Anda di halaman 1dari 58

Kelompok 7 Non REG dari

Program Pendidikan Profesi Ners STIKes


Kharisma Karawang
Praktek profesi keperawatan merupakan tahapan
program yang mengantarkan mahasiswa dalam
adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan untuk pencegahan primer,
sekunder, dan tersier kepada kelompok dan
komunitas dengan masalah kesehatan yang
bersifat aktual, resiko dan potensial menjalankan
fungsi advokasi membuat keputusan legal dan etik
serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait
dengan keperawatan komunitas. Praktik profesi
keomunitas berfokus kepada kebijakan dan
program pemerintah melalui kerjasama lintas
program dan sektoral.
 Pelaksanaan praktik ini diharapkan
mahasiswa mampu meningkatkan
keterampilan bekerja sebagai perawat
komunitas dan mampu melibatkan komunitas
atau masyarakat untuk meningkatkan status
kesehatannya.
 Praktik Keperawatan Komunitas ini
dilaksanakan terhitung dari tanggal 25 Maret
2019 – 27 April 2019. yang dimana pada
tanggal 25 Maret 2019 – 30 Maret 2019 kami
melaksanakan praktik di Puskesmas
Karawang Kota.
 Pada tanggal 3 April 2019 – 27 April 2019
kami melakukan implementasi di RW 02
meliputi RT 04,05,06 & 07 Desa Tanjung
Mekar Kec. Karawang Barat
 Komunitas merupakan sekelompok individu
yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif
sama, serta adanya interaksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan (Wahit, 2005).
 Sesuai nawacita pemerintah dibidang
kesehatan
Pendataan Menentuka Implementa
Pengolahan Loka si kegiatan
kesehatan
data
n masalah
karya mini sesuai RW
masyarakat kesehatan
RW 6
kesehatan
RW binaan 1 masalah Sehat
kesehatan
Usia

1.3
0.3 1.1

12.8 10.4 0-1 (Bayi)


11.9 1-3(Batita)
3-5(Balita)
6-12(AUS)
13-19(Remaja)
62.1
20-59(Dewasa)
>60(Lansia)
Jenis Kelamin

