Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1 : SIFAT KIMIA

NIDA UL AZMI (A1C116009) TANAH


WULANTRI AKHIRIA (A1C116023)
NURI DWI LESTARI (A1C116033)
MUTIA SAFITRI (A1C116043)
JUNALDI TAMPUBOLON (A1C116059 )
PENGERTIAN SIFAT KIMIA TANAH

 Tanah (soil) adalah lapisan yang menempati bagian atas kulit bumi yang
terdiri dari benda padat (bahan anorganik dan organik) ser ta air dan
udara tanah. Tanah berasal dari pelapukan, batuan dengan
bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan.
 Sifat kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat
keasaman tanah atau pH yang berbeda -beda, pemupukan yang dilakukan
oleh manusia dan kandungan organik ser ta mineral di dalam tanah itu
sendiri. Beberapa sifat kimia tanah dapat menilai apakah suatu tanah
merupakan tanah yang potensial atau tidak.
 Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan
ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya maka kesuburan
kimia berperan dalam menentukan dan menjelaskan reaksi-reaksi kimia
yang menyangkut dalam masalah-masalah ketersediaan unsur hara bagi
per tumbuhan tanaman.
Sifat-Sifat Kimia Tanah

Koloid Tanah
Koloid merupakan bagian tanah yang sangat
aktif dalam reaksi-reaksi fisikokimia di dalam
tanah. Partikel-partikel koloid yang sangat halus
yang disebut micell (microcell), umumnya
bermuatan negatif, karena itu ion-ion
bermuatan positif (kation) tertarik pada koloid
tersebut sehingga terbentuk lapisan ganda ion.
Bagian dalam dari lapisan ganda ion ini terdiri
dari partikel koloid yang bermuatan negatif
(anion) sedang bagian luar merupakan
kerumunan kation yang tertarik oleh partikel-
partikel koloid tersebut.
Koloid liat
 Ukuran fraksi liat (mineral liat) adalah kurang dar i 2 mikron sedangkan liat
yang ber sifat koloid ber ukuran < 2 µ, berar ti tidak semua fraksi liat dapat
dikatakan koloid. Mineral liat dalam tanah terbentuk karena :
 Rekr istalisasi sintesis dar i senyawa -senyawa hasil pelapukan mineral pr imer.
 Alterasi (per ubahan) langsung dar i mineral pr imer yang telah ada (misal mika
menjadi Ilit).

Liat dalam tanah dapat dibedakan menjadi :


 Mineral liat Al-silikat
 Oksida-oksida Fe dan Al
 Mineral–mineral primer
 Sifat dan unsur koloid liat
 Umumnya berbentuk kristal
 Bermuatan unsur dan sebagian kecil bermuatan positif
 Menjerap air serta menjerap dan mempertukarkan kation
 Mempunyai permukaan yang luas.
Koloid Organik
Bahan unsur yang bersifat koloid adalah humus, koloid humus
seper ti halnya koloid liat juga ber muatan negatif, perbedaan utama dari
koloid unsur dengan koloid anorganik adalah bahwa humus tersusun dari
oleh C, H dan O sedang liat tersusun dari Al, Si, dan O. Humus bersifat
amorft, mempunyai KTK yang lebih tinggi dari mineral liat, sumber
muatan unsur ini diduga berasal dari gugus karboksil ( -COOH) dan
Fenolik (-OH ). Muatan dalam humus adalah muatan bergantung pH,
dalam keadaan masam H + diikat kuat dalam dalam gugusan karboksil atau
phenol, tetapi ikatan tersebut menjadi lemah apabila pH menjadi lebih
tinggi, akibatnya disosialisasi H + meningkat dengan naiknya pH tanah,
sehingga muatan unsur dalam koloid humus yang dihasilkan meningkat
pula.
Derajat pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat
Keasaman (pH) penting karena larutan tanah mengandung
unsur hara seperti Nitrogen (N),
potassium/kalium (K), dan Pospor (P) dimana
tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu
untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan
terhadap penyakit. Konsentrasi Alumunium dan
besi (Fe) yang tinggi pada tanah memungkinkan
terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk
alumunium fosfat atau Fe-fosfat. P yang terikat
oleh alumunium tidak dapat digunakan oleh
tanaman makanan ternak.
Mengubah pH tanah
 pH tanah yang terlalu masam dapat dinaikkan nilai pH nya dengan menambahkan
kapur ke dalam tanah, sedangkan
 Tanah yang terlalu alkalis dapat ditur unkan nilai pH nya dengan penambahan belerang

Kisaran pH tanah
 Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,5 – 10
 Kisaran pH tanah gambut < 3,0
 Kisaran pH tanah alkalis > 11,0
Kebanyakkan tanaman toleran terhadap pH tanah yang ekstr im rendah atau tingg i,
asalkan dalam tanah ter sebut ter sedia hara yang cukup. Beberapa unsur hara tidak
ter sedia pada pH ekstr im, dan beberapa unsur lainnya berada pada tingkat meracun.
Unsur hara yang dapat dipengar uhi oleh pH antara lain :
 Kalsium dan Magnesium ditukar
 Aluminium dan unsur mikro
 Keter sediaan Phosphor
 Perharaan yang berkaitan dengan aktivitas jasad mikro.
Kemasaman Tanah
pH Reaksi

4,5 – 5,0 Keadaan tanah masam sekali

5,0 – 5,5 Masam

5,5 – 6,0 Agak masam

6,0 – 6,5 Masam Lemah

6,5 – 7,0 Netral


Terdapat dua jenis reaksi tanah, yaitu :
 Kemasaman aktif yaitu Konsentrasi ion hidrogen yang terdapat bebas
dalam larutan tanah (pH H 2 O).
 Kemasaman Potensial yaitu Banyaknya kadar hidrogen dapat tukar yang
dijerap oleh komplek koloid tanah (pH KCl ).

Tanah menjadi masam dikarenakan :


 Penyiraman yang berlebihan
 Drainase kurang baik atau lancar
 Pemakaian pupuk
 Tanah terlalu tua atau tanah -tanah terlalu lama diusahakan .
Kapasitas
Tukar Kation Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan
sifat kimia yang sangat erat hubungannya
dengan kesuburan tanah. Tanah-tanah
dengan kandungan bahan organik atau
kadar liat tinggi mempunyai KTK lebih
tinggi daripada tanah-tanah dengan
kandungan bahan organik rendah atau
tanah-tanah berpasir. Nilai KTK tanah
sangat beragam dan tergantung pada sifat
dan ciri tanah itu sendiri.
Besar kecilnya KTK tanah dipengaruhi dipengaruhi oleh
sifat dan unsur tanah itu sendiri antara lain adalah :
 Reaksi tanah atau pH
 Tekstur tanah atau jumlah liat
 Jenis mineral tanah
 Bahan unsur
 Pengapuran dan pemupukan

Kapasitas tukar kation (KTK) menunjukkan ukuran kemampuan


tanah dalam menjerap dan memper tukarkan sejumlah kation. Makin tinggi
KTK, makin banyak kation yang dapat ditariknya. Tinggi rendahnya KTK
tanah ditentukan oleh kandungan liat dan bahan organik dalam tanah itu.
Tanah yang memiliki KTK yang tinggi akan menyebabkan lambatnya
perubahan pH tanah. KTK tanah juga mempengaruhi kapan dan berapa
banyak pupuk Nitrogen dan Kalium harus ditambahkan ke dalam tanah.
Menur ut Mengel (1993) kation tanah yang paling umum adalah :
kalsium (Ca 2+ ), magnesium (Mg 2+ ), kalium (K + ), ammonium (NH 4 + ),
hydrogen (H + ) dan sodium (Na + ). Sedangkan anion tanah yang umum
meliputi: khlorin (Cl + ), nitrat (NO 3 - ), sulfat (SO 4 2+ ) dan fosfat (PO 4 3- ).

Contoh peristiwa per tukaran kation dalam tanah :


 Dalam suatu lahan dengan curah hujan rendah tanah akan cender ung
menjadi basa karena terdapatnya garam-garam seper ti Na 2 CO 3 dalam tanah,
sifat ini dapat dihilangkan dengan cara dengan cara menambahkan
aluminium dan besi sulfat yang akan melepaskan asam dalam proses
hidrolisis.
2 Fe 3+ + 3 SO 4 2- + 6 H 2 O 2Fe(OH) 3 + 6H + + 3SO 4 2-
 Bisa juga dengan menambahkan belerang. Belerang yang ditambahkan ke
dalam tanah dioksidasi oleh bakteri sebagai mediator reaksi pembentukan
asam sulfat.
S + 1 ½ O 2 + H 2O 2H + + SO 4 2
Kejenuhan
Basa Kejenuhan basa adalah perbandingan dari
jumlah kation basa yang ditukarkan dengan
kapasitas tukar kation yang dinyatakan
dalam persen. Kejenuhan basa rendah
berarti tanah kemasaman tinggi dan
kejenuhan basa mendekati 100% tanah
bersifat alkalis. Tampaknya terdapat
hubungan yang positif antara kejenuhan
basa dan pH. Akan tetapi hubungan tersebut
dapat dipengaruhi oleh sifat koloid dalam
tanah dan kation-kation yang diserap.
Kejenuhan basa selalu dihubungkan sebagai petunjuk mengenai
kesuburan sesuatu tanah. Kemudahan dalam melepaskan ion yang dijerat
untuk tanaman tergantung pada derajat kejenuhan basa.
 Tanah sangat subur bila kejenuhan basa > 80%,
 Berkesuburan sedang jika kejenuhan basa antara 50-80%
 Tidak subur jika kejenuhan basa < 50 %.

Jumlah maksimum kation yang dapat dijerap tanah menunjukkan


besar nya nilai kapasitas tukar kation tanah tersebut.
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 𝒃𝒂𝒔𝒂
Kejenuhan basa = x 100%
𝑲𝑻𝑲
Kation-kation yang terdapat dalam kompleks jerapan koloid
tersebut dapat dibedakan menjadi kation -kation basa dan kation asam.
Kation basa adalah :
 Ca 2+
 Mg 2+
 K+
 Na 2+
Kation Asam adalah :

 H+
 Al 3+
Kejenuhan basa juga berhubungan erat dengan pH tanah, biasanya
tanah dengan :
 pH rendah umumnya mempunyai kejenuhan basa rendah
 pH tinggi maka kejenuhan basanya juga tinggi

Anda mungkin juga menyukai