RAZWA MAGHVIRA
Pembimbing :
Dr. Mathink
Dr. Cyntia
Krisis hiperglikemia adalah kegawatdaruratan di bidang endokrinologi yang perlu
mendapatkan perawatan intensif, yang ditandai dengan peningkatan kadar gula
darah secara tiba tiba pada penderita DM
Krisis hiperglikemia dapat terjadi dalam bentuk ketoasidosis diabetik (KAD), status
hiperosmolar hiperglikemik (SHH)/hiperosmolar non ketotik (HONK) atau kondisi yang
mempunyai elemen kedua keadaan diatas.
KAD adalah keadaan yang ditandai dengan asidosis metabolik akibat pembentukan
keton yang berlebihan, sedangkan HONK ditandai dengan hiperosmolalitas berat
dengan kadar glukosa serum yang biasanya lebih tinggi dari KAD murni.
Insiden KAD di Amerika Serikat 8/1000 pasien DM per tahun untuk semua
kelompok umur. kelompok umur < 30 tahun sebesar 13,4 /1000 pasien DM per
tahun.
Status Generalis
•Keadaan Umum : Compos mentis, GCS E4V5M6, gizi
kesan kurus
•Tanda vital :
TD : 128/98 mmHg
HR : 126x/menit
RR : 26x/menit
SPO2 : 99%
BB : 43 kg
TB : 154 cm
IMT : 18,1 (kurus)
Mata : CA (-/-), SI (-/-),
Kepala : pupil (2-3mm/2-3mm)
normocephal RCL +/+, RCTL +/+
Thorax : simetris, cepat dan
Leher : KGB tidak dalam
membesar, JVP tidak Cor : BJ I-II murni, reguler,
meningkat bising (-)
Pulmo : SDV (+/+), Rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : dinding perut
// dinding dada, supel,
peristaltik (+) N, nyeri Ekstremitas : akral hangat
tekan (-), massa (-) (+/+), edema (-/-), CRT
< 2 detik, kekuatan otot
5555/5555
Ref. fisiologis ++/++
Ref. patologis --/--
B. Pemeriksaan penunjang
IFG (impaired
fasting TGT
Glucose)
Riwayat • DM gestasional
• Melahirkan bayi >4kg
• Kista ovarium
• IFG/TGT
Etnik/ras
Hipertensi • >140/90
Faktor lain • Kurang olah raga dan pola makan tidak baik
Gejala khas Gejala tidak khas
• poliuria • Kesemutan
• Polidipsia • Gatal daerah
• Polifagia kemaluan
• Penurunan BB • Keputihan
• Lemas dan mudah • Infeksi sukar sembuh
lelah • Penglihatan kabur
• Mudah ngantuk
GDP (tidak ada asupan kallori min.
8jam) >= 126mg/dl, atau
KAD H.O.N.K
Faktor pencetus
• Infeksi
• Infark Miokard Akut (IMA)
• Pengobatan insulin dihentikan
• Stres
• Obat
Angka kematian pasien dengan KAD di negara maju berkisar
antara 9 - 10%.
Di klinik sederhana dan pasien usia lanjut angka kematian dapat
mencapai 25 - 50%.
Angka kematian ↑ sepsis, syok berat, infark miokard akut
yang luas, pasien usia lanjut, kadar glukosa darah awal yang
tinggi, uremia dan kadar keasaman darah yang rendah
Jumlah pasien KAD dari tahun ketahun relatif tetap, bahkan ↑
seiring ↑ penderita DM, upaya pencegahan melalui
pengontrolan dan manajemen yang baik terhadap pasien DM,
agar tidak jatuh dalam kondisi KAD
DM tipe-1
DM tipe-2 yg bth insulin
Lipolisis Dehidrasi
Umur
< 40 th > 40 th
Gula darah
< 1000 mg/dl > 1000 mg/dl
Na serum
< 140 mEq > 140 mEq
K serum
↑/N sering ↑
Bikarbonat
sangat ↓ N / sedikit ↑
Ureum
↑ tapi < 60 mg/dl > 60 mg/dl
Osmolaritas
↑ tapi < 360 mOsm/kg > 360 mOsm/kg
Sensitivitas Insulin
bisa resisten (jarang) sangat sensitif
Prognosis
mortalitas 10% mortalitas 50%
Gejala Klinis :
ada tidak ada
- Pernafasan Kussmaul
ada tidak ada
- Bau aseton
• 02 jika p02 < 80mmHg
• Antibiotika kuat
• Heparin jika ada DIC atau hiperosmolar (>380 mOsm/L)
• Klinis perjam harus dipantau : TTV, hidrasi dan urin, cairan yang
masuk
• Pemantauan laboraturium
1. Rehidrasi cairan (hrus kristaloid, Nacl, RL)
- akses IV 2 jalur, salah satunya cabang 3 way
- Nacl 0,9% diberikan kurleb 1-2L u/ 1 jam pertama,
kurleb 1L pada jam kedua, lalu 500ml pada jam ketiga
dan keempat dan 250ml pada jam ke lima dan keenam,
selanjutnya sesuai kebutuhan.
