Anda di halaman 1dari 38

Karsinoma Bronkogenik

 PENGERTIAN KANKER

Tumor, tumor jinak, tumor ganas, kanker ?

Tumor : hasil perkembang biakan sel tubuh yg tdk terkontrol


(normal : perkembangbiakan tjd bila dibutuhkan tbh)

1. jinak : tidak melakukan invasi atau menyebar ke jar. sekitar


2. ganas (= kanker) : invasi jar. sekitar dan bisa menyebar
(metastase) ke bag. tubuh lain.
 Kanker paru :
- Kanker yg berasal dan tjd pd satu atau kedua paru.

- Umumnya bermula pd satu paru klj limfa pleura

paru yg satunya

- Metastase : sirk. besar v.pulmonalis jantung kiri

seluruh sirkulasi tubuh

cepat : mengenai otak, tulang, hati, dsb


 PATOGENESIS

- Faktor EKSOGEN : Tobacco, radon, asbestos, uranium,


marijuana, tar, arsenic, nickel, dsb.

- Faktor ENDOGEN : kepekaan faktor host


mis : p53 tu suppresor gene, fenotip asetilasi karsinogen,
aryl hydrocarbon hidroksilase (AHH), dsb
* ROKOK
- 90 % ca paru PEROKOK
- 99 % perokok TIDAK kena ca paru
Hubungan rokok – Ca paru : asosiasi KAUSAL
bukan hub. sebab akibat
- Besar risiko terjadi Ca bronkhogenik pd perokok dlm
jangka 10 – 20 tahun merokok :
1 - 10 btg / hari meningkatkan risiko : - 15 kali
20 - 30 btg / hari meningkatkan risiko : 40-50 kali
40 - 50 btg / hari meningkatkan risiko : 70-80 kali
 ROKOK

- Perokok pasif memp. risiko > tjd Ca bronkhogenik

- Bila berhenti merokok risiko 50 % stlh 3 tahun

- Risiko sama dgn bukan perokok stlh 10 – 13 tahun


DNA damage NEOPLASIA

reactive electrofiles
(ultimate carcinogen)
phase I phase II
PRO CARCINOGEN DETOXICATION
enzymes enzymes PRODUCTS

non electrofiles
metabolites

Tahap metabolisme metabolit karsinogenik


 Pada dasarnya kanker dpt tjd krn hal berikut :
1. Mutasi pd proto onkogen – perubahan pd
protein yg dihasilkan.
2. Produk yg berlebihan dr onkogen normal.
3. Penyisipan onkogen dari virus onkogenik.
4. Aktivasi protoonkogen enhancer virus
onkogenik.
5. Kematian, atau kurang, atau tidak aktifnya
anti onkogen.
regulator gangguan
region protein pertumbuhan
Proto
mutasi onkogen
onkogen Ca

struktural gangguan
region struktur & fungsi
JENIS KANKER PARU

Klasifikasi WHO (1981), kanker paru primer terbagi atas


6 jenis utama :
1. Karsinoma sel epidermoid = sel skuamus
a. differensisi tinggi (well differentiated)
b. differensiasi sedang (moderately diff)
c. differensiasi rendah (poorly diff )
2. Karsinoma Sel Kecil (Small Cell Carcinoma)
a. Karsinoma sel oat (oat cell ca)
b. Jenis sel intermedia (intermediate cell type)
c. Kombinasi karsinoma jenis sel oat (combine oat cell ca)
3. Karsinoma sel kelenjar (Adeno carcinoma)
a. Karsinoma kelenjar asiner
b. Karsinoma kelenjar papiler
c. Karsinoma bronkho alveolar
d. Karsinoma padat dgn pembentukan mukus
(solid ca with mucous formation)
4. Karsinoma sel besar (large cell ca)
a. Karsinoma sel datia (giant cell ca)
b. Karsinoma sel jernih (clear cell ca)
5. Karsinoma klj skuamus (Adeno squamous ca)
6. Tumor karsinoid (Carcinoid tumor)
 Untuk keperluan KLINIS dan pemilihan jenis
TERAPI dibagi dalam :
a. Kanker paru jenis sel kecil
(small cell lung ca = SCLC )
b. Kanker paru bukan sel kecil
(non small cell lung cancer = NSCLC)
Staging tumor paru

 Tujuan :
- persamaan persepsi komunikasi
- penentuan modalitas terapi
- perkiraan prognosis
- evaluasi hasil terapi
 Penderajatan (staging) kanker paru :
a. Untuk SCLC :
1. Limited (terbatas pd satu hemithorak)
2. Extensive (lebih dari satu hemithorak)
b. Untuk NSCLC :
Berdasarkan jenis T, N, M
T: tumor yg dikategorikan atas Tx,To s/d T4
N:keterlibatan klj getah bening, Nx,No s/dT4
M:menunjukkan ada tdk metastase jauh, Mo s/d M1
Penderajatan Internasional kanker paru berdasarkansistem TNM :
STAGE  TNM
Occult carcinoma Tx, N0, M0

O Tis, N0, M0

IA T1, N0, M0
IB T2, N0, M0
II A T1, N1, M0

II B T2, N1, M0
T3, N0, M0

III A T1, N2, M0


T2, N2, M0
T3, N1, M1
T3, N2, N0

III B Sebarang T, N3, N0


T4, sebarang N, M0

IV Sebarang T, Sebarang N, M1
Deteksi dini Ca paru

 Deteksi dini, bila: curiga & ada


sarana

 Konfirmasi

 Diagnostik lanjutan
Deteksi dini kanker paru (PDPI 2005)

Bukan Golongan Risiko Tinggi


Golongan Risiko Tinggi Gx : batuk kronik, batuk darah, sesak,
Berat Badan menurun.

Rontg torak, sitologi sputum, Diagnostik dan terapi penyakit


bronkoskopi auto fluoresent paru non kanker

Semua hasil - Ada hasil yang + Curiga kanker paru

Teruskan diagnostik Teruskan diagnostik


Re skrining 4 - 6 bulan
kanker paru kanker paru
ALUR TINDAKAN DIAGNOSIS KANKER PARU
Anamnesis, Pemeriksaan fisik
Tindakan diagnostik, Hasil laboratorium

Utk menentukan utk menentukan pemeriksaan


lokasi & staging jenis kanker tumor marker

Foto toraks PA/Lat Sitologi: sputum, FOB, TTB, cairan pleura


CT scan toraks BJH KGB / nodul superfisisal

CT scan kepala Histologi biopsi bronkhus & TBLB


Bone scan/bone survey Histologi biopsi pleura / biopsi KGB
USG - CT abdomen Histologi biopsi nodul superfisial
Torakoskopi - Biopsi paru terbuka (torakotomi ekplo
Torakotomi ekplorasi rasi)
• GEJALA KLINIS
Gejala klinis Ca bronkhogenik dpt dibagi :
1. Gejala intra pulmoner
2. Gejala intratorasik ekstra pulmoner
3. Gejala ekstra torasik non metastatik
4. Gejala ekstra torasik metastatik
1. Gejala intra pulmonal :
batuk, hemoptisis, nyeri dada, sesak nafas, dsb

2. Gejala intra torasik ekstra pulmonal :


o.k. desakan / penyebaran Tu. ke mediastinum
- n. phrenicus : paresa / paralisa diafragma
- n. recurrens : paresa / paralisa chorda vocalis
- s. simpatik : sindoma Horner (enophthalmus,
miosis, ptosis, anhidrosis)
- esofagus : disfagi
- v. cava superior : sindroma vena cava superior
- trachea /bronchus : sesak – o.k atelectasis total
- jantung : efusi perikardial
3. Gejala ekstra pulmonal non metastatik

- Manifestasi neuromuskuler :
neuropatia karsinomatosa, sering pd kasus lanjut.
- Manifestasi endokrin metabolik :
sindroma Cushing, sindr karsinoid, hiperparatiroid, dll
- Manifestasi jar. ikat dan tulang :
hipertrophic pulmonary osteoarthropathy
- Manifestasi vaskuler dan hematologik :
anemia, purpura
4. Gejala ekstra toraksik metastatik

Karsinoma bronkogenik merupakan satu


satunya tumor yg berhub langsung dgn
sirkulasi arterial dpt menyebar cepat ke
seluruh organ tubuh : otak, hati, tulang
• TATA LAKSANA DIAGNOSTIK KANKER PARU

a. Kecurigaan terhadap :
- pria : wanita = 5 : 1
- Umur > 40 tahun (> 80 %)
- Perokok berat ( > 80 %)
Paparan industri
- Adanya gejala klinik
b. Langkah penyaringan
sitologi sputum
- +
foto - a b
torak + c d

Tindakan lebih lanjut :


a. Fiber optik bronchoscopy
b. Bronchografi
c. Tomografi dan C T scan -: penyaringan
d. Biopsi diagnosa
e. Mediastinoskopi + : staging
f. Imunologi positif
g. Biochemical marker
c. Penentuan
modalitas terapi .
Terhadap kanker paru
dikenal 5 macam modalitas
terapi :
1. Pembedahan Tergantung :
2. Radiasi 1. jenis histopatologis
3. Sitostatika 2. tahapan (staging)
4. Hormonal 3. penampilan penderita
(performance status)
5. Imunoterapi

d. Evaluasi
Modalitas terapi Lung Ca :

1. Jenis histo patologis


a. Karsinoma jenis sel kecil (SCLC)
- saat dx. tegak hampir selalu metastase +
- modalitas tx. hanya sitostatika & radiasi
- relatif peka thdp sitostatika & radiasi
Modalitas terapi Lung Ca :
b. Karsinoma jenis bukan sel kecil (NSCLC)
- modalitas terapi utama : pembedahan
tahapan I : masih mungkin dioperasi
tahapan II : masih mungkin dioperasi
tahapan III : tidak mungkin dioperasi
tahapan IV : tidak mungkin dioperasi
- pd stage lanjut (in operabel): terapi paliatif
- sitostatika & radiasi kurang bermanfaat
Modalitas terapi Lung Ca :
c. Kemampuan penderita (performance status)
- faal paru pra pembedahan (Prof. Puruhito)
100% 75 55 45 35 30 FEV
N
NORMAL
O
Batas indikasi pembedahan
dari segi faal paru.
75
arsir :batas indikasi pembedahan
N: normal
O: obstruktif SEDANG
R: restriktif
R-O : kel. gabungan 55

45 R-O

AGAK BERAT
35
30 R
BERAT
VC
HUB. BERAT OBSTRUKSI atau RESTRIKSI dgn kemungkinan untuk OPERASI PARU
Tabel skala Karnoffsky untuk menilai kualitas hidup

KATEGORI % PENJABARAN
Mampu utk melakukan aktivitas N 100 Normal, tanpa keluhan dan gejala klinik.
Tdk membutuhkan prwtan khusus 90 Mamp melakukan aktivitas N, gjl peny rgn
Tdk memerlukan prawatan khusus 80 Dgn usaha sdr msh mampu aktivitas N,
gejala peny. ada namun ringan.
Tidak mampu kerja 70 Msh mampu merawat diri sendiri, namun
tdk mampu bekerja
Dpt tinggal di rmh, tetapi dgn 60
pertolongan sedikit. Kadang membutuhkan bantuan orang lain.
Sda 50 Perlu banyak pertolongan medis

Tdk mampu merawat diri sendiri 40 Disabled perlu prwtn khusus


Membutuhkan RS 30 Severely diasabled, hrs MRS, blm diambang
kematian.
Peny mkn progresif 20 Very sick, harus MRS
Sda 10 Moribund

0 Meninggalkan dunia
5 modalitas Tx Ca bronkhogenik :

Baku :
- operasi Eksperimental :
- sitostatika - hormonal terapi
- radiasi - Imunoterapi
Tujuan kuratif kesembuhan
terapi paliatif (mengatasi gejala / keluhan)

FINANCE

SPIRITUAL PHYSICAL
TOTAL
SUFFERING
PSYCHOLOGICAL
CULTURAL
SOCIAL

JUSTIAFIABILITY
• Kemoterapi
- Syarat utama : histologi tumor, Indeks Karnoffsky > 60
kombinasi regimen.
- Prinsip pemilihan regimen :
Platinum based therapy
Respon obyektif satu obat Ca 15 %
Toksisitas obat tdk melebihi grade 3 skala WHO
Stop / ganti: bila stl Tx 2 siklus – evaluasiTu: progresif
Dosis obat anti kanker
● Dihitung berdasar ketentuan farmakologik
masing masing.
● Mis rumus : mg / kg BB,
mg / luas permukaan(BSA)
AUC (area under the curve)
Ketentuan penanganan rasa nyeri.
Percaya pd pernyataan pdrt – nyeri adlah sensasi subyektif
1. Anamnesa rinci, lokasi, sifat, waktu
2. Penderajatan (skala Smiley)
3. Tangani tanpa menunggu pemeriksaan lain
4. Patokan obat : a. tepat obat
b. tepat dosis
c. sedapt mungkin per oral
d. interval tertentu
e. hindari sedasi
f. waspada efeksamping obat
IV. Opiat kuat (p.e.)
III Opiat kuat (p.o.)
Tangga pengobatan nyeri (WHO) II Opiat lemah (mis.codein)
I Analgetika non opiat
d. Evaluasi hasil pengobatan terhadap :
- respon subyektif yaitu penurunan keluhan awal
- respon semi subyektif : perbaikan tampilan & BB
- respon obyektif :
* complete response : tu menghilang > 4 mgg
* partial response : pengurangan tu > 50 % - < 100%
* stable disease: tu tdk berubah /mengecil >25% - <50%
* progresive disease : tu + >25 %, atau lesi baru +
- efek samping obat
• d. Evaluasi hasil pengobatan

Relaps terutama pada 2 tahun pertama.

Evaluasi thd px yg telah tx optimal dilakukan


tiap 3 bulan :
◘ klinis,
◘ Ro toraks
◘ CT scan toraks
◘ lain : atas indikasi.
MATUR NUWUN.....

Anda mungkin juga menyukai