ; Sumber Daya Manusia (SDM),


1 Pengetahuan petugas kurang dan rangkap program, sering
berganti ganti petugas Sarana Prasarana Penunjang
terbatas/kurang
2 Komitmen belum
Optimal

Dukungan Lintas Program dan


3
Lintas Sektor

4 Luasnya Target Sasaran 2019


PREVALENSI
• USIA PRODUKTIF( PENDUDUK USIA 15-59 TH)
• HIPERTENSI 34,5%
• DM 8,5%
• ODGJ BERAT 5/MIL KK

Anda mungkin juga menyukai