- jumlah cairan selama 15 jam sekitar 5L
- jika Na>155 mEq/L ganti cairan dengan Nacl 0,45%
- jika GDS <200 mg/dl ganti cairan dengan D5%
• Atau menggunakan rumus
fluid deficit = (0,6xBBkgxcorrected Na/140)
corrected Na = Na + (kadar gula darah-5)/3,5
2. Insulin (reguler insulin/short acting
- diberikan 2 jam setelah rehidrasi cairan
- jika GD <100 insulin diberhentikan
- dosis koreksi tiap 6 jam
- setelah terkoreksi tiap 6 jam, dapat di perhitungkan
insulin perhari yang dibagi 3 dosis.
GDS RI (unit)
<200 0
200-250 5
250-300 10
300-350 15
>350 20
3. Kalium
insulin meningkatkan masuknya kalium ke dalam sel
sehingga terjadi penurunakn K serum. Hal ini dapat diatasi
dengan pemberian KCL jika K<4,5 dengan dosis 50 meq/6jam.
Syaratnya tidak ada gagal ginjal, tidak menemukan gel. T lancip
dan tinggi pada EKG, dan jum urin cukup adekuat.
K Tindakan
<3,5 Drip KCL 75meq/6jam
3,00-4,5 Drip KCL 50meq/6jam
4,5-6,0 Drip KCL 25meq/6jam
4. Bikarbonat (untuk koreksi asmet diberikan <7,0, perkeni
<7,1)
- drip 100 mEq bila pH <7,0 disertai KCl 26 meq drip
- 50meq bila ph 7,0-7,1 disertai 13 meq drip
- dapat diberikan pada asidosis laktat dan hiperkalemia
yang mengancam
• Memperbaiki volume sirkulasi dan perfusi
jaringan.
• Menurunkan kadar glukosa darah.
• Memperbaiki asam keto di serum dan urin ke
keadaan normal.
• Mengoreksi gangguan elektrolit.
• Kadar gula darah <200mg/dl
• Serum bikarbonat >= 18 mEq/l
• pH vena >7,3
• Anion gap <= 12 mEq/l
Ditandai dengan hiperosmolaritas, hiperglikemia ekstrim tanpa
ketoasidosis dan penurunan kesadaran pada DMT2
DISABILITY
a. Tanda objektif, meliputi:
Glasglow coma scale (GCS):
• Eyes: dapat membuka mata secara spontan (E4)
• Verbal: komunikasi verbal baik, jawaban tepat (V5)
• Motorik: dapat mengikuti perintah (M6)
GCS 15 (E4V5M6)
Primary survey
• Pupil isokor kanan/kiri (2 mm/2 mm), reflek cahaya (+/+)
• Tidak ada kelemahan motorik
b. Penilaian/Assessment, meliputi:
• Hasil pemeriksaan mini neurologis baik
• Tidak ada gangguan neurologis
EXPOSURE
• Pasien diselimuti untuk mencegah hipotermi
Mual dan muntah yang ditemukan pada pasien merupakan
manifestasi klinis yang patognomonik dan sering ditemukan
pada penderita KAD teraktivasinya kemoreseptor trigger
zone oleh keton yang tinggi dalam darah.