Tugas Ekonomi Presentasi Pembiayaan Daerah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK EKONOMI

Nama Anggota :

1. Khoirunnisa Y.S (11)


2. Oka Bagus P (19)
3. Pratidhina R. A (20)
4. Untsa Aulia A (29)
5. Vanesha Salsa B (30)
PEMBIAYAAN
DAERAH
PENGERTIAN PEMBIAYAAN DAERAH

Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan


pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran,
yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus
anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal
dari pinjaman dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran
pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali
pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain dan
penyertaan modal oleh pemerintah daerah.
Susunan Pembiayaan
Struktur pembiayaan daerah mengikuti prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Pembiayaan dirinci menurut Kelompok, Jenis dan Obyek Pembiayaan
2. Kelompok Pembiayaan terdiri atas: Penerimaan Daerah dan
Pengeluaran Daerah.
3. Kelompok Pembiayaan dirinci lebih lanjut ke dalam Jenis Pembiayaan.
Misalnya Kelompok Pembiayaan Penerimaan Daerah dirinci lebih lanjut ke
dalam jenis pembiayaan antara lain berupa: sisa lebih perhitungan
anggaran tahun lalu, transfer dari dana cadangan, penerimaan pinjaman
dan obligasi dan penjualan aset Daerah yang dipisahkan.
4. Jenis Pembiayaan dirinci lebih lanjut ke dalam Obyek Pembiayaan. Misal
Jenis Pembiayaan: penerimaan pinjaman dan obligasi dirinci lebih lanjut
dalam obyek pembiayaan antara lain berupa: pinjaman dalam negeri dan
pinjaman luar negeri.
A.PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan


Rekening Kas Umum Daerah antara lain berasal dari
penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil
privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman
yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi
permanen lainnya dan pencairan dana cadangan.
a. sisa lebih perhitungan
anggaran tahun
anggaran sebelumnya
(SiLPA)
Penerimaan b. pencairan dana
pembiayaan cadangan
mencangkup c. hasil penjualan
kekayaan daerah yang
dipisahkan
d. penerimaan pinjaman
daerah
e. penerimaan kembali
pemberian pinjaman
f. penerimaan piutang
daerah.
a. Sisa Lebih/kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SiKPA)
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu
periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos
SiLPA/SiKPA.
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA)
mencakup:
1. pelampauan penerimaan PAD
2. pelampauan penerimaan dana perimbangan
3. pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah
4. pelampauan penerimaan pembiayaan
5. penghematan belanja
6. kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
b. Dana Cadangan

Dana Cadangan adalah dana yang dibentuk guna membiayai


kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran.
Dana Cadangan dibentuk untuk suatu tujuan tertentu secara spesifik.
Pembentukan Dana Cadangan menggunakan rekening terpisah dari rekening
kas daerah (Pembiayaan – Transfer ke Dana Cadangan).
Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Penetapan rancangan peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan
ditetapkan oleh kepala daerah bersamaan dengan penetapan rancangan
peraturan daerah tentang APBD.
Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan
daerah, kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah dan penerimaan
lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan
dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum daerah
dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan yaitu sesuai
dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang
pembentukan dana cadangan berkenaan.
Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekening dana
cadangan ke rekening kas umum daerah dianggarkan dalam belanja langsung
SKPD pengguna dana cadangan berkenaan, kecuali diatur tersendiri dalam
peraturan perundang-undangan.
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Hasil Penjualan Aset yang Dipisahkan adalah penerimaan daerah yang
bersumber dari hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan dari kekayaan daerah,
misalnya penjualan aset Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Hasil penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan digunakan antara lain untuk menganggarkan
hasil penjualan perusahaan milik daerah/BUMD dan penjualan aset milik
pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil divestasi
penyertaan modal pemerintah daerah.

d. Penerimaan Pinjaman Daerah


Pinjaman Daerah adalah penerimaan daerah yang bersumber dari dana
pihak ketiga (kreditur) yang harus dikembalikan di kemudian hari sesuai dengan
perjanjian yang disepakati antara pemda dengan kreditur dan akan menambah
utang daerah.
Penerimaan pinjaman daerah digunakan untuk menganggarkan penerimaan
pinjaman daerah termasuk penerimaan atas penerbitan obligasi daerah yang akan
direalisasikan pada tahun anggaran berkenaan.
e. Pemberian Pinjaman daerah dan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
Daerah
Pemberian pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang
diberikan kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.
Penerimaan Pelunasan Piutang adalah penerimaan daerah yang bersumber dari
pelunasan piutang yang diterima dari pihak ketiga atau debitur dan akan
mengurangi piutang daerah.
Penerimaan kembali pemberian pinjaman digunakan untuk
menganggarkan posisi penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.

f.Penerimaan Piutang Daerah


Penerimaan piutang digunakan untuk menganggarkan
penerimaan yang bersumber dari pelunasan piutang fihak ketiga, seperti
berupa penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah, pemerintah,
pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan
bank dan penerimaan piutang lainnya.
g.Pembayaran Pokok Utang
Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh tempo adalah pengeluaran daerah yang
digunakan untuk membayar utang pokok yang jatuh tempo. Pembayaran
pokok utang digunakan untuk menganggarkan pembayaran kewajiban atas
pokok utang yang dihitung berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang.

h.Penyertaan Modal/Investasi
Penyertaan Modal/Investasi adalah pengeluaran daeerah yang digunakan
untuk penyertaan modal (saham) dan obligasi pada organisasi bisnis.

i.Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan


Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan adalah sisa perhitungan
anggaran tahun berjalan setelah memperhitungkan selisih pendapatan
dengan belanja dan diperhitungkan dengan elemen pembiayaan –penerimaan
daerah dan pembiayaan – pengeluaran daerah
B.PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran


Rekening Kas Umum Daerah antara lain pemberian pinjaman
kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah,
pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun
anggaran tertentu dan pembentukan dana cadangan.
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah. Pembentukan Dana Cadangan
menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil
yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di
pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan.
Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos
pendapatan asli daerah lainnya.
Pengeluaran pembiayaan mencakup:
a. pembentukan dana cadangan
b. penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah
c. pembayaran pokok utang
d. pemberian pinjaman daerah.
C. PEMBIAYAAN NETTO

Pembiayaan netto adalah selisih antara penerimaan


pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan
dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang
antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu
periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai