Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Hadis

Secara bahasa (terminologi) adalah:


1. jadid (sesuatu yang baru) lawan dari kata
al-qadim, sesuatu yang lama.
2. qarib ”dekat”, yaitu tidak lama lagi akan
terjadi. Sedangkan lawannya adalah ba’id
”jauh”.
3. khabar ”berita” yaitu sesuatu yang
diberitakan, diperbincangkan, dan
dipindahkan dari seseorang kepada orang
lain
Menurut Ahli Hadis
ُ‫سلَّ َم َوأ َ ْفعَالُهُ َوأ ِّ ْح َوالُه‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫ّللا‬ َّ ‫صلَّي‬ ‫ي‬
َ ِِّ ِ ‫ب‬َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ل‬ُ ‫ا‬ ‫و‬ ْ
َ ‫أ‬
‫ق‬ َ
‫علَ ْي ِه‬
َ ُ َّ
‫ّللا‬ ‫ي‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ب‬َّ
َ ِِّ ِ ِ َ َ ‫ن‬‫ال‬ ‫ن‬ ‫ع‬
َ ‫ر‬ ‫ث‬
ِ ُ ‫اأ‬‫م‬ ُّ
‫ل‬ ُ
‫ك‬ :‫َر‬ُ ‫خ‬ َ ‫أل‬ ْ ‫َوقَا َل ا‬
‫سلَّ َم ِم ْن قَ ْو ٍل أ َ ْو ِف ْع ٍل أ َ ْو اِ ْق َر ٍار‬ َ ‫َو‬
Seluruh perkataan, perbuatan, dan hal ihwal
tentang Nabi Muhammad SAW. Sedangkan
menurut yang lainnya adalah segala sesuatu
yang bersumber dari Nabi, baik yang berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya.
Menurut Ulama Ushul

ُ ُ‫أ َ ْق َوالُهُ َوأ َ ْفعَالُهُ َوت َ ْق ِري َْراتُهُ اَلَّ ِتي تَثْب‬
‫ت‬
‫اْأل َ ْح َكا ُم َوتُقَ ِ ِّر ُر َها‬
Semua perkataan, perbuatan, dan taqrir
Nabi Muhammad SAW yang berkaitan
dengan hukum syara’ dan ketetapannya.
Pengertian Sunnah
 Secara bahasa Jalan (yang dilalui) baik yang
terpuji atau yang tercela ataupun jalan yang
lurus atau tuntutan yang tetap (konsisten).
 Bila kata sunnah disebutkan dalam masalah
yang berhubungan dengan hukum syara’, maka
yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang
diperintahkan, dilarang, atau dianjurkan oleh
Rasulullah SAW, baik berupa perkataan atau
perbuatannya, apabila dalam dalil hukum syara’
disebutkan al-Kitab dan as-Sunnah, maka yang
dimaksudkan adalah al-Qur’an dan al-Hadits
Perbedaan Sunnah dengan
Hadis
 Muhammad Zuhri membedakan Hadist
dengan Sunnah, seperti air dalam gelas.
Gelas adalah hadist sementara sunnah
adalah air
 Jadi hadist adalah pemberitaan,
sementara sunnah adalah isi dari
pemberitaan tersebut. Tentu saja isinya
berupa perintah atau tradisi yang
disandarkan kepada Nabi
Khabar, Atsar dan Hadis
 Khabar secara bahasa berarti warta atau
berita. Secara istilah pemberitaan tersebut
disandarkan kepada Nabi. Maka antara
hadis dengan khabar sama.
 Atsar secara bahasa artinya sisa.
Sementara secara istilah adalah warta,
berita namun yang disandarkan kepada
para sahabat. Dengan demikian atsar dan
hadis berbeda.
Bid’ah dan Sunnah
 Bid’ah secara bahasa adalah tambahan.
 Secara istilah adalah segala sesuatu
yang diada-adakan sesudah Nabi wafat,
untuk dijadikan syara' dan Agama, pada
hal yang diada-adakan itu tak ada dalam
Agama.
 Segala penambahan di luar agama pada
prinsipnya boleh, selama tidak
melanggar ajaran agama.
Bentuk-Bentuk Hadis
Dilihat dari sumbernya terdapat 5 bentuk
hadis;
1. Hadis Qouli (bersumber dari perkataan)
2. Hadis Fi’li (bersumber dari perbuatan)
3. Hadis Taqriri (bersumber dari
ketetapan)
4. Hadis Hammi (bersumber dari hasrat)
5. Hadis Ahwali (bersumber dari ikhwal
atau tampilan)
Unsur-Unsur Hadis
Unsur-unsur hadis antara lain;
1. Sanad, secara bahasa artinya sandaran.
Secara istilah silsilah orang-orang yang
meriwayatkan hadis.
2. Matan, secara bahasa artinya tanah yang
meninggi. Secara istilah adalah lafadz-
lafadz hadis yang memiliki makna tertentu.
3. Rawi, orang-orang yang meriwayatkan
hadis.
‫ى َحدَّثَنَا أَبُو ِهش ٍَام‬ ُّ ‫ى ْالقَ ْي ِس‬
ِّ ٍ ‫َحدَّثَنَا ُم َح َّمد ُ ب ُْن َم ْع َم ِر ب ِْن ِر ْب ِع‬
ُ ‫عثْ َم‬
‫ان‬ ُ ‫ َحدَّث َنَا‬- ‫ َو ُه َو اب ُْن ِزيَا ٍد‬- ‫اح ِد‬ ِ ‫ع ْب ِد ْال َو‬
َ ‫ع ْن‬
َ ‫ى‬ ُّ ‫وم‬ِ ‫ز‬ُ ْ
‫خ‬ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬
‫ان‬َ ‫عثْ َم‬ُ ‫ع ْن‬ َ ‫ان‬ َ ‫ع ْن ُح ْم َر‬ َ ‫ب ُْن َح ِك ٍيم َحدَّثَنَا ُم َح َّمدُ ب ُْن ْال ُم ْن َك ِد ِر‬
‫ َم ْن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫ّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ان قَا َل قَا َل َر‬ َ َّ‫عف‬ َ ‫ب ِْن‬
‫س ِد ِه َحتَّى‬َ ‫طايَاهُ ِم ْن َج‬ َ ‫ت َخ‬ ْ ‫ضو َء خ ََر َج‬ ُ ‫س َن ْال ُو‬ َ ‫ضأ َ فَأ َ ْح‬ َّ ‫ت َ َو‬
‫ار ِه‬ َ
ِ ‫تأ‬ ‫ف‬ ْ
‫ظ‬ َ ِ ‫ت َ ْخ ُر َج ِم ْن ت َ ْح‬
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma’mur bin
Rabi’i al Qaisi, katanya: Telah menceritakan kepaku Abu
Hisyam al Muhzumi dari Abu al Wahid, yaitu ibn Ziyad,
katanya: Telah menceritakan kepaku Utsman bin Hakim,
katanya: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al
Munkadir, dari ‘Amran, dari Utsman bin Affan ra., ia berkata:
Barang siapa yang berwudlu dengan sempurna (sebaik-
baiknya wudlu) keluarlah dosa-dosanya dari seluruh
badannya bahkan dari bahwa kukunya” (H.R. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai