Oleh
M. Wawan K. Saifullah
Nim: 0130840148
Pendahuluan
Pendahuluan
Sirkumsisi pada laki – laki menurunkan resiko HIV dan penurunan resiko
ini dapat dimodifikasi oleh faktor sosial, budaya dan metode sirkumsisi
melalui medis atau tradisional.
Status Status
Kependudukan hilang Kependudukan hilang
n=1 n=0
Prevalensi HIV yang lebih tinggi antar kelompok etnis yang melakukan
sirkumsisi dini dapat mengimplikasikan perbedaan etnis dalam perilaku
berisiko.
Peneliti menemukan prevalensi HIV yang lebih tinggi pada orang Muslim
Mengejutkan Islam mendorong sirkumsisi di awal kehidupan dan
umumnya sebelum pubertasseharusnya memberikan peningkatan
perlindungan terhadap HIV.
Pembahasan
Dari kelompok etnis di Guinea-Bissau, preputium dikaitkan dengan
kurangnya kebersihan, beberapa perempuan mungkin merasa
penolakan seksual hal ini mungkin menyiratkan bahwa laki-laki yang
melakukan sirkumsisi lebih dini mungkin lebih diinginkan secara seksual,
sehingga lebih aktif secara seksual
Kibira et al. menemukan bahwa laki-laki yang disirkumsisi antara usia 10-14
memiliki persentase tertinggi (48%) yang berpartisipasi dalam seks berisiko
lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki yang berusia 15-19 tahun (34%),
namun alasannya tidak diketahui dengan jelas
4. Bias recall atau keinginan sosial sehubungan dengan kapan dan di mana
sirkumsisi dilakukan dan adanya bias seleksi
Faktor etnis, metodologis dan temporal terus memainkan peran yang tidak
jelas dalam hubungan antara sirkumsisi dan HIV.