Anda di halaman 1dari 32

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

&
HUKUM KESEHATAN

Ontran Sumantri Riyanto, SH.,MH.,CHt.,CMH

STIKES Bethesda
HUKUM KESEHATAN
DEFINISI HUKUM

Tiada definisi hukum yang lengkap dan


sempurna;
• Masing-masing sarjana hukum mempunyai
pandangan terhadap hukum sendiri-sendiri.
• Masing-masing sarjana hukum mempunyai
definisi sendiri.
Secara sangat umum :
• Hukum adalah keseluruhan aturan nilai
mengenai suatu segi kehidupan mayarakat.
• Hukum adalah kaidah-kaidah atau peraturan-
peraturan tentang tingkah laku dalam
masyarakat.
DEFINISI HUKUM

Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri


dari norma dan sanksi, yang bertujuan untuk
mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia,
sehingga keamanan dna ketertiban terpelihara
(S.M.Amri).

Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat


memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran
mana terhadap peraturan-peraturan tadi
berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan
hukuman tertentu (Y.C.T. Simorangkir, dan
Woeryono Sastropranoto).
Hukum dapat digolongkan dalam:

1. Hukum Obyektif (recht, law)


yaitu ketentuan-ketentuan yang berisi norma-
norma/kaidah-kaidah hukum yang
dipertahankan negara

2. Hukum Subyektif (hak, recht, right)


yaitu dasar dari wewenang yang dimiliki oleh
seseorang dan yang dilindungi oleh hukum
obyektif.
Pengertian Hukum Kesehatan :
H.J.J. Lennen
Hukum Kesehatan adalah keseluruhan ketentuan-
ketentuan hukum yang berkaitan langsung dengan
pelayanan kesehatan dan penerapan kaidah-kaidah
hukum perdata, hukum administrasi negara, dan hukum
pidana dalam kaitannya dengan hal tersebut, juga
termasuk pedoman internasional, hukum kebiasaan dan
juga jurisprudensi yang berkaitan dengan pemeliharaan
kesehatan, hukum otonom, ilmu dan literatur, menjadi
sebuah hukum kesehatan.

VAN DER MIJN :


Hukum Kesehatan Yaitu hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan kesehatan; meliputi
perangkat hukum perdata, pidana dan tata usaha negara
Pengertian Hukum Kesehatan :

SOERJONO SOEKANTO
Hukum Kesehatan Yaitu hukum yang secara
khusus berisikan perangkat, kaidah maupun
keteraturan sikap tindak yang berkaitan dengan
kesehatan

WILA CHANDRAWILA SUPRIADI


Hukum Kesehatan adalah sekumpulan
peraturan tentang kesehatan, dengan tujuan
untuk memberikan kepastian hukum &
perlindungan hukum Fungsi Hukum pada
umumnya)
Pengertian Hukum Kesehatan :

Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia


(PERHUKI):
Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan
kesehatan dan penerapannya serta hak dan kewajiban
baik perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek
organisasi; sarana pedoman medis
nasional/internasional, hukum di bidang kedokteran,
yurisprudensi serta ilmu pengetahuan bidang kedokteran
kesehatan.
Kesimpulan Hukum Kesehatan :

HUKUM KESEHATAN ADALAH SEPERANGKAT


KAIDAH YANG MENGATUR SELURUH ASPEK YANG
BERKAITAN DENGAN UPAYA DAN PEMELIHARAAN
DIBIDANG KESEHATAN.
TUJUAN HUKUM KESEHATAN

Memberi keyakinan diri kepada tenaga


kesehatan dalam menjalankan profesi
kesehatan yang berkualitas dan selalu berada
pada jalur aman, tidak melanggar etika dan
ketentuan hukum
Latar Belakang Hukum
Kesehatan
Prof .Leenen

• BANYAK PENEMUAN , MISALNYA BAYI


IPTEK TABUNG, SUROGATE MOTHER, CANGKOK
DSB

• HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN SDH


BIROKRASI TDK PATERNALISTIK LAGI TAPI SDH
KONTRAKSTUAL

ISU HAM • KONSEP HAK MENENTUKAN DIRI SENDIRI


Latar Belakang Hukum
Kesehatan
W.B. van der Mijn (1982)
• Kebutuhan akan pengaturan pemberian jasa keahlian
• kebutuhan akan tingkat kualitas keahlian tertentu
• Kebutuhan akan keterarahan
• Kebutuhan akan pengendalian biaya
• Kebutuhan akan kebebasan warga masyarakat untuk
menentukan kepentingannya dan identifikasi kewajiban
pemerintah
• Kebutuhan pasien akan perlindungan hukum
• Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi para ahli
• Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi pihak ketiga
• Kebutuhan akan perlindungan bagi kepentingan umum
Latar Belakang Hukum
Kesehatan
KASUS Dr. SETYANINGRUM (1980)

• PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI. No. 600K/Pid/1983


tertanggal 2 Juni 1984 mengenai KASUS Dr.
Setyaningrum binti Siswoko
• Putusan Pengadilan Negeri Pati No. 8 tahun 1980
menyatakan terdakwa bersalah terhadap dakwaan tersebut
(3 bualn penjara dalam masa percobaan 10 bulan)
• Putusan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
• dibatalkan oelh Mahkamah Agung RI , dengan keputusan
kasasi tanggal 2 Juni 1984 No. 600K/Pid/1983 dan
menyatakan kesalahan terdakwa tidak terbukti, serta
membebaskan terdakwa dari dakwaan tersebut.
Latar Belakang Hukum
Kesehatan
• Konsep kenegaraan (welfare state) : campur
tangan Pemerintah dalam kehidupan pribadi
untuk wujudkan kesejahteraan rakyat
• Konsep Hubungan Hukum dalam Pelayanan
Kesehatan (Yankes) yang mengalami
perkembangan / perubahan
• Pengaruh IPTEK, Sosial, Ekonomi & Politik,
Budaya
• Pengaruh Globalisasi & Pasar bebas
• Perkembangan Demokrasi & HAM
• Kesadaran masyarakat terhadap Haknya makin
tinggi
Ruang lingkup Hukum Kesehatan

Disiplin Disiplin
Hukum
Ilmu Kesehatan Ilmu
Hukum Kesehatan
KEDUDUKAN HUKUM KESEHATAN

• Hukum Kesehatan berada pada ranah hukum


publik, khususnya Hukum Adminitrasi Negara
(HAN)

• Pada bagian lainnya Hukum Kesehatan juga


termasuk pada hukum privat (perdata) dan
Hukum Pidana
FUNGSI HUKUM KESEHATAN
• PEMBERIAN HAK,
• PENYEDIAAN PERLINDUNGAN,
• PENINGKATAN KESEHATAN,
• PEMBIAYAAN KESEHATAN, DAN
• PENILAIAN TERHADAP KUANTITAS DAN
KUALITAS DALAM PEMELIHARAAN
KESEHATAN.
RUANG LINGKUP HUKUM
KESEHATAN

• SUBYEK HUKUM
• OBYEK HUKUM
• HAK DAN KEWAJIBAN
• PERISTIWA HUKUM
• HUBUNGAN HUKUM
SUBYEK & OBYEK HUKUM
KESEHATAN
SUBYEK Hukum:
a. PRIBADI/PERSON
b. BADAN HUKUM:
• PRIVAT
• PUBLIK

OBJEKNYA:
Mencakup segala aspek yang berkaitan
dengan pemeliharaan kesehatan
Contohnya : Prestasi yang diberikan atas
jasa yang dilakukan tenaga kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya
SUBYEK HUKUM KESEHATAN
INDIVIDU

 Pribadi/person yang terkait dalam


pelayan kesehatan individu misal:
• DOKTER ATAU TENAGA KESEHATAN LAINNYA
• PASIEN

 Badan hukum: Privat/ Publik


• RUMAH SAKIT
• KLINIK
• DLL
OBYEK HUKUM KESEHATAN
INDIVIDU

 PELAYANAN MEDIK UMUM


 PELAYANAN MEDIK TERTENTU MISAL
PEMBEDAHAN, PERSALINAN,
CIRCUMSISI, DLL
 PERAWATAN LUKA, PELAYANAN
FISIOTERAPI,
 PELAYANAN OBAT, DLL
SUBYEK HUKUM KESEHATAN
MASYARAKAT

INDIVIDU:
MASYARAKAT
KELOMPOK MASYARAKAT

BADAN HUKUM PUBLIK.


