Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 5

TERAPI HIPNOSIS Dede Lukman Hidayat


Deti Eva Nurvalah
Sri Yuni
Agenda Pembahasan
1 Pengertian Terapi Hipnosis 5 Tahapan Hipnoterapi

Hipnoterapi Sebagai Terapi 6 Manfaat Hipnoterapi


2
Komplementer dan Alternatif

3 Proses Hipnoterapi 7 Kontraindikasi Hipnoterapi

Syarat Syarat Melakukan Penerapan Terapi Hipnosis Pada


4 8
Hipnoterapi Asuhan Keperawatan
Pengertian Terapi Hipnosis
Hipnoterapi merupakan salah satu jenis terapi
komplementer/ non konvensional yang digunakan sebagai
pelengkap terapi konvensional/ terapi medis. Hipnoterapi adalah
suatu rangkaian proses yang digunakan seorang hipnoterapis
untuk menyelesaikan masalah klien dengan ilmu hipnosis.
Hipnoterapi dapat diartikan sebagai suatu metode
dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana
setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah
gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar,
sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk
menerima sugesti penyembuhan yang diberikan.
Hipnoterapi Sebagai Terapi Komplementer dan Alternatif

Hipnoterapi adalah salah satu bentuk terapi komplementer,


yaitu terapi yang digunakan untuk melengkapi terapi atau tindakan
medis, dan bukan untuk menggantikan terapi atau tindakan medis
yang sudah ada.
Hipnoterapi merupakan salah satu jenis Terapi
Komplementer Mind Body Intervention dimana terapi ini
merupakan pendayagunaan kapasitas pikiran untuk
mengoptimalkan fungsi tubuh. Fokus terapi ini adalah menciptakan
keseimbangan antara pikiran, emosi, dan pernapasan. Hipnoterapi
menggunakan sugesti atau pengaruh kata - kata yang disampaikan
dengan teknik - teknik tertentu.
Proses Hipnoterapi

Tiga Bagian Pikiran Empat Wilayah Brainwave


Manusia (Aktivitas Pikiran Manusia)

Pikiran Pikiran Beta Alpha Theta Delta


Pikiran
tidak bawah
sadar
sadar sadar
Syarat Terapi Hipnosis
1. Pasien Sebagai Subjek
Orang yang dihipnotis sebenarnya tidak dalam
keadaan tidur sesungguhnya. Walaupun menggunakan
perintah berupa kata 'tidur', kata itu tidak membuat pasien
tidur sesungguhnya. Pasien tetap dalam keadaan sadar, serta
mampu mengobservasi perilakunya selama dalam keadaan
hipnotis. Sebelum proses ini dilakukan, telah ada
kesepakatan antara pasien dengan penghipnotis untuk
melakukan hipnoterapi. Sebelum melakukan hipnotis, pasien
harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan fisik, dan bila
perlu disusul dengan menjalani pemeriksaan laboratorium.
2. Terapis Sebagai Fasilitator
Terapis sebagai fasilitator dan pasien sebagai subjek
perlu menjalani kerjasama yang baik sebelum proses
hipnotis dimulai. Pemahaman pasien akan maksud dan
tujuan hipnoterapi merupakan kunci efektifitas terapi.
Karena itu diperlukan informasi yang jelas dan pemahaman
yang sama. Hal ini bertujuan agar persepsi yang terbentuk
dalam tingkat sadar sejalan dengan persepsi bawah sadar.
Secara konvensional, hypnotherapy dapat
diterapkan kepada mereka yang memenuhi persyaratan
dasar, yaitu:
1. Bersedia dengan sukarela.
2. Memiliki kemampuan untuk focus.
3. Memahami komunikasi verbal.
Tahapan Hipnoterapi

1. Pre-Induction

2. Suggestibility
6. Termination
Test

5. Suggestions 3. Induction

4. Deepning
Manfaat Hipnoterapi
Saat ini hipnoterapi dapat digunakan untuk mengatasi masalah – masalah sebagai berikut:
1. Masalah Fisik
Ketegangan otot dan rasa nyeri (nyeri kronik) yang berlebihan dapat dibantu
dengan Hipnoterapi. Dengan Hipnoterapi, dapat membuat tubuh menjadi relaks dan
mengurangi intensitas nyeri yang berlebihan secara drastic. Selain itu hipnoterapi juga
bermanfaat kegemukan/ obesitas dan irritable bowel syndrome.
2. Masalah Emosi
Serangan panik, ketegangan dalam menghadapi ujian, kemarahan, rasa bersalah,
kurang percaya diri, ansietas/ cemas, duka (grief), depresi, trauma dan phobia adalah
masalah-masalah emosi yang berhubungan dengan rasa takut dan kegelisahan. Semua
masalah di atas bisa diatasi dengan hipnoterapi. Selain itu hipnoterapi juga bisa dilakukan
untuk penyembuhan diri sendiri atau self healing.
Next....

3. Masalah Perilaku
Masalah perilaku seperti merokok, makan berlebihan dan minum
minuman keras yang berlebihan dan berbagai macam perilaku ketagihan
(addiction) dapat diatasi dengan hipnoterapi. Hipnoterapi juga bisa membantu
insomnia/ gangguan tidur dan menghilangkan latah.
Kontraindikasi Hipnoterapi
Secara garis besar, kontraindikasi hipnoterapi adalah pada keadaan:
1. Seseorang yang dalam kondisi tidak tenang, gaduh gelisah, misalnya
pada psikosis akut sehingga tidak dapat dilakukan kontak psikis
dengan subjek.
2. Seseorang yang dalam keadaan tidak mengerti apa yang akan
dilakukan, misalnya pada orang imbesil atau dimensia. Pada mereka
tidakdapat dilakukan hipnotis dengan cara apapun.
3. Pada orang yang tidak tahu atau belum mengerti tentang apa yang kita
katakan, sugesti verbal tidak akan berpengaruh pada subjek.
4. Subjek yang memiliki kesulitan dengan kepercayaan dasar seperti
pasien paranoid atau yang memiliki masalah pengendalian seperti
obsesi-kompulsif.
5. Penggunaan hipnosis oleh operator yang tidak terlatih dengan baik.
6. Penggunaan hipnosis untuk tujuan yang tidak baik.
Penerapan Terapi Hipnosis Pada Asuhan Kep
Terapi komplementer telah berkembang pesat menjadi bagian dari
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Salah satu terapi
komplementer yang juga cukup populer adalah hipnoterapi.
Perawat merupakan profesi kesehatan yang merawat pasien dengan
melakukan pendekatan secara holistik (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual).
Dan terapi komplementer ini juga dianggap sebagai terapi dengan pendekatan
holistik karena berusaha menyembuhkan pasien dengan memandang dari
berbagai sudut dan beraneka aspek kehidupan pasien. Terapi komplementer
sekarang ini telah banyak dikembangkan dan dapat hidup berdampingan
dengan pengobatan modern/ konvensional, sebagai contoh adalah Rumah Sakit
Umum Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, yang membuka Poliklinik Obat
Tradisional Indonesia.
Next....

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri


Kesehatan RI Nomor 1109 Tahun 2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di
fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut aturan itu,
pelayanan komplementer-alternatif dapat dilaksanakan
secara sinergi, terintegrasi, dan mandiri di fasilitas
pelayanan kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai