Anda di halaman 1dari 14

AUDIT PARTNER TENURE DAN AUDIT FIRM TENURE

TERHADAP EARNINGS MANAGEMEN PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR TANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 - 2015

DISUSUN OLEH:
MIKO RUMAHPASAL
NIM : 201230010
I. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era sekarang ini perkembangan bisnis begitu cepat dan tidak


terkendali, kebutuhan akan laporan keuangan sangat diperlukan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari laporan
keuangan adalah menyajikan informasi keuangan bagi pihak-pihak
berkepentingan untuk pengambilan keputusan.
Dalam penyajian laporan keuangan, ada beberapa pilihan metode
untuk menentukan nilai yang harus disajikan pada beberapa pos
tertentu seperti pos persediaan dan penyusutan aset tetap. Hal ini
membuat manajemen sebagai pelaksana operasi memiliki
fleksibilitas dalam memilih metode yang sesuai untuk pos tersebut
sehingga mereka memiliki kesempatan untuk melakukan earnings
management.
Lanjutan….
Ronen dan Yaari (2008) seperti dikutip oleh Esa (2009)
mengungkapkan bahwa earnings management merupakan
tindakan yang dilakukan manajemen dengan memanfaatkan
fleksibilitas dalam pemilihan kebijakan akuntansi. Hal ini
memungkinkan terjadi mengingat Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) memberi beberapa pilihan metode yang dapat digunakan
sehingga manajemen memanfaatkan cela tersebut guna mencapai
tujuan yang diinginkan.
Lanjutan…..

Secara umum Earnings management adalah pemilihan kebijakan


oleh manajer untuk mencapai tujuan khusus. Terdapat dua cara yang
saling melengkapi dalam berfikir tentang Earnings Management.
Pertama, Earnings Management sebagai intervensi dalam proses
pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan memperoleh beberapa
kebutuhan pribadi. Kedua, Earnings Management terjadi ketika
manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan
keuangan dan penyusunan transaksi – transaksi yang mengubah
laporan keuangan hal ini bertujuan untuk menyesatkan para
stakeholder tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta
untuk mempengaruhi penghasilan kontraktual yang mengendalikan
angka akuntansi yang dilaporkan.
Lanjutan……

Audit tenure adalah lamanya jangka waktu pemberian jasa audit


terhadap klien tertentu oleh suatu Kantor Akuntan Publik
(Shockley, 1981). Lamanya hubungan auditor dengan klien (audit
tenure) dapat mempengaruhi independensi auditor dalam
mengaudit laporan keuangan tersebut. Chen et al, (2008)
berpendapat bahwa apabila hubungan auditor, baik pada tingkat
partner maupun Kantor Akuntan Publik (KAP), dengan klien
cukup lama, dikhawatirkan independensi auditor akan
berkurang sehingga auditor lebih mudah berkompromi mengenai
metode akuntansi dan cara penyusunan laporan keuangan
yang dipilih oleh klien. Hal ini dikarenakan auditor terlampau
dekat dengan klien dan ingin tetap berbisnis dengan mereka.
Lanjutan……

Myers et al, (2003) juga berpendapat bahwa semakin lama


hubungan auditor-klien akan membuat efektivitas audit berkurang
karena auditor kehilangan objektivitasnya. Hal inilah yang
mendasari diterbitkannya Sarbanes-Oxley Act pada tahun 2002
untuk membatasi jangka waktu penugasan audit dalam rangka
meningkatkan independensi auditor dan kualitas audit. Pembatasan
jangka waktu penugasan ini dapat dilakukan pada tingkat partner
(audit partner tenure) dan tingkat KAP (audit firm tenure).
Sarbanes-Oxley Act pada section 203 menyebutkan bahwa
seorang partner audit tidak boleh mengaudit perusahaan yang sama
selama lebih dari lima tahun berturut-turut dan ia tidak boleh
mengaudit kembali perusahaan tersebut selama lima tahun
setelah rotasi (Manry, Mock, dan Turner, 2005:).
Lanjutan…….

Peraturan ini kemudian diadopsi di Indonesia dalam Keputusan


Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. Kep-
20/PM/2002, Peraturan Nomor VIll.A.2 tanggal 12 November 2002,
tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di
Pasar Modal yang mulai diberlakukan pada tahun 2003. Dalam
aturan tersebut, pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan
klien hanya dapat dilakukan oleh KAP paling lama lima tahun buku
berturut-turut dan oleh seorang akuntan paling lama tiga tahun
buku berturut-turut. Bapepam juga mengatur hahwa KAP maupun
akuntan dapat menerima penugasan audit kembali untuk klien
tersebut setelah tiga tahun buku berturut-turut tidak mengaudit
klien tersebut.
II. Rumusan Masalah……

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam penulisan


proposan ini, Penulis mencoba merumuskan masalah yang akan di
bahas sebagai berikut:

1. Pengaruh Audit Partner Tenure terhadap Earnings Management ?


2. Pengaruh Audit Firm Tenure terhadap Earning management ?
III. Tujuan Penelitian…..

untuk mengetahui pengaruh dari audit Pertner Tenure dan juga

audit firm tenure terhadap earnings management pada perusahaan

pertambangan periode tahun 2010 - 2015.


IV. Manfaat Penelitian :
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Kegunaan Teoritis
Melalui Penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan referensi
tambahan, menambahkan ilmu pengetahuan tentang earnings
manajement serta memberikan bukti – bukti empiris.

b. Kegunaan Praktek
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi para investor dan kreditur sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan investasi atau pemberian pinjaman
pada perusahaan. Dan juga penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi Kantor Akuntan Publik agar dapat menjaga dan menciptakan
hubungan kerja sama antara partner dan juga firm dengan baik.
V. Landasan Teori

Teori Agency: teori yang menjelaskan hubungan atau kontrak antara principal
dan agent. Principal merupakan pelaku pemegang saham dan agent sebagai
manajemen perusahaan.

Audit Partner Tenure: jangka waktu penugasan Partner audit oleh perusahaan.
Semakin lama hubungan Partner audit dengan klien menyebabkan menurunnya
kualitas laba (poor quality earnings) (Fanny dan Siregar, 2007).

Audit firm Tenure: jangka waktu penugasan KAP oleh perusahaan. Semakin
lama hubungan KAP dengan klien dikhawatirkan akan menurunkan
idependensi auditor (Fanny dan Siregar, 2007). . Hal ini melatarbelakangi
aturan rotasi KAP di indonesia dimana BAPEPAM 2002 menyebutkan bahwa
KAP paling lama mengaudit sebuah perusahaan 5 tahun buku berturut – turut,
kemudia peraturan tersebut di perbarui oleh BAPEPAM – LK 2008
menyebutkan bahwa KAP paling lama mengaudit sebuah perusahaan 6 tahun
buku berturut – berturut.
Lanjutan….

Earnings Management: Pilihan atas kebijakan akuntansi yang dilakukan


manajemen untuk mencapai tujuan tertentu (Scott, 2003:369)

Penelitian Terdahulu
1. Sisylia Nata (2010)
2. Muhammad Athoi (2010)
3. Ariston Oki Esa (2009)
4. Margi Kurniashi (2014)
5. Yavina Nugrahanti (2014
VI. Kerangka Pemikiran…..

Audit Partner Tenure


X1

Earnings Management
Y

Audit Firm Tenure


X2

Hipotesis
H1. Semakin lama audit partner tenure, earnings management semakin
meningkat.
H2. Semakin lama audit firm tenure, earnings management semakin meningkat
Metode penelitian
Teknik Analisis
Variabel DATA PANEL
penelitian Analisis regresi
Berganda

Metode
Dependen (Y) : Earnings Pengumpulan Data
Management
Data Sekunder
Independen(X) : (www.idx.co.id)
1. Audit Partner Tenure
2. Audit Firm Tenure

Anda mungkin juga menyukai