Siti Anisatur Rokhmah (1610711113) Vera Septiana (1610711115) Rizky Arjuna (1610711124) Pengertian Pijat Kaki Refleksi Pijat refleksi kaki atau sering disebut dengan pijat refleksiologi adalah jenis pengobatan yang mengadopsi kekuatan dan ketahanan tubuh sendiri, dengan cara memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah dipetakan sesuai pada zona terapi (Pamungkas, 2010).
Mahendra & Ruhito (2009) pijat refleksi kaki adalah
suatu cara pengobatan penyakit melalui titik urat syaraf yang bersangkutan dengan organ-organ tubuh tertentu untuk memperlancar peredaran darah Kesimpulan Pijat kaki refleksi adalah suatu cara pengobatan dengan cara memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah ditentukan sesuai pada zona terapi untuk memperlancar peredaran darah Manfaat Pijat Refleksi Kaki Menurut Pamungkas (2010), selain memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuh, pijat refleksi juga bermanfaat untuk: 1. Menjaga kesehatan agar tetap prima, 2. Membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan, 3. Merangsang produksi hormone endorphin yang berfungsi untuk relaksasi, 4. Mengurangi beban yang ditimbulkan akibat stress, 5. Menyingkirkan toksin, 6. Mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas, 7. Memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan, 8. Menyehatkan dan menyeimbangkan kerja organ tubuh. Indikasi Indikasi merupakan kondisi tubuh yang dapat memberikan dampak yang baik ketika diberikan pemijatan. Berikut ini adalah indikasi pijat refleksi kaki sebagai berikut : 1. Kondisi tubuh yang lelah 2. Ketidaknormalan tubuh yang terjadi karena pengaruh cuaca atau kerja yang berlebihan sehingga berakibat pada kekakuan otot dan nyeri sendi serta gangguan Kontraindikasi Kontraindikasi merupakan keadaaan dimana menjadi pantangan atau beresiko terjadi dampak yang merugikan pada tubuh manusia. Berikut adalah kontraindikasi pijat kaki refleksi sebagai berikut : 1. Klien dalam kondisi terserang penyakit menular 2. Klien dalam kondisi kalsifikasi pembuluh darah arteri 3. Klien dalam kondisi berpenyakit kulit dimana terdapat jejas, luka baru, cedera akibat kecelakaan atau aktivitas lainnya 4. Klien sedang menderita fraktur dan masih ditemukan bekas cedera maupun luka dan belum sembuh total 5. Klien sedang menderita tumor ganas/ kanker DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian. Ed VI. Jakarta: Rineka Cipta. Dalimartha, S. (2008). Care yourself, hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+. Gillanders, ANN. (2007). Terapi Refleksi Mandiri. Yogjakarta: Diglossia. Kowalsky, Robert E. (2010). Terapi Hipertensi. Bandung: Qanita. Mahendra. B, Ruhito. F. (2009). Pijat Kaki untuk Kesehatan. Jakarta: Penebar Swadaya. Muhammadun. A. S. (2010). Hidup BersamaHipertensi. Yogyakarta: iN-Books Notoadmojo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed 3. Jakarta: PT Rineka Cipta (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah. Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan praktik Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.