KELOMPOK 2
Istilah anestesi dimunculkan pertama kali oleh dokter Oliver
Wendell Holmes (1809-1894) berkebangsaan Amerika, diturunkan
dari dua kata Yunani : An berarti tidak, dan Aesthesis berarti rasa
atau sensasi nyeri.
Secara harfiah berarti ketiadaan rasa atau sensasi nyeri.
Dalam arti yang lebih luas, anestesi berarti suatu keadaan hilangnya
rasa terhadap suatu rangsangan. Pemberian anestetikum dilakukan
untuk mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri baik disertai atau
tanpa disertai hilangnya kesadaran. Seringkali anestesi dibutuhkan
pada tindakan yang berkaitan dengan pembedahan Miller 2010).
Tujuan anastesi adalah untuk menyediakan, atau
menghilangkan rasa sakit.Memblokir impuls saraf
dari bagian bawah segmen tulang belakang yang
mengakibatkan penurunan sensasi di bagian
bawah tubuh.
Klasifikasi anastesi berdasarkan
rute penggunaannya
Menghambat (blok) saluran ion sodium (Na) pada syaraf perifer, konduksi atau aksi
potensial pada syaraf terhambat sehingga respon nyeri secara lokal hilang.
Sediaan untuk
Dosis maksimum Dosis maksimum suntikan
yang aman untuk 400 mg sekalinya, merupakan
orang dewasa 7 600 mg bersama larutan 1,0; 1,5
mg/kgBB vasokonstriktor dan 2%.
Mepivakain tidak
mempunyai sifat
Efek sampingnya
Kontraindikasi: alergenik
berupa
pasien alergi atau terhadap agen
methemoglobin
hipersensitivitas anestesi lokal tipe
emia dan
dengan sulfat ester
sianosis
Lanjutan
2. Ester
4. Lidokain Bahan anastesi lokal ini dihidrolisis di dalam
plasma oleh enzim pseudocholinesterase.
lidokain 0,5%
digunakan untuk
anestesi infiltrasi, 1. Kokain
sedangkan larutan 1,0-
2% untuk anestesi blok anestesi topikal untuk
dan topikal tindakan telinga,
hidung dan
Efek samping tenggorokan
kejang, agitasi,
disorientasi, euforia,
pandangan kabur, dan kokain memiliki efek
mengantuk vasokonstriktor yang
kuat sehingga
berfungsi mengurangi
perdarahan
Lanjutan
2. Prokain 3. Benzokain
Diazepam
Dosis:
1. untuk mendapatkan efek analgesik
digunakan dengan perbandingan
20%;80%,
2. untuk induksi 80%:20%, dan
pemeliharaan 70%:30%.
2. Halotan 3. Etil Klorida
Dosis:
Untuk pemeliharaan 10-15% sedangkan
untuk napas kendali antara 2,0-4,0 % pada
alat penguap E.M.O inhaler
Kontraindikasi
Gangguan hati, gangguan jantung dan
kencing manis, dan operasi yang
menggunakan termokauter
JENIS OBAT ANASTETIK INTRAVENA
Propofol ( 2,6 – Tiopenton Ketamin
diisopropylphen
ol )
Propofol ( 2,6 – • Merupakan derivat fenol yang banyak
digunakan sebagai anastesia intravena
diisopropylphenol ) dan lebih dikenal dengan nama dagang
Diprivan.
FARMAKOKINETIK
• Digunakan secara intravena dan bersifat
lipofilik dimana 98% terikat protein EFEK SAMPING
plasma, eliminasi dari obat ini terjadi di • nyeri selama pemberian pada 50%
hepar menjadi suatu metabolit tidak aktif, sampai 75%.
waktu paruh propofol diperkirakan • nyeri pada pemberian propofol dapat
berkisar antara 2-24 jam. dihilangkan dengan menggunakan
lidocain (0,5 mg/kg) dan jika mungkin
DOSIS dapat diberikan 1 sampai 2 menit
• Dosis pemeliharaan pada anastesi umum dengan pemasangan torniquet pada
: 100 – 150 µg/kg/min IV (titrate to effect bagian proksimal tempat suntikan,
• Dapat dilarutkan dengan Dextrosa 5 % • Gejala mual dan muntah juga sering
untuk mendapatkan konsentrasi yang sekali ditemui pada pasien setelah
minimal 0,2%. operasi menggunakan propofol.
Tiopenton
Tiopental sekarang lebih dikenal dengan nama sodium Penthotal,
Thiopenal, Thiopenton Sodium atau Trapanal yang merupakan obat
anestesi umum barbiturat short acting, tiopentol dapat mencapai
otak dengan cepat dan memiliki onset yang cepat (30-45 detik).