Anda di halaman 1dari 45

Jurusan Keperawatan

Poltekkes Palembang

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 1


PENDAHULUAN

 Paling sering dan serius diantara penyakit


neurologik
 Merupakan proporsi epidemik sebagai hasil
kecelakaan jalan raya (traffic accident)
 Kira2 100.000 orang meninggal/thn, &
>700.000 cedera berat dan memerlukan
perawatan di RS 50.000-90.000 mengalami
penurunan intelektual & menghambat
kembalinya pd kehidupan normal
 2/3 berada pd usia <30 thn, dg Laki>wanita

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 2


PENDAHULUAN

 Pada IRD 50% terdeteksi alkohol


 >50% CK berat mempunyai signifikansi
terhadap cedera bagian tubuh lain
 Syok hipovolemia pada CK akibat cedera
bagian tubuh lain
 Risiko utama: kerusakan otak akibat
perdarahan & edema otak  TIK meningkat
 CK meliputi: trauma kulit kepala,
tengkorak, dan otak

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 3


CEDERA KULIT KEPALA

 Kulit kepala akan berdarah bila


cedera dalam, karena banyak
mengandung pembuluh darah
 Irigasi luka u/ mengeluarkan benda
asing & meminimalkan invasi kuman
sebelum laserasi ditutup
 Gunakan prokain SC u/ memudahkan
membersihkan luka

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 4


CEDERA TENGKORAK (fraktur)

 Fraktur tengkorak adalah rusaknya


kontinuitas tulang tengkorak
disebabkan oleh trauma
 Fraktur tengkorak dapat terjadi
dengan atau tanpa kerusakan otak
 Menimbulkan dampak tekanan yang
kuat
 Fraktur tertutup keadaan dura tidak
rusak, & sebaliknya
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 5
MANIFESTASI KLINIS
FRAKTUR TENGKORAK

Gejala yg timbul bergantung pada


jumlah dan distribusi cedera otak
NYERI menetap/setempat, pertanda
adanya fraktur
Fraktur kubah kranial bengkak
sekitar fraktur  sinar-x
u/menegakkan diagnosis

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 6


MANIFESTASI KLINIS
FRAKTUR TENGKORAK

 Fraktur dasar tengkorak, cenderung


melintas sinus paranasal pd tulang frontal
atau lokasi tengah telinga di tulang
temporal sering menimbulkan hemoragi
dari hidung, faring,telinga & darah terlihat
dibawah konjungtiva
 Fraktur dasar tengkorak dicurigai bila CSS
keluar dr hidung & telinga
 Keluarnya CSS adalah masalah
seriusmeningitis
 Tanda Bettle  ekimosis, memar diatas
mastoid

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 7


EVALUASI DIAGNOSTIK

 MRI
 Angiografimenggambarkan hematoma
supratentorial, ekstra/intraserebral 
gambaran lateral & anteroposterior
 CT kepala
 membedakanderajat perubahan jaringan
halus
 aman dlm menggambarkan sifat, lokasi,
& luasnya lesi dlm menyingkap edema,
kontusio, hematoma,hemoragi,infark

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 8


PENATALAKSANAAN

 Fraktur tulang impresi


Tidak perlu operasi, namun ketat
 Fraktur tulang tanpa impresi
Perlu pembedahan
 Fraktur dasar tengkorak
Keadaan serius, dpt mengenai sinus
paranasal/telinga tengah, dpt menyebabkan
kebocoran CSS
Kesan pasti kebocoran CSS adanya TANDA
HALOkombinasi darah yang dikelilingi noda
berwarna kekuning-kuningan tampak pd
linen/balutan kepala
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 9
PENATALAKSANAAN

 Fraktur dasar tengkorak


-Tutup telinga dg kapas steril
- Klien sadar anjurkan tahan
bersin dan menekan hidung
- Tinggikan kepala (30 derajat)
menurunkan TIK &
meningkatkan keluarnya cairan yg
bocor
- Otorea & rinorea menetap perlu operasi

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 10


CEDERA OTAK

 Ketika CK, apakah otak mengalami cedera ?


