Anda di halaman 1dari 25

KERUSAKAN

STRUKTUR
KOLOM
Oleh : Ayu Zata Amani (161111033)
Evi Siti Mariam (161111036)
Ilham M. Ferdian(161111042)
KOLOM
Kolom merupakan komponen struktur
dengan rasio tertinggi terhadap dimensi
lateral terkecil melampaui 3 yang digunakan
terutama untuk menumpu beban tekan
aksial (SNI Beton 2847:2013).

Atau secara garis besar, kolom merupakan


elemen struktural vertikal yang
meneruskan beban dari atas menuju dasar
pondasi.

2
Begitu pentingnya fungsi kolom
untuk suatu bangunan, sehingga
perencanaan baik dimensi dan
mutu beton yang digunakan
harus dapat memikul beban
yang bekerja untuk menjaga
bangunan dari
keruntuhan/collapse.

3
Faktor Masalah Pelaksanaan
Kolom

 Teknik pelaksanaan yang salah,


 Proporsi campuran pengisi yang tidak
sesuai,
 Masalah teknis dan non teknis lainnya
yang terjadi di lapangan.

4
Struktur kolom yang tidak sesuai
dengan perencanaan konsultan,
tentunya akan berakibat fatal
terutama menyangkut
keselamatan pemakai gedung
dan untuk itulah harus dilakukan
perbaikan.
meskipun tidak semua
kerusakan bisa diperbaiki
tergantung dari tingkat
kerusakan yang terjadi.
5
KERUSAKAN
KOLOM

6
GEMPA
Biasanya struktur kolom hancur diakibatkan
oleh gempa.
Indonesia merupakan salah satu negara
dengan terjadinya potensi gempa, dimana
Indonesia terletak pada 3 pertemuan lempeng
(Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik).
Sehingga faktor gempa menjadi hal penting
yang tidak bisa diabaikan.
1
1. Keruntuhan Bangunan karena gempa di Yogyakarta
2. Keruntuhan bangunan karena gempa di Padang 2
3. Kegagalan bangunan akibat gempa pada bangunan
bertingkat tinggi

8
RETAK
Lebar Retak Menurut Ghafur (2009),
retak dapat dikenali dengan tiga
parameter yaitu lebarnya,
panjangnya dan pola umumnya.

9
RETAK

Tabel Lebar Retak Maksimum yang Diizinkan


Sumber: ACI Committee 224R (2001)

10
RETAK
RETAK STRUKTUR
• RETAK TARIK • RETAK TEKAN
Penyebab utama retak tarik yaitu adanya Retak tekan terjadi karena adanya tekanan dari
penurunan permukaan tanah. atas (beban berat yang harus dipikul oleh
dinding) dan dari bawah dinding (desakan dari
Karakteristiknya yang bisa dikenali yaitu
atas tanah) yang berkerja secara bersama-sama.
keretakan akan lebih lebar pada bagian atas
dan semakin menyempit pada bagian Terjadinya retak tekan bermula karena kolom
bawahnya. pada bangunan yang tidak bisa bekerja secara
Faktor penyebabnya antara lain, pemadatan maksimal. Kondisi ini berakibat sebagian
yang tidak merata, erosi tanah di bawah bebannya harus dipikul oleh dinding (seharusnya
pondasi akibat adanya aliran air di dalamnya, beban tersebut didistribusikan oleh ringbalk
pembebanan pada dinding yang tidak merata menuju kolom-kolom dinding dan diteruskan
sehingga menimbulkan beban terkonsentrasi oleh sloof yang ada di bawahnya) sementara dari
pada satu bagian serta dapat pula disebabkan bawah ada desakan ke atas karena adanya
karena adanya getaran gempa ringan. pergerakan dari tanah. Proses inilah yang
menyebabkan terjadinya retak tekan.

11
Jenis Cacat
pada Kolom
Honeycomb

Keropos

Buckling
12
HONEYCOMB /
VOIDS
Lubang-lubang yang relatif dalam dan
lebar pada beton

13
HONEYCOMB

Honeycomb terbentuk ketika mortar gagal


untuk mengisi rongga antara partikel kasar
agregat.
Penyebab honeycomb antara lain:
- slump beton yang terlalu rendah,
- segregasi,
- jarak antar tulangan yang terlalu dekat,
- pelaksanaan pemadatan yang kurang baik
dan,
- pelaksanaan penuangan yang tidak tepat.

