SISTEM

REPRODUKSI
PRIA
Ishlahiyatin Ni’mah

Pembimbing :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
RSUP Fatmawati
 ANATOMI FISIOLOGI

• Genitalia eksterna • Spermatogenesis

• Genitalia interna • Aktivitas seksual
• Hormonal
 ANATOMI
Genitalia Genitalia
Eksterna Interna

Saluran
Skrotum
reproduksi

Kelenjar
Penis
asesoris

Testis
SKROTUM
 SKROTUM
Skrotum adalah kantong yang membungkus testis, epididimis, dan
ujung bawah funiculus spermatikus.

Fungsi :
• Penyangga testis
• Regulasi temperatur

Lapisan skrotum :
1. Cutis skrotum
2. Tunika dartos
3. Fascia spermatica externa
4. Muskulus kremaster
5. Fascia spermatika interna
6. Tunika vaginalis testis
7. Tunika albuginea
 TESTIS
• Awalnya testis berkembang pada dinding posterior abdomen, lalu turun
melalui kanalis inguinalis ke dalam skrotum (sebelum lahir)

• Testis terdiri dari 2 buah, berbentuk ovoid, berukuran rata-rata 4x3x2,5 cm

dengan berat 32 gram.

• Nutrisi utama : arteri testicularis (cabang aorta abdominalis)

• Drainase vena dimulai dari pleksus pampiriformis  v. testicularis 

v. testicularis kanan akan masuk ke v. cava inferior ;

v. testicularis kiri akan bergabung dengan v. renalis kiri.

• Persarafan  pleksus testicularis (parasimpatis N. vagus, serabut afferen

visceral, serabut simpatis dari segmen torakal 7)
PENIS
 PENIS

Corpus cavernosum : di sebelah

dorsal, dibungkus tunika albugenia,
tebal ±0,5 mm, ketika ereksi
tersusun oleh serabut kolagen
sirkuler (dalam) dan longitudinal
(luar).

Corpus spongiosum : di sebelah

ventral, dilapisi tunika albugenia,
cavernae lebih padat & kecil,
bagian tengah ditembus oleh
uretra.
PENIS
Vaskularisasi
Ruang cavernosa:
 a. profunda penis & cabang
a. dorsalis penis

Corpus spongiosum:
 a. bulbi urethrae & a. urethralis

Darah balik kumpul v. dorsalis pen

is profunda

Persarafan
 n. pudendus & plexus pelvicus
GENITALIA INTERNA
SALURAN REPRODUKSI PRIA
spermatogenesis Tubulus seminiferus

Rete testis

Duktus efferentes

Pematangan Duktus epididimis

sperma

Duktus deferens (vas deferens)

Duktus ejakulatorius
KELENJAR AKSESORIS PRIA

1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
3. Kelenjar Bulbo uretral
KELENJAR AKSESORIS PRIA

Glandula vesiculosa (vesica seminalis)

•2 gelembung, lobus2
•Panjang ± 5 cm
•Letak : dorsal vesica urinaria
•Medial tiap gelembung : ampula ductus deferens
•Dorsal : rectum
•Caudal : mengecil, gabung dg ductus deferens ipsilateral
 duct. ejaculatorius
 KELENJAR AKSESORIS PRIA
Glandula vesiculosa (vesica seminalis)

•Fungsi : produksi sekret untuk menambah cairan semen,

bahan2 esensial nutrisi sperma
•Ejakulasi : kontraksi dinding mendorong isi  duct. ejacu
latorius
•Pendarahan : a.vesicalis sup & a.rectlis media

•Vena mengikuti arterinya

•Persarafan: plexus hypogastricus superior

Fungsi-Fungsi Kelenjar Aksesoris

1. Sekret Vesikula Seminalis

fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan flavin mendeteksi adanya semen

2. Sekret Glandula Prostata

asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen), spermin,spermidin,
IgA dan IgG (menstimulasi kehidupan spermatozoa)

3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi)

 membasahi bagian pangkal uretra.
 FISIOLOGI

Spermatogenesis

Aktivitas seksual

Hormonal
Spermatogenesis
Spermatogenesis : pembentukan spermatozoa meliputi
spermatocytogenesis dan spermiogenesis

Struktur penting :
1. Sel germinatikum  pembentukan sperma
2. Sel Sertoli, pendukung proses spermatogenesis

3 Proses Spermatogenesis :
1. Proliferasi Mitotik
2. Meiosis
3. Pengemasan
Proliferasi Mitotik
Meiosis
Pengemasan
Fungsi Sel Sertoli
•Sawar darah testis
•Nutrisi untuk sperma
•Fagositik di tubulus
•Sekresi cairan tubulus seminiferous
•Sekresi ABP
Sexual Act –Ereksi
Refleks Ereksi
4 Fase Ereksi
1. Fase Eksitasi
2. Fase Plato
3. Fase Orgasme
4. Fase Resolusi

Faktor yang mempengaruhi

1. Hormon Testosteron
2. Vaskularisasi di penis
3. Persyarafan
1. Fase Eksitasi
2. Fase Plato
3. Fase Orgasme
4. Fase Resolusi
Hormonal
Sel Leydig : Testosteron
Fungsi Testosteron
– Perkembangan karakteristik janin pria dalam
kandungan
– Turunnya testis
– Perkembangan karakteristik seksual primer &
sekunder
Regulasi Hormon
Aksis Reproduksi Pria
Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohypophysis)
– Gonadotropes (LH & FSH)*
– Corticotropes (ACTH)
– Lactotropes (PRL)*
– Somatotropes (GH)*
– Thyrotropes (TSH)
– *Memberikan efek pada fungsi reproduksi
pria.
Aksis Reproduksi Pria
Hypothalamus : GnRH (gonadotropin-releasing hormone)
Kelenjar Hipofisis : LH (luteinizing hormone), FSH (follicle-
stimulating hormone)
– LH : Merangsang produksi testosterone oleh sel
-sel Leydig dalam interstitium
– FSH : Mensuport spermatogenesis dengan mer
angsang sel-sel Sertoli dalam epitel seminiferous
– Inhibin : disekresi oleh sel-sel Sertoli, menekan se
kresi FSH oleh gonadotropin
– Activin : disekresi oleh sel-sel Sertoli, merangsang
transkripsi FSH B subunit
Disfungsi Ereksi

Ketidakmampuan pria untuk membangkitkan /

mempertahankan ereksi untuk kepuasan dalam
hubungan seksual
Penyebab :
– Neurologis  trauma pada komponen nervus
parasimpatis
– Hormonal  Testosteron rendah
– Iatrogenik  antidepressant, alcohol, nikotin
– Vaskular  uncontrolled hypertension,
diabetes, atherosclerosis
TERIMAKASIH