Anda di halaman 1dari 23

KARAKTERISASI KANDUNGAN KIMIA

TUMBUHAN : MINYAK ATSIRI

KELOMPOK 5
Hilneser Simamora J1E115212
Dina Ayu Lestari 1711015120004
Elma Elmiaty 1711015320007
Era Millenia Fitria Putri 1711015120005
Fachrida Rahmah Yulistati 1711015120006
Gusti Nisa Soleha 1711015220011
Hilya Aulia 1711015220012
Maulidia 1711015120007
Maulidya Anisa 1711015120008
Musa Fianor 1711015210017
Nabila Rafika 1711015320020
Nida Rizka Amalia 1711015420004
Rahmawati 1711015220023
Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan dan keragaman flora yang banyak tumbuh di
hutan hujan tropis dengan jenis tumbuhan yang diperkirakan mencapai
sekitar 25.000 jenis atau lebih dari 10% jenis flora dunia. , memungkinkan
untuk ditemukannya beraneka jenis senyawa kimia. Beberapa senyawa
kimia sudah banyak ditemukan oleh para ahli, tetapi berdasarkan sejarah
penemuan dan pengembangan membuktikan bahwa peluang untuk
terjadinya temuan-temuan baru sangat besar.. Minyak atsiri merupakan
salah satu komoditas ekspor Indonesia yang banyak digunakan dalam
industri parfum, kosmetik, farmasi dan makanan. Beberapa jenis minyak
atsiri mampu bertindak sebagai bahan terapi (aromaterapi) atau bahan obat
suatu jenis penyakit. Fungsi minyak atsiri sebagai bahan obat tersebut
disebabkan adanya bahan aktif, sebagai contoh anti radang,
hepatoprotektor, analgetik, anestetik, antiseptik, psikoaktif dan anti bakteri .
Pengertian Minyak Atsiri

Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris (Aetheric Oil),
minyak esensial, minyak terbang serta minyak aromatik adalah
kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada
suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma
yang khas. Minyak atsiri (minyak esensial) adalah komponen
pemberi aroma yang dapat ditemukan dalam berbagai macam
bagian tumbuhan. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri
mewakili bu tanaman asalnya. Dalam keadaan murni tanpa
pencemar, minyak atsiri tidak berwarna. Namun pada penyimpanan
yang lama, minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk rasin
serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap).
Struktur Minyak Atsiri

Minyak atsiri umumnya terjadi dari berbagai campuran


persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen
(H) dan oksigen (O) serta beberapa persenyawaan kimia yang
mengandung unsur Nitrogen dan Belerang. Komponen utama
minyak atsiri adalah terpena dan turunan terpena yang mengandung
atom oksigen. Contoh struktur dari senyawa-senyawa yang
mengandung minyak atsiri :
Struktur Minyak Atsiri Golongan Oksida, contohnya Eukaliptol :
Cont..
Struktur Minyak Atsiri Golongan Fenol,
contohnya Eugenol :

Struktur Minyak Atsiri Golongan Fenol


eter, contohnya Anetol :
Ciri-ciri Minyak Atsiri

Minyak atsiri memiliki ciri-ciri yaitu bersifat mudah menguap karena


titik uapnya rendah. Susunan senyawa komponennya kuat
mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga
memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Minyak atsiri
merupakan campuran kompleks dari senyawa alkohol yang mudah
menguap (volatile), dan dihasilkan sebagai metabolit sekunder pada
tumbuhan. Minyak atsiri biasanya menentukan aroma khas
tanaman. Minyak atsiri yang berasal dari tanaman cendana
diperoleh melalui penyulingan uap secara langsung dan steam dari
batang kayu, ranting, cabang ranting, dan akar pohon cendana.
Manfaat Minyak Atsiri
• Membantu proses penyerbukan dengan menarik jenis serangga
atau hewan.
• Mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan.
• Sebagai cadangan makanan dalam tanaman.
Minyak atsiri banyak yang mudah larut dalam etanol dan jarang
yang laru dalam air. Sehingga kelarutannya mudah diketahui
dengan menggunakan etanol pada berbagai tingkat konsentrasi.
Untuk menentukan kelarutan minyak atsiri juga tergantung pada
kecepatan daya larut dan kualitas minyak atsiri tersebut. Kelarutan
minyak juga dapat berubah karena lamanya penyimpanan. Hal ini
disebabkan karena proses polimerisasi menurunkan daya kelarutan
sehingga untuk melarutkannya diperlukan konsentrasi etanol yang
tinggi
Sifat Minyak Atsiri

• Sifat fisika terpenting dari minyak atsiri adalah dapat menguap pada
suhu kamar sehingga sangat berpengaruh dalam menentukan
metode analisis yang dapat digunakan untuk menentukan
komponen kimia dan komposisinya dalam minyak asal. Sifat-sifat
fisika minyak atsiri yaitu bau yang karakteristik, bobot jenis, indeks
bias yang tinggi, bersifat optis aktif. Bau karakteristik minyak atsiri
adalah minyak yang dihasilkan dari jaringan tanaman tertentu,
seperti akar, batang, kulit, bunga, daun, biji, dan rimpang. Minyak
atsiri juga dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan
perubahan sifat kimia minyak atsiri yaitu dengan proses oksidasi,
hidrolisa dan resinifikasi. Oksidasi reaksi pada minyak atsiri
terutama terjadi pada ikatan rangkap dalam terpen.
Cengkeh

• Divisi : Spermatophyta
• Subdivisi : Angiospermae
• Kelas : Dicotyledoneae
• Bangsa : Myrtales
• Suku : Myrtaceae
• Marga : Syzygium
• Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perr
• (Suwarto et al., 2014).
Cont..
• Minyak atsiri cengkeh mengandung senyawa volatil oil seperti
eugenol, eugenol asetat dan metal eugenol. Eugenol adalah
komponen utama penyusun minyak atsiri cengkeh. Senyawa-
senyawa dalam cengkeh yang berperan aktif didalam menghambat
pertumbuhan hama adalah senyawa eugenol dan eugenol asetat
(Astuthi et al., 2012).
Kayu Putih
Divisi : Plantae
Subdivisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Melaleuca
Jenis : Melaleuca leucadendra
(Suwarto et al., 2014).
Cont..
• Minyak kayu putih kaya akan terpinen-4-ol, 1,8 cineole dan α-
terpinol. (Rosdiana & Nasution, 2016). Minyak kayu putih memiliki
khasiat sebagai antiseptik, antiinflamasi, antibakteri, antioksidan dan
sitotoksisitas aktif serta berpotensi sebagai produk perawatan kulit
(Sainorudin et al., 2015).
Kelapa
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Super devisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Spesies : Cocos nucifera L.
(Purwono & Hartono, 2005).
Cont..
• Minyak kelapa murni/Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah
satu produk yang memiliki kemampuan sebagai antivirus, antibakteri
dan antijamur. Hal tersebut dapat timbul karena memiliki kandungan
asam laurat, asam kaprilat dan kandungan antimikroba lainnya
(Rosdiana & Nasution, 2016).
Jagung
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
(Purwono & Hartono, 2005).
Cont..
• Minyak jagung merupakan minyak yang kaya akan asam lemak
tidak jenuh, yaitu asam linoleat dan linolenat. Kedua asam lemak
tersebut dapat menurunkan kolesterol darah dan menurunkan resiko
serangan jantung coroner. Minyak jagung juga kaya akan tokoferol
(vitamin E) yang berfungsi untuk stabilitas terhadap ketengikan.
Skrinning Fitokimia Minyak
Atsiri
• Skrining fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, terpenoid/ steroid,
saponin dan tanin.
• Pemeriksaan senyawa alkaloid dilakukan menggunakan tiga
pereaksi, yaitu pereaksi Dragendroff (endapan jingga), Meyer
(endapan putih) dan Wagner (endapan coklat).
• Logam Mg sebanyak 2-3 potong dan beberapa tetes HCl pekat
ditambahkan ke dalam sampel uji untuk menguji keberadaan
flavonoid (warna orange-merah).
Cont..
• Pereaksi Liebermann-Burchard digunakan untuk menguji senyawa
terpenoid (merah-ungu) dan steroid (warna hijau-biru). Pereaksi
asam sulfat 50% juga dapat untuk mendeteksi keberadaan steroid
dan terpenoid. Terbentuknya bercak ungu-merah-coklat pada plat
KLT jika reaksi positif terpenoid dan warna biru-hijau pada plat KLT
