Anda di halaman 1dari 22

BST – CBD

Pembimbing:

Capita Selecta
1415004

Bagian Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran U.K. Maranatha - R.S. Immanuel
Bandung
2019
Identitas Pasien
• Nama : Nn. PH
• Usia : 17 tahun
• Alamat : Babakan Ciamis
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Pelajar
• Agama : Islam
• Status pernikahan : Belum menikah
Anamnesis
Keluhan utama: belum pernah haid (DD/ penyebab anatomis, endokrinologis,
kehamilan)
• Anamnesis khusus:
P0A0 datang dibawa ibunya ke poliklinik kandungan RSI dengan keluhan belum
pernah haid. Pasien berkata kedua payudaranya sudah membesar, rambut di
kemaluan & ketiak sudah tumbuh, dan panggulnya melebar (perkembangan
karakteristik seksual sekunder (+), singkirkan DD/ hypergonadotropic
hypogonadism, hypogonadotropic hypogonadism, dan androgen insensitivity
syndrome). Keluhan disertai dengan perasaan nyeri dan tegang pada perut bagian
bawah yang muncul setiap bulan, dan BAK terasa tersendat (DD/
cryptomenorrhea: hymen imperforata, septum vagina transversalis, cervical
atresia, mullerian agenesis, Asherman’s syndrome).
Anamnesis
Pasien juga mengatakan ada selaput yang menonjol keluar dari kemaluannya dan
terasa nyeri  hymen imperforata (singkirkan DD/ septum vagina transversalis,
cervical atresia, mullerian agenesis)
Pasien menyangkal adanya riwayat infeksi pada kemaluan, panggul, dan
menyangkal adanya riwayat operasi (singkirkan DD/ Asherman’s syndrome)
Pasien menyangkal adanya tumbuh kumis dan janggut, jerawat yang berlebih,
maupun rontoknya rambut kepala (singkirkan DD/ hyperandrogenisme: PCOS,
Cushing syndrome)
Pasien menyangkal pernah berhubungan seksual secara paksa, tidak ada luka dan
pembengkakan pada daerah di sekitar kemaluan (singkirkan DD/ kehamilan)
Anamnesis Tambahan
• RPD : tidak pernah mengalami infeksi kemaluan maupun panggul
• RPK : tidak ada keluarga yang pernah mengalami keluhan serupa
• R. Pengobatan : tidak sedang mengonsumsi obat-obatan
• Riwayat Operasi :-
• Riwayat Menstruasi : belum menarche
• Riwayat Menikah :-
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: baik
• Kesadaran: compos mentis
• Tanda Vital:
• TD : 100/70 mmHg
•N : 72x/menit
•R : 18x/menit
•S : 36,6⁰C
• TB/BB: 155 cm / 57 kg
Status Generalis
• Kepala:
• Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Leher:
• Tidak teraba pembesaran KGB
• Thorax:
• Cor: BJM, S1 S2, murmur (-)
• Pulmo: VBS ka=ki, Rh -/-, Wh -/-
• Payudara berkembang
• Abdomen:
• Datar, soepel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan perut bawah (+)
• Ekstremitas:
• Akral hangat, tampak rambut pada kedua ketiak
Status Ginekologis
(Pemeriksaan luar)

Inspeksi Palpasi
• Tampak rambut pada daerah sekitar kemaluan • Vulva/vagina: nyeri (+)
• Vulva/vagina: hymen utuh menonjol berwarna • Labium majus: t.a.k.
kebiruan, terjadi distensi saat Valsava test • Kelenjar Bartholin: t.a.k.
• Perineum: tidak ada luka maupun edema • Fluor: (-)
• Kelenjar Bartholin: tidak membesar • Fluksus: (-)
• Fluor: (-) • Tumor/massa: (-)
• Fluksus: (-)
• Tumor/massa: (-)

Inspekulo dan pemeriksaan dalam tidak dilakukan


Diagnosis Banding
• P0A0 dengan ammenorhea primer e.c. hymen imperforata
• P0A0 dengan ammenorhea primer e.c. septum vagina transversalis
• P0A0 dengan ammenorhea primer e.c. true hermaphrodism

9
Diagnosis Kerja
P0A0 dengan ammenorhea primer e.c. hymen imperforata

10
Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi rutin
• USG  memeriksa kelengkapan anatomi sistem reproduksi
• β-hCG  menyingkirkan kemungkinan kehamilan
• Karyotyping

11
Usulan Tatalaksana
• Rawat inap
• Definitif
• Insisi cruciate hymen + eksisi bagian sentral hymen  drainase hematocolpos
atau
• Punktur pada bagian sentral sebesar 0.5 cm dan masukan kateter Foley 16F untuk
drainase (mencegah kerusakan hymenal ring) + irigasi vagina dengan saline steril.
Kateter dibiarkan selama 2 minggu untuk drainase lengkap
• Antibiotik profilaksis: ceftriaxone 1x1 g IV
• Estrogen cream pada hymenal ring  stimulasi re-epitelisasi

Fritz & Speroff. 2011. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility Eighth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
12
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam

13
Amenorrhea
Definisi & Klasifikasi
• Menstruasi pertama (menarche) yang normal biasanya terjadi antara usia 10-16
tahun, didahului oleh thelarche dan adrenarche
• Amenorrhea diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder
• Primer:
• Tidak mengalami menarche sampai usia 14 tahun pada pasien tanpa pertumbuhan dan
perkembangan karakter seksual sekunder
• Tidak mengalami menarche sampai usia 16 tahun pada pasien dengan pertumbuhan dan
perkembangan karakter seksual sekunder yang normal
• Sekunder:
• Pada wanita yang sebelumnya telah terjadi menstruasi, tidak mengalami menstruasi selama
rentang waktu yang ekuivalen dengan total rentang waktu minimal tiga siklus sebelumnya, atau 6
bulan
Evaluasi Etiologi Amenorrhea
• Fungsi menstruasi normal melibatkan empat komponen
struktural yang berbeda secara anatomis dan fungsional
• Kelainan jalan lahir (genital outflow tract) dan uterus
• Kelainan ovarium
• Kelainan hipofisis anterior
• Kelainan hipotalamus atau SSP
• Amenorrhea dapat terjadi akibat kelainan kongenital
maupun didapat dari keempat komponen tersebut, dan
dapat melibatkan lebih dari satu mekanisme
• Contoh: PCOS melibatkan mekanisme patofisiologi yang saling
terkait antara komponen ovarium, hipofisis, dan hipotalamus
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Kemungkinan kehamilan • Kelengkapan sistem reproduksi +
pemeriksaan ginekologis lengkap
• Perkembangan karakter seksual sekunder
• Perkembangan karakter seksual sekunder
• Pemakaian obat-obatan/alcohol
• Kelenjar tiroid
• Status gizi, perubahan berat badan
• Stres
• Tanda-tanda hiperandrogenisme: hirsutisme, Pemeriksaan Penunjang
jerawat, dll. • β-hCG
• Riwayat penyakit keluarga • Evaluasi hormonal
• Tanda-tanda menopause • USG, HSG, histeroskopi
• MRI
• Tanda-tanda obstruksi menstruasi
• Karyotyping

Anda mungkin juga menyukai