Anda di halaman 1dari 47

PEMERIKSAAN FISIK PADA

PARU-PARU

Dr. Yessy Dessy A,M.Kep.Sp.Kom


04 07 23 24 36
Cyndi Anggita Nur Hidayanti Octavia Mayvika Tiara Wachidati Mar’atun Nufus
Pengertian Pemeriksaan Fisik Paru-Paru

Pemeriksaan fisik paru adalah suatu tindakan yang


dilakukan oleh perawat untuk melakukan pengkajian fisik
pada pasien yang mengalami abnormalitas system
pernapasan yang meliputi, inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi.
Tujuan Pemeriksaan Fisik Paru-paru

1. Untuk mengetahui bentuk, kesimetrisan,


ekspansi paru
2. Untuk mengetahui frekuensi, irama pernafasan
3. Untuk mengetahui adanya nyeri tekan, adanya
massa, peradangan, edema, taktil fremitus.
4. Untuk mengetahui batas paru dengan organ
disekitarnya
5. Mendengarkan bunyi paru / adanya sumbatan
aliran udara
Pemeriksaan Yang Dilakukan

Inspeksi
Perawat melakukan observasi dari kepala-sampai ke ujung kaki klien untuk
01 mengkaji kulit dan warna membran mukosa, penampilan umum, tingkat
kesadaran, keadekuatan, sirkulasi sistemik, pola pernapasan, dan gerakan
dinding dada.

Palpasi
02 Palpasi dada dilakukan untuk mengkaji berapa daerah. Dengan palpasi,
jenis dan jumlah kerja thoraks, daerah nyeri tekan dapat diketahui dan
perawat dapat mengidentifikasi taktil fremitus.
Perkusi
Perkusi adalah tindakan mengetuk-ngetuk suatu objek untuk menentukan
03 adanya udara. cairan, atau benda padat di jaringan yang berada di bawah
objek tersebut. Lima nada perkusi adalah resonansi, hiperesonansi, redup,
datar, dan timpani.

Auskultasi
Penggunaan auskultasi memampukan perawat mengidentifikasi bunyi paru
04
dan jantung yang normal maupun yang tidak normal. Pemeriksa harus
mengidentifikasi lokasi, radiasi, intensitas, nada, dan kualitas bunyi
murmur.
01
Thorax adalah bagian tubuh
yang tersusun dari tulang dada
atau strernum, 12 ruas tulang
belakang dan 12 tulang rusuk atau
iga (7 pasang iga sejati, 3 pasang
iga tak sejati dan 2 iga melayang).
Thorax membentang dari leher
hingga diafragma.
COSTAE (TULANG IGA)
1. Iga sejati (os costae vera), 7
pasang berhubungan langsung dengan
tulang dada dengan perantaraan
persendian
2. Iga tak sejati ( os costae spuria) 3
pasang berhubungan dengan tulang
dada dengan perantaraan tulang rawan
dari tulang iga sejati ke 7
3. Iga melayang ( os costae
fluitantes) 2 pasang tidak ada
perhubungan dengan tulang dada
Sternum ( Tulang Dada)
1. Manubrium Sterni
Bagian tulang dada sebelah atas
yang membentuk persendian
dengan tulang selangka atau
klavikula dan tulang iga
2. Korpus Sterni
Bagian terbesar dari tulang dada
dan membentuk persendian
dengan tulang iga
3. Prosesus Xipoid
Bagian ujung dari tulang dada
Garis-garis Imaginer
1. Linea mid-sternal di buat melalui bagian tengah sternum.
2. Linea midklavikula adalah garis yang dibuat melalui bagian tengah klavikula dan sejajar dengan garis mid-sternal.
3. Linea axillaris anterior, adalah garis vertical yamg dibuat sepanjang lipatan aksilaris anterior dan sejajar dengan
garis mid-strenal.
4. Linea scapularis sejajar dengan garis mid-sternal dan berjalan melalui sudut bawah scapula.
5. Linea vertebralis
02
Letak Paru-Paru

Paru-paru terletak di
dalam rongga dada
(mediastinum), dilindungi
oleh struktur tulang
selangka. Rongga dada dan
perut dibatasi oleh suatu
sekat disebut diafragma.
Selaput yang membungkus
paru-paru disebut pleura.
Berat paru-paru
kanan sekitar
620 gram,
sedangkan paru-
paru kiri sekitar
560 gram.
Pembungkus Paru-Paru

Selaput yang membungkus


paru-paru disebut pleura. Pleura
dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pleura parietal, yaitu selaput
yang melapisi rongga dada luar.
2. Pleura visceral (selaput dada
pembungkus), yaitu selaput paru
yang langsung membungkus paru.
Fisiologi Paru-Paru

Fungsi paru-paru adalah pertukaran


gas oksigen dan karbon dioksida.
Pengambilan udara pernapasan dikenal
dengan inspirasi dan pengeluaran udara
pernapasan disebut dengan ekspirasi.
Mekanisme pernapasan dibedakan
atas dua macam, yaitu pernapasan dada
dan pernapasan perut.
Pernapasan Dada
Pernapasan Perut
03
LOKASI PERKUSI
1. Resonans / Sonor : suara perkusi jaringan paru yang normal. “dug...dug”
2. Dullness/ Redup/ pekak : suara perkusi jaringan yang lebih padat,
misalnya pada perkusi hepar, limpa, dan vesika urinaria yang terisi.
3. Hipersonor : suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong,
misalnya daerah caverna paru, pada klien asthma kronik. “deng...deng”
4. Tympani : bunyi yang disebabkan oleh adanya gas dalam lambung, usus
halus dan kolon. “dang...dang”
5. Flatness / datar : didengar pada jaringan padat yang tidak mengandung
udara, seperti pada tulang ekstremitas.
LOKASI AUSKULTASI
Suara napas ada 3 macam yaitu :

1. Vesicular, suara nafas vesicular terdengar di semua lapangan paru yang


normal. Bersifat halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari ekspirasi.
2. Broncho-vesicular, terdengar di daerah percabangan broncus dan trache.
Jadi sekitar sternum dan region interscapular, nadanya sedang lebih kasar di
bandingkan vesicular, inspirasi sama panjang dengan ekspirasi.
3. Bronchial, suara nafas bronchial terdengar di daerah trachea (leher) dan supra
sternal notch. Bersifat kasar, nada tinggi/inspirasi lebih pendek di bandingkan
dengan ekspirasi.
Suara tidak normal yang dapat diauskultasi pada nafas adalah :

1. Rales : suara yang 2. Ronchi : nada rendah


3. Wheezing : bunyi
dihasilkan dari eksudat dan sangat kasar 4. Pleura Friction Rub ;
lengket saat saluran-
yang terdengar
terdengar baik saat bunyi yang terdengar
saluran halus pernafasan inspirasi maupun saat “ngiii….k”. bisa dijumpai
“kering” seperti suara
mengembang pada ekspirasi. Bunyinya pada fase inspirasi gosokan amplas pada
inspirasi (rales halus, “krok... krok”. Ciri khas
maupun ekspirasi. kayu. Misalnya pada klien
sedang, kasar). Misalnya ronchi adalah akan hilang
pada klien pneumonia,
Misalnya pada dengan peradangan
bila klien batuk. Misalnya
TBC. pada edema paru. bronchitis akut, asma. pleura.
04
Barrel Chest

 Bentuk dada yang menyerupai barel,


hal itu terjadi karena hasil hiperinflasi
paru.
 Pada keadaan ini terjadi peningkatan
diameter anteroposterior.
 Penyakit yang bermanifestasikan
barrel chest ini misalnya asma berat
dan PPOK (jenis emfisema).
Funnel Chest

 Bentuk dada ini terjadi ketika adanya (defek)


perkembangan tulang paru yang
menyebabkan depresi ujung bawah sternum.

 Funnel chest dapat terjadi pada


pasien dengan penyakit rikets dan
sindrom marfan.
Pigeon Chest

 Biasanya disebut dada


merpati.
 Bentuk dada ini terjadi
ketika ada pergeseran
yang menyebabkan
"lengkungan keluar" pada
sternum dan tulang iga.
 Pigeon chest dapat terjadi
pada pasien dengan
penyakit rikets, sindrom
marfan, atau kifoskoliosis
berat.
Khyposcoliosis

 Ditandai dengan elevasi skapula


dan spina berbentuk huruf 'S'
sesuai namanya yang terdiri dari
kifosis (tulang belakang ke arah
depan) dan skoliosis (ke arah
samping).
 Bentuk dada ini dapat terjadi
sebagai akibat sekunder dari
polio(- mielitis) atau sebagai
manifestasi dari sindrom marfan.
05
Tuberkulosis (TBC)

Dapat menular melalu percilan ludah pada saat penderita bersin atau batuk.
Penyababnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Pengobatan TBC biasanya pasien mengharuskan mengkonsumsi obat-obat
selama 6 bulan atau lebih. Pengobatan yang tepat akan melibatkan 3-4 antibiotik
harian.
Kanker Paru-paru

Suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak


terkendali di dalam paru-paru.
Gejala :
Sakit pada dada, batuk berdarah, batuk, sesak napas,
berat badan menurun, mudah lelas.

Pengobatan : Penyebabnya:
Radioterapi asap rokok, radiasi
dan/atau radio aktif, stres dan
kemoterapi yang bahan kimia
bisa dilakukan. beracun.
Bronkitis
Bronkitis adalah infeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru atau bronkus
yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut.

Gejala : Penyebabnya
batuk disertai infeksi bakteri,
dengan demam kuman, atau
virus. Penyebab
dan dahak
lainnya adalah
berwarna kuning
debu, asap
jika penyebabnya rokok, atau
adalah infeksi polutan udara.
kuman.
Emfisema
Merupakan kondisi di mana
kantung udara di paru-paru secara
bertahap hancur, membuat napas lebih
pendek

Gejala :
Sesak napas dalam waktu yang lama,
nafsu makan menurun dan berat
badanpun menurun.
Penyebabnya :
Hilangnya keelastisan alveolus. Asap
rokok dan kekurangan enzim Alfa-1 adalah
penyebab utamanya.

Pengobatan :
Obat-obatan seperti bronkodilator, steroid,
atau antibiotik
Asma
Asma adalah jenis penyakit
jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang
menimbulkan sesak atau sulit bernapas.

Gejala :
Sulit bernapas disertai suara mengi.

Penyebabnya :
Penyempitan sementara pada saluran
pernapasan yang menebabkan penderita
sulit untuk bernapas

Pengobatan:
Terapi, dan minum obat-obatan.
Pneumonia
Merupakan infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong
udara di salah satu atau kedua paru-paru.

Penyebabnya :
Gejala : virus, bakteri, atau
Batuk berdahak, jamur.
dahak berwarna
kuning dan kental, Pengobatan:
sesak napas Minum yang banyak
disertai dengan agar terhindar dari
demam dan sakit dehidrasi dan
pada dada. perbanyak istirahat
untuk membantu
pemulihan fisik,
Abses Paru-Paru
Merupakan penyakit yang menyebabkan pembengkakan yang mengandung nanah, nekrotik pada
jaringan paru-paru, dan pembentukan rongga yang berisi butiran nekrotik atau sebagai akibat infeksi
mikroba.

Penyebabnya :
1. Primer : biasanya
diawali dari infeksi
paru,
seperti pneumonia.
2. Sekunder : bisa
terjadi akibat adanya
gangguan atau
kelainan pada paru,

Gejala :
Demam, menggigil,
berkeringat, batuk dan
bau air liur yang tidak
enak.
Efusi Pleura
Penyebabnya :
Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan 1.Transudatif disebabkan oleh
cairan di antara dua lapisan pleura. meningkatnya tekanan dalam
pembuluh darah.
2. Eksudatif disebabkan oleh
peradangan, cedera pada paru-
paru, tumor, dan penyumbatan
pembuluh darah atau pembuluh
getah bening.

Gejala :
Nyeri dada saat menarik
dan membuang napas,
batuk, demam, dan sesak
napas.

Pengobatan :
Menyembuhkan kondisi-kondisi
yang menyebabkannya.
Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah pengumpulan udara atau gas
dalam rongga pleura, yang berada antara paru-paru dan
toraks Gejala :
Nyeri dada dan kesulitan bernapas, denyut
jantung cepat, kelelahan, dan warna kulit
kebiruan karena kekurangan oksigen.

Penyebabnya :
Kerusakan paru-paru akibat pernyakit
tertentu, cedera dada yang melukai paru-
paru, sobeknya kantong udara kecil
yang terletak di permukaan paru-paru.

Pengobatan :
Pemasangan sebuah selang kecil pada sela
iga yang memungkinkan pengeluaran udara
dari rongga pleura.
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Penyakit ini menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru sehingga pengidap akan
mengalami kesulitan dalam bernapas.

Gejala : Penyebabnya :
Batuk berdahak 1. Rokok
yang tidak kunjung 2. Pajanan polusi
sembuh, makin udara
sering tersengal- 3. Faktor keturunan
sengal, mengi atau
napas sesak dan
berbunyi, lemas, Pengobatan :
sering mengalami Hingga saat ini,
infeksi paru, PPOK termasuk
penurunan berat penyakit yang belum
badan. bisa disembuhkan.
T E R I M A
K A S I H
Inspeksi
1. Diamati bentuk thorax :
a.Kifosis, Iordosis, scoliosis gibbus (kiposis yang ekstrim).
b.Bentuk dada burung (pigeon chest)-sternum menonjol
c.Bentuk dada tukang sepatu/cekung (funnel chest)
d.Barrel chest (besar-mengembung muka-belakang)
2. Kaji jenis pernafasan :
• Pernafasan Kusmaul, pernafasan yang cepat dan dalam misalnya pada klien
yang mengalami koma diabetikum.
• Pernafasan Biot, yaitu pernafasan yang amplitudonya tidak teratur, diselingi
periode apnea, misalnya pada klien dengan kerusakan otak.
• Pernafasan Cheyne Stokes, yaitu pernafasan dengan amplitudo yang mula-
mula kecil, makin lama makin membesar kemudian mengecil lagi diselingi
periode apnea,misalnya klien dengan gangguan syaraf otak.

Anda mungkin juga menyukai