 Cedera minor dpt menyebabkan cedera otak
 Otak tak dpt menyimpan O2 & glukosa pd
derajat tertentu, sel otak perlu suplai terus
menerus
 Kerusakan otak ,sel2 mati, neuron tidak dpt
mengalami regenerasi akibat suplai berhenti
beberapa menit saja
 Cedera otak terjadi setelah pukulan/CK yg
menimbulkan kontusio,laserasi & hemoragi
otak

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 11


KOMUSIO

 Hilangnyafungsi neurologik sementara


tanpa kerusakan struktur
 Hilangnya kesadaran beberapa detik hingga
beberap menit

 Getran otak sedikit menyebabkan pusing2


& berkunang-kunang
 Jaringan otak pd lobus frontalprilaku
irasional yg aneh
 Lobus temporalamnesia/disorientasi

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 12


KOMUSIO

Tindakan
 observasi sakit kepala, pusing, peka
rangsang & ansietas (sindrome pasca
komusio)
 Dirawat/observasi 1 malam
 Minta keluarga u/mengobservasi :sukar
bangun, sukar bicara, konfusi, sakit kepala
berat, muntah, kelemahan salah satu sisi
tubuh  bawa ke IRD
 Anjurkan klien u/aktivitas normal dg lambat

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 13


KOMUSIO

 Penelitian menunjukkan KOMUSIO


sering ada gangguan & kadang efek
residu mencakup kurang perhatian,
kesulitan memori, gg kebiasaan dlm
bekerja

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 14


KONTUSIO

 Merupakan CK berat otak mengalami


memar dg kemungkinan adanya daerah
hemoragi
 Klien tidak sadarkan diri
 Gejala khas: terbaring kehilangan gerakan,
nadi lemah,pernapasan dangkal,kulit dingin
& pucat, sering BAB/BAK tanpa disadari, TD
& suhu subnormal (sama dg syok), klien
bisa dibangunkan tapi kembali tidak sadar

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 15


KONTUSIO

 Cedra luas, umumnya fungsi motorik


abnormal, gerakan mata abnormal,
TIK meningkat prognosis buruk
 Beberapa klien dpt pulih & melewati
tahap peka rangsang pasien sadar
tetapi mudah terganggu o/ stimulasi,
suara, cahaya & menjadi hiperktif
sewaktu berangsur2 TNSP & fungsi
tubuh kembali normal

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 16


HEMORAGI INTRAKRANIAL

 Hematoma (pengumpulan darah) dalam


kubah kranial adalah akibat paling serius
dari CK.
 Hematoma: epidural,
subdural/intraserebraldistrorsi otak,
herniasi & TIK 
 Tanda & gejala iskemis serebral akibat
kompresi o/ hematoma tergantung pada
lokasi& kecepatan
 Hematoma kecil & cepat > patal dr masif &
lambat adaptasi serebral
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 17
HEMATOMA EPIDURAL

 Setelah CK darah berkumpul di epidural


(antara tengkorak dan duramater  arteri
meningeal tengah putus atau rusak
(laserai)
 Manifestasi : kehilangan kesadaran
sebentar diikuti dg pemulihan perlahan
kompensasi dg absorbsi CSS &  vol
intravaskuler TIK normal
 Kompensasi tidak berhasil klien menurun
dg cepat
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 18
HEMATOMA EPIDURAL

PENATALAKSANAAN
 Pertimbangkan sebagai keadaan
darurat ekstrim deficit
neurologik/apnea dlm beberapa menit

Buat lobang mll tengkorak,


angkat bekuan & kontrol
titik perdarahan

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 19


HEMATOMA SUBDURAL

 Adalah pengumpulan darah diantara


dura & dasar otak
 Paling sering akibat trauma, pd vena
disebakan putusnya pembuluh darah
kecil yn menjembatani ruang
subdural

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 20


HEMATOMA SUBDURAL

AKUT SUBAKUT KRONIK

-CK Mayor -Akibat kontusi -CK minor,


(kontusio, berat & gagal sering pd lansia
laserasi) sadar setelah (atropi otak)
-Manisfestasi = CK -Waktu antara
H.epidural -Kematian awitan & gejala
-TD , N tinggi akibat lama(bulanan)
lambat, P cepat kerusakan otak -Mungkin
-Kraniotomi dianggap sbg
kontrol TIK stroke
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 21
PENDEKATAN UMUM TERHADAP
CEDERA KEPALA

