Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tembilahan.
HAK & KEWAJIBAN
• JANGAN BERHARAP LEBIH KALAU ANDA TIDAK MELAKUKAN
YANG LEBIH
2. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat memahami konsep dan pengertian
metodologi penelitian
2. Mahasiswa dapat membedakan metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif
Pengertian metode
Berasal dari bahasa Yunani yakni methodos yang
berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode
merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau objek penelitian,
sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
dan termasuk keabsahannya
Menurut Soerjano Soekanto
Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis
dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis,
dan konsisten.
• Metode
METODE tradisional,positivistik,
PENELITIAN scientific dan metode
KUANTITATIF discovery.
• Metode baru,
METODE postpositivistik,
PENELITIAN artisrtik dan
KUALITATIF
interpretive research
Metode Penelitian Kuantitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat deduktif kuantitatif / statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Metode Penelitian Kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah ( lawan dari eksperimen )
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
porpusive dan snowball, teknik pengumpulan dengan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekan mana dari pada generalisasi.
• 1. Perbedaan Aksioma dasar tentang
sifat realitas
• 2. Perbedaan dalam Proses
3. PERBEDAAN PENELITIAN penelitian
KUANTITATIF DAN • 3. Perbedaan dalam karakteristik
KUALITATIF penelitian
Aksioma dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Sifat Realitas Dapat Ganda, holistik,
diklasifikasikan,konk dinamis, hasil
rit, teramati, konstruksi dan
terukur pemahaman
Z
Aksioma dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Ilmu yang diturunkan dari nabi dan para sahabat, seperti ilmu
al-Quran, hadis, fiqih dan ilmu agama yang lain
Ilmu akal atau ilmu sains the rational science. Ilmu ini ialah
ilmu hasil daripada pengalaman dan pemikiran. Pengalaman
dan pemikiran itu digunakan secara sistematik dan radikal,
diarah dan dikawal oleh hukum berfikir (logika). Yang difikirkan
itu ialah fakta atau data hasil penyelidikan dan eksperimen
1. LOGIS / RASIONAL
2. FAKTAWI ILMU
3. OBJEKTIF PENGETAHUAN
4. SISTEMATIS ( SCIENCE )
5. PRAGMATIS
ILMU DAN KEBENARAN
Sumber-sumber kebenaran ( bersifat non ilmiah/ bukan melalui
penelitian ilmiah ).
1. Kebenaran secara kebetulan, karena takdir Allah.
2. Kebenaran melalui akal sehat ( common sense )
3. Kebenaran melalui wahyu, bersifat mutlak
4. kebenaran melalui intuitif, kebenaran yang diperoleh melalui
proses luar sadar tanpa menggunakan penalaran dan proses
berfikir.
5. Kebenaran melalui trial and error
6. Kebenaran melalui spikulasi
7. kebenaran melalui kewibawaan seseorang.
ASPEK / DIMENSI KEBENARAN
PENELITIAN ILMU
( proses ) ( hasil )
PENYUSUNAN LOGIKA
PENARIKAN DEDUKSI
PROPOSISI LOGIS
KESIMPULAN
KEPUTUSAN UTK
GENERAL EMPIRIS MENERIMA/MENO HIPOTESIS
LAK HIPOTESIS
PENGUKURAN, PENJABARAN
RINGKASAN PENGUJIAN INSTRUMENTASI,
SAMPEL, DAN HIPOTESIS SKALA
PERKIRAAN PENENTUAN
PARAMETER SAMPEL
PENGAMATAN
Induksi adalah proses berpikir di dalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian
atau pristiwa-pristiwa dan hal-hal yang lebih kongkrit dan khusus untuk menyimpulkan
pengetahuan yang lebih umum seperti :
Besi di panaskan memuai
Seng di panaskan memuai
Emas di panaskan memuai
Perak di panaskan memuai
Besi, Seng, Emas dan Perak adalah logam
Jadi : Setiap logam yang di panaskan akan memuai.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan klasifikasi penelitian
2. Mengidentifikasi jenis penelitian berdasarkan tujuan penelitian, sifat
dan jenis, karakteristik masalah penelitian, cara melakukan penelitian,
analisis data, pendekatan penelitian, bidang ilmu, tempat penelitian,
tingkat eksplanasi, penggunaan sampel.
JENIS PENELITIAN DASAR :
Berdasarkan pendekatan yang digunakan :
1. Penelitian Deduktif
Penelitian yang bertujuan menguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujian
aplikasi teori pada keadaan tertentu.
2. Penelitian Induktif
Penelitian yang bertujuan mengembangkan teori atau hipotesis melalui
pengungkapan fakta.
2. Penelitian Pengembangan
Yaitu : penelitian yang bertujuan mengembangkan produk agar mempunyai
kualitas lebih tinggi.
3. Penelitian Tindakan
Yaitu : penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan sebagai dasar
tindakan pemecahan masalah yang ada.
PENELITIAN BERDASARKAN SIFAT DAN JENIS DATA
1. Penelitian opini
yaitu : penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang (responden).
Tujuan : Menyelidiki pandangan, persepsi, atau penilaian responden terhadap
masalah tertentu yang berupa tanggapan responden terhadap diri responden
atau kondisi lingkungan dan perubahannya.
2. Penelitian empiris
yaitu : penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau
pengalaman(menekankan pada aspek perilaku terhadap opini).
3. Penelitian Arsip
Yaitu : penelitian terthadap fakta tertulis (dokumen)atau berupa arsip data.
PENELITIAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK MASALAH YANG DITELITI
1. Penelitian historis
yaitu : penelitian yang berkaitan dengan masalah fenomena masa lalu
(historis) yang meliputi kegiatan penyelidikan, pemahaman dan
penjelasan keadaan yang telah lalu.
Tujuannya : melakukan rekonstruksi fenomena masa lalu secara sistematis,
obyektif dan akurat untuk menjelaskan fenomena masa sekarang
atau mengantisipasi fenomena masa yang akan datang.
2. Penelitian deskriptif
Yaitu : penelitian terhadap masalah-masalah yang berupa fakta saat ini
dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau
pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan atau prosedur atau
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan denagn variabel yang lain.
3. Penelitian Studi Kasus dan Lapangan
Yaitu : penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan
latarbelakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti serta
interaksinya dengan lingkungan.
Tujuannya : untuk menyelidiki secara mendalam mengenai subjek tertentu
dan memberikan gambaran yang lengkap mengenai subjek tertentu.
4. Penelitian Korelasional
Yaitu : penelitian dengan karakteristik masalah yang berupa hubungan
korelasional antara dua variabel atau lebih.
Tujuannya : untuk menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua
veriabel atau lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara
variable yang diteliti.
5. Penelitian kausal komparatif
Yaitu : penelitian yang menunjukan arah hubungan antar variable bebas
dengan variable terikat , disamping mengukur kekuatan
hubungannya.
Tujuannya : untuk mengidentifikasi fakta atauperistiwa sebagai variabel
yang dipengaruhi (variabel depanden) dan melakukan penyelidikan
terhadap variable-variabel yang mempengaruhinya (variable
independen)
6. Penelitian Eksperimen
Yaitu : penelitian yang subjeknya diberi perlakuan (treatment)lalu diukur
akibat perlakuan pada diri subjek.
Tujuannya : Melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen
Penelitian berdasarkan cara penelitian
1. Penelitian Tindakan
Yaitu : suatu penelitian yang dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompok untuk
mengorganisasikan suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman
mereka dan membuatnya dapat diakses orang lain.
Tujuan :
a. Merupakan salah satu cara strategis memperbaiki layanan maupun hasil kerja dalam
suatu lembaga.
b. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah dilakukan
sekarang
c. Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda, baik bagi peneliti
maupun subjek yang diteliti dalam mendapatkan mafaat langsung adanya tindakan
nyata.
d. Tercapainya konteks pembelajaran dari pihak yang terlibat, yaitu peneliti dan subjek
yang diteliti.
E. Timbulnya budaya meneliti yang terkait prinsip sambil bekerja dapat melakukan
penelitian di bidang yang ditekuni.
F. Timbulnya kesadaran para subjek yang diteliti sebagai akibat adanya tindakan nyata
untuk meningkatkan kualitas.
G. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan usaha peningkatan
kualitas secara professional maupun akademik.
2. Penelitian Eksperimen
3. Penelitian Deskriptif
Yaitu : penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasikan objek apa adanya.
Tujuannya : menggambarkan secara sistematis fakta, objek, atau subjek
apa adanya secara tepat.
Macam-macam penelitian deskriptif :
1. Penelitian laporan diri
2. Studi perkembangan
3. Studi kelanjutan
4. Studi sosiometri
4. Penelitian Ex-postfacto
Yaitu : penelitian dimana variable bebas telah terjadi ketika peneliti mulai
dengan pengamatan variable terikat dalam suatu penelitian.
Jenis penelitian Ex-postfacto :
1. Penelitian korelasi
2. Penelitian hubungan sebab akibat
PENELITIAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK MASALAH YANG DITELITI
1. Penelitian historis
yaitu : penelitian yang berkaitan dengan masalah fenomena masa lalu (historis)
yang meliputi kegiatan penyelidikan, pemahaman dan penjelasan keadaan
yang telah lalu.
Tujuannya : melakukan rekonstruksi fenomena masa lalu secara sistematis, obyektif
dan akurat untuk menjelaskan fenomena masa sekarang atau mengantisipasi
fenomena masa yang akan datang.
2. Penelitian deskriptif
Yaitu : penelitian terhadap masalah-masalah yang berupa fakta saat ini dari suatu
populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap
individu, organisasi, keadaan atau prosedur atau penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variable atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan denagn
variabel yang lain.
3. Penelitian Studi Kasus dan Lapangan
Yaitu : penelitian denag karakteristik masalah yang berkaitan dengan latarbelakang
dan kondisi sasat ini dari subjek yang diteliti serta interaksinya dengan
lingkungan.
Tujuannya : untuk menyelidiki secara mendalam mengenai subjek tertentu dan
memberikan gambaran yang lengkap mengenai subjek tertentu.
4. Penelitian Studi Kasus dan Lapangan
Yaitu : penelitian denag karakteristik masalah yang berkaitan dengan
latarbelakang dan kondisi sasat ini dari subjek yang diteliti serta
interaksinya dengan lingkungan.
