Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Komputerisasi Akuntansi 4C
2019
Liabilitas Jangka
Pendek
Peranan
Entitas selain menggunakan ekuitas, juga sering menggunakan liabilitas dalam mendanai
kegiatannya. Bahkan untuk beberapa entitas dengan skala besar jumlah liabilitas melebihi ekuitas
entitas. Liabilitas dapat dinilai lebih menguntungkan karena pembayaran dapat ditunda hingga jatuh
tempo dan dana tersebut bisa didayagunakan untuk aktivitas lain kemudian pada saat jatuh tempo
entitas telah memperoleh hasil yang dapat mengembalikan liabilitas. Liabilitas jangka pendek
biasanya memiliki bunga yang kecil bahkan tidak ada sama sekali.
Contoh :
Utang bank akan diakui nilai kontraknya dikurangi dengan provisi biaya
transaksi dari penarikan uang tersebut.Utang bank jangka pendek adalah utang
suatu entitas kepada bank dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang.Misalnya :
entitas untuk menghadapi penjualan di tahun ajaran baru memerlukan tambahan
persediaan,untuk itu diperlukan tambahan modal kerja selama 3-5 bulan.
PT BUMI pada tanggal 1 September 2015 menarik utang dari Bank NISP sebesar Rp.750.000.000
dengan bunga 16% untuk jangka waktu 180 hari. Buatlah jurnal atas transaksi di atas!
Jawab:
- Menentukan Jurnal yang dibuat pada saat menerima utang 1 September 2015.
-Menentukan Jurnal pada saat jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2016.
Beban bunga = Rp 750.000.000 * 16%*60/360 =Rp 20.000.000
Wesel bayar atau sering disebut sebagai notes payable atau promissory notes.
Wesel bayar merupaka janji dari pihak penarik wesel untuk membayarkan sejumlah nilai
tertentu di masa mendatang. Wesel bayar ditarik untuk pelunasan utang dagang,
pembayaran suatu transaksi atau ditarik untuk mendapatkan uang tunai. Pihak penarik
wesel akan menunjuk bank untuk melakukan penyelesaian pembayaran yang akan diambil
dari rekening penarik/ penerbit wesel. Wesel bayar biasanya berbunga, jika tidak berbunga
wesel akan dijual dengan diskon. Nilai diskon mencerminkan bunga dibayar di muka. Wesel
bayar dapat dijual oleh pihak pemegangnya untuk mendapatkan uang kas sebelum jatuh
tempo.
Liabilitas Jangka Pendek Terkait
Kegiatan Operasi
Liabilitas jangka pendek terkait kegiatan operasi timbul karena konsekuensi kegiatan operasi entitias.
Utang ini muncul karena entitas menangguhkan pembayaran kepada pihak lain. Penundaan pembayaran ini
dapat dilakukan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang telah disepakati.
Penggunaan utang operasi menguntungkan bagi entitas karena entitas dapat menggunakan dana
pembayaran tersebut untuk aktivitas yang lain sebelum digunakan ,sebagai contoh sebuah supermarket yang
melakukan penjualan secara tunia atau menerima kredit pembayaran dengan kartu kredit (credit card) yang
akan dibayar 3 hari setelah transaksi. Persediaan dibeli dari pemasok dengan kredit 1 bulan atau dengan
barang-barang konsinyasi yang baru akan dibayar 2 bulan setelah penjualan. Listrik,air,jgaji dibayarkan diakhir
bulan. Hakikatnya entitas tidak memerlukan modal kerja karena entitas menerima kas terlebih dahulu sebelum
melakukan pembayaran untuk akitvitas operasionalnya.
1. Utang Usaha
– Selama bulan desember 2015 PT slamet memiliki beberapa transaksi kepada para pemasoknya.
– 12 desember membeli barang secara kredit kepada PT Delima senilai RP.200.000.000 ditambah nilai
PPN 10% sehingga total RP.220.000.000. persyaratan jual beli 2/10, n/30. FOB Shipping Point PT
Slamet membayar utang pada PT Delima pada 22 desmeber 2016.
– 9 desember membeli barang secara kredit kepada PT Mawar senilai RP.330.000.000 setelah nilai
PPN. Persayaratan jual beli n/30 FOB Shipping Point. Barang sampai 31 desember belum sampai
kegudang dengan wesel bayar yang akan jatuh tempo 30 harui tanpa bunga.
12/12-2015 Iventory RP.200.000.000 -
Inventory - RP.4.4000.000
Cash - RP.215.600.000
1. Beban gaji.Karyawan telah berhak atau gaji karena sudah bekerja namun tidak belum
dibayarkan oleh perusahaan
2. Bunga yang masih harus dibayar/utang bunga. Bunga sudah menjadi beban dengan
berlalunya waktu namun baru dibayarkan sesuai dengan tanggal dalam perjanjian kredit
3. Beban operasi yang masih harus dibayar. Beban atas jasa pihak lain kepada perusahaan
atas kegiatan operasinya, namun belum dibayarkan oleh perusahaan.
Contoh soal
PT Ciremai mulai tahun 2015 menjual tiket keanggotaan ( membership) golf kepada pribadi dan perusahaan. Tiket
tersebut dijual dalam bentuk paket tahunan dan lima tahunan. Untuk paket tahunan harganya Rp.6.000.000 dapat digunakan
main golf selama satu tahun. Paket tiga tahun dijual dengan harga Rp.16.200.000 keanggotaan tersebut tidak didasarkan pada
jumlah kedatangan,pemegang kartu keanggotaan bebas dating jika kartu keanggotaannya masih aktif. Setiap tahun harga kartu
keanggotaan meningkat, sehingga menjadi anggota jangka panjang memberikan banyak keuntungan bagi anggota.
Pada 1 desember diterima keanggotaan tahunan 10 paket dan keanggotaan tiga tahunan sebanyak 5 paket. Entitas
melakukan penyesuaian untuk keanggotaan setiap bulan, Karena entitas menyusun laporan bulanan untuk keperluan internal
manajemen. Saldo pendapatan diterima dimuka dari keanggotaan tahunan pada tanggal 1 desember 2015 adalah Rp. 337.000.000
dari total penerimaan keanggotaan tahunan Rp.636.000.000. untuk keanggotaan tiga tahunan saldo 1 desember Rp.620.100.000
dari total penerimaan keanggotaan tiga tahunnan Rp.745.200.000. buatlah jurnal untuk transaksi tersebut dan penyesuaian yang
diperlukan.
Untuk membership tahunan alokasi pendapatan yang terealisasi perbulan adalah 1/12 x Rp.6000.000 =
Rp.500.000 atau total sama dengan (Rp.636.000.000 + Rp.60.000.000) x 1/12 = Rp.58.000.000.untuk
membershipkan tiga tahunan,pendapatan terealisasi perbulan Rp.16.200.000:3: 12 = Rp.450.000 atau total
(Rp.745.200.000 + Rp.81.000.000) x 1/36 = Rp.22.950.000. total pendapatan direalisasi Rp.58.000.000 +
Rp.22.950.000 = Rp.80.950.000. saldo pendapatan diterima dimuka pada tanggal pada tanggal 31 Desember 2015
adalah Rp.337.000.000 + Rp.60.000.000 + Rp. 81.000.000 – Rp.58.000 – Rp. 22.950.000 = Rp.1.017.150.000
4. Utang Terkait Imbalan Kerja
Imbalan kerja diberikan dalam bentuk gaji, tunjangan, bonus, pension, dan
lainnya, untuk mengelola pembayaran gaji, entitas biasanya memilki sistem gaji (payroll
system) yang dapat menghitung gaji untuk tiap karyawan, potongan untuk tiap invidu.
Gaji menurut UU Pajak Penghasilan merupakan penghasilan bagi pihak yang menerima
gaji dan entitas yang .membayarkan harus memotong pajak saat pembayaran gaji
dilakukan. Pajak yang dipotong oleh badan atas gaji dan penghasilan lain yang diterima
oleh pekerja disebut PPh Pasal 21. Gaji perbulan tersebut disetahunkan, kemudian
dikalikan dengan tariff yang berlaku (PPh Pasal 17 untuk wajib pajak pribadi ) untuk
mendapatkan pajak setahun.
Contoh Soal
Mutiara adalah pegawai PT salak pada bulan desember 2015 menerima gaji sebesar Rp.6.000.000
per bulan ditambah tunjangan rumah Rp.500.000 dan tunjangan transportasi Rp.1.000.000 selain itu PT Salak
membayarkan asuransi kecelakaan Rp.150.000 asuransi kematian Rp.50.000 dan iuran tunjangan hari tua
Rp.250.000. Mutiara juga melakukan iuran pensiun ke pengelola dan pensiun sebesar Rp.300.000 yang dipotong
dari gajinya. Mutiara membayar melalui pemotongan oleh PT Salak, zakat ke LAZ sebsar Rp.187.500. dan
angsuran rumah ke Bank CMN sebesar Rp.1.500.000 PPh 21 yang dipotong oleh PT Salak Rp.425.200. gaji
dibayarkan tiap akhir bulan semua pemotongan dibayarkan pada tanggal 10 bulan berikutnya.
Jurnal yang di buat pada 30 desember 2015
PT Salak melakukan beberapa pembayaran atas jasa atau kegiatan yang telah
dilakukan beberapa rekanan selama Desember 2015.Jasa tersebut dikenakan
pajak,seperti dijelaskan dalam informasi di soal.Pajak yang telah dipotong akan
dibayar perusahaan pada masa pajak periode berikutnya.
• 15 Desember 2015 Membayar jasa konsultan manajemen sebesar Rp
80.000.000 dipotong PPh 23 sebesar 2%.
• 20 Desember 2015 Membayar gaji pada seorang konsultan asing sebesar
Rp 50.000.000 dipotong PPh 26 sebesar 20%.
• 30 desember 2015 Membayar bunga kepada PT Kinibalu atas utang
sebesar Rp 100.000.000 yang akan jatuh tempo 2014,bunga 10% dibayar
tahunan setiap 30 Desember.Pajak atas bunga yang dipotong 15%.
Jurnal yang di buat selama Desember 2015
PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai yang diciptakan oleh perusahaan.PPN
sebenarnya ditanggung oleh konsumen sebagai pemakai barang atau jasa,namun pengusaha kena pajak atau entitas
yang bertugas melakukan pemungutan pajak.
PPN tidak mempengaruhi nilai penjualan atau persediaan (pembelian) kecuali PPN yang tidak dapat dikreditkan.Hal ini
sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2010) Persediaan dan PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap yang menyatakan bahwa pajak
yang dapat dikreditkan tidak boleh menambah harga perolehan persediaan dan aset tetap.
Utang PPN akan dibayarkan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.Jika PPN masukan lebih besar,maka kelebihan
pembayaran PPN ini akan dikompensasi pada pembayaran pajak periode berikutnya atau dimintakan restitusi.Sebelum
restitusi diberikan,pihak raja akan melakukan pemeriksaan.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang mewah.PPnBM tidak
dapat dikreditkan.Bagi produsen barang mewah,PPnBM yang dikenakan harus disetorkan ke kas negara.Bagi importir
barang mewah,PPnBM dibayarkan ke kas negara bersamaan dengan pembayaran pajak impor dan bea masuk.
Contoh Soal
Beban pajak penghasilan terdiri dari dua yaitu pajak kini dan pajak
tangguhan.Pajak kini adalah pajak yang dihitung menurut ketentuan pajak atas
penghasilan yang diperoleh entitas dalam satu periode.Pajak kini juga
merupakan pajak terutang dalam satu tahun fiskal yang tercantum dalam Surat
Pemberitahuan (SPT) tahunan ditambah pajak final jika ada.
Pajak terutang dalam satu tahun fiskal dikurangi pajak yang telah
dipotong pihak lain akan menghasilkan pajak kurang (PPh 29) atau lebih bayar
akhir tahun (PPh 28).PPh 29 atau pajak kurang bayar akan disajikan sebagai
utang pajak kini.
Contoh Soal
PT Gandul untuk tahun pajak yang berakhir 31 Desember 2015 menghitung jumlah pajak terutang sebesar
Rp 430.000.000.Pajak yang telah dibayar melalui angsuran PPh 25 sebesar Rp 360.000.000 dan dipotong
oleh pihak lain PPh 23 Rp 20.000.000.Perusahaan mencatatnya sebagai pajak dibayar di muka.Buatlah
Jurnal penyesuaiannya!
Liabilitas Potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya
menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada
masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas
Liabilitas kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu,tetapi tidak diakui
karena:
a. Tidak terdapat kemungkinan besar (probable) entitas mengeluarkan
sumber daya untuk menyelesaikan liabilitasnya.
b. Jumlah liabilitas tersebut tidak dapat diukur secara andal.liabilitas
kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan,karena hanya perlu
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Untuk itu PSAK 57 (Revisi 2009) mengharuskan entitas melakukan review atas
liabilitas kontinjensi,apakah kemungkinan besar dapat diukur dengan andal sehingga
berubah menjadi provisi atau liabilitas kini lainnya atau sebaliknya.
Provisi
Istilah Provisi dibedakan dari kontinjensi untuk menjelaskan istilah yang
berbeda. Dalam PSAK 57 (revisi 2004), provisi disebut sebagai kewajiban
diestimasi. Liabilitas kontinjensi hanya diungkapkan dalam laporan keuangan.
Istilah provisi dapat juga diartikan sebagai pencadangan suatu penurunan yang
merupakan akun lawan aset seperti penurunan nilai depresiasi. Provisi diakui
dalam laporan keuangan, pengukurannya dengan cara melakukan estimasi.
Perbedaan provisi dan liabilitas lain, terletak pada kepastian dari sisi jumlah dan
waktu. Namun provisi telah memenuhi definisi umum liabilitas yaitu merupakan
kewajiban kini, timbul dari peristiwa masa lalu dan mengakibatkan keluarnya
sumber daya entitas.
Pengakuan
– Provisi diakui jika:
(a) entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa
lalu;
(b) kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi; dan
(c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban ter sebut dapat dibuat
Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.
– Dalam kasus kewajiban kini tidak dapat ditentukan secara jelas:
– setelah mempertimbangkan semua bukti tersedia,
– terdapat kemungkinan lebih besar terjadi daripada tidak terjadi bahwa
– kewajiban kini telah ada,
– pada akhir periode pelaporan.
Pengakuan (lanjutan)
(a) besar kemungkinannya bahwa kewajiban kini telah ada pada akhir periode pelaporan, entitas
mengakui provisi (jika kriteria pengakuan terpenuhi); dan
(b) jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada akhir periode pelaporan, entitas
mengungkapkan kewajiban kontinjensi.
(c) Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.
Pengakuan (lanjutan)
– Provisi diakui hanya bagi kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang terpisah dari tindakan
entitas pada masa datang (yaitu penyelenggaraan entitas pada masa datang).
“Independent of future actions”
– Contoh:
– denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan, yang mengakibatkan arus keluar sumber
daya untuk menyelesaikan kewajiban itu tanpa memandang tindakan entitas pada masa datang.
– biaya kegiatan purna-operasi (decommissioning) instalasi minyak atau instalasi nuklir sebatas
jumlah yang harus ditanggung entitas untuk memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan.
Pengungkapan
Entitas menjual produk dengan memberikan garansi selama 1 tahun dari tanggal penjualan.Jika kerusakan
terdeteksi cacat ringan biaya perbaikan atas seluruh produk yang dijual Rp 100.000.000,jika cacat berat biaya yang
dikeluarkan Rp 500.000.000.Pengalaman entitas di masa lalu memberikan indikasi bahwa dalam tahun mendatang
kemungkinan 80% produk terjual tanpa cacat,15% cacat ringan,dan 5% cacat berat.Buatlah jurnal atas transaksi di atas!
Provisi garansi yang disajikan pada laporan keuangan 31 Desember 2016 sebesar Rp.40.000.000.
Etntitas dapat mencatat jurnal pemberian garansi, baru diakhir periode pelaporan mencatat provisi dengan jurnal
penyesuaian, jika pendekatan tersebut digunakan maka jurnal yang dibuat
Jurnal tahun 2015.
Keterangan DEBIT KREDIT
Pengakuan beban garansi
Beban Garansi Rp.65.000.000
kas Rp.65.000.000
Tambahan pengakuan beban garansi tahun 2015
Keterangan DEBIT KREDIT
Beban Garansi Rp.35 000.000
PT Perahu menjual mobil pada 2 januari 2015 dengan memberikan garansi atas 36.000 km pertama atau
selama tiga tahun mana yang lebih dahulu. Harga jual mobil Rp.300.000.000. entitas mengestimasi biaya garansi
yang akan diberikan selama 3 tahun sebesar Rp.7.000.000. pelanggan juga membeli garansi jasa senilai
Rp.9.000.000. sehingga ada tambahan pelayanan kuntuk servis mobil tersebut dari standar jaminan yang
diberikan. Selama tahun 2015 biaya terkait dengan jaminan asuransi yang dikeluarkan sebesar Rp.5.000.000 dan
tahun 2016 sebesar Rp.1.000.000. atas garansi jasa perusahaan mengakui dengan metode garis lurus.
