• Teori glikosilasi
Teori “glikosilasi” ini menyebutkan bahwa proses glikosilasi
non-enzimatik yang menghasilkan pertautan glukosa-protein yang
disebut advanced glycation and products (AGEs) dapat
menyebabkan penumpukan protein dan makromolekul yang
termodifikasi sehingga menyebabkan disfungsi pada hewan atau
manusia yang menua
• Teori DNA Repair
Teori “DNA Repair” atau t mitochondrial DNA Repair ini erat
kaitannya dengan teori radikal bebas (terutama ROS) dihasilkan
melalui fosforilasi oksidatif yang terjadi di mitokondria. Mutasi
DNA mitikondria (mtDNA) dan pembentukan ROS di mitokondria
saling mempengaruhi satu sama lain, membentuk “vicious cycle”
yang secara eksponensial memperbanyak kerusakan oksidatif dan
disfungsi selular,yang menyebabkan kematian sel.
• Cross-Linking Theory
Sekitar ¼ protein tubuh kita adalah kolagen. Dengan
bertambahnya usia, molekul kolagen menjadi berikatan silang
dengan banyak jembatan disulfide, sehingga membuat serat menjadi
kurang larut dan lebih kaku. Hal ini dianggap factor dalam beberapa
perubahan yang paling terlihat dari tubuh pada proses penuaan.
Termasuk kaku sendi, lensa dan arteri.
• Teori “genetic clock”
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk
spesies-spesies tertentu. Tiap spesies di dalam nuclei (inti sel) nya
terdapat suatu jam yang menghitung mitosis dan menghentikan
replikasi sel bila tidak diputar. Jadi menurut konsep ini bila jam kita
itu berhenti akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai
kecelakaan lingkungan atau penyakit.