TERAPI
COAGULATIO
N DISSORDER
Definisi, epidemiologi, etiologi, faktor resiko,
patofisiologi, prognosis, gejala dan tanda coagulation
dissorder
Penatalaksanaan coagulation dissorder
Serangkaian aksi dan reaksi prokoagulan dan
antikoagulan yang kompleks mengatur hemostasis.
Pengaturan hemostasis melibatkan interaksi dari empat
komponen utama: (a) dinding pembuluh darah (b)
trombosit, (c) sistem koagulasi, dan (d) sistem
fibrinolitik.
Gangguan koagulasi terjadi akibat ketidakseimbangan
dalam pengaturan komponen ini.
Gangguan pendarahan adalah hasil dari penurunan
jumlah trombosit, penurunan fungsi trombosit, defisiensi
faktor koagulasi, atau peningkatan aktivitas fibrinolitik.
COAGULATION CASCADE
Hemophilia A (classic
is due to reduced
amount or reduced
activity of Factor VIII
emophilia B (Christmas
sease) results from
eficiency of factor IX
HEMOPHILIA
Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang dihasilkan
dari defisiensi bawaan pada protein koagulasi plasma.
Hemofilia A disebabkan oleh defisiensi faktor VIII,
sedangkan hemofilia B disebabkan oleh defisiensi
faktor IX.
Hemofilia dapat menurun secara genetik dari ibu yang
membawa kecacatan pada kromosom X pada anak laki-laki
maupun perempuan. Semua anak perempuan yang lahir dari
ayah yang hemofilia akan menjadi pembawa atau carrier.
TATALAKSANA
Replacement Factor (Recombinant/Plasma)
Mekanisme: melepaskan faktor von Willebrand dan factor VIII dari lokasi
penyimpanan endothelial endogen. IV dosis 0,3 ug secara infus dalam waktu 15-30
menit
Antifibrinolitik
Cth: Asam aminokaproat (dewasa: 5-6 g PO atau 1 g /jam Infus lambat) dan asam
traneksamat 0,5-1 g, 2-3 kali sehari secara IV lambat sekurang-kurangnya 5 menit) .
Biasanya digunakan pada pasien hemofilia ringan yang akan menjalani prosedur gigi.
Vitamin K
a. Siklofosfamid
b. Faktor VIIa
c. Faktor VIII
d. PCC
e. aPCC