Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI

PADA NY. S UMUR 35 TAHUN DENGAN CA OVARIUM


DI RUANG RAJAWALI RSUP DR KARIADI SEMARANG
LATAR BELAKANG
 Kanker ovarium termasuk keganasan yang paling
mematikan di bidang ginekologi.
 Setiap tahunnya 200.000 wanita didiagnosa dengan
kanker ovarium di seluruh dunia dan 125.000
meninggal karena penyakit ini.
 Kanker ovarium terkenal sebagai “silent killer” karena
pada awal stadium pasien tidak merasakan adanya
gejala yang merugikan, namun ketika pasien berada
pada tahap stadium lanjut keluhannya yang paling
dirasakan adalah ketidaknyamanan pada area
panggul dan nyeri bagian abdominal (perut bawah)
(Berek, 2012).
PENGERTIAN
 Kanker merupakan suatu pertumbuhan sel dalam tubuh
yang abnormal dan tidak terkontrol, sehingga menjadi
suatu keganasan yang dapat berakibat fatal bagi
kehidupan seseorang (Rasjidi, 2009).

 Kanker Ovarium merupakan kanker yang dimulai di


ovarium, Setiap wanita memiliki dua ovarium dan
terdapat satu di setiap sisi rahim.

 Ovarium ini merupakan organ dalam reproduksi wanita


yang memiliki fungsi untuk menghasilkan sel telur
(ovum) serta hormon estrogen dan progesteron.
ETIOLOGI

• Penyebab utama dari


kanker ovarium masih
Hipotesa faktor reproduksi dan
belum diketahui secara genetik
pasti, namun terdapat 1. Pada hipotesis incessant
beberapa resiko dan juga ovulation menyebutkan
faktor yang berperan bahwa siklus ovulasi yang
penting menyebabkan terjadi terus-menerus selama
terjadinya kanker ovarium masa produktif pada wanita
yaitu, faktor reproduksi, meningkatkan faktor risiko
faktor genetik, dan terjadinya High-Grade Serous
penggunaan terapi Carcinoma (HGSC).
hormon (Green, 2015).
ETIOLOGI Hipotesa faktor reproduksi dan
genetik

2. Hipotesis gonadotropin
menjelaskan bahwa bila kadar
hormon estrogen rendah di
perifer maka kadar hormon
gonadotropin akan meningkat.
3. Hipotesis androgen menjelaskan bahwa
Peningkatan kadar hormon
pada epitel ovarium terdapat reseptor
gonadotropin mempengaruhi androgen. Epitel ovarium yang selalu
besarnya tumor ovarium. terpapar oleh steroid dari ovarium itu
sendiri dan dari kelenjar adrenal
(androstenedion, dehidroepiandrosteron,
dan testosteron) dapat menstimulasi
pertumbuhan epitel ovarium normal dan
sel-sel epitel kanker ovarium.
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MEMPENGARUHI
TERJADINYA KANKER OVARI
• Angka kejadian meningkat dengan makin bertambahnya usia.
Usia • Usia > 35 th lebih berisiko

• Jumlah kelahiran janin hidup di luar rahim menentukan


Jumlah penurunan risiko terjadinya kanker ovarium.
paritas

• Wanita dengan kelebihan berat badan lebih berisiko


IMT daripada wanita dengan IMT normal.

• usia menarche 12-14 tahun lebih beresiko terkena kanker


Usia ovarium
Menarche

• Kontrasepsi hormonal, Obat Fertilititas, dan Terapi Obat


Lain-lain menopause
PENEGAKKAN DIAGNOSA
Laparoskopi Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ini berguna untuk Pemakaian USG transvaginal
mengetahui LETAK KANKER di untuk menunjukkan MORFOLOGI
ovarium atau tidak. Selain itu TUMOR OVARIUM secara tegas
untuk mengetahui sifat-sifat baik tumor KISTIK MAUPUN
tumor TUMOR PADAT

Computed Tomography Scanning Pemeriksaan penanda tumor CA


(CT-Scan) 125 (Cancer Antigen 125) dapat
membedakan antara TUMOR
Untuk mengetahui metastasis JINAK DENGAN TUMOR GANAS.
• Tanda dan gejala pada setiap
jenis kanker tidak sama, sehingga
perlu adanya pendekatan dalam
melakukan pendeteksian dini dan
memberikan penjelasan tentang
perawatan bagi penderita kanker
dan keluarganya (UICC, 2011). Salah satu strategi mencapai
pendekatan tersebut maka perlu
dilakukan asuhan secara holistik.
• Namun pada kenyataannya, Asuhan ini mendasari tindakan yang
sebagian besar kesadaran meliputi dari dimensi fisiologis,
masyarakat terutama kaum psikologis, sosiokultural, dan spiritual
wanita untuk melakukan demi terwujudnya kesejahteraan
pendeteksian dini penyakit (wellness).
kanker ginekologi masih sedikit
dan mereka kurang peduli
terhadap kesehatan organ
reproduksinya.
KASUS
ASUHAN KEBIDANANGANGGUAN REPRODUKSI
PADA NY. S UMUR 35 TAHUN DENGAN CA OVARIUM
DI RUANG RAJAWALI 4A RSUP DR KARIADI
Tanggal : 14 Januari 2019
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Rajawali 4A RSUP dr Kariadi

Identitas Pasien Penanggung Jawab : Suami


• Nama : Ny. S • Nama : Tn. W
• Umur : 35 Tahun • Umur : 38 Tahun
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Pendidikan : SMP • Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : IRT • Pekerjaan : Wiraswasta
• Suku Bangsa: Jawa, Indonesia • Suku Bangsa: Jawa, Indonesia
• Alamat : Tinjomoyo 2/8, • Alamat : Tinjomoyo 2/8,
Gunungpati Gunungpati
Data Subyektif
Alasan datang
• Ibu ingin melanjutkan pengobatan kemoterapi.

Keluhan Utama
• Pasien mengeluh nyeri pada perut dan dada

Uraian keluhan utama:


• Ibu mengatakan merasakan nyeri pada perut dan dada sejak
seminggu yang lalu tanggal 10 Januari 2019. Nyeri bertambah bila
untuk beraktivitas. Sebelumnya pasien rutin kontrol di poli
kandungan RSDK sejak tahun 2011 karena ada benjolan besar
namun tidak kerasa sakit. Pasien mengatakan pernah dilakukan
operasi pada bulan Oktober 2011, pasien mengatakan mengalami
kanker dan telah melakukan pengobatan kemoterapi 6x sejak bulan
desember tahun 2011.
Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah merasakan keluhan :
TBC Batuk berkepanjangan ±1 bulan, batuk disertai darah
Hepatitis Nyeri ulu hati, kencing pekat seperti teh, BAB dengan tinja
keabuan

Penyakit Terengah-engah atau nafas tersengal-sengal saat selesai


Jantung aktivitas

DM Sering kencing pada malam hari, sering lapar dan sering haus
terutama saat malam hari
HIV/AIDS Penurunan berat badan yang terus menerus, flu yang terus
menerus

Malaria Demam tinggi, menggigil, berkeringat dingin, pernah berkunjung


atau bertempat endemis malaria
• Keadaan sekarang : ibu mengalami kanker dan
sedang menjalani pengobatan kemoterapi.

• Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya


tidak ada yang pernah atau sedang mengalami
gejala penyakit yang disebutkan seperti diatas.
Riwayat Obstetri
• Riwayat Haid
• Menarche : 12 Tahun
• Siklus : 28 hari (teratur)
• Warna darah : hari 1-2 merah segar, hari 3-4 merah kecoklatan, hari ke 5
flek flek coklat
• Banyaknya : (1) hari ke I-II ganti pembalut 3x sehari, penuh
(2) hari ke III-IV ganti pembalut 2x sehari, ½ pembalut
penuh
(3) hari ke V ganti pembalut 2x sehari, bercak bercak
darah / flek kecoklatan
• Lama : ± 5 hari
• Nyeri Haid : Tidak ada nyeri haid
• Leukhorea : tidak mengalami keputihan
• Keluhan lain : Tidak ada
RIWAYAT PERKAWINAN
• Riwayat Perkawinan : Sah
• Umur Waktu Nikah : 21 tahun
• Lama Nikah : 14 tahun
• Perkawinan ke :1
• Jumlah Anak :1
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Lalu
Riwayat KB
Jenis Lama
Keluhan
Kontrasepsi Pemakaian

Haid tidak
Suntik 3 Bulan 1,5 tahun
teratur
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari -hari

Pola Nutrisi Makan 3x sehari, porsi 1 piring sedang ( nasi, lauk


:Ayam, Telur, tempe dan ikan, sayur : bayam, sop,
buncis). Buah : 1 x @ 1 sehari, jenis melon, cemilan 1 x
@ 1 sehari jenis puding.
Minum 7 gelas air putih dan 1 gelas teh manis / hari

Pola BAK 6 x sehari warna kuning jernih


Eliminasi BAB 1 x / hari konsistensi lunak dan warna kuning
kecoklatan
Pola Eliminasi
Pola aktivitas -Ibu mengatakan melakukan aktivitas sehari-harinya
kadang mengerjakan pekerjaan rumah tangga
seperti menyapu, selama dirumah sakit ini
mobilisasi ibu hanya disekitar tempat tidur dan ke
kamar mandi.

Pola istirahat -Tidur siang : 1 jam


Tidur malam : 8 jam
Personal Hygiene
Pola Mandi : 2x sehari, keramas : 3 x
hygiene /minggu, gosok gigi : 2x/hari, ganti
pakaian : 1 x sehari, ganti celana
dalam : 2 x / hari

Kebiasaan yang merugikan kesehatan


• Ibu mengatakan selama ini tidak pernah merokok,
Tidak pernah minum minuman beralkohol dan
bersoda, tidak minum obat-obatan selain resep
dokter dan bidan, serta tidak pernah minum jamu.
Riwayat Psikososial-Spiritual
Ibu rajin menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut, ibu selalu berdo’a atas
kesembuhannya

Hubungan Dengan Suami Baik

Hubungan Dengan Keluarga Baik

Dukungan Keluarga selalu menemani ibu berobat dan memenuhi


kebutuhan yang ibu butuhkan
Tingkat pengetahuan
Hal-hal ibu sudah mengetahui bahwa nyeri
yang yang dirasakan disebabkan karena
sudah benjolan yang ada pada perut dan
diketah dada yaitu kanker
ui ibu

Hal-hal ibu ingin mengetahui cara mengatasi


yang nyeri yang dirasakan.
ingin
diketah
ui ibu
Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik
– Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : Baik
• Tensi : 110/70 mmHg
• Kesadaran : Composmentis
• Nadi : 80 x / menit
• Suhu /T : 36,6℃
• RR : 20x/menit
• BB : 40 kg
• TB : 149 cm
Status Present
Kepala : Mesocephal, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, kulit
kepala bersih, rambut hitam kecoklatan, distribusi
tidak merata, rambut mudah dicabut
Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sklera putih, kelopak
mata tidak oedema dan tidak ada sekret
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip dan
tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : Bibir lembab, lidah bersih, gigi tidak karies, gusi tidak
bengkak dan tidak berdarah
Telinga : Simetris, bersih, dan tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe,
dan vena jugularis.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, ictus cordis
tak tampak, terdapat luka kanker, tidak ada wheezing
Perut : Terdapat luka kanker, terdapat luka bekas operasi

Lipat paha : Tidak pembesaran kelenjar limfe


Vulva : Tidak odem, tidak ada varises.
Ekstremitas : Simetris ,Tidak ada oedema pada tangan dan kaki
,tidak ada varices, ujung kuku pucat, pergerakan
normal
Refleks patella : + / +
Pungggung : Tidak ada kelainan tulang belakang
Anus : Tidak ada hemorrhoid
Data Penunjang
• Bulan Oktober 2011 Pasien dilakukan Operasi dan Biopsi .
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata didapatkan hasil sifat
tumor yaitu ganas.
• Pasien juga dilakukan USG transvaginal ternyata hasilnya
adalah tumor padat ganas
• Dilakukan pemeriksaan tumor markers CA 125, didapatkan hasil
ca 125 meningkat.
• Telah dilakukan CT-Scan untuk mengetahui penjalaran dan
adanya metastasis.
• Ibu telah dilakukan kemoterapi sebanyak 6x.
Tanggal 12/1/2019 – 13/1/2019 :
Perbaikan KU dengan Transfusi darah
3 kolf dan terapi KSR, diharapkan
trombosit dan kaliumnnya stabil.
• Tanggal 11/1/2019
• Hb : 7,3 g/dl Tanggal 14 Januari 2019
• Leukosit : 4600 ul Hb : 10,3 g/dl
• Trombosit : 7300 ul Leukosit : 6500 ul
• ureum 23 mg/dl Trombosit : 19800 ul
ureum 23 mg/dl
• kreatinin 0,69 mg/dl
kreatinin 0,69 mg/dl
• kalium 3,4 mmol/l kalium 3,4 mmol/l
• SGOT : 17 u/l SGOT : 17 u/l
• SGPT : 17 u/l SGPT : 18 u/l
Terapi KSR dilanjutkan
Analisa

• Ny. S umur 35 tahun dengan Ca Ovarium


• Masalah : ibu mengatakan ingin mengetahui
cara mengurangi nyeri
• Kebutuhan : teknik relaksasi nafas dalam
Penatalaksanaan
Tanggal / Jam: 14 Januari 2019 /09.30 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan umum ibu


normal dengan Tekanan darah ibu 110/70 mmHg.
2. Melakukan pendekatan personal secara terapeutik
kepada pasien dan keluarga untuk menjalin hubungan
yang baik dan terciptanya rasa saling percaya antara ibu,
keluarga dan tenaga kesehatan
3. Memberitahu ibu bahwa kanker ovarium yang diderita
ibu sudah stadium IIIc yang berarti pertumbuhan
abnormal sudah menyebar keselaput perut dan dada
yang menyebabkan nyeri pada perut dan dada.
4. Memberikan dukungan kepada ibu dengan cara
memberikan semangat kepada ibu dan menganjurkan
ibu untuk berfikir tenang dan yakin atas
kesembuhannya serta menganjurkan ibu untuk
berdo’a agar ibu merasa tenang dan cemas ibu
berkurang.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi
nafas dalam untuk mengatasi nyeri yang dirasakan
ibu.
6. Menganjurkan keluarga untuk tetap memberikan
dukungan, do’a agar ibu merasa tidak sendirian
melewati penyakitnya dan ibu merasa kuat
menghadapinya.
7. Melakukan tindakan ganti balut pada daerah perut
dan dada.
8. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan
nutrisi, istirahat, pola gaya hidup, dan pola kebersihan
dirinya agar ibu tetap dalam kondisi stabil.
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi obat yaitu injeksi keterolac 30 mg/8
jam intrabolus
10. Memantau pengajuan program kemoterapi
11. Memonitor tetesan infus
12. Melakukan hasil pendokumentasian
Tanggal : 18 Januari 2019 Jam : 08.00 WIB

• S: • O:
ibu mengatakan merasa • Keadaan Umum : baik
nyeri pada dada dan • Kesadaran : composmentis
perut dan ibu masih • Tensi : 110/70 mmHg
menunggu jadwal
pengobatan kemoterapi. • Nadi : 80 x / menit
• Suhu /T : 36,6℃
• RR : 20x/menit
• Terpasang infus Nacl 20 tpm
• Luka kanker pada dada dan
perut dibalut
A : Ny. S umur 35 th dengan Ca Ovarium

P:
1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan umum ibu
normal dengan Tekanan darah ibu 110/70 mmHg.
2. Melakukan pendekatan personal secara terapeutik
kepada pasien dan keluarga untuk menjalin hubungan
yang baik dan terciptanya rasa saling percaya antara
ibu, keluarga dan tenaga kesehatan.
3. Memberitahu advice dokter bahwa ibu akan
dilakukan kemoterapi pada tanggal 18 januari 2019
jam 14.00 WIB
4. Memberikan inform consent kepada ibu dan
penanggung jawab pasien mengenai tindakan
kemoterapi yang akan dilakukan.
5. Menyampaikan kepada ibu mengenai persiapan
pasien sebelum kemoterapi yaitu pasien dianjurkan
berpuasa, dipasang DC, dipasang infus.
6. Melakukan pemasangan DC sesuai SOP yang ada
7. Melakukan tindakan ganti balut pada area dada dan
perut
8. Memberikan dukungan kepada ibu dengan cara
memberikan semangat kepada ibu, menganjurkan
ibu untuk berfikir tenang dan yakin atas
kesembuhannya serta menganjurkan ibu untuk
berdo’a agar ibu merasa tenang dan cemas ibu
berkurang
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi
nafas dalam untuk mengatasi nyeri yang dirasakan
ibu.
10.Menganjurkan keluarga untuk tetap
memberikan dukungan, do’a agar ibu merasa
tidak sendirian melewati penyakitnya dan ibu
merasa kuat menghadapinnya
11.Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi, istirahat, pola gaya hidup,
dan pola kebersihan dirinya agar ibu tetap dalam
kondisi stabil.
12.Memonitor tetesan infus Nacl 20 tpm
13.Melakukan kolaborasi dengan dokter
memngenai rencana pasien diperbolehkan
pulang dan menunggu jadwal pengobatan
selanjutnya.
14.Melakukan hasil pendokumentasian
Tanggal : 19 Januari 2019 Jam : 08.00 WIB

• S: • O:
ibu mengatakan masih • Keadaan Umum : baik
merasa nyeri pada dada • Kesadaran : composmentis
dan perut dan ibu sudah • Tensi : 110/70 mmHg
dilakukan pengobatan
kemoterapi • Nadi : 80 x / menit
• Suhu /T : 36,6℃
• RR : 20x/menit
• Terpasang infus Nacl 20 tpm
• Terpasang DC
• Luka kanker pada dada dan
perut dibalut
A : Ny. S umur 35 th dengan Ca Ovarium

P:
1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan umum ibu
normal dengan Tekanan darah ibu 110/70 mmHg.
2. Melakukan pendekatan personal secara terapeutik
kepada pasien dan keluarga untuk menjalin hubungan
yang baik dan terciptanya rasa saling percaya antara
ibu, keluarga dan tenaga kesehatan.
3. Memberikan apresiasi kepada ibu karena setelah
menunggu jadwal kemoterapi yang cukup lama
akhirnya ibu telah dilakukan kemoterapi
4. Menjelaskan kepada ibu efek samping dari obat
kemoterapi yaitu mual, muntah, susah BAB, diare,
rambut rontok, terasa lemas dan tubuh terasa sakit
5. Memonitoring efek yang dirasakan ibu.
6. Melakukan pelepasan DC sesuai SOP yang ada
7. Melakukan tindakan ganti balut pada area dada
dan perut
8. Memberikan dukungan kepada ibu dengan cara
memberikan semangat kepada ibu,
menganjurkan ibu untuk berfikir tenang dan
yakin atas kesembuhannya serta menganjurkan
ibu untuk berdo’a agar ibu merasa tenang dan
cemas ibu berkurang
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik
relaksasi nafas dalam untuk mengatasi nyeri
yang dirasakan ibu.
10.Menganjurkan keluarga untuk tetap
memberikan dukungan, do’a agar ibu merasa
tidak sendirian melewati penyakitnya dan ibu
merasa kuat menghadapinnya
11.Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi, istirahat, pola gaya hidup,
dan pola kebersihan dirinya agar ibu tetap
dalam kondisi stabil.
12.Memonitor tetesan infus Nacl 20 tpm
13.Melakukan hasil pendokumentasian
PEMBAHASAN

Pada pengkajian yang dilakukan ibu mengeluh sejak ±10


hari yang lalu hingga sekarang ini merasakan nyeri pada
daerah perut dan dada. Hasil karakteristik nyeri sebagai
berikut, P: adanya luka kanker pada perut dan dada., Q:
nyeri yang dirasakan “nyut-nyutan”, nyeri yang
dirasakan bertambah apabila untuk beraktivitas
berjalan dan bergerak . R: nyeri terasa pada perut dan
dada, S: nyerinya ringan dengan skala 6. T : Nyeri yang
dirasakan Ny. S terasa menetap.

Dari tinjauan kasus, menurut International Federation


of Gynecology and Obstetrics (FIGO) 2014. Masalah
nyeri yang dirasakan ibu disebabkan karena luka kanker
stadium IIIc dimana pertumbuhan jaringan abnormal tidak
hanya pada daerah pelvis dan perut melainkan sudah
metastasis jaringan ke bagian dada.
LANJUTAN....
IMPLEMENTASI
Melakukan pendekatan personal secara terapeutik kepada pasien dan
keluarga untuk menjalin hubungan yang baik dan terciptanya rasa
saling percaya antara ibu, keluarga dan tenaga kesehatan. Menurut
jurnal Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat
Kepercayaan Keluarga Pasien Di Intensive Care Unit (Icu) Rsu Gmim
Kalooran Amurang oleh Fega Cristera Tumbuan, dkk 2017. Bila
pasien atau keluaraga sudah percaya kepada kita, maka pasien atau
keluarga akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan
membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan
penerimaan informasi, serta memperluas komunikan untuk
mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain,
akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang
akrab.
LANJUTAN....

Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk


mengatasi nyeri yang dirasakan ibu.
Sesuai dengan Jurnal Novianti Rusli 2018, Yang Berjudul Penerapan
Manajemen Nyeri Teknik Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien
Dengan Post Operasi Kista Ovarium Di Rsud Bahteramas Provinsi
Sulawesi Tenggara, menjelaskan bahwa relaksasi digunakan untuk
menurunkan kecemasan dan ketegangan otot sehingga didapatkan
penurunan denyut jantung, penurunan respirasi serta penurunan
ketegangan otot. Sehingga klien merasa lebih tenang.
• Menganjurkan keluarga untuk tetap memberikan dukungan, do’a agar
ibu merasa tidak sendirian melewati penyakitnya dan ibu merasa kuat
menghadapinnya.
• Sejalan dengan jurnal yang berjudul Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara Di Instalasi Rawat Inap
Bedah Rsup Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 oleh
Muhammad Husni, dkk menyatakan bahwa Dukungan keluarga sangat
diperlukan dalam proses penyembuhan anggota keluarga yang sakit,
dukungan keluarga yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan
anggotanya.
• Melakukan tindakan ganti balut pada daerah perut dan dada.
Berdasarkan jurnal yang berjudul Penatalaksanaan Perawatan luka
kanker oleh Widasari Sri Gitarja dan Christina Asmi SJ, 2017 Perawatan
luka kanker bertujuan untuk mengontrol bau tidak sedap, mengatasi
produksi cairan yang berlebihan, mencegah dan mengontrol
terjadinya perdarahan, merawat kulit disekitar luka, mengurangi dan
mengontrol nyeri serta kejadian infeksi.
• Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi, istirahat, pola
gaya hidup, dan pola kebersihan dirinya agar ibu tetap dalam kondisi stabil.
• Sejalan dengan jurnal yang berjudul Risiko Gaya Hidup Terhadap Kejadian
Kanker Pada Wanita oleh ida leida maria, dkk 2017 menyebutkan bahwa pola
hidup merupakan salah satu faktor internal yang memengaruhi kesehatan
seseorang. Perilaku untuk meningkatkan kesehatan dapat dikontrol dan
dipilih. Pilihan seseorang terhadap sehat tidaknya aktivitas yang dilakukan
dipengaruhi oleh faktor sosial kultural karakteristik individu. Perilaku yang
bersifat negatif terhadap kesehatan dikenal sebagai faktor risiko.
• Memantau pengajuan program kemoterapi
• Program kemoterapi merupakan salah satu terapi yang diberikan pada pasien
kanker. Dalam jurnal yang berjudul Faktor Risiko Kepatuhan Kemoterapi pada
Pasien Kanker Payudara oleh halimatussakdiah dan junardi, 2017 menjelaskan
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker,
namun tidak hanya sel kanker yang terbunuh, tetapi juga sel-sel sehat yang
ada di seluruh tubuh juga terbunuh (Kartikawati, 2013). Pasien kemoterapi
mengalami keluhan seperti rambut rontok, kuku menghitam, mual muntah
dan hilang nafsu makan
Lanjutan...

Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam
melaksanakan manajemen asuhan kebidanan, dan
bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan asuhan
kebidanan yang diberikan. Berdasarkan data yang
didapatkan setelah penulis melakukan kunjungan
ulang, sebanyak 2 kali kunjungan. Nyeri yang dirasakan
ibu berkurang setelah ibu melakukan teknik relaksasi
nafas dalam.
TERIMAKASIH
Pertanyaan

Nama Pertanyaan
Jawaban

Nama Jawaban

Anda mungkin juga menyukai