Anda di halaman 1dari 38

MATERIAL 2

(TERBENTUKNYA & JENIS JENIS ASPAL)

Oleh:
ROCHAETI
DEFINISI

o Menurut ASTM D-8-31


a. ASPAL : adalah bahan berwarna hitam atau coklat tua, pada temperature ruang berbentuk
padat atau setengah padat. Jika dipanaskan sampai suhu tertentu dapat menjadi lunak atau
cair, bersifat perekat, terutama terdiri dari Bitumen, didapat dari alam atau dari proses
pembuatan minyak bumi.
b. BITUMEN : adalah bahan berwarna coklat hingga hitam, bisa berbentuk padat; hingga cair,
bersifat perekat, didapat dari alam atau buatan, tersusun dari senyawa hidrokarbon dengan
berat molekul tinggi.
c. TER ATAU TAR : adalah bahan bitumen dengan warna coklat atau hitam, berbentuk cair;
atau setengah padat, didapat dari kondensat hasil destilasi batu bara; minyak bumi; atau batu
serpih minyak.

o Menurut The Asphalt Institute


Aspal adalah suatu campuran zat Hidrokarbon alami atau dari suatu proses pemanasan minyak
bumi atau dari keduanya, bersifat non logam, dapat berbentuk gas; cairan; atau bahan setengah
padat, dapat larut dalam karbon disulfida (CS2).
KANDUNGAN KIMIA ASPAL

Aspal terdiri dari senyawa molekul-molekul


hydrokarbon komplex semi solid, bersifat visco
elastis dengan kekentalan tinggi. Dari analisa elemen
aspal mengandung:
- Carbon 82 - 88%
- Hidrogen 8 - 11%
- Oksigen 0 - 15%
- Belerang 0 - 15%
- Nitrogen 0 - 1%
Kandungan kimia dari Aspal
n pentane/n heoptane

4
TERBENTUKNYA ASPAL
Aspal tersedia secara alami atau dari proses
destilasi minyak bumi
TERBENTUKNYA ASPAL
(Lanjutan)
Ilustrasi
Proses
Penyulingan
Minyak(The
Asphalt Institut 1983)
Gambar 4. Ilustrasi Proses Penyulingan Minyak(The Asphalt Institut 1983)
JENIS SPESIFIKASI ASPAL KERAS

JENIS SPESIFIKASI ASPAL KERAS Berdasarkan:


a. Tingkat kekerasan Aspal (Penetration graded),
b. Kelas kekentalan Aspal (Viscosity graded)

a. Kelas Kinerja (Performance Graded)


JENIS –JENIS ASPAL MINYAK
ASPAL KERAS ATAU ASPAL PANAS ATAU ASPHALT CEMENT (AC)

• AC-40  Asphalt Cement dengan angka penetrasi 40-59 ↓Cair/encer


• AC-60  Asphalt Cement dengan angka penetrasi 60-79
• AC-80  Asphalt Cement dengan angka penetrasi 80-99
• AC-120  Asphalt Cement dengan angka penetrasi 120-150
• AC-200  Asphalt Cement dengan angka penetrasi 200-300 ↑Kental

AC-40 artinya: Asphalt Cement dengan angka penetrasi 40, didapat dari hasil uji
penetrasi di laboratorium, yaitu masuknya jarum ke dalam benda uji sedalam 40-59 divisi
(1 divisi = 0.1mm) pada beban 100 gram; suhu 25oC dan waktu 5 detik.*)
ASPAL CAIR ATAU CUTBACK ASPHALT

AC + Bensin  Aspal Cair Cepat Mantap (Rapid Curing = RC)


RC70 Rapid Curing, angka viscositas dari 70–140 ↓Kental
RC250  Rapid Curing, angka viscositas dari 250– 500
RC800  Rapid Curing, angka viscositas dari 800–1600
RC3000 Rapid Curing, angka viscositas dari 3000–6000 ↑Cair

RC-70 artinya: aspal cair penguapan cepat dengan nilai viscositas antara 70-140 Cst
Jenis aspal ini terutama digunakan sebagai bahan tack coat.
AC + Kerosin  Aspal Cair Mantap Sedang (Medium Curing = MC)
MC30  Medium Curing, angka viscositas dari 20–60
MC70  Medium Curing, angka viscositas dari 70–140
MC250  Medium Curing, angka viscositas dari 250–500
MC800  Medium Curing, angka viscositas dari 800–1600
MC3000  Medium Curing, angka viscositas dari 3000–6000
Jenis aspal ini terutama digunakan untuk prime coat, campuran bahan
tambalan (yang dapat disimpan), dan aspal beton campuran dingin.

AC + Solar  Aspal Cair Lambat Mantap (Slow Curing = SC)


SC30  Slow Curing, angka viscositas dari 20–60
SC70  Slow Curing, angka viscositas dari 70–140
SC250  Slow Curing, angka viscositas dari 250–500
SC800  Slow Curing, angka viscositas dari 800–1600
SC3000  Slow Curing, angka viscositas dari 3000–6000
Digunakan sebagai bahan prime coat dan cadangan bahan tambalan
Komposisi Perkiraan Cutback
Asphalt
Jenis Aspal Aspal Pen 60/70 Premium
Kelas
cutback (% berat) (% berat)
RC 30 64 36
70 76 24
250 82 18
800 89 11
3000 91 9
Jenis Aspal Aspal Pen 60/70 Minyak Tanah (%
Kelas
cutback (% berat) berat)
MC 30 64 36
70 72 28
250 80 20
800 85 15
3000 90 10
Jenis Aspal Aspal Pen 60/70 Minyak Tanah
Kelas
cutback (% berat) (% berat)
SC 70 60 40
250 70 30
800 84 16
3000 88 12
ASPAL EMULSI

AC + Air + Emulgator  Aspal Emulsi


a. Aspal Emulsi Anionik: Berion Negatif (Bersifat Basa)
b. Aspal Emulsi Kationik: Berion Positif (Bersifat Asam)
c. Aspal Emulsi Non-Ionik: Tidak Berion (Netral)

ASPAL MODIFIKASI

AC + Bahan Tambah Aspal Modifikasi


Bahan Tambah:
a. Aspal Buton yang diproses
b. Polimer jenis Elastomer yang diproses
c. Polimer Jenis Plastomer
KLASIFIKASI ASPAL KERAS BERDASARKAN PENETRASI
(SNI 8135: 2015)

Kelas Penetrasi
No. Uraian Satuan Metode Uji
40-50 60-70 85-100 120-150 200-300
Penetrasi,25 oC, 100 gr, 5 detik 40-50 60-70 85-100 120-150 200-300
1 0.1mm SNI 2456:2011
(1Divisi=0.1 mm)
o
2 Titik Nyala, Cleveland Open Cup C SNI 2433:2011 Min. 232 Min. 232 Min. 232 Min. 218 Min. 177
3 Duktilitas pada 25 0C, 5cm/menit cm SNI 2432:2011 Min. 100 Min. 100 Min. 100 Min. 100 -
4 Kelarutan dalam TCE % SNI 06-2438-1991 Min. 99.0 Min. 99.0 Min. 99.0 Min. 99.0 Min. 99
5 Thin Film Oven Test 3.2mm, 163 0C,5jam:
- Penurunan berat % SNI 06-2440-1991 Maks. 0.8 Maks.0.8 Maks. 1 Maks. 1.3 Maks. 1.5
- Penetrasi %asli SNI 06-2456-1991 Min.58 Min.54 Min.50 Min.46 Min.40
- Duktilitas residu pada 250C, 5mm/menit cm SNI 06-2432-1991 - Min.50 Min.75 Min.100 Min.100
o
6 Titik Lembek C SNI 2434:2011 Min. 50 Min. 48 Min. 46 - -
7 Berat Jenis kg/m3 SNI 2441:2011 Min. 1.0 Min. 1.0 Min. 1.0 - -
KLASIFIKASI ASPAL KERAS BERDASARKAN PENETRASI
(RSNI S 01-2003)

Tingkat Penetrasi Aspal


Jenis Pemeriksaan Sifat Fisik Satuan
Pen-40 Pen-60 Pen-80
1. Penetrasi, 25oC, 100 gram, 5 detik Divisi=0.1 mm 40-59 60-79 80-99
2. Titik lembek (ring & ball) oC 51-63 50-58 46-54
3. Titik nyala (clev. Open cup) oC >200 >200 >225
4. Kehilangan berat (163oC, 5 jam) % semula <0.8 <0.8 <1.0
5. Kelarutan dalam Trichloroethylene(C2HCL3) % berat >99 >99 >99
6. Duktilitas (25oC, 5 cm/menit) cm >100 >100 >100
7. Penetrasi setelah kehilangan berat 0.1 mm >58 >54 >50
8. Duktilitas setelah kehilangan berat Cm - >50 >75
9. Berat Jenis, 25oC Gr/cc >1 >1 >1
KLASIFIKASI ASPAL KERAS BERDASARKAN PENETRASI*)
(Spesifikasi Umum Bina Marga Bidang Jalan dan Jembatan Tahun 2010 Revisi 3)

Tipe II Aspal Yang Dimodifikasi


Tipe I Aspal A(1) B
No Jenis Pengujian Metoda Pengujian
Pen.60-70 Asbuton yang Elastomer
diproses Sintetis
1 Penetrasi pada 250C (0.1 mm) SNI 2456:2011 60-70 Mi..50 Min.40
2 Viskositas Dinamis 60 0C (Pa.s) SNI 06-6441-2000 160-240 240-260 320-480
3 Viskositas Kinematis pada 135 0C (cSt) SNI 06-6441-2000 ≥300 385-4000 ≤3000
4 Titik Lembek ( 0C) SNI 2434:2011 ≥48 ≥53 ≥54
5 Duktilitas 25 0 C (cm) SNI 2432:2011 ≥100 ≥100 ≥100
6 Titik Nyala (0 C) SNI 2433:2011 ≥232 ≥232 ≥232
7 Kelarurtan dalam Trichloreethylene (%) AASHTO T44-43 ≥99 ≥99(1) ≥99
8 Berat Jenis SNI 2441:2011 ≥1 ≥1 ≥1
9 Stabilitas penyimpanan: Perbedaan Titik Lembek ( 0 C) ASTM D-5976 part 6.1 - ≤2.2 ≤2.2
10 Partikel yang <150 mikron (µm) (%) - Maks.95 (1) -
Pengujian residu hasil TFOT (SNI 06-2440-1991) atau RTFOT (SNI 03-6835-2002):
11 Berat yang hilang ( 0C) SNI 6-2441-1991 ≤0.8 ≤0.8 ≤0.8
12 Viskositas Dinamis 60 0C (Pa.s) SNI 03-6441-2000 ≤800 ≤1200 ≤1600
13 Penetrasi pada 25 0C (0.1 mm) SNI 06-2456-1991 ≥54 ≥54 ≥54
14 Duktilitas 25 0 C (cm) SNI 2432:2011 ≥100 ≥54 ≥25
15 Keelastisan setelah pengembalian (%) AASHTO T301-43 - - ≥60
FUNGSI ASPAL DALAM CAMPURAN
BERASPAL

Sebagai bahan pengikat yang memberikan ikatan yang


kuat antara agregat dalam campuran.
Sebagai bahan pengisi yang berfungsi mengisi rongga
antara butir agregat dan rongga yang ada dalam
agregat itu sendiri
Kemudahan Saat Pelaksanaan

Pada Sesifikasi tingkat kekerasan Aspal, kemudahan pelaksanaan dilihat dari:


a. Nilai Penetrasi: Makin rendah nilai penetrasi, usaha pemanasan makin besar
b. Titik lembek
c. Penetration Index (PI): PI tinggi, memerlukan usaha pemanasan makin besar
Pada Spesifikasi Kelas Kinerja, kekentalan paada 135oC nilai viskositas ≤300
centistok.
Untuk kemudahan saat pencampuran dan penghamparan (pemadatan),
berdasarkan RSNI M-01-2003 kekentalan ditentukan sesuai Tabel 1 di atas.
PI = Indeks penetrasi
TLR&B = Temperatur titik lembek aspal, oC
Pen 25oC = Nilai penetrasi pada suhu 25oC,
pada pembebanan Selama 5 detik dengan beban 100 gram
PenR&B = Nilai penetrasi pada suhu TLR&B, pada pembebanan 100
gram Selama 5 detik. Jika tidak terdapat data, Nilai ini dapat
diasumsikan sama dengan 800.

-3<PI<+7 → Nilai PI aspal umumnya


-1<PI<+1 → Khusus nilai PI aspal untuk perkerasan jalan
<<<<< PI → aspal peka terhadap temperatur
PI >>>>>→ aspal tidak peka terhadap temperatur
Kepekaan Terhadap Temperatur

Resiko
Deformasi D (PI rendah)
Log Penetrasi
C (PI tinggi)

Resiko
Retak

15oC 25oC 65oC


Temperatur

Pada Pen Sama


PENGUJIAN SIFAT FISIK ASPAL SEMEN

Anda mungkin juga menyukai