CH 5
CH 5
Pengembangan Hipotesis
Lailatul Fitri (F0316054)
Kurnia F (F0316053)
Krisna Luhur (F0316051)
Definisi dan Pentingnya Kerangka Teoritis
Kedua model dan teori secara logis dijabarkan dari dokumentasi penelitian
sebelumnya pada bidang masalah. Mengintegrasikan keyakinan logis dengan
penelitian yang telah dipublikasikan, dengan mempertimbangkan batas-batas
dan kendala yang mengatur situasi sangat penting dalam mengembangkan dasar
ilmiah untuk menyelidiki masalah penelitian.
Proses Pembentukan Kerangka Teoritis
Variabel adalah sesuatu yang dapat mengambil nilai-nilai yang berbeda yang
bervariasi. Nilai-nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang
yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda atau orang
1. Independen dan variabel dependen harus covary: dengan kata lain, perubahan dalam
variabel dependen harus dikaitkan dengan perubahan dalam variabel independen.
2. Variabel bebas (faktor penyebab diduga) harus mendahului variabel dependen. Dengan
kata lain, harus ada urutan waktu di mana penyebab harus terjadi sebelum efek.
3. Tidak ada faktor lain harus menjadi kemungkinan penyebab perubahan variabel
dependen. Oleh karena itu peneliti harus mengontrol efek dari variabel lain.
4. Penjelasan logis (teori) yang dibutuhkan dan yang harus menjelaskan mengapa
pengaruh variabel bebas terhadap variabel dependen.
Variabel Moderator
• Variabel yang memiliki efek kontingensi kuat pada hubungan variabel dependen-
variabel independen.
• Variabel mediasi muncul sebagai fungsi dari variabel independen yang beroperasi
dalam situasi apa pun, dan membantu untuk membuat konsep dan menjelaskan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
Bagaimana Teori Dihasilkan
Hipotesis dapat didefinisikan bersifat sementara, belum diuji, pernyataan, yang memprediksi apa
yang peneliti harapkan untuk ditemukan pada data empiris peneliti. Hipotesis dapat didefinisikan
sebagai hubungan logis yang diduga terjadi antara dua atau lebih variabel dinyatakan dalam
bentuk laporan diuji.
Hipotesis juga dapat menguji apakah ada perbedaan antara dua kelompok (atau di antara
beberapa kelompok) terhadap setiap variabel atau variabel. Hipotesis ini dapat diatur baik
sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan jika - maka.
Hipotesis direksi dan nondireksi
Hipotesis direksi : Jika, dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau
membandingkan dua kelompok, istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari,
kurang dari, dan sejenisnya yang digunakan
Hipotesis non direksi : mereka yang tidak mendalilkan hubungan atau perbedaan,
tetapi tidak memberikan indikasi arah dari hubungan atau perbedaan. Hipotesis ini
digunakan bila :
1). Belum ada teori yang menajdi landasan untuk menentukan arah hubungan antar
variabel
2). Menurut riset terdahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar variabel
yang diteliti.
Hipotesis nol dan Alternatif
Hipotesis hubungan (relational Hypothesis), merupakan pernyataan tentang hubungan dua buah
variabel. Hipotesis hubungan dapat diklasifikasi menjadi; hipotesis korelasi (correlational hypothesis)
dan hipotesis penjelas atau kausal (explanatory hypothesis atau causal hypothesis). hipotesis korelasi
(correlational hypothesis), merupakan hipotesis yang mengatakan dua variabel terjadi bersamaan
tanpa diketahui mana yang mempengaruhi yang lainnya.
Hipotesis nol, adalah hipotesis yang dicoba untuk ditolak (rejected atau refuted). Hipotesis nol
merupakan dugaaan yang menyatakan dua buah variabel adalah jelas dan tidak terdapat perbedaan
diantaranya.
Hipotesis alternatif, adalah hipotesis yang dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung
(supported). Hipotesis alternatif berlawanan dengan hipotesis nol. Hipotesis alternatif merupakan
dugaan yang menunjukkan terdapat perbedaan diantara dua buah variabel.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis
Theoretical
Framework
Pengetahuan tentang bagaimana dan untuk tujuan apa kerangka teoritis dibangun dan hipotesis
disusun memampukan manajer untuk menjadi hakim yang cerdas terhadap laporan penelitian
yang diberikan oleh konsultan. Demikian pula, pengetahuan mengenai arti signifikan, dan
mengapa sebuah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, membantu manajer untuk
bertahan, atau berhenti dari dugaannya yang, walaupun masuk akal, tidak terbukti. Jika
pengetahuan semacam tersebut tidak dimiliki, banyak temuan penelitian tidak akan terlalu
berguna bagi manajer dan pengambilan keputusan akan memunculkan kebingunan.
Thank You