47.5
52.5 Laki-Laki
Perempuan
Suku Bangsa

100

2.5 95.6
Suku Bangsa
0 0.6

Jawa
1.2
Betawi
Sunda
Lainnya
 Phbs: perilaku kesehatan cenderung beresiko terkait perilaku
pembuangan sampah:
1. 50,95% keadaan tempat sampah yang tidak terpelihara
(termasuk yang membuang sampah ke sungai)
2. masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola
sampah yang ada
3. belum adanya tempat pembuangan sampah sementara di
lingkungan RW 2
4. hasil wawancara dengan tokoh masyarakat sebagian besar
penduduk dibantaran sungai dan irigasi membuang sampah ke
sungai, atau sebagian dibakar, MCK masih dilakukan di sungai.
5. Dari hasil pendataan : ada sebagian yang sudah mengetahui dan
mendapat informasi tentang PHBS tetapi sebagian lagi ada yang
belum mendapat informasi, dan juga belum ada kegiatan rutin
untuk mendapatkan informasi tentang PHBS
 Hasil yang lain yang menunjang masalah
yaitu pengetahuan mengenai fungsi ventilasi
untuk mendapatkan udara yang baik di dalam
rumah serta tentang pentingnya pencahayaan
dengan data yang didapat yaitu luas ventilasi
rumah warga yang kurang/<20% luas lantai
sebesar 94,64% dan pencahayaan yang
kurang sebesar 46,90%.
No DATA Diagnosa
Keperawatan
1 Lingkungan fisik Ketidak
• Jenis bangunan permanen 58,05%, semi permanen 41,95% %
• Lantai rumah dengan keramik 67,86%, dan plester 32,14%. efektifan
• Luas ventilasi <20% adalah 99,64% Pemeliharanaan
• Pencahayaan kurang 46,90%, cukup 28,33% dan baik 24,76%.
• Jendela tidak dibuka setiap hari hanya 26,63%% Kesehatan(000
• Angka kejadian ISPA pada Balita 53,70%, AUS 6,15% 099)
• Tempat pembuangan limbah cair keluarga: Terbuka tergenang
84,29%,Tertutup tergenang 14,76%, tertutup lancar 0,95%.
• Saluran limbah dibuang sembarang 14,76%, dibuang di GOT
0,95%,dan di buang di selokan 84,29%
• Kondisi tempat pembuangan sampah: terpelihara 49,05% dan yang
tidak terpelihara 50,95%
• Jarak sumber air dengan tempat pembuangan tinja<10meter
62,86%,>10m 36,55%
• Pengurasan bak <1minggu 82,1%
• Letak kandang ternak yang menempel rumah 2,7 %, tidak 97,3%.
• Konsumsi buah setiap hari 4,3%,3 hari sekali 9,0%, 1 minggu sekali
17,2% jarang mengkonsumsi buah 69,4%
• Konsumsi daging setiap hari 1,9%,3 hari sekali 4,8%, 1 minggu
sekali 46,9% jarang mengkonsumsi buah 46,0 %
• Konsumsi sayur setiap hari 89,1%,3 hari sekali 2,2%, 1 minggu
sekali 8,7%.
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
2 • kebiasaan Penduduk sebelum datang ke ketidakefektifan
Fasyankes dengan membeli obat sendiri
sebanyak 51,2%, minum Jamu sebesar 7,5% dan
manajemen kesehatan
tidak keduanya sebesar 31,8% sarana kesehatan (00078)
terdekat adalah Balai Pengobatan yaitu 57,2%,
Puskesmas 24,9%, Dokter/Perawat/Bidan 9,1%
dan Rumah sakit merupakan sarana kesehatan
terjauh yaitu 8,7%.
• Kader aktif sebanyak 84,7% tidak aktif sebanyak
15,3%
• Penduduk yang aktif ke posyandu 40,4% yang
tidak aktif ke posyandu 59,6%.
• Penduduk yang merasa tidak memerlukan
penyuluhan 32,7%, memerlukan penyuluhan
secara individu 39,1% , memerlukan penyuluhan
berkelompok 28,2%.
• Balita mendapat imunisasi lengkap 76,0%, tidak
lengkap24,0%.
• Penduduk yang tidak mengetahui adanya papan
informasi 100%
• Penduduk berpenghasilan kurang dari 1 juta
55%
• Indikator keluarga sejahtera KS1 53,2%,KS2
45,1%, KS3 1,5%, KS3+ 1%
no DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
3 Jumlah balita 25 balita. Resiko terjadinya
• Riwayat imunisasai 76,0% lengkap, penurunan derajat
tidak lengkap 24,0% kesehatan balita di
• Melakukan kunjungan ke posyandu masyarakat kelurahan
40,4%, tidak aktif kunjungan ke Tanjung Mekar
posyandu59,6% berhubungan dengan
• Skor pengetahuan balita baik 84,6%, kurang pengetahuan
kurang baik 14,6% keluarga tentang
• Skore ketrampilan ibu baik 77,3%, kesehatan balita
kurang baik baik 22,7%
• Sikap ibu baik 75,0%, kurang baik
25,0%
• ISPA pada balita balita yaitu 53,70%
Angka kejadian diare balita 11,11%,,
Balita dengan asi eklusif 3,76%,
• Orang tua mengatasai ispa dengan
cara beli obat sendiri sebanyak 51,2%,
minum Jamu sebesar 7,5% dan tidak
keduanya sebesar 31,8%.
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
4 Jumlah anak sekolah usia 6-12 tahun ketidakefektifan
233 orang dan remaja usia 13-19 tahun manajemen kesehatan
267 orang (00078)
• Pengetahuan cuci tangan baik 70,5%,
kurang baik 29,5%.
• Melakukan cuci tangan sebelum
makan 66,7% tidak cuci tangan 33,3%
• Pengetahuan jajanan sehat pada AUS
baik sebanyak 62,1% dan
pengetahuan kurang baik sebanyak
37,9%
• Bersikap baik pada AUS 63,6%,
kurang baik 36,4%
• Skor ketrampilan AUS baik 71,2%,
kurang baik 28,8%
• Masalah remaja merokok 44,4%. Seks
berisiko 1,2%, overwight 0,8%
• Masalah PHBS 17,2%, safetyfood
23,6%, ISPA 6,0%
• Skor pengetahuan remaja baik
sebanyak 89,1%, kurang baik 10,2 %
• Skor sikap remaja baik 89,1%, kurang
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
5 Jumlah orang dewasa usia 21-55tahun ketidakefektifan
1389 orang manajemen kesehatan
Penduduk usia dewasa dengan (00078)
hipertensi sebanyak 69,72%, DM 0,65%,
TBC 0,16%,Reumatik 8,02%, asam urat
5,56%,.
Ibu dengan Kb susuk 0,1%, spiral 2,0%,
suntik 0,9%, tidak Kb 97,0%
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN

6 Jumlah lansia usia >60tahun 287 orang ketidakefektifan


• Angka lansia dengan DM 6,8%, hipertensi
61,9%, asam urat 13,6%, ISPA10,9%,
manajemen kesehatan
stroke4,8 % (00078)
• lansia yang mempunyai kebiasaan minum teh
sebesar 76,8%, lansia dengan kebiasaan
minum kopi sebanyak 2,9%, lansia dengan
kebiasaan merokok 1,4% dan lansia yang
tidak mempunyai kebiasaan sebanyak 18,9%.
• aktifitas pengajian sebanyak 72,4%, lansia
dengan melakukan aktivitas berkebun
sebanyak 12,2%, lansia yang melakukan
aktivitas dengan nonton TV sebanyak 4,2%,
lansia yang mengikuti kegiatan senam
sebanyak 5,6%, sedangkan lansia yang tidak
melakukan aktivitas dari salah satu kegiatan
tersebut sebanyak 5,6%
• Gangguan intelektual pada lansia dengan
kerusakan intelektual berat sebanyak 2,1%,
lansia dengan kerusakan intelektual sedang
sebanyak 8,9%, Lansia dengan kerusakan
intelektual ringan 76,4% dan lansia dengan
fungsi intelekual utuh sebanyak 12,5%.
• lansia dengan >aspek positif dari fungsi
mental baik sebanyak 1,6%, lansia dengan
kerusakan aspek fungsi mental ringan
sebanyak 0,8%, Lansia dengan aspek fungsi
mental berat sebanyak 1,4%, aspek kognitif

Anda mungkin juga menyukai