Tujuannya : untuk menyelidiki secara mendalam mengenai subjek tertentu
dan memberikan gambaran yang lengkap mengenai subjek tertentu.
5. Penelitian Korelasional
Yaitu : penelitian dengan karakteristik masalah yang berupa hubungan
korelasional antara dua variabel atau lebih.
Tujuannya : untuk menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua
veriabel atau lebih serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara
variable yang diteliti
6. Penelitian kausal komparatif
Yaitu : penelitian yang menunjukan arah hubungan antar variable bebas
dengan variable terikat , disamping mengukur kekuatan
hubungannya.
Tujuannya : untuk mengidentifikasi fakta atauperistiwa sebagai variabel
yang dipengaruhi (variabel depanden) dan melakukan penyelidikan
terhadap variable-variabel yang mempengaruhinya (variable
independen)
7. Penelitian Eksperimen
Yaitu : penelitian yang subjeknya diberi perlakuan (treatment)lalu diukur akibat
perlakuan pada diri subjek.
Tujuannya : Melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
8. Penelitian Survey
Yaitu : penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu
Tujuannya :
1. Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup pada saat itu
2. Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan
3. Menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik
4. Menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan peneliti
5. Memecahkan masalah yang signifikan
6. Menilai kebutuhan dan menentukan tujuan institusi atau lembaga
7. Menganalisis kecenderungan yang terjadi dalam suatu masyarakat atau lembaga
pada periode tertentu.
8. Menentukan apakah tujuan spasifik dalam suatu lembaga sudah tercapai
9. Mendeskripsikan permasalahan yang ada dan seberapa jauh implikasinya
10. Membuat acuan sikap yang realistis berdasarkan data dan keadaan di
masyarakat.
Jenis penelitian survey :
1. Survey catatan
2. Survey menggunakan angket
3. Survey melalui telepon
4. Survey wawancara kelompok
5. Survey wawancara individual
Penelitian berdasarkan pengukuran dan analisa data
1. Kuantitatif
Yaitu : penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis
dengan teknik statistic.
Contoh : penelitian eksperimen
2. Penelitian kualitatif
Yaitu : penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan
dianalisis tanpa menggunakan teknik statistic.
contoh : penelitian studi kasus dan historical.
2. Penelitian sampel
Yaitu : penelitian yang datanya berasal dari sampel dan kesimpulan yang
diberlakukan bagi seluruh populasi yang diwakili oleh sampel yang
diteliti.
PERTEMUAN KE 4 ( Ke empat )
METODA PENELITIAN KUANTITATIF
1. RUJUKAN
Arief Furchan .H., MA.,Ph.D.Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan,
Pustaka Pelajar, Jogyakarta, 2005.
M.A.S. Imam Chourmain, Prof. Dr. M.Ed. Acuan Normatif
Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi,
Jakarta, 2006
Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,2010.
Riduwan, Drs,.M.B.A. Metode dan Teknik Menyusun Skripsi dan Tesis,
Alfabeta, Bandung, 2008.
Sugiyono, Prof. Dr, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif, kualitatif, dan R & D, Alfabeta, Bandung,
2009.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan penelitian kuantitatif
2. Mahasiswa dapat menyusun proposal penelitian kuantitatif
3. Mahasiswa dapat mengembangkan metode penelitian kuantitatif
1. Konsep Penelitian Kuantitatif.
A. Dasar pemikiran penelitian kuantitatif
1. Paradigma penelitian kuantitatif adalah positivisme, bahwa dunia
kehidupan sosial dapat diteliti berdasarkan prinsip-prinsip hukum
sebab akibat seperti layaknya hukum alam yang berlaku pada
kehidupan sehari-hari.
2. Pendekatan positivisme, memandang bahwa ontologi realitas dapat
dipecah-pecah, dapat dipelajari independen, dieleminasi dari objek
yang penelitiannya yaitu untuk menyusun bangunan ilmu nomothetik,
yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum berdasarkan hasil
generalisasi.
3. Asumsi dari penelitian kuantitatif, bahwa fakta-fakta dari objek
penelitian memiliki realitas objektif, dan variabel-variabel dapat
diidentifikasi dan hubungan-hubungannya dapat diukur.
4. Alasan dan tujuan melakukan penelitian untuk mendapatkan deskripsi
penjelasan kausal, mendapatkan generalisasi hasil, dan memprediksi
suatu peristiwa berdasarkan sejumlah variabel prediktor.
POPULASI PENGEMBANGAN
DAN SAMPEL INSTRUMEN
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. RUMUSAN MASALAH
1. Masalah
A. Masalah timbul karena adanya tantangan , adanya kesangsian
ataupun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena , adanya
kemenduaan (ambiquity), adanya halangan dan rintangan, adanya
celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah
ada ataupun yang akan ada.
B. Masalah adalah kebutuhan
C. Masalah adalah kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi.
D. Masalah adalah segala sesuatu yang menjadikan adanya hambatan,
kesenjangan, perbedaan, rintangan, kendala terhadap apa yang
diinginkan dengan apa yang menjadi kenyataan.
2. Sifat Masalah
Setiap masalah selalu berada dalam konteks Ruang, Tempat dan
Waktu.
Tak ada suatu masalah yang terisolasi, terpisah dan terasing dari faktor-
faktor, unsur-unsur, pengaruh-pengaruh yang berada disekitar masalah
itu. Tak ada yang berdiri sendiri.
6. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut diatas ternyata bahwa masalah ….
merupakan masalah yang luas, rumit dan kompleks. Karena keterbatasan
peneliti dalam hal biaya, tenaga, waktu yang dapat dikerahkan dalam
penelitian ini, maka peneliti membatasi penelitian iini pada masalah :
Judul :
Hubungan antara jumlah guru dengan lingkungan belajar yang efektif bagi
siswa SD/MI
7. Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi dan dibatasi, maka langkah
selanjutnya adalah merumuskan masalah. Pada umumnya rumusan
masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut :
A. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
B. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat
C. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk
memecahkan masalah
D. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat
hipotesis
E. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian
Judul :
Korelasi Faktor Usia terhadap kemampuan memimpin
Organisasi
non profit dalam optimalisasi kinerja anggota.
Rumusan masalah :
Apakah terdapat korelasi faktor usia ................
Judul :
Hubungan antara jumlah guru dengan lingkungan belajar yang
efektif bagi siswa SD/MI
Rumusan masalah :
Apakah ada hubungan antara jumlah guru ...........
7.1. Cara Merumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana diuraikan diatas , maka
permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
A. Rumusan masalah dekriptif
yaitu suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadapa keberadaan variabel mandiri baik hanya satu variabel atau lebih.
Contoh :
1. Seberapa baik kinerja kepala sekolah….
2. Bagaimanakah sikap masyarakat …
3. dsb.
B. Rumusan masalah komperatif
yaitu rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua sampel atau lebih, atau pada waktu yang
berbeda.
Contoh :
1. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa dari sekolah
negeri dan swasta. ( dua sampel )
2. Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di kota
dengan di desa ( satu variabel dua sampel )
3. Apakah ada perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antara
murid yang berasal dari keluarga guru, petani dan pedagang.
( dua variabel tiga sampel ).
C. Rumusan masalah asosiatif
yaitu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara
dua variabel atau lebih. Ada tiga bentuk hubungan asosiatif yaitu :
1. Hubungan simetris
Hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya
bersama.
Contoh :
a. Adakah hubungan antara jumlah es yang terjual dengan jumlah
kejahatan terhadap siswa di sekolah.
b. Adakah hubungan antara banyaknya radio di desa dengan jumlah
penduduk yang sekolah
2. Hubungan kausal
yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat ( adanya variabel independen
dan variabel dependen )
Contoh :
a. Adakah ada pengaruh orang tua terhadap prestasi belajar anak
b. Seberapa besar pengaruh tata ruang kelas terhadap efesiensi
pembelajaran di Madrasah Aliyah.
3. Hubungan Interaktif / timbal balik
yaitu hubungan yang saling mempengaruhi ( tidak diketahui mana variabel
dependen dan variabel independen )
Contoh :
a. Hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar anak SD di…
b. Apakah ada hubungan kecerdasan dengan kerajinan
JUDUL PENELITIAN
2. Macam-macam Variabel.
2.1. Variabel Kontinu
Adalah variabel yang dapat kita tentukan nilainya dalam jarak jangkau
tertentu dengan desimal yang tak terbatas. Misalnya berat badan, tinggi,
pendapatan dan sebagainya.
2.2. Variabel Descrate
Adalah konsep yang nilainya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan
atau desimal dibelakang koma. Disebut juga variabel dikhotomi, misalnya
jenis kelamin, status perkawinan dsb.
2.3. ……………………………
2.3. Variabel Dependen dan variabel independen
Hubungan antara dua variabel, misalnya antara variabel Y dengan variabel X,
maka jika variabel Y disebabkan oleh variabel X. variabel Y disebut variabel
dependen, dan variabel X disebut variabel independen.
2.4. Variabel Moderator dan variabel Random.
Jika Y adalah variabel dependen dan ini tergantung pada 4 variabel X, maka
fungsinya adalah Y = f ( X1, X2, X3, dan X4 )
jika ada variabel lain yang dianggap berpengaruh terhadap variabel Y, tetapi
dianggap tidak mempunyai pengaruh utama maka variabel ini dinamankan
variabel moderator.
• Defenisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegaiatan
ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak
atau variabel tersebut.
Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi yang dapat diukur
(measured ) ataupun definisi operasional eksperimental.
Misalnya konsep kemampuan di definisikan sebagai suatu uji kemampuan dengan
suatu standar, seperti standardized archievent test atau bisa di definsikan
berdasarkan nilai uji akhir.
Ada tiga pola dalam merumuskan variabel / definisi operasional
1. Definisi yang disusun atas dasar kegiatan lain yang terjadi, yang harus atau yang
tidak dilakukan untuk memperoleh konstrak yang di definisikan.
Contoh : Kenyang adalah suatu keadaan yang timbul dalam individu setelah ia
diberi makan secukupnya dengan interval selama 4 jam.
2. Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana sifat serta cara beroperasinya hal
yang di definisikan.
Contoh. Lapar adalah orang yang menyantap makanannya kurang dari satu
menit setelah makanan tersebut dihidangkan dan menghabiskan
makanan tersebut dalam tempo 5 menit.
3. Definisi yang disusun atau dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu nampak
atau muncul.
Contoh. Cerdas adalah mereka yang mempunyai kemampuan menjawab
pertanyaan dengan baik serta dapat berdiri sendiri dalam memecahkan
masalah.
Cara lain menyusun definisi operasional adalah dengan memberikan makna
pada suatu konstruk atau variabel dengan menetapkan operasi atau
kegiatan yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel.
PERTEMUAN KE 6 ( enam )
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
RUJUKAN
M.A.S. Imam Chourmain, Prof. Dr. M.Ed. Acuan Normatif
Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi,
Jakarta, 2006
Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,
Bandung, 2005
Riduwan, Drs,.M.B.A. Metode dan Teknik Menyusun Skripsi dan Tesis,
Alfabeta, Bandung, 2008.
Definisi Pengukuran
Pengukuran ( measurement) adalah pemberian angka-angka skor kepada
objek –objek atau hal-hal tertentu menurut aturan tertentu, untuk
mengetahui, menganalisis dan menilai sesuatu hal atau objek yang akan
diukur.
1. Ukuran nominal
Yaitu pemberian angka kepada objek penelitian tanpa memberikan arti
tingkatan atau urutan, hanya sebagai simbol dari suatu objek saja.
Misalnya untuk objek lelaki (1) dan perempuan (2).
Analisis statistik yang cocok adalah : Uji Binomium, Uji Chi kuadrat, Uji
perubahan tanda Mc, Uji peluang Fisher, dan Uji Koefisien Kontinengensi,
sedang test statistik yang digunakan ialah statistik non parametrik.
2. Ukuran Ordinal
Pengkategorian atau pemberian angka nilai terhadap suatu objek atau
variabel yang mengandung arti tingkatan. Biasanya ukuran ordinal untuk
mengukur variabel sikap, minat, dan kecenderungan terhadap seauatu.
Misalnya Variabel sikap sangat suka, suka dst….
Ukuran ordinal walaupun tidak bersifat absolut tetapi memberikan
ringking atau tingkatan.
Analisis statistik yang cocok adalah Uji Kolmogorov Smirnov satu sampel,
uji deret satu sampel, uji tanda, uji pasangan tanda wilcoxon, uji median
dll. ( Statistik non parametrik).
Contoh
1. Mengukur tingkat prestasi kerja 100-80-75-60 dst
2. mengukur rangkin kelas
3. mengukur tingkat senioritas
4. mengukur status sosial , DUK, dsb.
3. Ukuran Interval
Pemberian skor/ nilai terhadap suatu objek atau variabel secara
berurutan dan dengan angka yang berjarak skala yang sama. Ukuran
interval lazimnya diberikan kepada sesuatu perilaku, quota intilegensi
atau pencapaian suatu hasil test.
Misalnya . Mengukur 5 objek dengan ukuran interval, yaitu 10, 8, 6, 4, dan
2, maka interval antara yang pertama dengan yang kedua 10 - 2 = 8,
antara yang kedua dengan yang ke tiga 8 - 6 = 2, antara pertama dengan
yang ketiga 10 – 6 = 4, dan antara yang kedua dengan yang keempat
8 – 4 = 4.
A B C D E
------------------------------------------------------------------------------------
2 4 6 8 10
Analisis statistik yang cocok adalah Uji t , Uji t dua sampel, Anova satu jalur , Uji
pearson product moment, Uji korelasi parsial, Uji korelasi ganda, Uji regresi dll
4. Ukuran Ratio
Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dengan mempunyai
jarak yang sama. Misalnya umur manusia dan ukuran timbangan,
keduanya tidak memiliki angka nol negatif.
Ukuran ratio mencakup semua ukuran ditambah dengan satu sifat lainnya
yaitu perbandingan.
Angka pada skala ratio menunjukkan nilai yang sebenarnya dari objek
yang diukur.
Misal, ada 4 bayi, A,B,C, dan D mempunyai berat badan Kg, 3Kg, 4 Kg, dan
5 Kg. maka ukuran ratio dapat digambarkan berikut;
Sifat Reliabilitas
a. Stabil, artinya dalam keadaan apapun tetap mengandung arti yang
sama.
b. Dapat diandalkan, artinya tidak terpengaruh oleh hal diluar alat ukur
itu
c. Dapat diramalkan, artinya hasil dari pengukuran itu hampir dapat di
duga hasilnya.
Menguji Indeks Reliabilitas
1. Teknik kesesuaian
Adalah dengan cara mengulang penelitian dengan menggunakan alat yang
sama dengan menggunakan responden yang sama dan dalam waktu yang
tidak lama pula. Hasil penilitian pertama dibandingkan dengan hasil
penelitian kedua dan stabilitas dari jawaban di analisis.
2. Teknik paralel
Variabel diukur dua kali pada waktu yang sama atau hampir bersamaan.
Caranya a. dua peneliti menggunakan alat ukur yang sama atau
b. satu peneliti menggunakan dua alat ukur yang berbeda,
dalam pengertian bahwa alat ukur itu memang untuk
mengukur variabel bersangkutan.
3. Teknik belah dua ( split half )
Teknik ini hampir sama dengan teknik paralel, hanya saja disini observasi
dibagi dua atau dua bagian.
PERTEMUAN KE 7 ( Tujuh )
KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
RUJUKAN
Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,
Bandung, 2005
Sugiyono, Prof. Dr, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif, kualitatif, dan R & D, Alfabeta, Bandung,
2011.
James A. Black, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Refika Aditama,
Bandung, 2001
Riduwan, Drs, M.B.A, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta,
Bandung, 2008
A. KERANGKA BERFIKIR
Adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-
fakta, observasi dan telaah kepustakaan. ( Riduwan, 2008 )
Pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti
yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang
perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan, dan teknik
analisis statistik yang akan digunakan.( Sugiyono, 2011).
X Y
Keterangan
X adalah kualitas Guru
Y adalah Prestasi belajar siswa
MASUKAN KELUARAN
1. KUALITAS
1. MANUSIA, PROSES KEPEMIMPI
UANG,MESIN,MATERIAL, 1. PERUBAHAN KERJA
METODE DAN PASAR. NAN TINGGI
ORGANISASI 2. MOTIVASI
2. KUALITAS KEPEMIMPINAN 2. PEMBINAAN SDM
RENDAH. DAN
3. PEMBERDAYAAN SDM KEMAMPUA PRESTAS
3. MOTIVASI DAN KEMAMPUAN 4. PENINGKATAN
PEGAWAI RENDAH. N PEGAWAI I KERJA
PRODUKTIVITAS KERJA TINGGI
4. KONDISI KEUANGAN TIDAK PEGAW
SEHAT 3. KONDISI
AI YG
5. SARANA, PRASARANA DAN KEUANGAN
BAIK BAIK
KONDISI LAIN KURANG
MEMADAI 4. SARANA DAN
PRASARANA
BAIK
KEBIJAKAN DINAS 5. JASA
BANGUNAN KOTA PELAYANAN
TUNTUTAN MASY. TINGGI
AKAN PELAYAN
PRIMA
B. HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya harus diuji secara empiris ( M. Nazir, 2005).
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara
dua variabel atau lebih variabel, ( Kerlenger, 1973 ).
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu, yang keandalannya
biasanya tak diketahui ( James, 2001 ). Riduwan (2008) : hipotesis adalah
jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya
melalui penelitian ilmiah.
Kegunaan Hipotesis
a. memberi batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
b. menyiagakan peneliti pada kondisi fakta dan hubungan antar fakta
c. sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai
d. sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta.
Ciri-ciri hipotesis yang baik
a. harus menyatakan hubungan
b. harus sesuai dengan fakta
c. harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu
pengetahuan.
d. harus dapat diuji
e. harus sederhana
f. harus bisa menerangkan fakta
Jenis Hipotesis
a. Hipotesis tentang perbedaan vs hubungan
Hipotesis yang menyatakan rekaan tentang saling berhubungan antara
dua variabel atau lebih, yang mendasari teknik korelasi atau regresi.
Hipotesis ini secara analitis menyatakan hubungan atau perbedaan satu
sifat dengan sifat lainnya.
b. Hipotesis kerja dan hipotesis nul
Hipotesis nul di formulasikan untuk di tolak sesudah pengujian. Hipotesis nul
biasanya diuji dengan menggunakan statistika. Hipotesis nul biasanya di tolak,
maka dengan menolak hipotesis nul, kita menerima hipotesis pasangannya , yang
disebut hipotesis alternatif.
Hipotesis kerja biasanya diuji untuk diterima dan dirumuskan oleh peneliti-
peneliti ilmu sosial dalam desain yang non eksperimental.
wilayah
wilayah penolakan
penerimaan Ha H0
Wilayah
α penerimaan H0 α
PROSES
POPULASI
Populasi yang
Karakteristiknya
Ingin diketahui
Populasi yang
Karakteristiknya
Ingin diketahui
1. Simple random sampling
2. Proportionate stratifaied random sampling
Probality
sampling 3. Disproportionte stratified random sampling
4. Area sampling ( sampling daerah atau wilayah )
TEKNIK
SAMPLING
N!
Rumus untuk menentukan peluang sampel adalah N C n = ------------
n! ( N! – n )!
Misalnya sebuah populasi mempunyai lima anggota : Abidin, Hadi, Risyad, Syam, dan
Ibrahim.
5! 5! 5x4x3x2x1 120
Jumlah sampel adalah -------- = ------- = ----------------- = ----------- 10
2!(5-2)! 2!3! 2x1x3x2x1 12
JADI terdapat kemungkinan sepuluh buah sampel untuk ditarik dari populasi diatas :
AH AR AS AI HR HS HI RS RI SI
Kapan Simple Random Sampling digunakan ?
1. Apabila teknik lain yang lebih efesien tidak ada atau tidak mungkin
dilakukan
2. Apabila keterangan atau nama dari semua unit elemen telah diketahui
terlebih dahulu.
500 50
400 40
300 30
20
200
1100 Diambil secara random 10% 10
100
Populasi Sampel
• Memilih Teknik Sampling yang sesuai
1. Biaya dari penelitian yang diajukan
2. Tingkat pengetahuan tentang populasi yang diteliti
3. Ukuran populasi
4. Mudah tidaknya unsur sampel
5. pentingnya kemampuan generalisasi
A. Kesalahan sampling
1. pemeriksaan yang tidak lengkap tentang populasi dan penelitian hanya dilakukan
berdasarkan sampel.
