Pasal 13
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.
(2) Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. identifikasi risiko; dan
b. analisis risiko.
(3) Dalam rangka penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pimpinan Instansi Pemerintah menetapkan:
a. tujuan Instansi Pemerintah; dan
b. b. tujuan pada tingkatan kegiatan,
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
4
Pasal 16
Identifikasi risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (2) huruf a sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan:
a. menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan
Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan
secara komprehensif;
b. menggunakan mekanisme yang memadai untuk
mengenali risiko dari faktor eksternal dan faktor internal;
dan
c. menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (MR) 5
Pasal 17
(1) Analisis risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (2) huruf b dilaksanakan untuk menentukan dampak
dari risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian
tujuan Instansi Pemerintah.
(2) Pimpinan Instansi Pemerintah menerapkan prinsip kehati-
hatian dalam menentukan tingkat risiko yang dapat
diterima.
MANAJEMEN RISIKO (MR) 6
1. Pengertian Risiko
“Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap
tujuan”
(AS/NZS 4360 : 2004)
”Kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
instansi pemerintah”
(PP 60/2008 penjelasan Ps. 3 ayat 1.b)
2. Manajemen Risiko
Budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk merealisasikan peluang potensial dan
pada saat bersamaan mengelola pengaruh yang merugikan.
(Standar Manajemen Risiko AS/NZS 4360 : 2004)
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 8
B. BUDAYA RISIKO
5. Pejabat senior secara konsisten memberi kontribusi kepada
pengelolaan risiko dan perilaku beretika sehingga memperkuat
pedoman perilaku, strategi remunerasi, dan program-program
pelatihan;
6. Adanya komunikasi antar anggota organisasi dari level tertinggi
sampai level pelaksana yang terkait dengan budaya risiko, seperti
memberikan kenyamanan bagi pegawai untuk dapat
menyampaikan pemikiran atau permasalahan kepada pimpinan;
7. Adanya penegasan tentang pentingnya untuk menjaga perliaku
yng benar secara konsisten dengan memperhatikan keseimbangan
antara reward and punishment;
8. Seluruh pihak di dalam organisasi menerapkan pengendalian
sebagai upaya menjamiin organisasi mencapai tujuannya.
15
K. PELAPORAN RISIKO