Stethoscope Hospital Symbol PowerPoint Template
Stethoscope Hospital Symbol PowerPoint Template
REFERAT
Riawanti 030.13.166
Dimas Bambang F. 030.14.053
Limfoma Maligna
01 Pendahuluan
02 Tinjauan Pustaka
03 Kesimpulan
04 Daftar Pustaka
Pendahuluan
Latar Belakang
Limfoma Maligna
60% 40%
>
Klasifikasi
Nodular Sclerosis
Limfoma
Hodgkin Lymphocyte Predominance
Lymphocyte Depletion
Limfoma
Maligna Mixed Cellularity
Etiologi
Infeksi (EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, H. pylori)
:
Inflamasi kronis e.c peny. autoimun
Genetik
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
LIMFOMA HODGKIN LIMFOMA NON-HODGKIN
• Asimtomatik limfadenopati • Asimtomatik limfadenopati
• Gejala sistemik (demam intermitten, • Gejala sistemik (demam intermitte
keringat malam, BB turun) n, keringat malam, BB turun)
• Nyeri dada, batuk, napas pendek • Mudah lelah
Anamnesis
• Pruritus • Gejala obstruksi GI tract dan Urina
• Nyeri tulang atau nyeri punggung ry tract.
• Citomegalovirus
• Mononukleosis infeksiosa
• Ca paru
• Arthritis rheumatoid
• Sarkoidosis
• Serum sickness
• Sifilis
• SLE
• Toxoplasmosis
• Tuberculosis
Limfoma Hodgkin
Gambaran Histopatologi
Sel Reed Sternberg
Klasifikasi Rye
1. Limfositik Predominan
2. Sel Campuran/MC
3. Deplesi Limfositik/LD
4. Nodul Sklerosis/NS
Manifestasi Klinis
Limfadenopati asimptomatik
Demam
Keringat malam hari,
BB turun
Lab : anemia normokromiknormositik, neutrofilia, leukositosis,
limfositopeni, eosinofilia, monositosis, LED ↑
Penegakan Diagnosa
Pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembesaran kelenjar limfe
Lab darah lengkap: DR, LED, fungsi hati & ginjal, alkali fosfatase
Limfogram
Laparotomi
Scanning tulang
Stadium
Klasifikasi Ann Arbor
Stadium Karakteristik
I Pembesaran kelenjar limfe regional tunggal (I) atau pembesaran organ ekstra
II Pembesaran kelenjar limfe regional dua atau lebih yang masih sesisi dengan
diafragma (II) atau pembesaran organ ekstra limfatik satu sisi atau lebih yang
III Pembesaran kelenjar limfe pada kedua sisi diafragma (III) disertai dengan
pembesaran limpa (IIIs) atau pembesaran organ ekstra limfatik sesisi (IIIe) atau ke
X Bulky tumor yang merupakan massa tunggal dengan diameter > 10 cm,
atau, massa mediastinum dengan ukuran > 1 /3 dari diameter transthoracal
maximum pada foto polos dada PA
Tatalaksana
• Kemoterapi
• Protokol MOPP (nitrogen mustard, onkovin, prednisone,
prokarbasin)
• ABVD (adriamisin, bleomisin, vinblastine, dekarbasin)
• COPP (siklofosfamid, onkovin, prokarbasin, prednisone)
• Radiasi dosis rendah pada tempat terbatas
• Terapi suportif lain
Pengobatan
• Stadium I : Radioterapi
• Stadium II : Radioterapi dengan/tanpa kemoterapi
• Stadium III dan IV : Kemoterapi
Prognosis
Prognosis limfoma hodgkin ditentukan oleh :
• Serum albumin < 4 g/dL
• Hemoglobin < 10.5 g/dL
• Jenis kelamin laki-laki
• Stadium IV
• Usia 45 tahun ke atas
• Jumlah sel darah putih > 15,000/mm3
• Jumlah limfosit < 600/mm3 atau < 8% dari total jumlah sel darah putih
Limfoma Non-Hodgkin
Gambaran Histopatologi
Rappaport (R) → dasar btk morfologi, makin mendekati bentuk li
Limfoblastik nonklasifikasi
II Kanker mengenai lebih dari 2 regio yang berdekatan atau 2 regio yang letaknya berjauhan tapi
masih dalam sisi diafragma yang sama (IIE)
III Kanker telah mengenai kelenjar getah bening pada 2 sisi diafragma ditambah dengan organ ekstralimfatik (IIIE) at
au limpa (IIIES)
IV Kanker bersifat difus dan telah mengenai 1 atau lebih organ ekstralimfatik
Suffix
A Tanpa gejala B
B Terdapat salah satu gejala di bawah ini:
Penurunan BB lebih dari 10% dalam kurun waktu 6 bulan sebelum diagnosis ditegakkan yang tidak diketahui peny
ebabnya
Demam intermitten > 38° C
Berkeringat di malam hari
DIAGNOSIS
Anamnesis: Px Penunjang:
Px Fisik
Pajanan, infeksi, dem DL, Kimia darah,
am, keringat malam, Sist.
Ro thorax, CT Sc
berat badan turun Limfatik
an, Biopsi
Penatalaksanaan
• Pembedahan
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Imunoterapi
• Transplantasi sumsum tulang
Komplikasi
Pertumbuhan
Kemoterapi:
kanker:
Pansitopenia,
Infeksi, Pansitopenia,
Kelainan pada jantung, Mual dan muntah,
Kelainan pada paru-paru, Neuropati,
Sindrom vena cava superior, Dehidrasi,
Kompresi pada spinal cord, Toksisitas jantung akibat
Kelainan neurologis, penggunaan doksorubisin
Obstruksi
Prognosis
Prognosis limfoma non Hodgkin ditentukan oleh :
• Usia (>60 tahun)
• Ann Arbor stage (III-IV)
• Hemoglobin (<12 g/dL)
• Jumlah area limfonodi yang terkena (>4)
• Serum LDH (meningkat)
Kesimpulan
Limfoma maligna adalah tumor ganas primer dari kelenjar limfe dan jaring
an limfatikdiorgan lainnya.
Hal yang diduga berperan sebagai penyebab Limfoma maligna antara lain in
feksi, faktor lingkungan, inflamasi kronis karena penyakit autoimun, fakto
rgenetic.
Juli 2010].
Price, S.A dan Wilson, L.M. 2005. “Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease Processes, Sixth Edition”. Alih bah
asa
Pendit, Hartanto, Wulansari dan Mahanani. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6. Jakarta:EGC
Reksodiputro, A. dan Irawan, C. 2006. “Limfoma Non-Hodgkin”. Disunting oleh Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibra
ta, dan
Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kumar, Abbas, dan Fausto. 2005. Phatologic Basis of Diseases 7th Edition. Philadelphia: Elsevier& Saunders
Berthold, D. dan Ghielmini, M. 2004. Treatment of Malignant Lymphoma. Swiss Med Wkly (134) : 472-480.
Desen, Wan. 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
Terima Kasih