Anda di halaman 1dari 22

Laporan Keuangan

Komersial dan Fiskal

Nama Kelompok :

 Dita Audia -43215310007-


 Dina Marliana -43215310072-
 Dwi Riyani -43215310017-
 Sorta Hutajulu -43215310019-
Laporan Keuangan Akuntansi
(Komersial)

Adalah laporan keuangan yang disusun atau


berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
, kecuali diatur khusus dalam UndangUndang.
Laporan Keuangan Fiskal

Adalah Laporan Keuangan yang disusun sesuai


peraturan perpajakan dan digunakan untuk
kepentingan perhitungan pajak. UU pajak tidak
mengatur secara khusus bentuk dari laporan keuangan,
hanya memberikan pembatasab untuk hal-hal tertentu.
Tujuan Laporan Keuangan (SAK)

Untuk menyediakan informasi yang mmenyangkut


posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Pengertian Penghasilan (PSAK)

Adalah penambahan asset atau penurunan


kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal. Penghasilan meliputi pendapatan dan
keuntungan.
Pendapatan

Penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan


yang biasa dikenal dengan berbagai sebutan yang
berbeda , seperti penjualan, penghasilan jasa
(fees), bunga, dividen, royalty dan sewa.
Biaya (Cost)

Adalah semua pengurang terhadap penghasilan.


Penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau
berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban yang
menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Penghasilan (Pasal 4 ayat 1)

Pasal 4 ayat (1) UU PPh, penghasilan adalah setiap


tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk
apapun.
Penyusunan Laporan Keuangan

Transaksi Laporan
Pencatatan Penggolongan Pengikhtisaran
Keuangan Keuangan

Pengguna Analisis dan


Laporan Interpretasi
Penyusunan Laporan Keuangan
Fiskal

Laporan Keuangan dibuat atau disusun dengan cara


melakukan rekonsiliasi terhadap laporan keuangan
komersial. Dpl laporan keuangan fiskal disusun
melalui sebuah proses rekonsiliasi antara akuntansi
komersial dengan akuntansi fiskal.
Penyusunan Laporan Keuangan Fiskal

Lap. Keu. Rekonsiliasi Lap. Keu.


Komersial Fiskal Fiskal

Kertas Kerja
Lap. Keu
(Worksheet)

Buku
Buku Besar
Tambahan

Jurnal

Dokumen
Dasar
Perbedaan
Laporan Keuangan Akuntansi dan
Laporan Keuangan Fiskal

Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya


antara akuntansi komersial dan fiskal menimbulkan
perbedaan dalam menghitung besarnya penghasilan
kena pajak . Perbedaan ini disebabkan adanya
perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial dan
fiskal.
Perbedaan laporan keuangan komersial dengan laporan
keuangan fiskal

Laporan Komersial Laporan Fiskal

• Tujuan laporan keuangan • Tujuan sistem akuntansi


komersial adalah pemberian pajak adalah pemungutan
informasi penting kepada pajak yang adil dan
pengguna laporan keuangan merupakan tanggung
dan merupakan tanggung
jawab para akuntan untuk
jawab Ditjen Pajak untuk
melindungi pihak-pihak melindungi para
tersebut dari informasi yang pembayar dari tindakan
menyesatkan, semena-mena.
Laporan Komersial Laporan FIskal
• laporan keuangan komersial • pada laporan keuangan
biasanya menganut prinsip fiskal hal tersebut tidak
konservatif, sehingga
kemungkinan kesalahannya dapat dipakai sebagai dasar
lebih cenderung kepada untuk menetapkan
understatement pelaporan besarnya pajak terutang.
penghasilan atas asetnya.

• penentuan harga perolehan


• laporan keuangan fiskal,
untuk barang yang pengeluaran dalam bentuk
diproduksi sendiri boleh natura tidak diakui sebagai
memasukkan unsur biaya pengurangan.
tenaga kerja yang berupa
natura
Laporan Komersial Laporan Fiskal
• Laporan keuangan komersil • laporan keuangan fiskal,
mengakui biaya penyusutan penyusutan dapat dimulai
pada saat aset tersebut sebelum menghasilkan.
menghasilkan.
• laporan keuangan fiskal untuk
asset non bangunan,
• laporan keuangan komersial pemilihan metode penyusutan
membolehkan terbatas pada metode garis
memilih metode penyusutan lurus (straigth
seperti straight line method, line method) dan Metode
sum of the years digits saldo menurun
method, declining balance (declining balance
method, double declining method). Sedangkan untuk
balance method, metode jam asset bangunan hanya metode
garis lurus saja (straigth
jasa, jumlah unit produksi dll linemethod).
Laporan Komersial Laporan Fiskal
• laporan keuangan • laporan keuangan fiskal,
komersial, penghapusan penghapusan piutang
piutang ditentukan dilakukan pada saat
berdasarkan metode piutang nyata-nyata tidak
cadangan. dapat ditagih.
Hubungan Laporan Keuangan
Komersial dan Laporan Keuangan
Fiskal

Laporan keuangan komersial terkait erat dengan


laporan keuangan fiskal karena laporan keuangan
komersial digunakan oleh wajib pajak sebagai
dasar melakukan rekonsiliasi fiskal untuk
menghasilkan laporan keuangan fiskal
Perbedaan Konsep Laporan
Keuangan Komersial dan Laporan
Keuangan Fiskal

Perbedaan konsep laporan keuangan komersial dengan


laporan keuangan fiskal terdapat pada:
1) Perbedaan mengenai konsep penghasilan atau
pendapatan
2) Perbedaan Konsep Beban (Biaya)
3) Perbedaan dalam konsep Penyusutan dan Nilai
Persediaan
Koreksi Fiskal

Koreksi fiskal dibuat atas perbedaan permanen maupun


perbedaan sementara (perbedaan waktu). Koreksi fiskal dapat
berupa koreksi positif dan negatif. Koreksi positif adalah koreksi
pajak yang akan membuat laba fiskal menjadi lebih besar
dibanding dengan laba akuntansi, sedangkan koreksi negatif
adalah koreksi pajak yang akan membuat laba fiskal menjadi
lebih kecil dibanding laba akuntansi. Dari sisi akuntansi
perpajakan, tidak ada ayat jurnal yang perlu dibuat sehubungan
dengan dilakukannya proses rekonsiliasi (koreksi) fiskal.
Koreksi Positif

Koreksi positif biasanya dilakukan akibat adanya hal sebagai berikut :


• Biaya yang tidak diakui oleh pajak (non deductible expenses) – sesuai Pasal 9 ayat (1) UU
PPh.
• Penyusutan menurut akuntansi lebih besar dibanding penyusutan menurut pajak.
• Amortisasi menurut akuntansi lebih besar dibandingkan dengan amortisasi menurut pajak.
• Pendapatan yang ditangguhkan pengakuannya (pendapatan diterima dimuka yang diperlakukan
sebagai utang).
• Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan sementara nilai sekuritas trading.
• Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan semmentara nilai persediaan.
• Biaya garansi produk menurut akuntansi lebih besar disbanding menurut pajak.
• Penyesuaian fiskal positif lainnya.
Koreksi Negatif

Koreksi negatif biasanya diakukan akibat:


• Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak sesuai Pasal 4 ayat (3) UU PPh.
• Penghasilan yang dikenakan PPh final sesuai Pasal 4 ayat (2) UU PPh.
• Penyusutan menurut akuntansi lebih kecil disbanding penyusutan menurut pajak.
• Amortisasi menurut akuntansi lebih kecil dibanding amortisasi menurut pajak.
• Pendapatan yang masih harus diterima (telah diakui sebagai pendapatan meskipun
belum ada realisasi penerimaan uang).
• Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan sementara nilai sekuritas trading
• Penjualan cicilan.
• Penyesuaian fiskal negatif lainnya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai