Anda di halaman 1dari 21

KIMIA BAHAN

ANGGOTA : 1. May Dhinar Alin Noor Fadila (1803010134)


2. Aditya Wardana (1803010135)
3. Dimas Fajar Prayogo (1803010136)
4. Reza Dian Safira (1803010137)
5. Novendra Raihan Akbar (1803010138)
PENGERTIAN KAYU

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak,
membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka
atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai
hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa
dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
SIFAT UMUM KAYU

A. Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertikal dan sifat simetri radial.
B. Kayu tesusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari
senyawa-senyawa kimia berupa selulosa (unsure karbohidrat) serta berupa lignin (non-karbohidrat).
C. Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah
kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan suhu udara di sekitarnya.
D. Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar, terutama jika kayu keadaannya
kering.
E. Semua kayu bersifat anisotropic, yaitu memperllihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut
tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial dan radial). Hal ini disebabkan oleh struktur dan orientasi
selulosa dalam dinding sel, bentuk memanjang sel-sel kayu dan pengaturan sel terhadap sumbu vertikal
dan horisontal pada batang pohon.
SIFAT FISIK PADA KAYU

1. Berat dan Berat Jenis Kayu :


• Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat
ekstraktif didalamnya.
• Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.
• Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2
(kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).
• Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2. Warna Kayu
disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

3. Tekstur Kayu
• Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.
• Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh:
giam, kulim dll),
• Kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan
• Kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
4. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang
pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi:
o serat lurus,
o serat berpadu,
o serat berombak,
o serta terpilin dan
o serat diagonal (serat miring).
SIFAT KAYU TERHADAP SUARA

Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat


dengan elastisitas kayu.
Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang
suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu
banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola
dll).
SIFAT MEKANIK KAYU

• Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau
lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
• Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang
relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang
berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan
bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
• Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan,
kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar


digolongkan menjadi dua kelompok :
• Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,
pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak
kayu.
• Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.
DAYA HANTAR KAYU

DAYA HANTAR PANAS


Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan barang-barang
yang berhubungan langsung dengan sumber panas
DAYA HANTAR LISTRIK
 Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik.
 Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.
 Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya
apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh
dikatakan sama dengan daya hantar air.
MACAM PENGGUNAAN KAYU

• Bangunan (Konstruksi)
• Perkakas (mebel)
• Lantai (parket)
• Bantalan Rel Kereta Api
• Alat Olah Raga
• Alat Musik
• Alat Gambar
PENGGOLONGAN KAYU

Penggolongan Kayu bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :


• Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk bagian struktural
bangunan danpenggunaannya memerlukan perhitungan beban.
• Kayu bangunan non-strukturalIalah kayu bangunan yang digunakan dalam begian
bangunan, yangpenggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.
• Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak termasuk kedua
penggolongan butir. tersebut diatas, tetapi dapat dipergunakan sebagai bahanbangunan
penolong ataupun bangunan sementar
KOMPONEN ZAT EKSTAKTIF KAYU

Kayu sebagian besar tersusun atas tiga unsur yaitu unsur C, H, dan O.
Unsur tersebut berasal dari udara berupa CO2 dan dari tanah berupa H2O.
Kayu juga terdapat unsur-unsur lain seperti N, P, K, Ca, Mg, Si, Al dan Na. Unsur- unsur
tersebut tergabung dalam senyawa organik.
KAYU DIBEDAKAN MENJADI DUA BAGIAN

1. Komponen lapisan luar yang terdiri atas fraksi-fraksi yang dihasilkan oleh kayu selama
pertumbuhannya. Komponen ini sering disebut denngan zat ekstraktif. Zat ekstraktif ini
adalah senyawa lemak, lilin, resin dan lain-lain.
2. Komponen lapisan dalam terbagi menjadi dua fraksi yaitu fraksi karbohidrat yang terdiri
atas selulosa dan hemiselulosa, fraksi non karbohidrat yang terdiri dari lignin.
EKSTRAKTIF KAYU DIBAGI MENJADI TIGA BAGIAN

• Senyawa aliphatik ( terutama lemak dan lilin)


• Terpen dan Terpenoid
• Senyawa phenolik
Resin parenkim banyak mengandung komponen aliphatik dan oleoresin yang terutama
terdiri atas terpenoid.
FUNGSI ZAT EKSTRAKTIF DALAM KAYU

Ekstraktif dapat dibedakan dalam fungsinya dalam kayu :


 Zat Ekstraktif Primer : terdapat dalam kayu gubal meliputi senyawa-senyawa yang diperlukan
untuk metabolismepohon ( karbohidrat, asam amino, fosfatida) dan disebut ekstraktif kayu
gubal.
Zat Ekstraktif Sekunder : terdapat dlam kayu teras, disebut ekstraktif kayu teras dan tidak
dibutuhkan secar mutlak untuk metabolisme pohon.
Kandungan dan komposisi zar ekstraktif berubah-ubah diantara spesies kayu, dan bahkan
terdapat juga variasii dalam satu spesies yang sama tergantung pada tapak geografi dan musim.
CARA PEMELIHARAAN KAYU

• Kayu Mentah

Material kayu mudah menyerap air, minyak, bahkan debu. Maka furnitur atau aksesori
rumah, seperti patung, pigura, dan mangkuk hias, sebaiknya senantiasa mendapat perawatan
rutin.
Cara melindungi dan merawat kayu itu tergantung kondisinya: apakah kayu yang masih
mentah (belum dilapisi) atau kayu yang sudah dilapis (finishing). Untuk merawat kedua
kondisi kayu itu tentu beda perlakuan. Anda bisa memakai bahan pembersih dari pabrik atau
bahan tradisional.
• Kayu dengan Finishing

Langkah merawat kayu yang sudah dilapisi oleh pelapis melamin atau
pelitur.

 Bersihkan kayu menggunakan lap kering dan bersih.


 Oleskan furniture wax pada kain lap bersih.
 Gosok pada permukaan kayu searah serat kayu, jangan terlalu
menekan, tipis-tipis saja.
 Jika aksesori kayu Anda banyak ukiran, encerkan wax dengan sedikit
bensin atau terpentin.
 Gunakan kuas lukis untuk mengoleskannya pada bagian detailnya.
 Biarkan 15 menit, dan ulangi lagi langkah 2 agar mencapai hasil
maksimal.
PERTANYAAN & JAWABAN

1. Sien Muhammad:
Apa perbedaan selulosa dan hemi selulosa pada kayu?
Selulosa, merujuk pada polisakarida yang mengisi ruang antara serat-
serat selulosa dalam dinding sel tumbuhan. Secara biokimiawi,
Hemiselulosa, adalah semua polisakarida yang dapat diekstraksi adalah
larutana basa (alkalis). Namanya berasal dari anggapan, yang ternyata diketahui
tidak benar, bahwa hemiselulosa merupakan senyawa prekursor
(pembentuk) selulosa.
 Struktur
Selulosa : selulosa adalah molekul polimer tanpa-bercabang dan memiliki
7,000-15,000 molekul glukosa per polimer.
Hemiselulosa : hemiselulosa mengandung rantai lebih pendek dari 500-3,000 unit
gula dan merupakan polimer bercabang.
 Sifat

Selulosa : Selulosa memiliki struktur yang kuat, kristal dan tahan terhadap
hidrolisis.
Hemiselulosa : hemiselulosa memiliki struktur acak, amorf dengan kekuatan kecil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai