Anda di halaman 1dari 5

2.

Teori – teori penuaan


• Teori radikal bebas
Teori “radikal bebas”ini menyebutkan bahwa produk hasil
metabolisme oksidatif yang sangat reaktif (radikal bebas) dapat
bereaksi dengan berbagai komponen penting selular, termasuk
protein, DNA dan lipid dan akan menjadi molekul-molekul yang
tidak berfungsi namun bertahan lama serta mengganggu fungsi sel
lainnya. Dikatakan juga bahwa proses menua normal merupakan
akibat kerusakan jaringan oleh radikal bebas.

• Teori glikosilasi
Teori “glikosilasi” ini menyebutkan bahwa proses glikosilasi
non-enzimatik yang menghasilkan pertautan glukosa-protein yang
disebut advanced glycation and products (AGEs) dapat
menyebabkan penumpukan protein dan makromolekul yang
termodifikasi sehingga menyebabkan disfungsi pada hewan atau
manusia yang menua
• Teori DNA Repair
Teori “DNA Repair” atau t mitochondrial DNA Repair ini erat
kaitannya dengan teori radikal bebas (terutama ROS) dihasilkan
melalui fosforilasi oksidatif yang terjadi di mitokondria. Mutasi
DNA mitikondria (mtDNA) dan pembentukan ROS di mitokondria
saling mempengaruhi satu sama lain, membentuk “vicious cycle”
yang secara eksponensial memperbanyak kerusakan oksidatif dan
disfungsi selular,yang menyebabkan kematian sel.

• Cross-Linking Theory
Sekitar ¼ protein tubuh kita adalah kolagen. Dengan
bertambahnya usia, molekul kolagen menjadi berikatan silang
dengan banyak jembatan disulfide, sehingga membuat serat menjadi
kurang larut dan lebih kaku. Hal ini dianggap factor dalam beberapa
perubahan yang paling terlihat dari tubuh pada proses penuaan.
Termasuk kaku sendi, lensa dan arteri.
• Teori “genetic clock”
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk
spesies-spesies tertentu. Tiap spesies di dalam nuclei (inti sel) nya
terdapat suatu jam yang menghitung mitosis dan menghentikan
replikasi sel bila tidak diputar. Jadi menurut konsep ini bila jam kita
itu berhenti akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai
kecelakaan lingkungan atau penyakit.

• Teori Mutasi Somatic (Teori Error Catastrophe)


Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada DNA
sel somatic, akan menyebabkakn terjadinya penurunan kemampuan
fungsional sel tersebut.

• Wear And Tear Theory (Teori Pakai Dan Rusak)


Teori ini mengatakan bahwa manusia diibaratkan seperti mesin
sehingga perlu adanya perawatan. Dan penuaan merupakan hasil
dari penggunaan yang terusmenerus dan berlebihan.
• Teori Neuroendokrin
Teori neuroendokrin merupakan teori yang menjelaskan
tentang terjadinya proses penuaan melalui hormon. Penuaan terjadi
karena adanya keterlambatan dalam sekresi hormon tertentu
sehingga berakibat pada sistem saraf.
• Teori Telomerase
Teori ini menunjukkan bahwa pada setiap mitosis sel, bagian
telomer DNA akan memendek. Dengan mitosis pendeknya telomere
ini maka kemampuan sel untuk membelah menjadi terbatas dan pada
akhirnya berhenti.

Anda mungkin juga menyukai