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan pada saat melakukan penjualan
adalah:
Keterangan DEBIT KREDIT
Kas Rp.309.000.000
Kewajiban untuk melakukan restorasi lingkungan tersebut ada yang bersifat umu berupa pengelolaan
lingkungan selama atau paska kegiatan produksi. Namun ada juga yang kewajiban pengelolaan lingkungan tersebut
terkait dengan pembongkaran atau pemindahan aset tertentu.
Biaya lingkungan bersifat umum misalnya biaya reklamasi lingkungan tambang, biaya pengelolaan areal tambang.
Biaya ini sering muncul pada perusahaan pertambangan terbuka misalnya penambangan batu bara, nikel, emas, timah.
Biaya tersebut harus diakui pada saat produksi sebagai badan dan liabilitas lingkungan/reklamasi. Kegiatan reklamasi
dilakukan secara terprogram dan dimonitor oleh regulator sebagai contoh pada perusahaan tambang batu bara akan
kita jumpai beban reklamasi penutupan tambang dan provisi reklamasi penutupan tambang.
Menurut PSAK 16(Revisi 2011) aset tetap, termasuk komponen biaya perolehan adalah estimasi awal biaya
pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi aset tetap (dismanding cost). Pembongkaran dan restorasi local aset
tetap biasanya terkait dengan kewajiban lingkungan untuk mengembalikan lokasi seperti kondisi awal, sehingga semua
peralatan yang diatas dan tertanam harus dipindahkan.
Contoh Akuntansi Liabilitas Pembongkaran Aset
PT Kapuas pada 2 januari 2015 memulai penggunaan peralatan penambangan (drilling)
disebuah areal tambang yang dimiliki. Regulasi pemerintah menharuskan perusahaan
melakukan pembongkaran peralatan tersebut diakhir masa manfaatnya. Masa
manfaat drilling tersebut 10 tahun dengan estimasi biaya sebesar Rp.2.000.000.
dengan tingkat diskon 6% selama masa manfaat, nilai wajar kewajiban lingkungan
tersebut adalah Rp.1.116.800.000.( Rp.2.000.000. x 0,5584).
Jurnal pengakuan liabilitas sebagai penambah nilai peralatan drilling :
Keterangan DEBIT KREDIT
Depresiasi ini akan dilakukan bersamaan dengan nilai peralatan drilling sebagai satu
kesatuan. Tidak didepresiasikan secara terpisah.
Jurnal pengakuan bunga atas liabilitas pembongkaran aset
Keterangan DEBIT KREDIT
1. Entitas menerima klaim dari seorang pelanggan atas proyek yang tidak dapat diselesaikan oleh perusahaan.
Akibat kegagalan tersebut, pelanggan mengajukan klaim ganti rugi sebesar Rp.100.000.000.000. pada saat
penyusunan laporan keuangan 31 Desember 2015 proses hukum sedang berlangsung. Menurut pendpatan konsultan
hukum entitas, kemungkinan entitas dapat kalah. Namun jika kalah masih ada upaya lagi untuk melakukan banding.
Konsultan belum dapat memastikan berapa jumlah kerugian yang harus dibayar oleh perusahaan akibat tuntutan
tersebut
2. Entitas menerima klaim dari seorang ahli waris pekerja akibat kecelakaan pekerja yang berakibat pekerja
mengalami cacat seumur hidup. Pihak perusahaan sudah memberikan semua santunan asuransi kecelakaan kerja
sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan. Namun ahli waris menuntut jumlah yang lebih besar Rp.300.000.000.
Karena kesalahan tersebut terkait dengan tindakan entitas yang memberikan pengamanan pada pekerja. Proses
pengadilan berlangsung selama 2013. Pada 1 Februari 2016 saat audit laporan keuangan belum selesai, diperoleh
keputusan, entitas dinyatakan bersalah dan harus membayar Rp.250.000.000. Entitas tidak ingin mempepanjang
masalah ini, sehingga tidak berniat melakukan handing
Jurnal yang dibuat :
1. Tidak diakui sebagai badan dan liabilitas, informasi merupakan
liabilitas kontinjensi. Entitas cukup menjelaskan dalam catatan
atas laporan keuangan kasus litigasinya dan potensi kerugian
yang harus dibayarkan jika pengadilan menyatakan perusahan
bersalah.