Pembimbing:
Capita Selecta
1415004
Inspeksi Palpasi
• Tampak rambut pada daerah sekitar kemaluan • Vulva/vagina: nyeri (+)
• Vulva/vagina: hymen utuh menonjol berwarna • Labium majus: t.a.k.
kebiruan, terjadi distensi saat Valsava test • Kelenjar Bartholin: t.a.k.
• Perineum: tidak ada luka maupun edema • Fluor: (-)
• Kelenjar Bartholin: tidak membesar • Fluksus: (-)
• Fluor: (-) • Tumor/massa: (-)
• Fluksus: (-)
• Tumor/massa: (-)
9
Diagnosis Kerja
P0A0 dengan ammenorhea primer e.c. hymen imperforata
10
Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi rutin
• USG memeriksa kelengkapan anatomi sistem reproduksi
• β-hCG menyingkirkan kemungkinan kehamilan
• Karyotyping
11
Usulan Tatalaksana
• Rawat inap
• Definitif
• Insisi cruciate hymen + eksisi bagian sentral hymen drainase hematocolpos
atau
• Punktur pada bagian sentral sebesar 0.5 cm dan masukan kateter Foley 16F untuk
drainase (mencegah kerusakan hymenal ring) + irigasi vagina dengan saline steril.
Kateter dibiarkan selama 2 minggu untuk drainase lengkap
• Antibiotik profilaksis: ceftriaxone 1x1 g IV
• Estrogen cream pada hymenal ring stimulasi re-epitelisasi
Fritz & Speroff. 2011. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility Eighth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
12
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
13
Amenorrhea
Definisi & Klasifikasi
• Menstruasi pertama (menarche) yang normal biasanya terjadi antara usia 10-16
tahun, didahului oleh thelarche dan adrenarche
• Amenorrhea diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder
• Primer:
• Tidak mengalami menarche sampai usia 14 tahun pada pasien tanpa pertumbuhan dan
perkembangan karakter seksual sekunder
• Tidak mengalami menarche sampai usia 16 tahun pada pasien dengan pertumbuhan dan
perkembangan karakter seksual sekunder yang normal
• Sekunder:
• Pada wanita yang sebelumnya telah terjadi menstruasi, tidak mengalami menstruasi selama
rentang waktu yang ekuivalen dengan total rentang waktu minimal tiga siklus sebelumnya, atau 6
bulan
Evaluasi Etiologi Amenorrhea
• Fungsi menstruasi normal melibatkan empat komponen
struktural yang berbeda secara anatomis dan fungsional
• Kelainan jalan lahir (genital outflow tract) dan uterus
• Kelainan ovarium
• Kelainan hipofisis anterior
• Kelainan hipotalamus atau SSP
• Amenorrhea dapat terjadi akibat kelainan kongenital
maupun didapat dari keempat komponen tersebut, dan
dapat melibatkan lebih dari satu mekanisme
• Contoh: PCOS melibatkan mekanisme patofisiologi yang saling
terkait antara komponen ovarium, hipofisis, dan hipotalamus
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Kemungkinan kehamilan • Kelengkapan sistem reproduksi +
pemeriksaan ginekologis lengkap
• Perkembangan karakter seksual sekunder
• Perkembangan karakter seksual sekunder
• Pemakaian obat-obatan/alcohol
• Kelenjar tiroid
• Status gizi, perubahan berat badan
• Stres
• Tanda-tanda hiperandrogenisme: hirsutisme, Pemeriksaan Penunjang
jerawat, dll. • β-hCG
• Riwayat penyakit keluarga • Evaluasi hormonal
• Tanda-tanda menopause • USG, HSG, histeroskopi
• MRI
• Tanda-tanda obstruksi menstruasi
• Karyotyping