JAKARTA
Pengangkutan Darurat
Pengangkutan Darurat dilakukan jika
situasi dan kondisi t4 kejadian tidak
memungkinkan utk melakukan
pertolongan pertama/ darurat
Ketentuan Dasar Untuk Pengangkut
1) Bahaya kebakaran
2) Bahaya ledakan, tembakan
3) Bahaya runtuhnya bangunan
4) Bahaya lalu lintas
b. Segera lakukan penilaian korban.
Misalnya :
Gb 5. Menjulang
a) Pengangkut berdiri di samping
tungkai korban yang sakit, sedangkan
tungkai penolong disandarkan pada
belakang tungkaii korban.
Gb 8. Memapah
a) Korban didudukkan di atas
paha penolong.
b) Pengangkut mengapunya (
tangan penolong di bawah
kedua paha korban sedang
tangan yang lain merangkul di
belakang punggung korban ).
c) Korban merangkul
penolong.
d) Penolong berdiri perlahan
– lahan.
Gb. 9
Membopong
a) Menggendong cara biasa. Dilakukan
terhadap korban yang sa-dar dan kuat untuk
memegang pengangkut , tidak ada luka di bagian
de-pan dan tidak ada patah tulang.
b) Menggendong cara ransel.
(1) Gunakan dua buah kopel riem
yang diperpanjang dan disambung.
(2) Tempatkan sambungan kopel riem
di bawah paha dan punggung korban pada
posisi terlentang.
(3) Buka kedua kaki korban
secukupnya lalu penolong terlentang di
atas korban di antara kedua kaki korban
sambil memasukkan sosok kopel ke kedua
tangan penolong seperti menggendong
ransel.
(4) Pegang kedua tangan korban
dilanjutkan berguling kesiap tiarap
sehingga posisi korban berada di atas
Gb 10. tubuh penolong.
Menggendong (5) Penolong berusaha untuk berdiri. (
meletakkan korban kebalikannya).
a) Pengangkut berdiri disamping
tungkai korban yang sakit, sedangkan
tungkai penolong disandarkan pada
belakang tungkai korban.
b) Satu tangan penolong memegang
pergelangan satangan korban
dirangkulkan tengkuk dan dipegang.
c) Tangan pengangkut yang lain
merangkul pinggang korban dari
belakang.
d) Kemudian korban disuruh
berjalan, penolong mengikuti (tidak
boleh mendahului).
Gb 11.
1. Webing 1 buah
2. Croll 1 buah
3. Jummer 1 buah
4. Carrabiner 3 buah
5. Foot Loop 1 buah
6. Bila menggunakan Prussix 2 buah dan Harnes,
Croll dan Jummer tidak digunakan, perlu
penambahan MR-11 dan MR-P-05
Mengangkut orang luka dari lembah naik ke atas
+ Cara Pelaksanaan
1. No. 1 secara Rock Climbing ( naik tebing secara bebas )
2. Sesampai di atas tebing memasang tali static dengan
menggunakan sistim Z Rig
3. No. 2,3, dan 4 mengikat korban pada tandu untuk
persiapaan naik ke atas
4. No. 3 dan 4 naik tebing melewati tali yang sudah terpasang,
No. 4 menyiapkan korban
5. Setelah No. 2 dan 3 sampai di atas segera membantu No.
1 untuk menarik korban/menyelesaikan penyiapan Z Rig
6. Penyiapan tali selesai No. 4 mengawal korban naik tebing
sambil memperhatikan keadaan korban
Mengangkut orang luka dari atas kebawah dengan
tandu
+ Cara Pelaksanaan
1. No. 2 turun ke bawah untuk pengamanan
2. No. 4 mengawal korban bersama dengan tandu
3. No. 1 dan 3 membiley dari atas dengan sistem
Figure Eight dan Carrabiner
4. No. 3 dan 4 naik tebing melewati tali yang sudah
terpasang
5. Setelah korban sampai dibawah, No. 3 dan 1
mempersiapkan diri untuk turun, semua
perlengkapan harus dapat dibawa
Cara membopong korban dari bawah tebing ke
atas
+ alat yang digunakan
1. Korban
a. Webing 1 buah
b. Carrabiner 1 buah
Bahan – bahannya :
1. Bambu panjang ± 250 Cm = 2
buah
2. Bambu pendek ± 75 Cm = 2 buah
3. Tali ± 12 M = 2 roll
Cara Membuat Tandu Darurat dr Bambu /
Kayu dan Baju
Bahan – bahannya :
1. Bambu / kayu panjang ± 250 Cm = 2
buah
2. Bambu / kayu pendek ± 75 Cm = 2
buah
3. Baju PDL 4 buah
4. Tali secukupnya
Cara Membuat Tandu Darurat dr Bambu /
Kayu dan Karung
Bahan – bahannya :
1. Bambu / kayu panjang 250-300 Cm = 2
buah
2. Bambu / kayu pendek 100 Cm = 2 buah
3. Karung goni 2 buah
4. Tali secukupnya
Cara Membuat Tandu Darurat dr Bambu /
Kayu dan sarung
Bahan – bahannya :
1. Bambu / kayu panjang 250 Cm 2 buah
2. Bambu / kayu panjang 200 Cm 2 buah
3. Bambu / kayu pendek 75 Cm 2 buah
4. Sarung besar 2 buah
5. Tali secukupnya
SELAMAT
BELAJAR