Anda di halaman 1dari 37

PERTEMUAN 3 & 4

 Mahasiswa dapat menjelaskan


 dasar-dasar aturan bisnis
 Membangun keunggulan bersaing
 Etika bisnis.
Tiga (3) cara memulai bisnis
yaitu:
 Merintis Usaha Baru (Starting) yaitu membentuk dan
mendirikan usaha baru dengan menggunakan
modal,ide,organisasi,manajemen.
 Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan
membeli perusahaan telah didirikan atau dirintis dan
diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will)
dan organisasi usaha yang sudah ada.
 Kerjasama manajemen (Franchising) yaitu suatu kerja
sama antara entrepreneur (franchisee) dengan
perusahaan besar (Franchisor) dalam mengadakan
persetujuan jual beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha.
Ad1 ada3(Tiga) bentuk Usaha Baru
Yang Dapat Dirintis yakni
 Perusahaan Milik Sendiri (Sole
proprietorship)yaitu bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.

 Persekutuan (partnership yaitu suatu kerja


sama (asosiasi) dua orang atau lebihyang
secara bersama-sama menjalankan usaha
bersama
 Perusahaan berbadan hukum
(corporation)yaitu perusahaan yang didirikan
atas dasar badan hukum dengan modal
saham-saham.
MERINTIS USAHA BARU
 Untuk masuk dunia usaha seseorang harus
berjiwa wirausaha.
 Seorang wirausaha baik sebagai pengelola
dan pemilik usaha (business owner manager)
atau pelaksana Usaha Kecil (small
businessoperator) harus memiliki kecakapan
untuk bekerja,berkemampuan
mengorganisir,kreatif dan lebih menyukai
tantangan.
IDE BISNIS
 Menurut hasil survai oleh Peggy Lambing
(2000:90) :
 43% responden wirausaha menggunakan
sumber ide bisnis dari pengalaman yang
diperoleh ketika bekerja dibeberapa
perusahaan/tempat profesional lainnya.
 15% responden mampu mengoperasikan
perusahaan berdasarkan pengalaman
diperusahaan sebelumnya.
 1-10% mulai usaha untuk memenuhi peluang
pasar.
 46% karena hoby.
2 Pendekatan Utama mencari peluang
pasar.(menurut Lambing)
 Pendekatan “inside-out” (idea generation)
yaitu pendekatan berdasarkan gagasan
sebagai kunci yang menentukan keberhasilan
usaha.Contoh:ketrampilannya
sendiri,kemampuan dan latar belakang yang
dapat menentukan jenis usaha yang akan
dirintis.
 Pendekatan “the out-side in” (“opportunity
recognition” yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa suatu
perusahaan akan berhasil apabila
menciptakan atau merespons kebutuhan
pasar. Contoh:pengamatan lingkungan
(environment scanning)
SUMBER PELUANG BISNIS
 Dari Surat Kabar
 Laporan Periodik tentang perubahan
ekonomi.
 Jurnal perdagangan dan pameran dagang.
 Publikasi pemerintah.
 Informasi lesensi produk yang disediakan
oleh broker,universitas dan korporasi.
KEUNGGULAN DAYA SAING
 Era Pasar Bebas menuntut adanya sumber
daya manusia yang handal,dan
profesionalisme.
 Era saat kini adalah era pengetahuan ,dan
teknologi informasi.
 Sumber daya manusia kampus merupakan
aset bangsa yang harus diberdayakan
jumlahnya mencapai 34% dari jumlah
penduduk Indonesia.
 Semakin meningkatnya pengangguran
terdidik dari kampus setiap tahun.
 Diharapkan jiwa kewirausahaan semakin
memasyarakat diantara para mahasiswa/i
PERSAINGAN INTERNASIONAL
DAN PERDAGANGAN GLOBAL
 Jenis Persaingan ada 2 yi:
 Persaingan Radial yaitu pemuda Indonesia
keluar negeri dan disana bersaing dengan
para pemuda mancanegara.
 Persaingan Sentrifugal yaitu para pemuda kita
bersaing dengan pemuda mancanegara yang
masuk kesini.
ASPEK DAYA SAING GLOBAL
 Forum Ekonomi Dunia/World Economic Forum
(WEF) mengukur keunggulan daya saing suatu
bangsa berdasarkan 8 dimensi yaitu:
 Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri.
 Kemampuan menembus pasar global.
 Kebijaksanaan Ekonomi Pemerintah.
 Keuangan Negara
 Infrastruktur.
 Kualitas Sumber Daya Manusia.
 Penguasaan IPTEK.
 Manajemen.
DAYA SAING “MAHASISWA/I”

 Adalah: kemampuan seorang mahasiswa/I untuk


mencapai kesejahteraan tertinggi dibidang ekonomi
berdasarkan tingkat pendapatan yang mampu
diraihnya”
 Pembagian bidang daya saing terbagi atas:
 Perburuhan ,sektor riil.
 Tenaga Profesional,Teknisi.
 Tenaga Manajerial , Administrasi
 Tenaga Tata Usaha, Klerk
 Tenaga Penjualan , Salesman.
 Penjual Jasa , Pertukangan.
 Pertanian , Perikanan.
 Tenaga Kerja lainnya.
Daya Saing berdasarkan faktor
kesulitan kerja (kemampuan Individu).
 Pertama.
 Bidang yang dikategorikan sangat kompleks
dan membutuhkan tingkat pendidikan lebih
lanjut (D3.S1,S2,S3,LSTA yang memiliki 10
tahun) al:
 Enterpreneur.
 Tenaga profesional dibidang engginering.
 Tenaga profesional dibidang penelitian.
 Tenaga manajerial.
 Tenaga administrasi perusahaan.
 Kedua .
 Bidang yang dikategorikan kompleks dan
memerlukan individu yang telah mempelajari
bagian dari sistem (D2,D1 dan LSTA,STK
dengan pengalaman) al:
 Tenaga Tata Usaha.
 Operator mesin,teknisi
 Tenaga penjualan lapangan.
 Mandor/Supervisi produksi.
 Montir.
 Ketiga.
 Bidang yang tingkat kerumitannya masih
sederhana yang mengutamakan keinginan
untuk berbuat (SLTA,SLTP dan SD) al:
 Buruh Kasar.
 Operator peralatan sederhana.
 Klerk.
 Buruh Tani/Nelayan.
 Pedagang dalam skala kecil.
INDIKATOR PENDIDIKAN
 Data Susenas 1998 bahwa:
 15,73% pemuda tidak
 36,93% pemuda hanya tamat SD
 22,72% pemuda lulusan SLTP
 20,99% pemuda lulus SLTA
 3,64% pemuda lulus akademi/PT
IDENTIFIKASI PERSOALAN DAYA
SAING.
 Adalah :
 Kebijakan Pemerintah
 Tingkat Pendidikan.
 Lapangan produktivitas yang ada.
 Sumber daya alam yang ada.
 Lingkungan yang menunjang.
 Pasar barang-barang produksi.
 Kecerdasan dan Kreatifitas
 Informasi yang diserap.
KENDALA DAN HALANGAN
PENINGKATAN DAYA SAING.
 Sistem Pendidikan yang tidak mengacu pada
produksi.
 Sistem Pendidikan yang tidak mengajarkan
humaniora.
 Sistem Pendidikan yang tidak memiliki sistem
dan output yang merata.
 Industri yang membutuhkan tenaga spesifik.
 Sistem Birokrasi yang berbelt.
 Kemampuan profesional mahasiswa/I yang
belum memadai.
 Sosial budaya masyarakat tidak mendukung
iklim wirausaha.
 Budaya persaingan rendah
 Kebijakan dan anggaran pemerintah tidak
memihak pemberdayaan sumberdaya
manusia.
 UU dan Peraturan.
 Skala prioritas.
 Koordinasi antar instansi.
 Alokasi Anggaran rendah.
 Sarana dan Prasarana kurang memadai.
 Kurangnya stimulus dari pemerintah.
 Ekonomi Global mengancam ekonomi
nasional.
 Ekonomi nasional tidak mengacu pada
potensi daerah.
MASALAH MAHASISWA/I
DALAM PERSAINGAN
PERENOMIAN GLOBAL.
 Belum tersosialisasinya sistem ekonomi global serta tantangan
dan peluang dikalangan mahasiswa/I
 Rendahnya tingkat pendidikan para generasi muda sebagai
bekal awal dalam peran serta dalam era pemgetahuan.
 Belum terbentuknya kompetensi dan penguasaan teknologi
dikalangan mahasiswa/I yang merupakan insan pokok dalam
persaingan pasar bebas.
 Rendahnya penguasaan bahasa dan perangkat komunikasi
global dikalangan pemuda.
 Belum terintegrasinya program pembentukan pelaku bisnis baru
dari kalangan mahasiswa/I kedalam kehidupan ekonomi makro.
KOMPETENSI USAHA.
 Menurut Norman Scarborough bahwa
kompetensi usaha harus dimiliki oleh seorang
wirausaha yaitu:
 Kemampuan teknik yaitu bagaimana
memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
 Kemampuan pemasaran yaitu bagaimana
menemukan pasar dan pelanggan serta harga
yang tepat.
 Kemampuan hubungan yaitu bagaimana cara
mencari,memelihara dan mengembangkan
relasi,komunikasi dan negosiasi.
TAHAPAN MEMULAI BISNIS
BARU
 Diawali dengan adanya ide.
 Mencari sumber dana dan fasilitas
barang,uang,dan orang.
 Sumber dana dari badan keuangan/bank
berupa kredit atau orang bersedia sebagai
penyandang dana.
 Obyek bisnis memiliki pasar
 Memperhatikan peluang pasar sebelum
produk diciptakan.
PENTING DIPERHATIKAN sebagai
Wirausaha baru
 Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki.
 Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang
akan dipilih.
 Tempat usaha yang akan dipilih.
 Organisasi Usaha yang akan digunakan
 Jaminan Usaha yang mungkin diperoleh.
 Lingkungan Usaha yang akan berpengaruh.
BIDANG DAN JENIS USAHA
YANG DIMASUKI.
 Bidang Usaha Pertanian (Agriculture)meliputi
usaha pertanian,kehutanan,perikanan dan
perkebunan.
 Bidang Usaha Pertambangan(Mining)
meliputi usaha galian pasir,galian tanah,batu
dan bata.
 Bidang Usaha Pabrikasi (Manufacturing)
meliputi usaha industri,assemblasi,sintesis.
 Bidang Usaha Konstruksi meliputi usaha
konstruksi bangunan,jembatan,pengairan dan
jalan raya.
 Bidang Usaha Perdagangan (Trade) meliputi
Usaha perdagangan kecil
(retailer),grosir,agen dan ekspor-impor.
 Bidang Usaha Jasa Keuangan(Financial
Service) meliputi usaha
perbankan,asuransi,koperasi.
 Bidang Usaha Jasa Perorangan (Personal
Service) meliputi usaha potong
rambut,loundry,salon,catering.
 Bidang Usaha Jasa-jasa Umum (Public
Service) meliputi usaha
pengangkutan,pergudangan,wartel,distribusi.
 Bidang Usaha Jasa Wisata (Tourism) terbagi
3 kelompok usaha wisata yi:
 Kelompok Usaha Jasa Pariwisata yi:
 Jasa biro perjalanan wisata.
 Jasa agen perjalanan wisata.
 Jasa pramuwisata.
 Jasa konvensi perjalanan intensive dan
pameran.
 Jasa impresariat.
 Jasa konsultan pariwisata.
 Jasa informasi pariwisata.
 Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Wisata yi:
 Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
alam
 Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
budaya.
 Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
minat khusus.
 Usaha Sarana Wisata yi:
 Penyediaan akomodasi
 Penyediaan makanan dan minuman
 Penyediaan angkutan wisata.
 Penyediaan sarana wisata dan sebagainya.
BENTUK PERUSAHAAN YANG
AKAN DIPILIH.
 Perusahaan Perorangan
(soleproprietorship)yaitu suatu perusahaan
yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu
satu orang.
 Persekutuan (Partnership) yaitu suatu
asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau
lebih yang menjadi pemilik bersama dari
suatu perusahaan.
 Perseroan (Corporation)yaitu suatu
perusahaan yang anggotanya terdiri atas
para pemegang saham (pesero/stockholder)
yang mempunyai tanggung jawab terbatas
terhadap utang-utang perusahaan sebesar
modal disetor.
 Firma yaitu suatu persekutuan yang
menjalankan perusahaan dibawah nama
bersama. Bila untung maka keuntungan
dibagi bersama,bila rugi ditanggung bersama.
LOKASI USAHA
 Perimbangkan aspek efisiensi dan
efektivitasnya.
 Lokasi mudah dijangkau dan efisien baik bagi
perusahaan/konsumen.
 Alternatif menentukan lokasi
 Membangun bila ada tempat yang strategis.
 Membeli atau menyewa bila lebih strategis
dan menguntu8ngkan.
 Kerjasama bagi hasil bila memungkinkan.
ORGANISASI INTERN.
 Semakin besar lingkup usaha semakin
kompleks organisasinya.
 Semakin kecil lingkup usaha maka semakin
sederhana organisasinya.
 Lingkup usaha kecil umumnya organisasinya
dikelola sendiri.
 Pengusaha kecil umumnya berperan sebagai
small business owner manager/small
business operator.
UU No:9 tahun 1995 pasal 5.
 Tentang Usaha Kecil.
 Kriteria Usaha Kecil:
 Memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp.200.000.000. tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
 Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal
Rp.1.000.000.000 (satu milyard)

Anda mungkin juga menyukai