jika positif mengandung steroid.
• Adanya busa yang stabil dalam waktu 10 menit dan setelah
ditambahkan asam klorida 2 N busa tetap stabil menandakan
bahwa sampel uji positif mengandung saponin.
• Uji senyawa golongan tanin dilakukan dengan larutan FeCl3 1% dan
jika terbentuk endapan biru hingga hitam kehijauan maka positif
mengandung tanin.
Analisis KLT
• Cara kerja diawali dengan dilakukan pemeriksaan profil
kromatogram minyak atsiri kayu manis dengan Kromatografi Lapis
Tipis. Minyak atsiri ditotolkan pada lempeng KLT Silikagel GF.
Kemudian lempeng tersebut dielusi di dalam bejana pengembang
yang berisi cairan pengembang yaitu eluen chloroform benzene
sampai batas akhir elusi yang telah ditetapkan. Setelah sampai
batas, lempeng KLT diangkat dan dibiarkan mengering. Kemudian
diamati dibawah lampu UV Spectroline model ENF-280 C/FE
dengan panjang gelombang 254 um dan 365 um. Dihitung jumlah
bercak yang nampak dan mengukur harga Rf. Jumlah bercak
menggambarkan banyaknya komponen senyawa yang ada
didalamnya.
Cont..
• Dari hasil analisis kuantitatif secara KLT terhadap minyak atsiri kayu
manis dengan sinar UV 254 nm didapatkan 3 bercak pada
kromatogram dengan harga Rf masing-masing 0,12; 0,13; 0,71.
Masing – masing bercak dapat terpisah dengan baik , Ini
menunjukkan bahwa larutan benzene-chloroform dinilai sebagai
eluen yang baik dalam memisahkan senyawa- senyawa kimia yang
terkandung dalam minyak atsiri kayu manis. Dari keterangan
tersebut menunjukkan bahwa bercak teridentifikasi merupakan
senyawa yang mempunyai ikat rangkap konjugasi. Ini sesuai
dengan literatur yang meyebutkan bahwa kebanyakan minyak atsiri
mengandung senyawa ikat rangkap konjugasi seperti golongan
terpen. Menurut pustaka, untuk minyak atsiri ditunjukkan dengan
adanya noda melebar warna ungu sampai ungu jingga.
Analisis Kromatografi Gas
• Kromatografi gas merupakan metode yang dinamis untuk
pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap
seperti minyak atsiri. Intstrumen ini dapat digunakan untuk
melakukan analisis kualitatif maupun kuantitatif senyawa dalam
suatu campuran.
• Sampel di injekan kedalam septum dengan cara split injeksi
sebanyak 1 µL, dengan rasio perbandingan 5:1, Jenis kolom kapiler
dengan fase diam non polar, Mengguakan kolom kapiler type
Agilent 19091S-433 HP-5MS, fase diam Phenyl Methyl Silox
dengan suhu kolom 325°C, panjang 29,81 m diameter 250 µm dan
ukuran partikel 0,25 µm, gas pembawa Helium dengan laju alir 15
ml/menit, suhu kolom terprogram dengan suhu awal disesuaikan
selama 4 menit, lalu dinaikkan perlahan-lahan dengan kenaikan
10oC/menit sampai suhu 299oC selama 29,633 menit, dan detektor
menggunakan MS (Massa Spectrometer) (Amin et al., 2014).
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu :
• Minyak atsiri (minyak menguap = volatile oil) adalah jenis minyak
yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah menguap pada suhu
kamar tanpa mengalami peruraian dan apabila dibiarkan terbuka
dan memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas).
• Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.
Selain itu susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf
manusia & terutama di hidung sehingga sering sekali memberikan
efek psikologi tertentu.
• Minyak atsiri merupakan senyawa yang penting sebagai dasar
wewangian dan juga untuk rempah-rempah serta sebagai cita rasa
dalam industri makanan.

Anda mungkin juga menyukai