Anda di halaman 1dari 23

SUPPOSITORIA

KELOMPOK KELINCI
ANGGUN NOVIYANI
M.RIZANI FAISAL
MARIA ULFAH
NORHASANAH
SITI QAMARIYAH
SYIFA AULIA RAHMI
PENGERTIAN SUPPOSITORIA

Supositoria menurut FI edisi IV adalah sediaan padat


dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan
melalui rektal, vagina atau urethra. Umumnya
meleleh, melunak atau melarut dalam suhu tubuh.
Supositoria dapat bertindak sebagai pelindung
jaringan setempat, sebagai pembawa zat terapetik
yang bersifat lokal atau sistemik.
GAMBAR SUPPOSITORAI
MACAM-MACAM SUPPOSITORIA
Macam-macam Suppositoria berdasarkan tempat
penggunaannya :
1. Rektal Suppositoria sering disebut
Suppositoria saja, bentuk peluru digunakan lewat
rektal atau anus, beratnya menurut FI.ed.IV
kurang lebih 2 g.
2.Vaginal Suppositoria (Ovula), bentuk bola
lonjong seperti kerucut, digunakan lewat vagina,
berat umumnya 5 g.
3. Urethral Suppositoria (bacilla, bougies)
digunakan lewat urethra, bentuk batang panjang
antara 7 cm - 14 cm.
KEUNTUNGAN SUPPOSITORIA

Keuntungan penggunaan obat dalam Suppositoria


dibanding peroral, yaitu
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada
lambung.
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh
enzym pencernaan dan asam lambung.
3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran
darah sehingga obat dapat berefek lebih cepat
daripada penggunaan obat peroral.
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau
tidak sadar.
KELEMAHAN SUPPOSITORIA

1.Tidak nyaman digunakan


2.Absorbsi obat sering kali tak teratur atau sulit
diramalkan
TUJUAN PENGGUNAAN OBAT BENTUK SUPPOSITORIA
1. Suppositoria dipakai untuk pengobatan lokal, baik
dalam rektum maupun vagina atau urethra, seperti penyakit
haemorroid / wasir / ambein dan infeksi lainnya.
Juga secara rektal digunakan untuk distribusi sistemik,
karena dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektum,
3. Apabila penggunaan obat peroral tidak memungkinkan,
seperti pasien mudah muntah, tidak sadar.
4. Aksi kerja awal akan diperoleh secara cepat, karena
obat diabsorpsi melalui mukosa rektal langsung masuk ke
dalam sirkulasi darah,
5. Agar terhindar dari pengrusakan obat oleh enzym di
dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara
biokimia di dalam hepar .
BAHAN DASAR SUPPOSITORIA

Bahan dasar Suppositoria yang ideal harus mempunyai sifat


sebagai berikut :
1. Padat pada suhu kamar, sehingga dapat dibentuk
dengan tangan atau dicetak, tapi akan melunak pada suhu
rektal dan dapat bercampur dengan cairan tubuh.
2. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi
3. Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat
4. Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan
perubahan warna, bau dan pemisahan obat.
5. Kadar air cukup
6. Untuk basis lemak, bilangan asam, bilangan iodium dan
bilangan penyabunan harus jelas.
Penggolongan bahan dasar Suppositoria.
1. Bahan dasar berlemak : Ol. Cacao (lemak
coklat)
2. Bahan dasar yang dapat bercampur atau
larut dalam air : gliserin-gelatin, polietilenglikol
(PEG)
3. Bahan dasar lain : Pembentuk emulsi
A/M.misalnya campuran Tween 61 85 %
dengan gliserin laurat 15 %
SYARAT BASIS YANG IDEAL

a.Melebur pada temperature rectal


b.Tidak toksik, tidak menimbulkan iritasi dan sensitisasi
c.Dapat dicampur dengan berbagai obat
d.Tidak terbentuk metastabil
e.Mudah dilepas dari cetakan
f.Memiliki sifat pembasahan dan emulsifikasi
g.Bilangan airnya tinggi
h.Stabil baik secara fisika ataupun kimia
i.Tidak mempengaruhi efektivitas obat
j.Memberi bentuk yang sesuai untuk memudahkan
pemakaiannya
k.Mempengaruhi pelepasan bahan aktif .
METODE PEMBUATAN SUPPOSITORIA

1. Dengan tangan :
-Hanya dengan bahan dasar Ol.Cacao yang
dapat dikerjakan atau dibuat dengan tangan
untuk skala kecil dan bila bahan obatnya tidak
tahan terhadap pemanasan
- Metode ini kurang cocok untuk iklim panas.
2. Dengan mencetak hasil leburan :
- Cetakan harus dibasahi lebih dahulu dengan
Parafin cair bagi yang memakai bahan dasar
Gliserin-gelatin, tetapi untuk Ol.Cacao dan PEG
tidak dibasahi karena mengkerut pada proses
pendinginan, akan terlepas dari cetakan.
3.Dengan kompresi.
-Metode ini, proses penuangan, pendinginan dan
pelepasan Suppositoria dilakukan dengan mesin
secara otomatis. Kapasitas bisa sampai 3500 -
6000 Suppositoria / jam.
PEMERIKSAAN MUTU SUPPOSITORIA

Setelah dicetak, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :


1. Penetapan kadar zat aktifnya dan disesuaikan dengan
yang tertera pada etiketnya.
2. Test terhadap titik leburnya, terutama jika digunakan
bahan dasar Ol.Cacao
3. Test kerapuhan, untuk menghindari kerapuhan selama
pengangkutan
4. Test waktu hancur, PEG 1000 15 menit, Ol.Cacao dingin
3 menit
5. Test homogenitas.
PENGEMASAN SUPPOSITORIA

1. Dikemas sedemikian rupa sehingga tiap


Suppositoria terpisah, tidak mudah hancur
atau meleleh.
2. Biasanya dimasukkan dalam wadah dari
alumunium foil atau strip plastik sebanyak 6
sampai 12 buah, untuk kemudian dikemas
dalam dus.
3. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik
di tempat sejuk.
CARA MENGGUNAKAN SUPPOSITORIA

Pertama : Cuci tangan anda dengan air mengalir yang


bersih disertai sabun. Saran : gunakan air bersuhu
normal (25 – 27 C) agar tangan anda tidak menjadi
hangat saat membuka obat. Peningkatan suhu dapat
melelehkan sediaan suppositoria.
KEDUA : SEBELUM SUPPOSITORIA DIBUKA DARI
PEMBUNGKUS , PASTIKAN SUPPOSITORIA TERSEBUT
DALAM KEADAAN KERAS UNTUK MEMUDAHKANNYA
MASUK DALAM DUBUR/VAGINAL/URETRA.
Ketiga : Buka dengan hati-hati pembungkus suppositoria
agar tidak merusak/mematahkan suppositoria.
Keempat : Tidak mematahkan suppositoria karena 1
suppositoria adalah 1 dosis obat, jika
dipatahkan maka akan menjadi ½ dosis.
Kelima : Jika diresepkan untuk digunakan ½ dosis maka
sebelum suppositoria dibuka, obat tersebut
dibagi 2 (dua) dengan cara digunting
menggunakan gunting/pisau yang sebelumnya
dibersihkan (lebih baik menggunakan alkohol
untuk membersihkan gunting/pisaunya).
Keenam : Olesi bagian ujung suppositoria menggunakan
lubrikan berbasis air (bisa dibeli di apotek) atau basahi
dengan sedikit air matang.
Ketujuh : Posisikan tubuh anda seperti pada gambar,
posisi sedikit miring ke kiri, kaki kanan dibagian atas
lalu posisikan seperti pada gambar dibawah ini.
Kedelapan : Gunakan tangan kiri untuk membuka mulut
dubur lalu tahan.
Kesembilan : Masukan suppositoria kedalam dubur
dengan posisi bagian ujung suppositoria terlebih
dahulu.Masukan dengan jari telunjuk/jari tengah
tangan kanan sedalam 1 cm (anak-anak) – 5 cm
(dewasa) atau seukuran telunjuk orang dewasa.
Kesepuluh : Diamkan selama beberapa menit (5-10
menit) pada posisi tetap tiduran, agar obat
dapat meleleh dan diserap sempurna oleh
pembuluh darah dan mencegah
suppositoria keluar dari dubur.
Kesebelas : Setelah selesai cuci kembali tangan
anda dan keringkan.

Anda mungkin juga menyukai