Laporan Kasus Ike (Autosaved)
Laporan Kasus Ike (Autosaved)
di klinik di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. anemia hipokromik mikrositer dan hasil
• Diperkirakan lebih dari 30% jumlah penduduk dunia atau 1500 laboratorium yang menunjukan cadangan besi
juta orang menderita anemia. Kelainan ini mempunyai dampak besar kosong.
terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi serta kesehatan fisik.
• Anemia defisiensi besi merupakan anemia
• Anemia penyakit kronis merupakan anemia sering dijumpai
yang paling sering dijumpai, terutama di negara-
pada pasien dengan infeksi atau inflamasi kronis maupun keganasan
negara tropik atau negara dunia ketiga
• anemia pada penyakit kronis di tandai oleh kadar Hb berkisar 7-
• . Anemia ini mengenai lebih dari sepertiga
11 g/dl ,kadar fe yang tinggi di jaringan serta produksi sel darah
• ADB adalah berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, kesehatan yang sangat merugikan serta dampak
karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada
sosial yang cukup seriu
akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.
ANEMIA
• Defini
KELOMPOK KRITERIA
Anemia secara fungsional
penurunan jumlah massa NO ANEMIA
eritrosit (red cell mass)
sehingga tidak dapat 1. Laki-laki dewasa < 13 g/dl
memenuhi fungsinya untuk
membawa oksigen dalam
jumlah yang cukup ke jaringan 2. Wanita dewasa < 12 g/dl
perifer.
tidak hamil
• Kriteria Anemia
penurunan massa eritrosit 3. Wanita hamil < 11 g/dl
adalah kadar hemoglobin,
disusul oleh hematokrit dan
hitung eritrosit.
Gambaran prevalensi anemia di dunia (dikutip dari
De Maeyer EM ,et al,1989
Lokasi Anak 0-4 Anak 5-12 Laki dewasa Wanita 15- Wanita
tahun tahun 49 tahun hamil
A. bentuk megaloblastik
anemia defisiensi asam folat
anemia defisiensi B12 ,termasuk anemia
pernisiosa
B. bentuk non megaloblastik
Anemia pada penayakit hati kronik
Anemia pada hipotiroidisme
Anemia pada syndrome mielodisplastik
Anemia Defisiensi Besi
Definisi dan klasifikasi .
Anemia karena berkurangnya penyediaan besi
untuk eritropoiesis, karena cadangan besi
kosong(depleted iron store)yang pada
akhirnya mengakibatkan pembentukan
hemoglobin mikrositer dan hasil laboratorium
yang menunjukkan cadangan besi yang
kosong.
klasifikasi
• Klasifikasi
1. Iron depletion atau iron deficiency : feritin
serum↓
2. Iron deficient erythropoietin/iron limited
erythropoiesis : nilai besi serum & saturasi
transferin↓ namun TIBC dan FEP↑
3. Iron deficiency anemia : Hb ↓
2.3 Etiologi
Anemia hipokrom mikrositer pada sediaan hapus darah tepi, atau MCV<80fl
dan MCH<31% dengan salah satu dari a,b,c, atau d:
a. Dua dari tiga parameter di bawah ini:
Besi serum <50mg/dl
TIBC >350mg/dl
Saturasi transferin: <15%, atau
a. Feritin serum <20mg/I, atau
b. Pengecatan sumsum tulang dengan Biru Perusia (Perl’s stain) menunjukkan
cadangan besi (butir-butir hemosiderin) negatif, atau
c. Dengan pemberian sulfas ferosus 3x200 mg/hari (atau preparat besi lain yang
setara) selama 4 minggu disertai kenaikan kadar hemoglobin lebih dari 2g/dl.
Tabel : Diagnosis Diferensial Anemia Penyakit Kronis
Derajat anemia Ringan Ringan sampai berat Ringan Ringan sampai berat
Feritin serum Normal 20-200 µg/l Menurun <20 µg/l Meningkat >50 µg/l Meningkat >50 µg/l
Terapi kausal
Pemberian preparat besi : oral (ferrous sulfat,
ferrous gluconate) & parentral (iron dextran
complex, iron sorbitol citric acid complex)
Diet tinggi protein hewani
Vitamin C
Transfusi PRC
komplikasi
• Dekompensatio cordis
• Epigastric distress / stomatis
Prognosis
1. Baik, bila dengan penanganan tepat & tanpa
komplikasi
2. Buruk, bila diagnosis salah, Fe kadaluarsa, dosis
tidak adekuat, perdarahan, penyakit gangguan
absorbsi Fe, gangguan absorbsi saluran cerna
Sedangkangkan
pada anemia
penyakit kronis
DD Anemia penyakit kronis
• Anemia penyakit kronis (Anemia of Chronic Disease,
ACD) sering dijumpai pada pasien dengan infeksi
atau inflamasi kronis maupun keganasan
• Anemia ini umumnya ringan atau sedang, disertai
oleh rasa lemah dan penurunan berat badan dan
disebut sebagai anemia pada penyakit kronis.
• anemia pada penyakit kronis ditandai oleh kadar Hb
berkisar 7-11 g/dl,kadar Fe serum menurun disertai
TIBC (Total Iron Bin )
• Pathogenesis ACD dapat dilihat dari uraian dibawah
ini4,5,8 :Pemendekan masa hidup eritrosit,
Peningkatan kadar hepcidin serum, Penghancuran
eritrosit, Produksi eritrosit ,
Manifestasi Klinis
PREPARAT
Tranfusi PRC
BESI
ERITROPOITIN
Colitis
Definisi
• Kolitis ulseratif adalah penyakit kronis dimana usus besar atau
kolon mengalami inflamasi dan ulserasi menghasilkan keadaan
diare berdarah, nyeri perut, dan demam.
Etiologi
1) Faktor ekstrinsik :
a) Diet:
b)Infeksi
c)Obat-obatan
2) . Faktor intrinsik :
• Gangguan sistem imun : adanya defek pada sistem imun
seseorang berperan dalam terjadinya inflamasi dinding usus
a) Faktor herediter: adanya anggota keluarga yang menderita kolitis ulseratif akan meningkatkan risiko
anggota keluarga lain untuk menderita penyakit serupa.
b) Psikosomatik: pikiran berperan penting dalam menjaga kondisi sehat atau sakit dari tubuh. Setiap
stres emosional mempunyai efek yang merugikan sistem imun sehingga dapat menyebabkan
penyakit kronik seperti kolitis ulseratif. Terdapat fakta bahwa banyak pasien kolitis ulseratif
mengalami situasi stres berat di kehidupannya.
c) Faktor herediter: adanya anggota keluarga yang menderita kolitis ulseratif akan meningkatkan risiko
anggota keluarga lain untuk menderita penyakit serupa.
d) Psikosomatik: pikiran berperan penting dalam menjaga kondisi sehat atau sakit dari tubuh. Setiap
stres emosional mempunyai efek yang merugikan sistem imun sehingga dapat menyebabkan
penyakit kronik seperti kolitis ulseratif. Terdapat fakta bahwa banyak pasien kolitis ulseratif
mengalami situasi stres berat di kehidupannya.
Diagnosa
• diare berdarah dan • Derajat klinik colitis ulseratif dapat
nyeriabdomen,seringkali dibagi atas berat, sedang dan
dengan demam dan ringan,berdasarkan frekuensi diare,
penurunan berat badan pada ada/tidaknya demam, derajat
kasus berat. beratnya anemia yang terjadi dan laju
endap darah (klasifikasi Truelove).
• penyakit ringan :bisa terdapat
• Mayoritas pasien akan menderita relaps
satu atau dua feses yang
dalam waktu 1 tahun dari serangan
setengah berbentuk yang
pertama, mencerminkan sifat rekuren
mengandung sedikit darah dan
dari penyakit
tanpa manifestasi sistemik.
• bisa terdapat periode remisi yang
• Terdapat satu atau dua feses berkepanjangan hanya dengan gejala
yang setengah berbentuk yang minimal. Pada umumnya, beratnya
mengandung sedikit darah dan gejala mencerminkan luasnya
tanpa manifestasi sistemik. keterlibatan kolon dan intensitas radang.
Tiga tipe klinis kolitis ulseratif .
1) Pemeriksaan laboratorium
Temuan laboratorium seringkali nonspesifik dan mencerminkan
derajat dan beratnya perdarahan dan inflamasi.Bisa terdapat
anemia yang mencerminkan penyakit kronik serta defisiensi
besi akibat kehilangan darah kronik.
Leukositosis dengan pergeseran ke kiri dan peningkatan laju endap
darah seringkali terlihat pada p a s i e n d e m a m y a n g s a k i t
berat.
Kelainan elektrolit, terutama
h i p o k a l e m i a , mencerminkan derajat diare.
Hipoalbuminemia umum terjadi dengan penyakit yang ekstensif dan
biasanya mewakili hilangnya protein lumen melalui mukosa yang
ulserasi.
Peningkatan kadar alkali fosfatase dapat
m e n u n j u k k a n p e n y a k i t hepatobiliaris yang berhubungan
Pemeriksaan kultur feses (pathogen usus dan bila diperlukan,
Escherichia coli), ova, parasit dan toksin Clostridium difficile negative.
1) Pemeriksaan radiologis
CT Scan dan MRI
Kelebihan CT Scan dan MRI, yaitu dapat
Foto polos abdomen mengevaluasi langsung keadaan
Pada foto polos abdomen umumnya intralumen dan ekstralumen. Serta
perhatian kita cenderung terfokus mengevaluasi sampai sejauh mana
pada kolon. komplikasi ekstralumen kolon yang telah
terjadi.
Barium enema
Barium enema merupakan Endoskopi
pemeriksaan rutin yang dilakukan Pada dasarnya colitis ulseratif merupakan
apabila ada kelainan pada kolon. penyakit yang melibatkan mukosa kolon
secara difus dan kontinu, dimulai dari
Ultrasonografi (USG) rectum dan menyebar / progresif ke
Pemeriksaan ultrasonografi sampai proksimal.
saat ini belum merupakan modalitas
pemeriksaan yang diminati untuk Yang termasuk kriteria histopatologik adalah
kasus-kasus IBD. perubahan arsitektur mukosa, perubahan
epitel dan perubahan lamina propria
Kriteria mayor colitis ulseratif
: Kriteria minor colitis ulseratif :
•Jumlah sel goblet berkurang
•Infiltrasi sel radang yang difus
•Metaplasia sel Paneth
pada mukosa Tetapi pada colitis ulseratif stadium
dini, gambarannya tidak dapat
•Basal plasmositosis
dibedakan dari colitis infektif. Colitis
•Netrofil pada seluruh ketebalan ulseratif mempunyai tiga stadium
yang gambaranmikroskopiknya
mukosa
berbeda-beda. Perlu diingat bahwa
• Abses kripta pada seorang penderita dapat
ditemukan gambaran ketiga stadium
•Kriptitis
dalam satu sediaan.
•Distorsi kripta
•Permukaan viliformis
2. Tatalaksana
a) Asam 5- aminosalisilat
b) Kortikosteroid
c) Obat imunosupresant
d) Pembedahan
Identitas
Nama : ny.fitria ansaka
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : doyo baru
Pekerjaan : mahasiswa
Suku : sentani papua
Pendidikan : SMA
No. DM : 49 11 73
RPS
DDR NEGATIF
No ADT KETERANGAN
Sara Retikulosit
n
No Makroskopis Hasil Keterangan
Terapi
Infus Ns 0,9 % 500 cc /20 tpm
Ranitidine 2x1 amp
Sucralfat syr 3 xc1
Ferrous sulfat 3x100 mg (po)
Vitamin c 1x100 mg
al S O A P
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoeisis, karena cadangan besi kosong (depleted iron
store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan haemoglobin
berkurang.ADB ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer Lewat pemeriksaan
apusan darah tepi dan hasil laboratorium menunjukkan cadangan besi kosong.
Namun pada pasien ini diagnosi sebagai anemia defisiensi besi lewat pemeriksaan
apusan darah tepi berasarkan kriteria kerlin et al .namun pada pemeriksaan
laboratorium yang lain belum sempat dilakukan seperti pemeriksaan ferritin dan
lain-lain .jadi perbandingan antara anemi penyakit kronis dan anemia defisiensi besi
bedasar gejala ,pemeriksaan fisik ,pemeriksaan penunjang lebih menjurus ke
anemia defisensi besi .
Kolitis ulseratif adalah penyakit kronis dimana usus besar atau kolon mengalami
inflamasi dan ulserasi menghasilkan keadaan diare berdarah, nyeri perut, dan
demam.
Kolitis ulseratif dikarakteristikkan dengan eksaserbasi dan remisi yang intermiten
dari gejala.
Temuan fisik pada colitis ulseratif biasanya nonspesifik, bisa terdapat distensi
abdomen atau nyeri sepanjang perjalanan kolon. Pada kasus ringan, pemeriksaan
fisik umum akan normal. Demam, takikardia dan hipotensi postural biasanya
berhubungan dengan penyakit yang lebih berat.sehingga pada kasus ini didapat
colitis ulseratif nonspesifik karna adanya distensi abdomen ,nyeri tekan sepanjan
kolon .
TERIMAKASIH