Group 1
Group 1
Integrasi Ilmu
dan Islam
II. Paradigma
Ilmu Tidak
Bebas Nilai
III. Perlunya
Akhlaq dalam
Penerapan
IPTEK
I. Integrasi Ilmu dan Islam
ILMU AGAMA
Jadi:
• Agama dan ilmu sangatlah saling terkait karena
orang yang banyak ilmunya apabila tanpa
ditopang oleh agama semua ilmu tidak akan
membawa kemaslahatan umat.
• Begitupun juga orang yang sangat sibuk dengan
belajar agama, tetapi tidak mau menggali ilmu
dan pengetahuan alam disekitar kita, maka akan
mengalami kemunduran.
• Pengetahuan dan kebenaran agama yang
berisikan kepercayaan dan nilai- nilai dalam
kehidupan, dapat dijadikan sumber dalam
menentukan tujuan dan pandangan hidup
manusia, dan sampai kepada perilaku manusia itu
sendiri.
II. Paradigma Ilmu Tidak Bebas Nilai
A. Pengertian Ilmu
Van Melsen mengemukakan beberapa ciri yang menandai ilmu, yaitu :
• Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan
yang secara logis koheren.
• Ilmu pengetahuan tanpa pamrih karena erat kaitannya dengan
tanggung jawab Ilmuwan.
• Universalitas ilmu pengetahuan.
• Objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak di distorsi
oleh prasangka-prasangka subjektif.
• Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah
yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat
dikomunikasikan.
• Progresivitas, artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah bila
mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-
problem baru lagi.
• Kritis, tidak ada teori ilmiah yang difinitif.
• Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan antara
teori dengan praktis.
B. Pengertian Nilai
Filsafat sebagai “Phylosophy of Life”
mempelajari nilai-nilai yang ada dalam
kehidupan dan berfungsi sebagai pengontrol
terhadap keilmuan manusia. Teori nilai berfungsi
mirip dengan agama yang menjadi pedoman
kehidupan manusia. Dalam teori nilai
terkandung tujuan bagaimana manusia
mengalami kehidupan dan memberi makna
terhadap kehidupan ini.
C. Paradigma Ilmu Tidak Bebas Nilai