Anda di halaman 1dari 38

DOKUMENTASI, PENANGANAN,

PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN


SAMPEL
Tanggerang, 17 November 2017
CURRICULUM VITAE

Nama : Windu Prayoga,S.ST


Lahir : Metro, 01 Januari 1988
Alamat : Jl.Nunggal Sari Sumbersari Bantul,Metro,Lampung
Email : prayoga_windu@yahoo.co.id
Pendidikan : 1. D.III Analis Kesehatan Poltekkes Deppkes Tj.Karang
2. D.IV Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes YK
Pekerjaan
1. Instalasi Laboratorium RSIA Anugerah Medical Centre Metro
2. Staff Pengajar SMK Kesehatan
3. Trainer Phlebotomy
Pelatihan
1. TOT Phlebotomy Yogyakarta 2014
2. Upgrading TOT Phlebotomy Yogyakarta 2014
Integritas sampel tentukan keakuratan hasil
laboratorium

Dokumentasi, pengumpulan, penanganan,


transportasi dan penyimpanan sampel yang baik
The Clinical Laboratory Improvement
Amendment (1988):

Tanggung jawab laboratorium :


Menjaga integritas sampel
FAKTA

 Studi Rodney Forsman yang dimuat pada jurnal Clinical


Laboratory News tahun 2004 menyatakan bahwa 80% data
klinik pasien dari suatu rumah sakit merupakan kontribusi
dari laboratorium
 Hasil laboratorium mempengaruhi 60-70% tindakan
medis.
 70% dari informasi yang dibutuhkan dalam manajemen
pasien adalah data klinis dan hasil laboratorium
 94% dari permintaan data EMR (Electronic Medical
Record ) adalah untuk hasil laboratorium
Faktor-faktor yang
mempengaruhi integritas BP

 Persiapan Pasien
 Waktu pengumpulan BP
 Peralatan flebotomi
 Teknik pengumpulan BP
 Transportasi BP ke laboratorium
 Pemrosesan BP
Dokumentasi (1)

Dokumentasi saat flebotomi

Formulir laboratorium : harus terisi informasi lengkap


Dokumentasi (2)
Informasi lengkap :

 Cara permintaan pemeriksaan laboratorium :


tertulis/via telp
 Kelengkapan identitas pasien (nama, umur/tanggal
lahir, alamat, nomor rekam medis : identifikasi yang
benar
 Kelengkapan identitas pengirim (nama, asal ruangan)
Dokumentasi (3)

 Informasi khusus : puasa, keterangan klinis/diagnosis,


obat
 Jenis pemeriksaan : tentukan tipe tabung
 Sampel : tanggal dan jam pengambilan, jenis sampel,
lokasi tubuh yang diambil, teknik pengambilan
(vena/kapiler), jenis transportasi, jam pemrosesan, jam
penyimpanan
Dokumentasi (4)

 Nama flebotomis
 Keterangan saat tindakan flebotomi : sulit
 Pelabelan pada tabung : kecocokan dengan pasien
Penangangan Sampel (1)

Pelabelan :
 Dilakukan flebotomis : cocokkan dengan identitas
pasien
 Setelah pengambilan darah selesai
Penanganan Sampel (2)

Kriteria penolakan sampel :


 Tidak berlabel
 Sampel hemolisis/lipemik/ikterik ?
 Penggunaan tabung yang salah
 Salah sampel (tidak sesuai dengan formulir)
 Volume sampel tidak adekuat
 Stabilitas sampel tidak baik (selisih lama waktu
mulai dari pengambilan sampel dan penerimaan
sampel
Penanganan Sampel (3)
 Anggap seluruh sampel infeksius : APD
Hindari kebocoran kontainer
Hindari kontaminasi formulir
 Jenis Permintaan : STAT/urgent
 Penundaan pemeriksaan : perhatikan pemisahan
serum/plasma dari sel dan penyimpanan
 Perhatikan stabilitas sampel (suhu, lama
penundaan, cahaya)
 Lakukan tracking system untuk seluruh sampel :
Track aliquots – telusuri sampel asal
Penanganan Sampel (4)
Pemisahan serum/plasma dari sel :

Segera pisahkan dari sel :


Maksimum 2 jam dari jam pengambilan pada suhu
kamar, kecuali (harus < 2 jam) : Glukosa

CLSI H18_A3
Penanganan Sampel (5)

Efek lama pemisahan serum-sel Efek lama pemisahan serum-


(2 jam) sel (8 jam)

 Glukosa menurun  Fe meningkat


 Kalium meningkat
 LDH meningkat

Perhatikan suhu ruangan :


pengaruhi stabilitas analit

CLSI H18_A3
Penanganan Sampel (6)

Pengaruh Volume tidak adekuat

 Sodium sitrat : PT
 EDTA: PCV, Hitung sel,
morfologi sel, lipid
 Heparin: Kreatinin
Kinase, aminoglikosid
(gentamicin,
tobramycin)

CLSI H18_A3
Penanganan Tahap Presentrifugasi (1)
Serum Plasma
 Sampel harus beku  Sentrifugasi dapat
sebelum sentrifugasi segera setelah
 Waspada : 2-8 ° C tunda pengambilan darah
pembekuan
Tabung sitrat :
 Percepat beku :
homogenisasi 3-4 kali
aktivator (thrombin : 5
Tabung non sitrat :
menit; tabung
homogenisasi 5-10 kali
gelas/partikel silika : 15-
30 menit)
CLSI H18_A3
Penanganan Tahap Presentrifugasi (2)
Suhu 2-8 ° C Inhibitor Metabolik
 Tidak baik untuk
elektrolit Glukosa dalam Sodium
fluoride :
 Baik untuk :  Stabil 24 jam (suhu
katekolamin, ammonia, kamar)
asam laktat, piruvat,  Stabil 48 jam (2-8 ° C)
gastrin, PTH, AGD  Baik untuk pediatrik :
hematokrit dan leukosit
yang tinggi
CLSI H18_A3
Penanganan Tahap Sentrifugasi (1)
Gel Separator
 RCF dan lama
sentrifugasi tergantung
pabrik
 Sentrifus swing bucket Sentrifus fixed angle :
lebih dianjurkan Waspadai barrier gel
(utuh atau tidak)

CLSI H18_A3
Penanganan Tahap Sentrifugasi (2)

Hemostasis rutin

 PPP (<10.000/µl)
 1,500 g <15 menit suhu
ruangan
 swing-out bucket rotor

CLSI H18_A3
Penanganan Sampel Tahap
Pascasentrifugasi
 Batas penyimpanan
serum atau plasma (suhu
kamar) : 8 jam

 > 8 jam : simpan pada 2-


8°C).  Penyimpanan pada gel
separator : tergantung
 > 48 jam : bekukan pada ketentuan pabrik
≤20 °C

CLSI H18_A3
Pengiriman Sampel (1)

 Perhatikan keamanan pengiriman : packaging


 Perhatikan mode pengiriman : hand delivery, kurir
(sesuai IATA), pneumatic tube
 Perhatikan kebutuhan sampel : suhu pengiriman
(dingin/suhu ruangan), lama pengiriman sampel (cek
jam pengambilan dan jam penerimaan sampel), cahaya
 Posisi tabung selalu vertikal saat pengiriman

CLSI H18_A3
Pengiriman Sampel (2)
Pengiriman Sampel (3)
Perhatikan kebutuhan sampel :

 Suhu pengiriman : dingin (sampel tertentu)


suhu ruangan (sampel
p.umumnya)
 Paparan terhadap cahaya, lama pengiriman sampel
(cek jam pengambilan dan jam penerimaan sampel)

CLSI H18_A3
Pengiriman Sampel (4)

 Posisi tabung selalu vertikal saat pengiriman :

Mendorong pembekuan lengkap (tabung plain)


Cegah kontaminasi sampel karena kontak
dengan stopper (toxicology/therapeutic drug
monitoring testing)
Kurangi aerosol saat recapping
Kurangi agitasi

CLSI H18_A3
Pengiriman Sampel (5)
Agitasi saat pengiriman sebabkan hemolisis :

 20 mg/dL Hb : plasma pink faintly


 100 mg/dL Hb : plasma merah
 Kadar bilirubin 20 mg/dL tutupi kadar Hb 200 mg/dL
dalam plasma : plasma tidak tampak merah

CLSI H18_A3
Pengiriman Sampel (6)
Terpengaruh

Sangat terpengaruh hemolisis  Peningkatan : Fe dan ALT


Peningkatan :
 Penurunan : T4
 LDH
 AST
 Kalium Sedikit terpengaruh
 Hemoglobin Peningkatan :
• Phosphor
•Total protein
• Albumin
• Magnesium
• Kalsium
CLSI H18_A3 • Asam fosfatase
Pengiriman Sampel (7)
Sampel Whole blood :
• Cek hemolisis bila
K > 5,5 mmol/L) Paparan cahaya UV atau
artifisial sebabkan
penurunan :
• Bilirubin
• Vitamin A dan B6
• Beta-carotene
• Porfirin

CLSI H18_A3
Pengiriman Sampel (8)
Pneumatic tube aman :
• Urea nitrogen
• Alkalin Fosfatase
• Asam urat
• AST
• Hitung leukosit
• Khlorida
• Thrombin time
• Kreatinin
• Glukosa
• Sodium
• Bilirubin total Hati-hati :
• Protein total LDH, Kalium,
Hemoglobin, asam
fosfatase
CLSI H18_A3
Pengiriman Sampel (9)

Tabung terbuka :

 Peningkatan pH
 Penurunan :
Kalsium ion, Asam
fosfatase
CLSI H18_A3
Penyimpanan Sampel (1)
Buat kebijakan :
• Sampel apa yang akan
disimpan
• Tentukan waktu retensi
• Tentukan lokasi
penyimpanan (akses
mudah mengambil
sampel)
• Yakinkan kondisi
penyimpanan yang tepat
• Penomoran box sampel
Penyimpanan Sampel (2)

Tabung gel :
 Serum : 48 jam pada 4° C
 Tidak boleh : progesteron, direct antiglobulin testing
(karena dapat merangsang aglutinasi)

CLSI H18_A3
Penyimpanan Sampel (3)

Sampel PT disentrifus/tidak, tertutup :

 18-24 °C, periksa dalam 24 jam


 2- 4 °C : aktivasi faktor VII, sehingga merubah hasil PT

CLSI H21_A4
Penyimpanan Sampel (4)
Sampel APTT non heparin, sentrifus/tidak, tabung
tertutup :

2 - 4 °C atau 18 - 24 °C : periksa dalam 4 jam dari


pengambilan

CLSI H21_A4
Penyimpanan Sampel (5)

Sampel aPTT denganUFH :

 2 - 4 °C atau 18 - 24 °C : sentrifus dalam 1 jam, plasma


diperiksa dalam 4 jam

CLSI H21_A4
Penyimpanan Sampel (6)

 Sampel TT, protein C, Factor V, dan Factor VIII : 2 - 4 °C


atau 18 - 24 °C : sentrifugasi dan diperiksa dalam 4 jam
dari pengambilan

CLSI H21_A4
Penyimpanan Sampel (7)
 Sampel tertunda diperiksa dalam 24 jam(PT) dan 4 jam
(aPTT dan pemeriksaan lain) : plasma dibekukan pada -
20 °C (2 minggu) atau -70 °C (6 bulan)
 Pencairan sampel beku : suhu 37 °C dan segera periksa.
Bila masih tertunda, simpan pada suhu 4 °C (maksimal 2
jam)
 Hasil aPTT dipengaruhi proses pembekuan

CLSI H21_A4
Terima Kasih ...

Anda mungkin juga menyukai