Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 5

1. Aliya Nurul Hasanah (218088)


2. Deri Cahya Ramdani (218093)
3. Erisa Paujiah Yusuf (218099)
4. Rezkya Zalsabila (218115)
5. Siti Ayu Apari (218120)
6. Suci Fuji Ginayah (218121)
7. Willa Rizki Amalia (218125)
8. Yunia Julianti (218127)

ARTHROPODA Kelompok 5
S1-1c
PENGERTIAN
Arthropoda dalam bahasa latin (Artha=ruas, buku, segmen; podos=kaki)
merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berkuku, atau bersegmen.
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam dunia Animalia yang mencakup
serangga, laba-laba, udang, lipan, kaki seribu dan hewan mirip lainnya
Arthropoda satu sama lain dapat dibedakan berdasarkan anggota tubuh, jumlah
alat gerak dan jenis organ pernafasan.
CIRI – CIRI
Tubuh dan kaki bersegmen,
Eksoskeleton (dinding tubuh) berkitin dan bersegmen,
Alat mulut beruas dan dapat beradaptasi untuk makan,
Bernafas dengan permukaan tubuh, insang dan trakea,
Alat pencernaan makanan berbentuk tabung, terletak di sepanjang tubuh,
Alat pembuangan melalui pipa panjang pada rongga tubuh.
MORFOLOGI
 Kulit terdiri dari zat kitin dan zat kapur yang berfungsi sebagai eksoskeleton.
Pada bagian kepala dan dada terdapat lapisan kulit yang keras, disebut karapaks.
Memiliki dua pasang antenna pada umumnya, memiliki satu pasang kaki pada setiap
ruas tubuh. Pada udang dan kepiting terdapat lima pasang kaki jalan. Bernafas
dengan insang dan ada juga yang menggunakan permukaan tubuhnya. Alat eksresi
berupa sepasang badan yang di sebut Greenland(kelenjar hijau)
INFEKSI
Arthropoda sebagai vector (penular) penyakit berarti arthropoda yang dapat
memindahkan suatu penyakit dari orang yang sakit terhadap orang yang sehat
dimana dalam hal ini arthropoda secara aktif menularkan mikroorganisme penyakit
dari penderita kepada orang yang sehat dan juga sebagai tuan rumah perantara
dari mikroorganisme tersebut, contoh: nyamuk, lalat, kutu, kecoa dsb.
adapun penyakit yang ditimbulkan karena arthopoda sebagai penyebab penyakit
secara langsung diantarannya entomophoby, annoyance, kehilangan darah,
kerusakan alat indera,racun serangga, dermathosis, alergi dan miyasis.
KLASIFIKASI
Secara umum Filum Arthropoda dapat dibagi menjadi 4 kelas, Yaitu:

1. Crustaceae
Crustacea artinya memiliki kulit yang
keras seperti udang, lobster dan kepiting
adalah contoh dalam kelompok ini.
Secara umum kelompok ini terbagi
manjadi 3 ordo yaitu: Isopoda,
Kopepoda, Dekapoda
2. Arachnoidea
(dalam bahasa Yunani, arachno =
laba-laba) disebut juga kelompok laba-
laba, meskipun anggotanya bukan laba-
laba saja. Kalajengking adalah salah
satu contoh kelas ini yang jumlahnya 32
spesies.
Arachnoidea dibedakan menjadi tiga
ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan
Arcarina.
3. Insecta
(dalam bahasa latin, insecti = serangga). Ciri
khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam
buah. Karena itu pula mereka sering pula
disebut hexapoda. Tubuh insekta terdiri atas
caput, thorax dan abdomen.
Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6
(enam) dan podos yang berarti kaki, jadi
heksapoda artinya hewan berkaki enam,
misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, semut,
jangkrik, belalang, dan lebah.
Insekta secara garis besar dibagi ke dalam
dua sub kelas yaitu sub kelas Apterygota
(insekta tak bersayap) dan Pterygota (insekta
bersayap).
(1) Sub kelas Apterygota, memiliki empat
ordo yaitu Protura, Collembola, Diplura, dan
Tysanura.
(2) Sub kelas Pterygota, terdiri atas 22 ordo,
namun yang banyak dijumpai di daratan
adalah ordo Coleoptera, Orthopera,
Hymenoptera, Odonata, Homoptera
4. Myriapoda
kelas Myriapoda terdiri atas ordo
Diplopoda dan Chilopoda.
(1) Ordo Diplopoda, berbentuk bulat
memanjang, memiliki banyak segmen,
tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung
garam kalsium dan warna tubuhnya
mengkilap. Hewan ordo Diplopoda hidup di
tempat gelap yang lembab, misalnya
dibawah batu atau kayu yang terlin dungi
dari matahari. Contoh ordo ini adalah kaki
seribu (Julus terestis).
(2) Ordo Chilopoda, memiliki bentuk tubuh
pipih dorsoventral, terdiri atas 15-173 ruas,
yang masing-masing ruas terdapat
sepasang kaki, kecuali 2 ruas terakhir dan
1 ruas pertama yaitu kepala. Contoh hewan
ini adalah lipan atau kelabang. Lipan
dapat menaklukkan mangsanya dengan
racun yang berasal dari sepasang kaki
pertamanya yang disebut cakar racun.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
KEHIDUPAN PARASIT
Ada beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan parasit
diantaranya faktor biotik dan abiotik , peranan temperatur pengaruhnya terhadap
perkembangan parasit. Suhu dan temperature yang berubah-ubah mempengaruhi
perkembangan fisik dari parasit, juga terganggunya dalam mencari sumber
makanan . Faktor lain yang mempengaruhi kehidupan parasit yaitu adanya mikro
organisme lain atau makhluk hidup lain yang tinggal di lingkungan yang sama.
PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT
PARASIT
Infeksi parasit dapat terjadi di mana pun. Oleh karena itu, penting sekali melakukan
upaya pencegahan guna menurunkan risiko terinfeksi parasite, antara lain dengan:
1. Mencuci tangan hingga bersih, terutama setelah menyentuh makanan mentah atau
buang air besar
2. Memasak makanan sampai matang sempurna
3. Berhati-hati jangan sampai tertelan air dari sungai, kolam, atau danau
FOR ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai