Anda di halaman 1dari 19

MENCIPTAKAN

GENERASI MILLENIAL AKTIF-KREATIF


MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Dr. H. EMIL ELESTIANTO DARDAK, M.Sc


Wakil Gubernur Jawa Timur
TANTANGAN GENERASI MILLENIAL

1. REVOLUSI INDUSTRI 4.0 ---


dengan ciri utama :
a. Semua Aspek Kehidupan Akan Terkoneksi
Secara Masif
b. Pemanfaatan Big Data secara efektif
c. Pemanfatan Teknologi Informasi secara
menyeluruh

2. Pergerseran Paradigma Dari


“INOVASI” ke “DISRUPSI” – Tidak
sekedar menemukan hal baru, tetapi
hal baru harus segera menggantikan
hal lama yang akan cepat usang
2
3 Karakter Utama
Generasi MILLENIAL
 Creative, cenderung berpikir out
of the box. Salah satu bukti yang
menunjukkan adalah tumbuhnya
Industri start up dan industri
kreatif lain yang dimotori anak
muda.
 Confidence, sangat percaya diri
mereka berani mengemukakan
pendapat, bahkan berdebat di
media sosial.
 Connected, pandai bersosialisasi
yang dilihat dari kefasihan
mereka di banyak media sosial.
Bagaimana
KESIAPAN SISWA ?
SISWA HARUS DISIAPKAN MENJADI
AGENT OF CHANGE
Agen Perubahan
untuk : • Untuk DIRI SENDIRI
• Untuk KELUARGA-nya
• Untuk KOMUNITAS-nya
• Untuk SEKOLAH-nya
• Untuk MASYARAKAT
• Untuk BANGSA dan
NEGARA
• Untuk DUNIA
SISWA HARUS MENEGAKKAN PRINSIP :

Student
Today
Leader
Tomorrow
Sehingga segala aktivitasnya selama menyandang status SISWA
menjadi bagian dari mempersiapkan diri untuk menjadi
PEMPIMPIN di masa depan
SISWA MILLENIAL
• Harus menjadi LEADER –
buka FOLLOWERS
• Bukan sekedar mengikuti
trend kekinian, tapi
menjadi TRENDSETTER
dengan menciptakan
hal-hal baru untuk
masyarakat dan dunia
yang lebih baik
PERAN SISWA MILLENIAL

• Terlibat aktif dalam upaya-upaya


pencegahan berkembangnya
budaya negatif pada anak-anak
bangsa seperti Narkoba, Seks
Bebas, dll
• Terlibat aktif dalam proses
edukasi terhadap masyarakat
agar masyarakat tidak menjadi
konsumen berita-berita hoax yang
dapat merusak tatanan
masyarakat
PERAN SISWA MILLENIAL (lanjutan)
• Menyadari sepenuhnya
kemajemukan Nusantara,
sehingga Mahasiswa menjadi
bagian dari perekat bangsa
bukan pemecah belah persatuan
dan kesatuan
• Menjadi bagian aktif dari
pembinaan ideologi bangsa serta
terlibat aktif dalam pencegahan
aliran-aliran/paham-paham yang
akan mengarah pada aksi-aksi
kekerasan dan terorisme
PERAN SISWA MILLENIAL (lanjutan)
• Berpartisipasi aktif dalam upaya-
upaya peningkatan daya saing
bangsa, baik dari aspek kualitas
SDM, pengembangan ilmu
pengetahuan, sains dan teknologi
maupun kondisi ekonomi
masyarakat
• Menjadi penjaga etika dan moral
bangsa, sehingga Indonesia tetap
menjadi bangsa yang berbudaya
dan beretika tinggi
PROFIL LULUSAN SMK
JAWA TIMUR 2018
1%

15%
BEKERJA

MENERUSKAN
KULIAH

20% WIRAUSAHA

TIDAK TERDETEKSI
64%
Kesenjangan Supply dan Demand Lulusan pendidikan Vokasi Dengan Peluang
Kebutuhan Tenaga Kerja

1.Kekurangan lulusan terbesar


Lulusan SMK Peluang Kebutuhan Kelebihan (+)/ adalah bidang perikanan dan
No. Bidang Keahlian
2016 Tenaga Kerja Kekurangan(-) kelautan, karena terhambat
dengan aproval dari peraturan
di kementerian Perhubungan;
1 Teknologi dan Rekayasa 445,047 638,652 (193,605)

Teknologi Informasi dan 2.Bidang TIK tumbuh sangat


2 277,545 327,813 (50,268)
Komunikasi besar karena banyak calon
guru yang bisa mengajar
3 Kesehatan 60,944 68,245 (7,301)
substansi TIK. Yang diperlukan
adalah tataulang bidang
4 Agribisnis dan Agroteknologi 52,319 445,792 (393,473)
keahlian yang sesuai dengan
5 Perikanan dan Kelautan 17,249 3,364,297 3,347,048 kebutuhan pasar;

6 Bisnis dan Manajemen 348,954 119,255 -229,699 3.Bidang Bisnis dan manajemen
adalah yang berlebih lulusan,
7 Pariwisata 82,171 707,600 (625,429) karena penyelenggaraannya
mudah dan murah. Umumnya
8 Seni Rupa dan Kriya 10,017 81,833 (71,816) SMK yang dikelola masyarakat
membuka bidang kehalian
9 Seni Pertunjukan 2,000 6,300 (4,300) ini. Untuk itu perlu revitalisasi
dan penataan ulang.
TOTAL 1,296,246 5,759,787 (4,463,541)
JURUSAN VOKASI YANG BERESIKO AUTOMATISASI AKIBAT PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI

Pekerja Indonesia Resiko Otomatisasi 56% PekerjaanTerkena 62% Jurusan SMK 70% Siswa SMK Dibutuhkan Restrukturisasi
Pekerjaan Resiko Tinggi Terkena Resiko Tinggi Terkena Resiko Tinggi Kebijakan Vokasi
Jurusan dengan Tingkat Risiko Jurusan dengan Tingkat Risiko Jurusan dengan Tingkat Risiko
Automatisasi Tinggi Automatisasi Menengah Automatisasi Rendah

dari total jurusan yang terdapat di SMK 15% dari total jurusan yang terdapat di SMK 23% dari total jurusan yang terdapat di SMK
memiliki resiko otomatisasipekerjaan yang memiliki resiko otomatisasipekerjaan yang memiliki resiko otomatisasipekerjaan yang
62% tinggi. moderat. rendah.

Beberapa jurusan yang memiliki resiko Beberapa jurusan yang memiliki resiko Beberapa jurusan yang memiliki resiko
otomatisasi tertinggi (% dari total siswa SMK) otomatisasi menengah (% dari total siswa SMK) otomatisasi rendah (% dari total siswa SMK)

Teknik Komputer Geologi


dan Jaringan Teknik Kendaraan Pemasaran-Multi Akuntansi Administrasi Pertambangan
(10,4%) Keperawatan Desain Komunikasi
(13,9%) Ringan (13,8%) Media (9,8%) Perkantoran (0,2%) Farmasi(2,1%)
(2,1%) Visual (0,2%)
(10,3%)
Terdapat usulan untuk fokus kepada beberapa jurusan Terdapat usulan untuk fokus kepada beberapa jurusan
berikut : berikut :
Diusulkan diarahkan
dari high risk ke • Teknika kapalniaga • Perawat puskesmas
medium& low risk
• Teknik pendingindan tata udara • Bidan dan PMI
HIGH RISK MEDIUM - LOW
• Fabrikasi logam • Apoteker
RISK
• Pengolahan minyak • Staff Eventorganizer
Sumber: Kemenko Perekonomian,
2017
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN VOKASI

Untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0, ditetapkan strategi perbaikan pendidikan dan
pelatihan vokasi yang difokuskan melalui 3 Lembaga Vokasi terutama untuk mendukung sektor prioritas Pemerintah.

Fokus:

3 Lembaga Vokasi :  Sektor Prioritas: Perbaikan Bisnis


SMK, Politeknik & Manufaktur; Agribisnis; Proses:
Balai Latihan Kerja Kesehatan; Pariwisata; Ekonomi Pendidikan dan
Kebutuhan SDM di Era Meningkatkan Kualitas SDM melalui
Industri 4.0 & Ekonomi Pendidikan & Pelatihan Vokasi (BLK) Digital & Pekerja Migran. Pelatihan Vokasi
Digital  Sektor yang rentan terhadap
otomatisasi

Strategi Perbaikan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi :

1 2 3 4 5
MEREFORMASI LEMBAGA MENGEMBANGKAN BERBAGAI MEMBAKUKAN MODEL KERJASAMA MEMBAKUKAN MEKANISME MENINGKATKAN
PENDIDIKAN & PELATIHAN VOKASI STANDAR KOMPETENSI SARANA & PRASARANA DENGAN PEMAGANGAN PENDANAAN & KOORDINASI
INDUSTRI
 Insentif pajak bagi Industri
 Menyusun Kurikulum bersama  Menyusun & menetapkan  Menetapkan beberapa model  Menetapkan template/model  Menyusun Skema Pendanaan
industri berbagai kompetensi kerjasama dengan industri peran industri yang sustainable
 Membentuk komite vokasi di
 ToT Guru/Dosen  Membakukan  Mengoptimalkan keterlibatan  ToT Instruktur Pemagangan pusat dan daerah
langkah/mekanisme akreditasi industri
 Menyusun informasi pasar kerja
(online job plattform)

14
Kebijakan Pemprov Jatim untuk
Masyarakat Millenial

Millenial Job • Sebagai respon terhadap fenomena


Gig Economy
Center • Pemrov Jatim meluncurkan Platform
program utama untuk menciptakan
dan mendistribusikan lapangan
pekerjaan dengan cara :
– memberikan fasilitasi usaha
– job training
– pendidikan vokasi
– fasilitasi pembiayaan modal usaha
pada tahap awal usaha sekaligus
fasilitasi promosi usaha.
MJC
• Jenis Pekerjaan Millenial
– Web Developer
Millenial Job
– Content Creator
Center – Event Organizer
– Game Developer
– Animation Developer
– 3D Specialist
– Digital Marketing
– Anti Hacking Programmer
– Social Media Management
– Lighting, Sound Specialist
– Travel and Food Blogger
dan sejenisnya
Milea  Program kreatif/platform
bersama yang mendorong
prakondisi untuk perilaku kreatif
Millenial
Incubation for  Program ini merupakan upaya
Innovation and untuk menciptakan ruang
Interpreunership
bersama guna menggali inspirasi
dan gagasan-gagasan kreatif
dan untuk menstimulasi usaha
 Melalui pelatihan ekstensif untuk
keahlian-keahlian milenial
Milea  Milea juga merupakan jawaban
terhadap masih rendahnya angka
Millenial Incubation for Innovation and
Interpreunership
lulusan SMA/SMK yang
melanjutkan ke Perguruan Tinggi,
melalui pengembangan skill
lulusan
 Lulusan SMA/SMK yang tidak
melanjutkan akan diberi bekal
keterampilan millennial, sehingga
dapat bersaing di dunia usaha
dan dunia industri serta memiliki
bekal untuk berwirausaha

Anda mungkin juga menyukai