14
HONEYCOMB

PERBAIKAN:
• Bersihan daerah yang terjadi honeycomb, chipping apakah terlihat besi atau tidak, jika
terlihat besi ikuti cara perbaikan sama dengan beton keropos, jika tidak terlihat besinya
ikuti langkah – langkah:
• Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan
yang padat.
• Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan Sika Bond NV,
tunggu ± 30 menit.
• Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613
• Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki.

15
BETON
KEROPOS
BETON KEROPOS
PENYEBAB
1. Bekisting kurang bersih, masih ada
beton lama yg menempel pada
permukaannya
2. Pemadatan kurang sempurna saat
pengecoran
3. Adukan tidak tercampur dengan
sempurna
4. Terlalu cepat membongkar bekisting

5. Posisi besi tidak benar sehingga selimut


beton terlalu tipis
17
Patching or Sealing (Metode penambalan)
• Untuk beton keropos tanpa tulangan yang terekspose, diajukan
metode patching (tambalan) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
• Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai
menemukan permukaan yang padat.
• Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi
dengan Sika Bond NV, tunggu ± 30 menit.
• Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613
• Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki.

18
Pressure Grouting /Injection (Suntikan) Untuk area yang kecil, sempit dan rapat dengan tulangan,
diajukan metode sebagai berikut :
• Untuk beton keropos dengan tulangan yang
terekspose, diajukan metode Pressure Grouting • Sediakan agregat 20mm dengan kawat ayam dipasang
/Injection (suntikan) dengan langkah-langkah sebagai sekililing area yang akan diperbaiki.
berikut: • Tutup dengan bekisting, sediakan selang grouting (
• Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang inlet dan outlet ).
lepas sampai menemukan permukaan yang padat. • Tambal celah-celah pada bekisting dengan Plug
• Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa bersetting cepat.
beton, lalu basahi dengan Sikabond NV. • Lakukan curing selama 1 hari.
Untuk area yang cukup besar: • Lakukan suntikan dengan Sikagrout 215.
• Pasang bekisting dan cor kembali dengan Sikagrout • Berikan tekanan 1-3 bar dan tahan selama beberapa
215 atau beton dengan mutu yang sama. menit.
• Selang grout dapat dipotong dan dilepaskan pada hari
berikutnya.

19
BUCKLING
Beton tidak rata atau
gelembung/bunting pada permukaan
beton

20
BUCKLING
Buckling merupakan proses dimana suatu struktur
tidak mampu mempertahankan bentuk aslinya,
sedemikian rupa berubah bentuk dalam rangka
menemukan keseimbangan baru.
Sebagian besar struktur yang mengalami buckling
memiliki dimensi langsing atau tipis dan mengalami
tegangan tekan yang akan menyebabkan masalah
instabiltas tekuk atau buckling.
Cara perbaikan :
tulangan yang buckling dipotong dan diganti tulangan
baru dan diberi sengkang, lalu di grouting/cor beton
mutu tinggi. Alternatif lain bisa diberi perkuatan
sengkang, grouting dan jacketting atau pembesaran
ukuran kolom beton.

21
22
Untuk cacat ini, dilakukan metode Trimming and Patching sebagai berikut:

• Area yang cacat ditandai.

• Lakukakan hacking pada permukaan beton yang tidak rata.

• Ratakan dengan melakukan penambalan menggunakan Sika Monotop 613.

• Lakukan curing pada permukaan yang diperbaiki.

• Setelah dilakukan perkuatan kolom, kemudian dilakukan kembali analisis dan desain
struktur, untuk memeriksa apakah penambahan jumlah tulangan yang direncanakan
untuk perkuatan kolom memenuhi syarat kekuatan.

23
24
ThankYou
HIMA GEDUNG
+62
gedungb16@gmail.com
www.ilmusipil.com

Anda mungkin juga menyukai