Anda di halaman 1dari 25

FRAKTUR TIBIA

OLEH :
VENDY OHORELLA, S.KED
10542 0220 10

PEMBIMBING :
DR. HENRY, SP.OT

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2018
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. Z
 Umur : 44 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Agama : Islam
 Alamat : Jl. Pettarani No.31 Tamamaung
Panakukang
 Status perkawinan : Menikah
 Suku : Makassar
 Tanggal MRS : 01/03/2018
 No. Reg : 62.61.91
ANAMNESIS

 Keluhan utama : Nyeri pada betis kiri


 Riwayat penyakit sekarang :
Seorang pasien MRS Tingkat II Pelamonia
pada hari Kamis (01/03/2018) dengan keluhan nyeri
pada kaki kiri. Pasien datang dalam keadaan sadar,
tampak bengkak dan disertai nyeri pada betis kiri.
Riwayat jatuh dari rumah Kurang lebih 2 bulan yang
lalu. Setelah kejadian pasien dalam keadaan sadar.
LANJUTAN...

 Riwayat penyakit dahulu


 Riwayat trauma sebelumnya tidak ditemukan
- Pasien tidak pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya
 Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya
 Riwayat pengobatan
 Tidak sedang mengkonsumsi obat. Tapi riwayat di urut di
dukung.
 Riwayat Keluarga
 DM (-)
 Hipertensi (-)
PRIMARY SURVEY

 Kesadaran : Compos mentis


 Airway : Tidak ada gangguan jalan nafas
 Breathing : Pernafasan 20 x/mnt
 Circulation : tekanan darah 130/90 mmHg,
Nadi 78 x/mnt
 Disability : GCS E4 V5 M6
 Exposure : Suhu 36,5°C
STATUS LOKALIS

 Regio cruris sinistra


 Look : tidak tampak luka terbuka ,fragmen tulang
tidak terekspose, bleeding (- ), oedem/bengkak (+)
 Feel : Nyeri tekan setempat (+), sensibilitas (+), suhu
rabaan hangat, AVN distal Normal, arteri dorsalis pedis
teraba lemah dibandingkan bagian yang sehat.
 Move : Gerakan aktif dan pasif terhambat, Gerakan
abduksi tungkai kiri terhambat, gerakan adduksi tungkai
kiri terhambat, sakit bila digerakkan, gangguan
persarafan tidak ada, tampak gerakan terbatas,
keterbatasan pergerakan sendi-sendi distal (karena
terasa nyeri saat digerakkan).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Foto cruris Sinistra


Ap/Lateral , Kesan :
 Fraktur kominitif 1/3
proximal fibula sinistra
 Fraktur oblique 1/3
distal tibia sinistra
LANJUTAN....

Darah Rutin Kimia darah


GDS = 164 mg/dl
 Hb = 13,9 g/dl
SGOT = 15,0 U/L
 WBC = 7,52 x 10 3/uL SGPT = 19,0 U/L
 RBC = 5,31 10 6/uL HBsAg (Rapid)= NON
 Hematokrit= 42,2 % REAKTIF
 Trombosit = 294.000 /uL Hemostasis
PT = 14,9 detik
APTT = 33,2 detik
DIAGNOSA

Close Fracture 1/3 Distal


Left Tibia

PLANNING DIAGNOSA

 ORIF(Open Reduction and Internal


Fixation
DISKUSI
PENDAHULUAN

 Fraktur adalah
terputusnya
kontinuitas dari tulang,
sering di ikuti oleh
kerusakan jaringan
lunak dengan berbagai
macam derajat,
mengenai pembuluh
darah, otot, dan
persarafan.
ANATOMI
LANJUTAN....

 Fraktur kruris merupakan fraktur yang sering terjadi


dibandingkan dengan fraktur pada tulang panjang
lainnya.
 Periosteum yang melapisi tibia agak tipis terutama
pada daerah depan yang hanya dilapisi kulit
sehingga tulang ini mudah patah dan biasanya
fragmen frakturnya bergeser karena berada langsung
dibawah kulit sehingga sering juga ditemukan
fraktur terbuka
LOKALISASI FRAKTUR TIBIA
KLISIFIKASI KLINIS FRAKTUR

 Fraktur tertutup (simple fracture)


adalah suatu fraktur yang tidak
mempunyai hubungan dengan dunia luar.

Fraktur terbuka (compound fracture)


adalah fraktur yang mempunyai hubungan
dengan dunia luar melalui luka pada kulit
dan jaringan lunak
KLASIFIKASI ETIOLOGI FRAKTUR

Fraktrur • Trauma terjadi secara tiba-tiba


Traumatik
Fraktur • Trauma terjadi terus menerus pada
Sress suatu tempat tertentu

Fraktur • Terjadi karena kelelahan tulang


sebelumnya akibat kelainan
Patologis patologis pada tulang
TIPE-TIPE FRAKTUR

1. Fraktur transversal => fraktur


komplit yang garis patahnya tegak
lurus terhadap sumbu tulang.
2. Fraktur oblik =>Fraktur komplit
yang melalui korteks secara
diagonal.
3. Fraktur spiral=> Bila garis patah
terdapat mengelilingi sepanjang
korteks.
4. Fraktur komunitif =>Garis patah
lebih dari satu dan saling
berhubungan
5. Fraktur segmental Garis patah
lebih dari satu, tetapi tidak
berhubungan
DERAJAT FRAKTUR TERTUTUP
MENURUT TSCHERNE

 Derajat 0 ; fraktur sederhanan tanpa / disertai


dengan sedikit kerusakan jaringan lunak
 Derajat 1 ; fraktur disertai dengan abrasi superfisial
atau luka memar pada kulit dan jarIngan subkutan
 Derajat 2 : fraktur yang lebih berat dibandingkan
derajat 1 yang disertai dengan kontusio dan
pembengkakan jaringan lunak.
 Derajar 3 : fraktur berat yang disertai dengan
kerusakan jaringan lunak yang nyata dan terdapat
ancaman terjadinya sindrom kompartemen
GAMBARAN KLINIS

Look Feel Move


• Deformitas • Temperatur • Nyeri bila
• Bengkak / • Nyeri tekan digerakan, baik
kebiruan • Krepitasi gerakan aktif
maupun pasif.
• Pemeriksaan
NVD, CTR • Gerakan yang
tidak normal.
KOMPLIKASI

 Malunion
 Nonunion
 Infeksi
 kerusakan jaringan lunak
 Compartment syndrome
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai