Ypac 2
Ypac 2
Identitas Pasien
Nama Jelas : An. Nabila
Tanggal Lahir : 14 Mei 2014 (4 tahun 10 bulan)
Alamat : Cinere
Diagnosa Medik : CP Athetoid Intermittent Tonic Spasm
Tanggal Pemeriksaan : 28/04/2019
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Belum bisa duduk mandiri
R. Nutrisi :
Minum ASI : 0-2 tahun
Makan nasi lunak : 1 tahun-sekarang
Rpsikososial :
Os anak tunggal
OS mampu dan mau berinteraksi dengan orang lain
Pemeriksaan Fisioterapi
Pemeriksaan Umum
Cara Datang : Digendong menggunakan
gendongan kain
Kesadaran : Compos mentis
Kooperatif/Tidak kooperatif : Kooperatif
RR : 26 x per menit
Status Gizi : Belum dilakukan
pemeriksaan
Suhu : Afebris
Kesan Awal :
Atensi : Cukup baik, memperhatikan ketika diajak
mengobrol, tetapi mudah teralihkan.
Motivasi : Cukup baik, anak responsif selama latihan.
Emosi : Fluktuatif, bergantung pada stimulasi yang
diberikan.
Komunikasi : Kurang baik, anak belum mampu menerima
bahasa reseptif, tetapi hanya mampu memberikan
feedback berupa bahasa ekspresif
Kemampuan Sensorik :
Taktil : kurang baik, anak hanya mampu memberika respon terhadap
beberapa rangsangan.
Propioseptif : kurang baik, anak banyak bergerak namun belum sesuai dengan
pola normalnya.
Vestibular : Belum baik, anak belummampu mempertahankan posisi tubuhnya
pada midline
Visual : Cukup baik, anak dapat melakukan kontak mata dengan terapis
Auditory : Cukup baik, anak menoleh ketika dipanggil namanya
Olfactory : Belum dilakukan pemeriksaan.
Gustatory : Kurang baik, anak terdapat drooling dan masih makan nasi
lunak.
Tonus Postural : Fluktuatif, UE = LE, R = L
Pola Postural : Ekstensi
Deformitas : Tightness Achilles bilateral
Associated Problem:
Less body awareness
Level Kemampuan:Very high support
Ability :
Anak mampu mengangkat kepala
Anak mampu berguling
Anak mampu merayap namun dengan pola yang belum benar
Disability :
Anak belum mampu duduk mandiri
Pengamatan Posisi dan Pola Gerak
Telentang
Pernapasan : Melalui hidung
Bentuk dada : Flat
Kepala : Cenderung lateral fleksi kiri dan rotasi kanan
Finger : Cenderung fleksi
Hand : Twisting
Hip : semifleksi, adduksi, endorotasi
Knee : semifleksi
Ankle movement : ada
Telungkup
Head lifting : ada
Head control : less
Forearm support : less
Hand support : poor
Diposisikan duduk di tepi bed
Head control : less
Trunk control : Poor
Proximal dynamic stability : Poor
Hand support : Poor
Sitting balance : Poor
Protective reaction : Poor
Roundback
Problematika Fisioterapi
Impairment :
Tonus fluktuatif
Postural pattern (ekstensi)
Less head control
Poor proximal dynamic stability
Poor hand support
Tightness achiles bilateral
Gangguan taktil dan proprioseptif
Functional Limitation : Belum mampu merayap dengan pola yang benar dan belum mampu duduk mandiri
Diagnosa Fisioterapi Anak : Anak belum dapat merayap dengan pola yang benar dsn belum mampu duduk
mandiri disebabkan tonus fluktuatif, pola postural ekstensi pattern, less head control, poor proximal dynamic
stability, poor hand support e.c. Cerebral Palsy Athethoid Intermittent Tonic Spasm
Penatalaksanaan Fisioterapi
Edukasi
Cara menggendong anak harus membentuk pola fleksi untuk mengurangi ekstensi pattern.
Saat berinteraksi dengan anak kontak mata harus sejajar agar tdak meningkatkan tonus postural.
Home Program
Posisikan anak dalam posisi duduk dengan berikan handuk pada lehernya untuk meningkatkan
head control dan mengurangi pola ekstensi
Berikan benda atau mainan dengan tekstur beragam pada telapak tangan dan kaki anak untuk
melatih taktil
Hasil
S : Belum bisa merayap dengan pola yang benar dan belum mampu duduk mandiri
O:
Tonus fluktuatif
Postural pattern (ekstensi)
Less head control
Poor proximal dynamic stability
Poor hand support
A : Anak belum dapat merayap dengan pola yang benar dan duduk mandiri disebabkan tonus fluktuatif,
pola postural ekstensi pattern, poor head control, poor proximal dynamic stability, poor hand support e.c. Cerebral Palsy Athethoid Intermittent Tonic
Spasm
P :
Menstimulasi tonus
Mengurangi postural pattern (ekstensi)
Meningkatkan head control
Meningkatkan proximal dynamic stability
Meningkatkan hand support
Mengurangi tightness
Meningkatkan taktil dan proprioseptif