2. Penelitian dilakukan dengan prosedur yangsama tapi hasilnya berbeda
Data yang telah terkumpul disajikan dalam berbagai bentuk sehingga akan mudah
dipahami.
Dalam penelitian kuantitaif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk tabel.
Grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya.
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya , atau dalam
bentuk teks naratif.
B. ANALISIS DATA KUANTITATIF
Menganalisis data artinya menjelaskan data yang telah terkumpul untuk menjawab
rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah di tetapkan sebelumnya.
Data kuantitatif dapat di analisis dengan teknik statistik dan non statistik,
sedangkan data kualitatif dapat dianalisis dengan teknik non statistik.
Dalam menganalisis data, peneliti juga ingin menerangkan sesuatu, atau
memberikan deskripsi terhadap sesuatu. Dalam arti peneliti ingin :
a. memberikan ciri-ciri khas dari suatu variabel data
b. ingin menjelaskan bagaimana suatu data memperlihatkan keragaman variabel
c. Ingin memperlihatkan aspek lain tentang distribusi suatu variabel data
Ada dua bentuk analisis data , yaitu analisis statistik dan analisis non statistik.
1. Beberapa teknik analisis statistik
A. Chi – Kuadrat ( X2 )
Metode X2 menggunakan data nominal, data tersebut diperoleh dari hasil
menghitung, besar nilai X2 bukan merupakan ukuran derajat hubungan atau
perbedaan.
B. Korelasi Spearman Rank ( rho) dengan notasi (rs)
Kegunaanya untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal, untuk
mengetahui tingkat kecocokan dari dua variabel terhadap group yang sama
dan sejenisnya.
C. Korelasi Pearson Product Moment ( r xy )
Teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan rasio dengan
persyaratan tertentu. Gunanya untuk mencari korelasi antar dua variabel
dengan syarat :
- variabel yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat
kontinu .
- Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen atau setidak – tidaknya
mendekati homogen.
- Regrasi merupakan regresi linear.
- Datanya berdistribusi normal.
D. Regresi Sederhana ( Ŷ = a + b X )
E. Regresi Ganda (Ŷ = a + b X + b2 X + b3 X dst )
2. Teknik non Statistik
Biasanya untuk data kualitatif dengan teknik analisis antara lain :
A. Analisis Domain.
Untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi
sosial yang diteliti atau objek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan
monitor question.
B. Analisis Taksonomi
Adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan
domain yang telah ditetapkan. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan
dalam bentuk diagram kotak, diagram garis dan simpul dan out line.
C. Analisis Kompensional
Mengorganisasi data dengan yang memiliki perbedaan atau yang kontras.
Data dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi.
Dengan teknik trianggulasi sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda
pada setiap elemen akan dapat ditemukan.
D. Analisis Tema Budaya
Teknik mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang
ada, maka akan dapat disusun suatu konstruksi bangunan situasi sosial
yang diteliti.
2. Teknik analisis data kualitatif
• Analisis data kualitatif dalam penelitian kualitatif berbeda dengan analisis
data kuantitatif,. Walaupun sudah ada teknik analisis dengan perangkat
lunak seperti Hypercard, aquad, ethnograph, ATLAS, NVIVO dan lainnya,
namun masih dalam perdebatan kontroversial.
• Langkah analisis data kualitatif
• 1. analisis dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan data,
interpretasi data dan penulisan naratif lainnya.
• 2. pastikan bahwa proses analisis data kualitatif telah dilakukan
berdasarkan pada proses reduksi data dan interpretasi data
• 3. Ubah data hasil reduksi ke dalam bentuk matriks
• 4. Identifikasi prosedur pengodean yang digunakan dalam mereduksi
informasi ke dalam tema atau kategori yang ada.
• 5. Hasil analisis data yang telah melewati prosedur reduksi yang telah ada
diubah menjadi bentuk matriks yang telah diberi kode, selanjutnya
sesuaikan dengan model kualitatif dipilih.
Analisis data kualitatif Model Miles dan Huberman
Pengumpulan
Data
Reduksi
data Display Data
Kesimpulan/
verivikas
• 1. Pengumpulan data
• 2. Reduksi data , adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala
bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan yang akan
dianalisis ( dari hasil pengumpulan data ).
• 3. Display data, yaitu mengolah data setengah jadi yang sudah seragam
dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam
suatu matriks ketegori sesuai dengan tema yang sudah di kelompokan.
• 4. Kesimpulan / verifikasi.
• Kesimpulan lebih menjurus pada pertanyaan penelitian kualitatif yang
diajukan sebelumnya dan mengungkap “What dan How” dari temuan
penelitian tersebut, berbeda dengn penelitian kuantitatif yang
mengungkap why dari temuan penelitian.
C. PENAFSIRAN HASIL ANALISIS DATA
Menganalisis data biasanya di dasarkan pada suatu suatu teori , teknik atau
aturan tertentu. Dari hasil analisis kita dapat memberi arti data yang telah kita
kumpulkan.
