Definisi alinemen
• alinemen adalah belokan yang teratur yang
menghubungkan dua arah garis yang berbeda, pada
hubungan seperti: jalan raya, jalan kereta api, saluran yang
mengalami perubahan arah.
• alinemen pada bidang horizontal mempunyai perubahan
arah sedikit demi sedikit yang dikenal dengan alinemen
horizontal, demikian juga pada bidang vertikal untuk
memperoleh perubahan sedikit demi sedikit dikenal
dengan alinemen vertikal.
• alinemen horisontal direntangkan pada tanah sepanjang
garis sumbu dari suatu pekerjaan/konstruksi.
B. Bagian-bagian alinemen
R = Radius (Jari-jari)
θ = sudut deviasi/deflection
T = titik awal alinemen
T1 = titik akhir alinemen
I = point intersection
IT = IT1 = Panjang tangen/jarak titik singgung
VC = mayor opset
T- V –T1 = panjang busur alinemen
T C T1 = panjang tali busur
Dasar Perhitungan :
Diberikan :
• ∆ = 16⁰ 38’
• R = 1.000 m
• PI = 6 +26.57
X1 = DO2+EB
= O1O2 sin Δ1 + R2 sin Δ
= (R1-R2) sin Δ1 + R2 sin Δ . . . . . . . . . . . . . . (a)
O
Gambar 2.9.
3. Menentukan titik V dengan mengukur panjang I – V dan panjang
V – O sama R atau dari titik C yaitu dengan mengukurkan
panjang V – C.
Gambar 2.10
• Diketahui : titik T1, M, T2, D dan S.
• Tentukan panjang tali busur T1 M dan T2 M.
• Buat sudut siku-siku di tengah-tengah tali busur
pada titik D1 dan D2.
• Ukur panjang D1 M1 = D2 M2 = R ( 1 – cos /4),
kemudian tentukan titik M1 dan M2 dari titik D1
dan D2.
• Titik-titik perantara dari garis singgung S1 dan S2
dapat ditentukan dengan rumus :
S1 M1 = S2 M2= R -R
Cos /4
= R{(1/Cos /4)-1}
Untuk titik perantara (detail) lainnya dapat ditentukan
dengan cara seperti diatas, dengan sudut diambil :
½ alinemen = /2
¼ alinemen = /4
1/8 alinemen = /8
1/16 alinemen = /16 dst.
2. Metode Titik Perantara Tegak Lurus Garis
Singgung (By offsets perpendincular to the tangents
)
Gambar 2.11
Teori metode Titik Perantara Koordinat :
Gambar 2.12
3. Metode Titik Perantara Tegak Lurus Tali Busur
Gambar 2.13
Untuk membuat alinemen dengan metode ini, maka ½ tali
busur dibagi menjadi beberapa bagian sama besar.
Gambar 2.14