Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

OTITIS
MEDIA AKUT
Pembimbing:
dr. Adi Nolodewo, Sp. THT-KL

Disusun oleh
Aminah Alaydrus
30101407130
Pendahuluan
– Otitis media merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

Otitis media supuratif


Otitis media akut (OMA)
supuratif
Otitis media supuratif
kronik (OMSK)
Otitis Media
Otitis media serosa akut
Otitis media (barotrauma)
non supuratif

Otitis media serosa kronis


Anatomi
Otitis Media Akut
Otitis media supuratif akut adalah infeksi
bakteri pyogenic dari telinga tengah. Telinga
tengah biasanya steril, secara fisiologis terjadi
mekanisme pencegahan masuknya mikroba
oleh silia mukosa tuba eustachius, enzim dan
antibody. OMA terjadi karena faktor
pertahanan ini terganggu.
Stadium OMA
– Stadium Oklusi Tuba Eustachius
– Gambaran retraksi membrantimpani akibat terjadinya tekanan
negative dalam telinga tengah
– Gejala
– Telinga terasa penuh dan nyeri telinga
– Tuli ringan
– Tidak ada demam
– Tanda
– Retraksi pada membrane timpani
– Ganggguan pendengaran konduktif
Stadium OMA
– Stadium Hiperemis
– Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau seluruh
membran timpani tampak hiperemis serta edem
– Tanda
– Nyeri telinga yang terasa berdenyut
– Demam dan gelisah
– Pendengaran menurun
– Gejala
– Pada pars tensa padat dan hilangnya refleks cahaya
– Pada pars flaccida padat dan merah
– Tes garpu tala menunjukkan tuli konduktif.
Stadium OMA
– Stadium Supurasi
– Edem yang hebat serta terbentuknya eksudat yang purulen di
cavum timpani, menyebabkan membrantimpani menonjol
(bulging) kearah liang telinga luar
– Tanda
– Sangat nyeri
– Gejala peradangan meningkat
– Gangguan pendengaran meningkat
– Gejala
– Membrane timpani tampak merah dan menonjol ke titik pecah
– Malleus tidak nampak oleh karena bengkak dan menonjolnya
membrane timpani.
Stadium OMA
– Stadium Perforasi
– Terjadi rupture membrantimpani dan nanah keluar mengalir
dari telinga tengah ke liang telinga luar, akibatnya nyeri yang
dirasakan penderita berkurang
– Tanda
– Telinga keluar darah atau cairan (serosanguinus) kemudian
menjadi mukopurulen.
– Nyeri telinga dan demam sudah tidak ada.

– Gejala
– CAE penuh dengan darah atau cairan mukopurulen
– Perforasi pars tensa biasanya dalam kuadran anteroinferior
Stadium OMA
– Stadium Resolusi
– Bila membrantimpani tetap utuh, maka keadaan membrantimpani berlahan-lahan
akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka secret akan berkurang dan
mengering
– Tanda
– Sudah tidak merasakan nyeri

– Gejala
– Membran timpani dapat utuh  sembuh
– Perforasi membrane timpani menetap dengan secret yang keluar terus menerus atau hilang
timbul  OMSK
Penatalaksanaan
– Penatalaksanaan tergantung pada stadium penyakitnya
– Tujuan pengobatan pada otitis media adalah untuk mengobati gejala,
memperbaiki fungsi tuba Eustachius, menghindari perforasi membran timpani,
dan memperbaiki sistem imum lokal dan sistemik serta menghindari komplikasi
intrakranial dan ekstrakranial yang mungkin terjadi.
Stadium Oklusi Tuba
– Pengobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba eustachius
– Decongestan
– Diberikan obat tetes hidung HCI efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak <12
thn dan HCl efedrin l% dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur >12 thn
atau dewasa
– Pseudoefedrin tab 60 mg 3x1
– Obati etiologi dari oklusi tuba eustachius (kuman, virus, alergi)
Stadium Hiperemis
– Antibiotika
– Antibiotik yang dianjurkan adalah dari golongan penisilin atau ampisilin, bila terdapat
alergi maka dapat diberikan eritromisin. Pemberian antibiotic dianjurkan minimal
selama 7 hari
– Obat tetes hidung (decongestan)
– Analgetika
– Bila sudah terlihat hiperemis difus sebaiknya dilakukan miringotomi
Stadium Supurasi
– Pada stadium supurasi terapi dapat diberikan sama dengan stadium hiperemis
yaitu antibiotika, decongestan dan analgetik
– Selain pengobatan diatas idealnya harus disertai dengan miringotomi bila
membrane timpani masih utuh karena miringotomi dapat menghilangkan gejala
klinis lebih cepat dan rupture dapat dihindari.
Miringotomi
– Miringotomi adalah tindakan insisi pada pars tensa membrane timpani dengan
tujuan agar terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar.
Lokasi miringotomi adalah di kuadran posterior-inferior.
Stadium Perforasi
– Sering terlihat sekret banyak keluar dan terkadang terlihat seperti berdenyut
(pulsasi)
– Pemberian antibiotika yang adekuat
– Obat cuci telinga H202 3% selama 3-5 hari
– Decongestan
Stadium Resolusi
– Pemberian antibiotika dapat dilanjutkan sampai 3 minggu
– Bila 3 minggu setelah pengobatan sekret masih banyak, kemungkinan telah
terjadi mastoiditis
– OMA berlanjut dengan keluarnya sekret >3 minggu  otitis media supuratif
subakut
– Bila perforasi menetap dan sekret tetap keluar >2 bulan  OMSK
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai