Anda di halaman 1dari 8

Aspek Sosial Budaya berkaitan

dengan Persalinan, Nifas, dan


BBL
SUSIYANA
36718884
kelapa untuk
memperlancar
persalinan), “kodok”
(memasukkan tangan
ke dalam vagina dan
uterus untuk
mengeluarkan
placenta) atau
“nyanda” (setelah
persalinan, ibu duduk
dengan posisi
ASPEK SOSIAL BUDAYA bersandar dan kaki di
PERSALINAN DI MASYARAKAT luruskan ke depan
selama berjam-jam
Persalinan adalah proses yang dapat
pengeluaran konsepsi (janin dan menyebabkan
plasenta) yang telah cukup bulan atau perdarahan dan
dapat hidup di luar kandungan melalui
pembengkakan Your Logo or Name Here 2
jalan lahir atau melalui jalan lain
Kebudayaan selama persalianan di beberapa daerah

Ngawi Magetan Ponorogo Pacitan Aceh


Sebagian
Dukun bayi bekerja Suami menunggu Bidan memberi Ibu diberi air minum masyarakat aceh
sama dengan bidan. disamping istri pengetahuan dan yang terbuat dari merayakan tujuh
Sewaktu menunggu sambilmemberi juga tuntutan rendaman kayu hari kelahiran
persalinan bukan motivasi, apabila pasien lotrok, atau jalan bayinya dengan adat
hanya keluarga dan memberikan air merintih (misal; lahir atau vagina di peucicap yaitu
suami yang minum seperti istighfar), membelai- olesi dengan minyak memperkenalkan
menunggu, tetapi minuman dari daun belai agar memberi kelapa dan di minum makanan kepada
disini dukun bayi Fatima, serta perasaan bahwa kita juga bayi disertai doa dan
yang memberikan menanyakan ada di sampingnya. harapan agar bayi
motivasi serta tentang persalinan kelak
Your Logo tumbuh
or Name Here 3
memijat perut si ibu kepada pak kyai dan menjadi anak yang
Aspek social budaya berkaitan dengan
ibu Nifas

Aspek social budaya pada masa nifas adalah suatu


hal yang berkaitan dengan
Click budi dan akal
Clickuntuk
mencapai tujuan bersama
icon to pada masa icon
sesudah
to
persalinan. Nifas iadalah darah yang keluar dari
Rahim disebabkan kelahiran, baik bersamaan
dengan kelahiran itu, sesudahnya atau
sebelumnya (2-3 hari) yang disertai rasa sakit.
Bahwa dalam aspek social budaya dalam masa
nifas dipengaruhi dengan adat istiadat
masyarakat Indonesia.

Your Logo or Name Here 4


Contoh kebudayaan
ibu Nifas di beberapa
daerah
MALUKU
Pantangan makanan pada
masa nifas, seperti pantangan
memakan terong agar lidah
bayi tidak ada bercak putih
dan pantangan memakan
nanas
Jawa dan manga karena tidak
bagus untuk rahim
Pantangan makanan setengah
matang dan daging kambing,
karena tikda baik bagi
kesehatan sang ibu dan bayi
karena daging kambing
Sumatra
bersifat panas
Harus memakai
stagen/
udet/centing

Your Logo or Name Here 5


kehilangan sampai 10%
dari berat tubuhnya
Aspek social budaya yang berkaitan dengan BBL
dalam hari-hari setelah
kelahiran. Kemudian
pada akhir minggu
pertama berat tubuhnya
akan mulai naik
kembali. Karenanya,
tidaklah mengherankan
jika seorang bayi yang
baru lahir memerlukan
beberapa minggu untuk
menyesuaikan diri.
Sebuah selaput keras
menutupi dua titik lunak
dari kepala disebut
fontanel. Dimana
tulang-tulang tengkorak
belum menyatu dan
menutup dengan
sempurna fontanel Your Logo or Name Here 6
anterror
lebih berat memompa darah, akibatnya
bayi akan sering sakit di daerah paru-paru
dan jalan nafasnya. Selain itu dibedong
akan menghambat perkembangan motoric
si bayi karena tidak ada kesempatan untuk
bergerak.
2. Pemakaian gurita agar tidak kembung
Pemakaian gurita akan menghambat
perkembangan organ-organ perut. Jika
memang harus memakaikan gurita jangan
mengikat terlalu kencang terutama di
bagian dada agar jantung dan paru-
Mitos yang berkembang di parunya bisa berkembang dengan baik
3. Beri setetes kopi agar bayi tidak step
masyarakat berkaitan (kejang)
dengan BBL Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya
karena mengandung kafein yang akan
memacu denyut jantungnya lebih cepat.
Summary tagline or sub-headline

Your Logo or Name Here 7


Thank You
Logo

Susiyana

susiyana183@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai