KABUPATEN KARAWANG
“PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR (P2PTM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KARAWANG”
(1) Dalam penyelenggaraan Penanggulangan PTM, dilaksanakan Surveilans PTM sebagai dasar penetapan kegiatan
penanggulangan.
(2) Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan program penanggulangan secara efektif dan efisien.
(3) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan analisis
data, intepretasi data, serta diseminasi informasi terhadap faktor risiko, penyakit, dan penyebab kematian.
Pasal 13
Surveilans PTM dilaksanakan melalui kegiatan:
a. surveilans faktor risiko;
b. registri penyakit; dan
c. surveilans kematian.
Pasal 14
(1) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilaksanakan oleh petugas yang memiliki kompetensi dan kewenangan
dalam surveilans.
(2) Kegiatan surveilans faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dalam kegiatan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
(3) Kegiatan registri penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b dilakukan dalam kegiatan pelayanan di fasilitas
pelayanan kesehatan terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis, dampak, dan besaran penyakit.
(4) Kegiatan surveilans kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
terhadap penyebab kematian akibat PTM
DASAR HUKUM (3)
Pasal 3
(2) Jenis pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 untuk
daerah Kabupaten /Kota
terdiri atas : 4 SPM nya Sie.P2PTM dan Keswa.
Pasal 13
(1)Bupati / Walikota berwenang mengkoordinasikan pelaksanaan
penerapan SPM di daerah Kabupaten / Kota
Pasal 14
Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, meliputi : a.
DASAR HUKUM (6)
Kebijakan :
1. Mengembangkan dan memperkuat program pengendalian Faktor
Risiko PTM
2. Mengembangkan dan memperkuat deteksi dini Faktor Risiko PTM
3. Meningkatkan dan memperkuat manajemen, dan kualitas
peralatan untuk deteksi dini Faktor Risiko PTM
4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam
pengendalian Faktor Risiko PTM
5. Mengembangkan dan memperkuat sistem Surveilans Epidemiologi
Faktor Risiko PTM
6. Meningkatkan pemantauan program pengendalian faktor risiko
PTM
7. Mengembangan dan memperkuat pengelolaan sistem informasi
PTM
8. Mengembangkan dan memperkuat jaringan untuk pengendalian
Faktor Risiko PTM
9. Meningkatkan Advokasi dan diseminasi pengendalian Faktor Risiko
PTM
10. Mengembangkan dan memperkuat sistem pendanaan
pengendalian Faktor Risiko PTM.
STRATEGI PROGRAM P2PTM KAB. KARAWANG
Strategi :
1. Memobilisasi dan memberdayakan masyarakat dalam
pengendalian Faktor Risiko PTM melalui program yang berbasis
masyarakat, seperti Posbindu PTM di 4 tatanan (Masyarakat, tmpt
kerja,sekolah dan TTU)
2. Meningkatkan akses yang berkualitas kepada masyarakat untuk
deteksi dini dan tindak lanjut dini Faktor Risiko PTM
3. Meningkatkan tatalaksana PTM (Kuratif-rehabilitatif) yang efektif
dan efisien.
4. Memperkuat jejaring kerja dan kemitraan pengendalian PTM
5. Mengembangkan penelitian dan pengembangan kesehatan terkait
PTM
6. Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologi
Faktor Risiko PTM termasuk monitoring dan sistem informasi.
Dioptimalkan untuk Surveilans Faktor Risiko PTM berbasis
masyarakat dan Registri PTM.
7. Meningkatkan dukungan dana yang efektif untuk pengendalian
PTM berdasarkan kebutuhan dan prioritas.
ISSUE STRATEGIS
SEKSI P2PTM DAN KESEHATAN JIWA
(KESWA)
KABUPATEN KARAWANG
Terdiri dari :
• 2311 Posyandu
• 275 Posbindu PTM
•Puskesmas Mampu
Deteksi Dini Kanker
Leher Rahim dan
Payudara : 50 Pkm
•Puskesmas yg
melaksanakan UBM :
50 Pkm yang sudah
dilatih 2 Puskesmas
NO INDIKATOR
PERSENTAS
NO INDIKATOR TARGET SATUAN REALISASI
E CAPAIAN
1 Jml usia 15-59 mendapatkan 10% Orang 38982 2,5%
pelayanan Kesehatan sesuai
standar
2 Jml penderita Hipertensi yg 10% Orang 37773 10%
mendapat pelayanan sesuai
standar
3 Jml penderita DM yg mendapat 10% Orang 13643 14.5%
pelayanan sesuai standar
PELAYANAN
SKRINING FAKTOR
RISIKO PTM
MEMBUTUHKAN TEAM
IDENTIFIKASI
MASALAH
KONDISI SAAT INI
Tidak adanya data akurat terkait KONDISI YANG DIHARAPKAN
epidemiologi PTM, data yang telah Tersedianya data cakupan hasil skrining
dihimpun dari kegiatan pelayanan masih FR PTM di masyarakat yang valid, kondisi
manual harus diolah terlebih dahulu terkini (update), akurat (tidak double
untuk dapat disajikan. data) dan lengkap bisa didapatkan oleh
Laporan hasil cakupan program PTM ke Puskesmas sehingga bosa dilaporkan teat
Dinas Kesehatan belum tepat waktu ke Dinas Kesehatan.
waktu,format yang dilaporkan tidak Data hasil cakupan tersempan dalam satu
lengkap, cakupan yang ada belum bisa sistem sehingga tersediannya aplikasi SI-
menggambarkan cakupan secara CEPAT yang bisa merekapitulasi hasil
keseluruhan (blm memilki data base cakupan dengan sangat cepat. Sehingga
sasaran per kelurahan) data-data hasil cakupan terbaru (update)
Dalam pelayanan skrining FR PTM masih akan mudah didapatkan
banyak ditemukan doubel data sehingga
mempengaruhi kualitas data. GAP MASALAH
Belum optimalnya proses pencatatan dan pelaporan hasil
cakupan program P2PTM yang dilaporkan oleh Puskesmas
ke Dinas Kesehatan.
SOLUSI
45.8
45 44.1
42.7
40
35 33.633.4
31.2
30.7
30
25
20 18.5
16.2
14.714.514.4
15 14.2
13.5
12.6
11.511.211.211.1
11
10.1
10
7.8
7 6.7 6.6
6.3
5.8 5.8 5.7 5.6
5.3 4.9
4.8 4.7
5 4 3.9
3.3 3 2.9
2.7 2.6 2.4 2.3 2.3
1.8
1.2 0.8
0.5 0.5 0.3
0
Jumlah Pelayanan Hipertensi Sesuai Standar Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2018
25000
20000
15000
10000
5000
0
Laki-2 Perempuan
Hipertensi 16038 22813
Jumlah Hasil Pelayanan Hipertensi Sesuai Standar Per
Golongan Umur Tahun 2018
18000 16194
15194
16000
14000
12000
10000
7219
8000
6000
4000
122
2000
5
0
< 15 Th 15 - 20 Th 21 - 44 Th 45 - 55 Th > 55 Th
94.8
75
59.6
54.3
49.5
49
37.2
31.4
27.1
21.7
21.6
19.2
17.9
16.6
15.6
15.4
14.2
12.7
12.2
11.9
11.4
11.3
11.2
11
9.7
9.1
9
8.5
7.8
7.4
6.9
6.3
6.3
5.7
5.6
5.2
4
3.7
3.3
3.2
3
2.8
CA KUPA N HA SI L PE LAYA NA N/TATA LA KSA NA DM PE RPUSK ESMA S
2.8
2.4
2.4
2.1
1.8
1
0.9
0.1
Jumlah Pelayanan Penyakit Diabetes
Melitus Menurut Jenis Kelamin
10000
9155
9000
8000
7000
6000
5345
5000
4000
3000
2000
1000
0
LAKI-2 PEREMPUAN
Jumlah Hasil Pelayanan Penyakit Diabetes
Melitus (DM) PerGolongan Umur
7000 6319
5969
6000
5000
4000
2319
3000
2000
1000
0 22
0
< 15 Th 15 - 20 Th 21 - 44 Th 45 - 55 Th > 55 Th
Rekapitulasi Kasus Indera Penglihatan
Ditangani
600
500
400
300
200
100
0
Katarak Glukoma Miopi Hipermetr Presbiopia
opia
Kasus 555 116 116 43 15
Rekapitulasi Kasus Gangguan Pendengaran
Ditemukan dan Ditangani
350
300
250
200
150
100
50
0
OMSK/Congek Serumen Prebikusis Tuli Akibat
Bising
Kasus 131 304 273 128
Cakupan Hasil Pelayanan SPM Bidang
PTM
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Usia Produktip Tatalaksana Tatalaksana ODGJ Berat
diperiksa Hipertensi DM
% 6.3 12.4 17.7 78.6
3 indikator di RPJMN
TANTANGAN PELAKSANAAN PPTM 4 Indikator di Renstra
2 Indikator di Keluarga Sehat.
4 layanan di SPM