Menafsirkan berarti memberikan penjelasan arti suatu data yang telah di
kumpulkan atau yang telah dianalisis. Nazir ( 2005 ; 374 ) penafsiran adalah
penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang
dipaparkan. Jadi penafsiran sebenarnya adalah bagian yang tak terpisahkan dengan
analisis data, bahkan kualitas analisis dari suatu pnelitian sangat tergantung dari
kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data
Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberi penjelasan yang lebih
terperinci dengan cara :
a. Menghubungkan hasil suatu penelitian dengan penemuan penelitian lainnya
b. Membuat suatu konsep yang bersifat menerangkan atau menjelaskan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menafsirkan hasil analisis data al ;
a. Tidak melenceng dari hasil analisis data
b. Penafsiran harus masih dalam batas kerangka penelitian
c. Secara etis peneliti rela mengemukakan kesulitan dann hambatan sewaktu
dalampenelitian ( Riduan 2008; 108 )
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dibuat di dasarkan pada generalisasi, generalisasi
didasarkan pada analisis data, dan analisis data didasarkan pada hasil
pengumpulan data yang telah dilakukan. Dan saran yang diberikan mengacu pada
kesimpulan yang telah dibuat.
Contoh ;
Data hasil pengamatan/ penelitian
1. Korupsi adalah ilegal, tetapi dapat meningkatkan kekayaan bagi
pelakunya.
2. Para koruptor kurang mendalami kaidah-kaidah agama dan dari
keluarga yang kurang mengindahkan norma kemasyarakatan.
3. Mereka yang mendalami agama dan dari keluarga yang mengindahkan
norma kemasyarakatan tidak melakukan korupsi.
Generalisasi
1. mereka yang tidak mempunyai dasar agama yang kuat sering terlibat
dalam korupsi untuk memperkaya diri.
2. mereka yang mempunyai dasar agama yang kuat dan terikat pada
norma kemasyarakatan tidak mau terlibat dalam kegiatan korupsi.
Kesimpulan
1. orang yang tidak mempunyai dasar agama yang kuat mempunyai indikasi
untuk melakukan korupsi pada kondisi tertentu.
2. orang yang tidak terikat pada norma kemasyarakatan di desa cenderung
melakukan korupsi.
3. orang yang mempunyai dasar agama yang kuat menghindari kegiatan korupsi
4. orang yang mempunyai ikatan dengan norma kemasyrakatan didesa
cenderung tidak melibatkan diri dalam kegiatan korupsi.
Saran-saran
1. perlunya penaman dan pendalaman pengetahuan agama bagi orang tertentu,
agar korupsi dapat dihilangkan.
2. perlunya penanaman norma kemasyarakatan bagi orang tertentu agar korupsi
dapat dihilangkan.
3. pilihlah pemimpin yang mempunyai pengetahuan agama yang baik untuk
organisasi yang rawan korupsi.
4. pilihlah pemimpin yang mempunyai keterikatan norma kemasyarakatan yang
baik, untuk organisasi yang rawan korupsi
5. pilihlah pemimpin yang mempunyai latar belakang yang baik tentang agama
dan norma kemasyarakatan.
NOTASI ILMIAH
1. Daftar Pustaka
Daftar buku yang dicantumkan pada daftar pustaka hanya buku menjadi sumber bacaan
dalam penulisan skripsi tersebut, yang tidak menjadi sumber bacaan tidak dituliskan pada
daftar tersebut.
Teknik penulisan daftar pustaka bisa menurut teknik berikut :
1. Nama pengarang harus disusun berdasarkan abjad huruf awal nama familinya.
Misalnya B.M. Nasution.
Nasution, B.M. Multiple Intellegences in tha Classroom. Jakarta, Gramedia, 1999.
atau
Nasution, B.M. 1999. Multiple Intellegences in tha Classroom. Jakarta, Gramedia
2. Tidak pakai nomor urut
Untuk nama yang lebih dari satu suku kata, dan tidak nama famili tetap di tulis
seperti aslinya.
Misalnya Hasan Nurhadi, tetap ditulis
Hasan Nurhadi, Accelerated learning for the 21st Century: The Six – Step Plan to
Unlock Your Master Mind, New York: Delacorte Press, 1990.
atau .
Hasan Nurhadi., 1990. Accelerated learning for the 21st Century: The Six – Step
Plan to Unlock Your Master Mind, New York: Delacorte Press .
3. NAMA pengarang yang jumlahnya tiga orang atau lebih dari tiga orang cukup ditulis
nama pengarang pertama saja ditambah kata et al.
Misal .
Abu Azhari, Sarlito. W, Psikologi Perkembangan, Jakarta; Gramedia, 1999.
Contoh : Abu Ahmadi, D. Marimba dan Suwandi .
Abu Ahmadi, et al. Manajemen Pendidikan, Jakarta; Renika Cipta, 2000.
C. Loc. Cit
Singkatan dari loco ( tempat) dan citato ( kutipan).
Jika kutipan yang sama sebelumnya yang diselangi/ terhalang oleh kutipan
lain. Boleh / cukup ditulis nama saja.
18 Wilarjo, loc.cit.
5. Beberapa jenis penelitian dalam dunia pendidikan ( pilih salah satu saja
misalnya, penelitian historis, studi kasus, penelitian tindakan kelas dan
sejenisnya ).
Lingkup pembahasan : Pengertian …… , permasalahan, subjek dan objek
penelitian, metode yang digunakan, jenis data, teknik analisis data.