Anda di halaman 1dari 15

JOURNAL ANALYSIS (PICOT)

“APPLICATION OF MENTAL NURSING


SPECIALIST THERAPY IN SKIZOFRENIA
PATIENT WITH LOW CHRONIC
SELF-ESTEEM IN RSMM JAWA BARAT”
Efri Widianti, Budi Anna Keliat, Ice Yulia Wardhani
2017, Volume 1, No. 3 &Halaman 83 – 99
Member of Team 2:
Abufikri Madhani (18NS240) M. Rizki Alfian (18NS262)
Muhammad Fikri (18NS258) Rundy Irama (18NS270)
Muhammad Nasrullah (18NS261)

Programme Study of Ners Proffesion


Health Faculty of Sari Mulia University
Banjarmasin
2019
Problem/Population

• The number of people with mental disorders from year to year has
increased. WHO (2009) estimates that 450 million people
worldwide experience mental disorders, around 10% are adults and
25% of the population is estimated to experience mental disorders at
a certain age during their lifetime. Mental disorders account for 13%
of the overall disease and are likely to grow to 25% in 2030.

• The American Psychiatric Association (2013) explains that mental


disorders are a group of disorders of thought, emotion, behavior and
socialization with people around them. Chronic low self-esteem is
one of the nursing diagnoses that are often found in mental
hospitals. The percentage of patients with chronic low self-esteem in
the Arimbi room for the period February-April 2012 reached 90.4%
of the total number of patients. The number of patients with a
primary diagnosis of chronic low self-esteem managed by the
authors was 22 people.
Intervention
Method

Qualitative
Descriptive

Combination
Theraphy

Cognitive Generalis
Supportive
Theraphy Theraphy
Theraphy

Logotheraphy PsychoEducation
Theraphy
Comparison

• The theory and results of the studies mentioned earlier have


proven that cognitive behavioral therapy has an effect on
changes in response and an increase in the ability of patients
with chronic low self esteem (Stuart and Laraia 2005; Rahayu
ningsih (2007); Sasmita (2007); and Kristiya ningsih (2009).
Besides cognitive behavioral therapy, another individual
therapy that influences the response and ability of patients
with chronic low self-esteem is logotherapy Wahyuni (2007)
proves that logotherapy using the value awareness technique
concept can improve cognitive and behavioral abilities of
elderly with low self-esteem in Pekanbaru nursing homes
Furthermore, Nauli (2011) explained the effect of logotherapy
on the ability of the elderly to look for the meaning of life by
developing positive expectations and abilities, so that the
meaning of life obtained makes the elderly become more
passionate and optimistic in facing life.
Outcome

Cognitive Generalis
Supportive
Theraphy Theraphy
Theraphy

Logotheraphy PsychoEducation
Theraphy

Reduce the symptoms, improve patient ability and


improve family ability to treat patients with
chronic low self-esteem .
R
e
d
u
Symptoms Gejala
Tn.
A
c
e
Gejala
Tn.
A
Respon kognitif Respon kognitif
Pandangan negative √ Pandangan negative
harga diri harga diri
Tidak mampu √ Tidak mampu √
mengambil keputusan 50 mengambil keputusan
Supresi pikiran - % Supresi pikiran -

Afektif Afektif
Pre Merasa tidak - Merasa tidak - Post
berguna/berarti berguna/berarti
Mudah tersinggung - Mudah tersinggung -
Afek labil √ Afek labil √
Sedih berlebihan - 0% Sedih berlebihan -
Malu √ Malu √
Kecewa - Kecewa -

Respon fisiologis Respon fisiologis


Susah tidur - Susah tidur -
Pusing - 0% Pusing -
Sulit berkonsentrasi √ Sulit berkonsentrasi √

Respon Prilaku Respon Prilaku


Menangis - Menangis -
Melamun √ 0% Melamun √
Malas melakukan √ Malas melakukan √
25 kegiatan kegiatan
% Respon social Respon social
Menarik diri √ 100 Menarik diri -
Menolak interaksi
Bermusuhan
-
-
% Menolak interaksi
Bermusuhan
-
- Individual
Symptoms
Gejala Tn. A Tn.A Tn.A Tn.F Tn.F Tn.R
Respon kognitif
Pandangan negative harga diri √ √ - √ √ √

Tidak mampu mengambil keputusan √ √ √ √ √ -

Supresi pikiran - - - √ √ -

Pre Afektif
Merasa tidak berguna/berarti - - - - - -

Mudah tersinggung - - √ √ - -
Afek labil √ √ - - √ -
Sedih berlebihan - - - - - -
Malu √ - - - √ -
Kecewa - - - - - -
-
Respon fisiologis
Susah tidur - √ - - - √
Pusing - - √ √ - -
Sulit berkonsentrasi √ - √ √ - √

Respon Prilaku
Menangis - - - - - -
Melamun √ √ √ √ √ √
Malas melakukan kegiatan √ - √ √ - √

Respon social
Menarik diri √ √ √ √ √ √
Menolak interaksi - - - - - -
Bermusuhan - - - - - -
Group
Symptoms
Gejala Tn. A Tn.A Tn.A Tn.F Tn.F Tn.R
Respon kognitif
Pandangan negative harga diri - - - - - -

Tidak mampu mengambil keputusan √ √ √ √ √ -

Supresi pikiran - - - √ - -
Post Afektif
Merasa tidak berguna/berarti - - - - - -

Mudah tersinggung - - √ √ - -
Afek labil - - -
R Sedih berlebihan

-

- - -

- -
e Malu
Kecewa

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
d Respon fisiologis
-

u Susah tidur - √ - - - -

c Pusing
Sulit berkonsentrasi
-

-
-




-
-
-

e Respon Prilaku
Menangis - - - - - -
Melamun √ √ √ √ √ √
Malas melakukan kegiatan √ - - - - √

28,8 Respon social


Menarik diri - - -
%
√ √ √
Menolak interaksi - - - - - -
Bermusuhan - - - - - -
Group
Ability Pre

Kemampuan pasien Kemampuan pasien


/x /x
Kemampuan Personal a. Mampu menceritakan
a. Mampu memandang diri kemampuan yang dimiliki 
b. Mampu menghargai orang
secara positif
lain
b. Mampu mengenal potensi c. Mampu berkomunikasi
yang dimiliki 
secara terbuka
c. Mampu mengembangkan d. Mampu mempertahankan
potensi yang dimiliki kebersihan diri 
d. Mampu mengembangkan e. Mampu berpartisipasi dalam
kegiatan kelompok
perasaan bangga terhadap diri
f. Percaya diri
e. Mengembangkan perasaan
g. Mampu menerima masukan
sebagai pribadi yang berharga dari oarng lain
f. Mengembangkan perasaan h. Mampu menerima kritikan
optimis yang bersifat konstruktif
g. Mampu mempertahankan i. Mampu menceritakan
posisi tubuh tegak ketika keberhasilan yang pernah 
diraih
berinteraksi
h. Mampu mempertahankan
kontak mata ketika 23%
berinteraksi
Ability Post

Kemampuan pasien Kemampuan pasien


/x /x
Kemampuan Personal a. Mampu menceritakan
a. Mampu memandang diri kemampuan yang dimiliki 
 b. Mampu menghargai orang 
secara positif
lain
b. Mampu mengenal potensi c. Mampu berkomunikasi
yang dimiliki  -
secara terbuka
c. Mampu mengembangkan d. Mampu mempertahankan 
potensi yang dimiliki  kebersihan diri
d. Mampu mengembangkan e. Mampu berpartisipasi dalam 
 kegiatan kelompok
perasaan bangga terhadap diri
f. Percaya diri -
e. Mengembangkan perasaan
g. Mampu menerima masukan
sebagai pribadi yang berharga - 
dari oarng lain
f. Mengembangkan perasaan h. Mampu menerima kritikan
optimis  yang bersifat konstruktif -
g. Mampu mempertahankan i. Mampu menceritakan
posisi tubuh tegak ketika  keberhasilan yang pernah 
diraih
berinteraksi
h. Mampu mempertahankan
kontak mata ketika  76%
berinteraksi
Ability Pre
Kemampuan keluarga /x
Kemampuan keluarga merawat pasien
a. Keluarga mampu menjelaskan masalah yang dialami dalam
merawat pasien 
b. Keluarga mampu menjelaskan tindakan yang biasa dilakukan 
ketika merawat pasien
c. Keluarga mampu menjelaskan tindakan yang seharusnya -
dilakukan dalam merawat pasien

d. Keluarga mampu mendiskusikan kemampuan positif yang masih
dimiliki oleh pasien -
e. Keluarga mampu melatih kemampuan positif yang dimiliki oleh
pasien -
f. Keluarga mampu memotivasi pasien mempertahankan -
kemampuan positif yang dimiliki
g. Keluarga mampu menciptakan komunikasi terapeutik ketika -
berinteraksi dengan pasien
h. Keluarga mampu mempertahankan sikap tubuh terapeutik ketika --
berinteraksi dengan pasien -
i. Keluarga mampu menciptakan suasana yang aman dan nyaman
ketika berinteraksi dengan pasien -
j. Keluarga mampu memotivasi pasien unuk bisa berinteraksi dengan
orang lain -
k. Keluarga mampu mengidentifikasi pelayanan kesehatan jiwa 
terdekat
l. Keluarga mampu memotivasi pasien untuk berobat di unit pelayanan -
terdekat
m. Keluarga mampu menjelaskan pengobatan pada pasien (5 benar) -
Family
Ability
Pre
Kemampuan keluarga /x
Kemampuan keluarga mengatasi stress
dalam merawat pasien :
a. Keluarga mampu mengidentifikasi stress dan beban
yang dialami karena merawat pasien 
b. Keluarga mampu menjelaskan tindakan yang biasa
dilakukan untuk mengatasi stress -
c. Keluarga mampu mempraktekkan cara berfikir
-
positif dalam menghadapi stressor ketika merawat
pasien
d. Keluarga mampu melakukan teknik distraksi ketika
menghadapi stressor -
e. Keluarga mampu mempraktekkan teknik relaksasi -
f. Keluarga mampu melakukan komunikasi terbuka
dengan anggota keluarga lain dalam mengatasi beban 
karena merawat pasien
g. Keluarga mampu berbagi peran dengan anggota
keluarga lain dalam merawat pasien 
h. Keluarga mampu memanfaatkan komunitas dalam
perawatan pasien 
38%

Family
Ability Post
Kemampuan keluarga /x
Kemampuan keluarga merawat pasien
a. Keluarga mampu menjelaskan masalah yang dialami dalam
merawat pasien 
b. Keluarga mampu menjelaskan tindakan yang biasa dilakukan 
ketika merawat pasien
c. Keluarga mampu menjelaskan tindakan yang seharusnya 
dilakukan dalam merawat pasien
d. Keluarga mampu mendiskusikan kemampuan positif yang masih 
dimiliki oleh pasien
e. Keluarga mampu melatih kemampuan positif yang dimiliki oleh
pasien -
f. Keluarga mampu memotivasi pasien mempertahankan
kemampuan positif yang dimiliki 
g. Keluarga mampu menciptakan komunikasi terapeutik ketika
berinteraksi dengan pasien 
h. Keluarga mampu mempertahankan sikap tubuh terapeutik ketika 
berinteraksi dengan pasien
i. Keluarga mampu menciptakan suasana yang aman dan nyaman 
ketika berinteraksi dengan pasien
j. Keluarga mampu memotivasi pasien unuk bisa berinteraksi dengan -
orang lain
k. Keluarga mampu mengidentifikasi pelayanan kesehatan jiwa 
terdekat 
l. Keluarga mampu memotivasi pasien untuk berobat di unit pelayanan
terdekat
m. Keluarga mampu menjelaskan pengobatan pada pasien (5 benar)
 Family
Ability
Post
Kemampuan keluarga /x
Kemampuan keluarga mengatasi stress
dalam merawat pasien :
a. Keluarga mampu mengidentifikasi stress dan beban
yang dialami karena merawat pasien 
b. Keluarga mampu menjelaskan tindakan yang biasa
dilakukan untuk mengatasi stress 
c. Keluarga mampu mempraktekkan cara berfikir

positif dalam menghadapi stressor ketika merawat
pasien 
d. Keluarga mampu melakukan teknik distraksi ketika
menghadapi stressor 
e. Keluarga mampu mempraktekkan teknik relaksasi 
f. Keluarga mampu melakukan komunikasi terbuka
dengan anggota keluarga lain dalam mengatasi beban
karena merawat pasien 
g. Keluarga mampu berbagi peran dengan anggota
keluarga lain dalam merawat pasien 
h. Keluarga mampu memanfaatkan komunitas dalam
perawatan pasien
90%

Family
THANKS

Anda mungkin juga menyukai