Anda di halaman 1dari 10

PERAN FAUNA TANAH TERHADAP

SERASAH DAUN DAN PECEMARANNYA


Latar Belakang
■ Rumah Kompos
Berguna dalam pengembangan unit pengolahan kompos, sehingga dapat
memberikan manfaat tambahan terhadap sampah yang selama ini hanya
dibuang begitu saja. Pada dasarnya rumah kompos adalah sebagai tempat
pembuatan kompos.
■ Pupuk kompos organik
Pupuk tanaman hasil dekomposisi bahan - bahan organik dengan proses
penguraian dan perombakan struktur organik dengan memanfaatkan
mikroorganisme pengurai secara alami ( Pramudyati, 2002). Secara alami
bahan bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan
mikroba maupun biota tanah lainnya.
 Hubungan Fauna tanah dan kandungan tanah yang berkompos
Gabungan dari fauna tanah tersebut secara fisiologis mempunyai kecocokan
untuk dapat hidup bersama dalam kultur campuran. Sewaktu kultur campuran
tersebut dikembalikan ke dalam lingkungan alaminya, terdapat pengaruh yang
paling menguntungkan pada setiap individu mikroorganisme / fauna tanah itu
secara cepat bertambah dalam aksi yang saling menunjang. Sehingga untuk
mengetahui peran fauna tanah terhadap lingkungan serasah daun maka dilakukan
praktikum lapangan
Tinjauan Pustaka
Peranan Fauna Tanah Keberadaan fauna tanah dapat menjadi indikator kualitas tanah
melalui peranannya terhadap sifat-sifat tanah, yaitu :
■ Sifat Fisik Tanah terhadap Fauna tanah
khususnya cacing tanah berpengaruh nyata terhadap struktur tanah melalui aktivitasnya
dalam menggali tanah (Van Vliet dan Hendrix, 2003 dalam Coleman et al., 2004)
mengangkut dan mencampurkan bahan mineral dengan bahan organik yang ada serta
pergerakannya dalam memasukkan bahan organik ke horizon yang lebih dalam (Woomer
dan Swift, 1994 dalam Reddy 1999) dan menghasilkan casting (Richards, 1974).
■ Peranan fauna tanah terhadap sifat kimia tanah
Disebabkan oleh aktifitasnya dalam mempercepat proses dekomposisi bahan organik yang
berkaitan dengan penyediaan unsur hara yang penting untuk pertumbuhan (Rahmawaty,
2000).
■ Sifat Biologi Tanah Aktivitas fauna tanah
Khususnya cacing dalam proses dekomposisi bahan organik dapat merangsang aktivitas
mikroorganisme (Richards, 1974; Sudarmo, 7 1996). Penghancuran bahan organik menjadi
ukuran yang lebih halus serta proses enzimatik dalam pencernaan cacing membuat bahan
organik menjadi lebih mudah untuk dicerna mikroorganisme.
Tujuan dan Metode Penelitian
■ Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis – jenis organisme fauna
tanah yang ada di Rumah Kompos Unesa
■ Alat dan Bahan : Cetok, kertas HVS , kamera dan alat tulis
■ Langkah – langkah :
Membuat 2 plot secara berurutan, lalu menggali secukupnya kemudian
mengambil dan menghitung jumlah organisme di plot tersebut. Kemudian di catat
suhu, pH dan kelembapannya.
Peran Organisme Fauna Tanah
Fauna tanah merupakan penghuni lingkungan tanah yang memberikan sumbangan energi dari
suatu ekosistem. Hal ini disebabkan karena kelompok fauna tanah dapat melakukan penghancuran
terhadap materi tumbuhan dan fauna yang telah mati. Dalam Wallwork (1976), menyebutkan serangga tanah
berfungsi sebagai perombak material tanaman dan penghancur kayu.
Selain itu fauna tanah juga berperan dalam memepercepat laju dekomposisi serasah daun
sehingga menjadi kompos (Haneda dan Sirait, 2012).

■ Cacing
1. Aktivitas cacing tanah yang membuat liang di dalam tanah dengan memakan massa tanah dan
bahan organik dapat mencegah pemadatan tanah serta mencampur tanah lapisan atas dan bawah
(bioturbasi). Liang-liang cacing tanah meningkatkan infiltrasi dan aerasi serta menurunkan aliran permukaan
dan erosi.
2. Melalui kasting, cacing tanah kelompok endogaesis meningkatkan stabilitas agregat tanah,
mengonservasi bahan organik, dan menempatkan hara maupun bahan organik di daerah rhizosfir sehingga
nilai fungsi hara maupun bahan organik untuk pertumbuhan tanaman menjadi efektif.
3. Dapat meningkatkan efisiensi pengolahan tanah dan memperbaiki kesuburan tanah lahan
kering.
■ Keluwing
Memecah bahan – bahan organik atau serasah untuk membentuk humus, pada saat proses penghancuran
serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme karena mikroorganisme justru menguraikan kotora hewan
– hewan.
■ Ulat Gagak
Peran fauna tanah ini yaitu menjaga keseimbangan ekosistem
Sebagai pengurai sehingga materi yang ada pada makhluk hidup dapat kembali ke alam.
■ Semut
Bioindikator tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi
■ Kutu Kayu
Membantu proses dekomposisi pupuk, sehingga hara dengan cepat terurai dan bisa dengan
mudah diserap tanaman. Hewan ini menyukai tempat lembab, oleh karena itu dapat
menjadi indicator rumah atau furniture yang tidak ideal.
Kerugian Lingkungan Apabila Serasah
Daun Terbakar
1. Jika terjadi kebakaran, tanah akan menjadi tandus dan gersang, dan menyebabkan unsur hara berkurang ataupun
hilang sehingga tumbuhan dan fauna tanah tidak dapat hidup di lahan tersebut.
2. Serasah daun yang terbakar akan menyebabkan fauna tanah di dalam serasah tersebut mati sehingga tidak akan
terjadi proses dekomposisi, yang mengakibatkan serasah tersebut tidak dapat digunakan menjadi pupuk kompos.
3. Jika tanah tandus dan gersang, maka tanah tersebut tidak dapat ditanami tumbuhan apapun sehingga dapak yang
nyata akan dirasakan oleh para petani dan pekebun.
4. Jika fauna tanah mati dan tidak terjadi proses dekomposisi, maka pupuk tidak akan dapat diproduksi sehingga
kerugian secara finansial akan nyata terasa.
Penjelasan
■ Suin (2012) menjelaskan bahan organik tanah sangat menentukan kepadatan
populasi organisme tanah salah satunya adalah fauna tanah di mana semakin
tinggi kandungan organik tanah maka akan semakin beranekaragaman fauna
tanah yang terdapat pada suatu ekosistem. Komposisi dan jenis serasah daun
menentukan jenis fauna tanah yang terdapat di daerah tersebut dan banyaknya
tersedia serasah menentukan kepadatan fauna tanah.
■ Meningkatnya keanekaragaman makrofauna di dalam tanah dengan meningkatnya
kandungan bahan organik tanah dan dominansi vegetasi bawah disebabkan oleh
karena bahan organik tanah maupun sisa-sisa tanaman dari vegetasi bawah dapat
dimanfaatkan oleh makrofauna di dalam tanah sebagai sumber makanannya
(Sugiyarto, 2000).
Lampiran

Plot 1 Plot 2 Saat Kegiatan Praktikum

Pengukuran suhu 33 - 34°C

Pengukuran pH 7,3 Pengukuran kelembaban 5,5


Lampiran Organisme

Ulat Gagak
Keluwing

Kutu Kayu

Cacing Tanah
Semut

Anda mungkin juga menyukai