PEMERINTAHl MISAL KEMENTRIAN
KESEHATAN, DINAS KESEHATAN DLL
OBYEK HUKUM KESEHATAN
MASYARAKAT

- Kebijakan pemerintah dalam


penyelenggaraan upaya pelayanan
kesehatan bagi masyarakat
- Kebijakan pemebrantasan penyakit
menular
- Penyelenggaraan jaminan pelayanan
kesehatan, dll
ASAS HUKUM KESEHATAN :

Landasan atau dasar yang memberikan arah


atau pedoman bagi pengaturan pelayanan
kesehatan dan kesehatan masyarakat
(pembuatan perundang-undangan) maupun
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan
kesehatan masyarakat
ASAS HUKUM KESEHATAN :

Asas hukum kesehatan bertumpu pada hak


atas pemeliharaan kesehatan sebagai hak
dasar social (the right to health Care) yang
ditopang oleh 2 (dua) hak dasar individual
yang terdiri dari:

• Hak Atas Informasi (the right to


information)
• Hak Untuk Menentukan Nasib Sendiri (the
right of self determination)
ASAS HUKUM KESEHATAN :

• ASAS KEMANUSIAAN
• ASAS KEADILAN
• ASAS KEMANFAATAN
• ASAS PERSAMAAN
• ASAS PERLINDUNGAN
• DAN ASAS2 LAIN YG BERHUBUNGAN
DENGAN PELAYANAN PUBLIK DAN
PELAYANAN PEMERINTAHAN
PRINSIP PERUNDANG-UNDANGAN DI
BIDANG KESEHATAN:

 Perikemanusiaan berdasarkan ketuhanan


yang maha esa
 Manfaat
 Usaha bersama dan kekeluargaan
 Adil dan merata
 Perikehidupan dalam keseimbangan
 Kepercayaan pada kemampuan dan
kekuatan sendiri.
SUMBER HUKUM KESEHATAN :

A. PerUndang-Undangan, adalah peraturan tertulis


yg dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang
B. Yurisprudensi yaitu berupa putusan pengadilan
yg sudah punya kekuatan hukum yang tetap
C. Konvensi/Kebiasaan sebagai peraturan perilaku
yang tidak tertulis
D. Doktrin/ajaran ilmu pengetahuan yang berupa
teori, konsep, norma yang dapat ditemukan
dalam kepustakaan dan juga Pendapat para
pakar terkemuka yang besar pengaruhnya.
BENTUK HUKUM KESEHATAN
MELIPUTI :

A. TIDAK TERTULIS :
• HUKUM KEBIASAAN
• HUKUM ADAT

B. TERTULIS : Perundang-undangan
• HIERARKHIS
• ENUNSITIF/PERATURAN PELAKSANA/TEKNIS
Tata Urutan Hierarki Perundang-
undangan Indonesia
UU No. 12 Tahun 2011 Pasal 7 ayat 1

• UUD Tahun 1945


• TAP MPR (Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat )
• Undang-Undang/PERPU (Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang)
• PP (Peraturan Pemerintah)
• Perpres (Peraturan Presiden)
• PERDA (Peraturan Daerah) Provinsi
• PERDA (Peraturan Daerah) Kabupaten/Kota.
Sumber hukum tertulis yang
mengatur pelayanan kesehatan

a) Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
b) Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
c) Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
d) Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS
e) Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
f) Undang-Undang No. 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan jiwa
g) Berbagai Peraturan Pelaksana Bidang Kesehatan.
Sumber hukum tertulis yang
mengatur pelayanan kesehatan

yang secara umum terkait :

a) KUHP (Kitap Undang-Undang Hukum Pidana)


b) KUH PERDATA (Kitap Undang-Undang Hukum Perdata)
c) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
d) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah
e) Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP
(Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005 - 2025)
f) Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang
PELAYANAN PUBLIK

Anda mungkin juga menyukai