 Sakit kepala  Gg lihat&dengar


 Gangguan  Disfungsi sensori
kesadaran  Kejang otot
 Konfusi  Vertigo
 Abnormalitas pupil  Kejang
 Tiba2 defisit  Bila syok
neurologik hipovolemiada
 Perubahan TV cedera multisistem
 Gg pergerakan
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 22
PENDEKATAN UMUM TERHADAP
CEDERA KEPALA

 Pemeriksaan neurologik & fisik awal


 data dasar
 CT Scan pencitraan neuro primer &
evaluasi cedera jaringan lunak

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 23


PENDEKATAN UMUM TERHADAP
CEDERA KEPALA

 Dari tempat kecelakaan, klien dipindahkan


dg papan dg kepala & leher dipertahankan
sejajar
 Traksi ringan harus dipertahankan pd
kepala
 Kolar servikal dipasang & dipertahankan
sampai sinar-x medula servikal didapat &
dikatahui tidak ada ceder medula spinalis
servikal
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 24
Terapi -Stabilisasi CV & fungsi
diarahkan pernapasan  perfusi
u/mempertah serebral adekuat
ankan -Hemoragi terkontrol
homeostasis -Hipovolemi diperbaiki
otak & -Nilai gas darah
mencegah dipertahankan pada nilai
kerusakan yang diharapkan
otak
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 25
 TINDAKAN TERHADAP  TIK

•Oksigenasi adekuat
•Pemberian manitol
Hiperventilasi
yg mengurangi Penggunaan steroid

edema serebral dg Elevasi kepala TT


& kemungkinan operasi
dehidrasi osmotik

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 26


 TINDAKAN PENDUKUNG LAIN

# Pencegahan kejang
# Pemeliharaan cairan, elektrolit & keseimbangan nutrisi
# Ventilasi mekanik bila perlu
# Antikonvulsan  krn umumnya kejang setelah CK menyebabkan
kerusakan otak sekunder akibat hipoksia
# Agitasi (terangsang) Klorpromazin bisa diberikan u/
menenangkan tanpa menurunkan tingkat kesadaran
# NGT bila motilitas lambung menurun

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 27


 Kapan cedera terjadi
 Apa penyebab cedera ? Peluru
kecepatan tinggi ? Objek yng
membentuk kepala ? Jatuh ?
 Dari mana arah & kekuatan pukulan
 Apakah ada kehilangan kesadaran?
Dapatkan klien dibangunkan ?
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 28
TINGKAT KESADARAN
 GCS
 Respon pembukaan mata
 Respon verbal
 Respon motorik

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 29


PEMANTAUAN TANDA VITAL
 TTV dipantau pd interval sering
 Tanda  TIK : nadi lambat, sistol 
 Pd kompresi otak  : nadi & napas , TD

 Suhu  : metab  & indikasi kerusakan
batang otak (prognosis buruk)
pertahankan suhu <38o
 Takikardi&hipotensi arteri indikasi
perdarahn terjadi pd tempat lai

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 30


FUNGSI MOTORIK
 Bila respon spontan tidak ada respon
stimulus nyeri “Negatif”  prognosis
buruk
 Kemampuan bicara indikasi fungsi
otak yg tinggi
 Pembukaan mata spontan dievaluasi
 Ukuran & kualitas pupil thp cahaya :
Dilatasi unilateral & respon yg buruk 
hematom menekan N.III karena
pergeseran otak; ke-2 pupil
kaku&dilatasi prognosis buruk
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 31
KOMPLIKASI
 Edema serebral & herniasi: edema
penyebab TIK, puncak edema
kira2 72 jam. Perubahan posisi
kebawah/lateral otak (herniasi)
iskemia, infak, keruskan otak
irreversibel & kematian

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 32


KOMPLIKASI
 Defisit neurologik & Psikologik : paralisi
saraf fokal “anosmia” tidak dapat
mencium bau, abnormal gerakan mata,
afasia, defek memori, kejang
postraumatik/epilepsi. Sisa penurunan
psikologis spt melawan,emosi labil,
“tidak punya malu”, agresif, kurang
wawasan terhadap respon emosi
 Komplikasi lain : infeksi sistemik
(pneumonia, ISK, septikemia), infeksi
bedah (osteomilitis,meningitis

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 33


DIAGNOSIS KEPERAWATAN
 Bersihan jalan napas & ventilasi tidak
efektif bd hipoksia
 Kekurangn vol cairan bd gg kesadaran &
disfungsi hormonal
 Perubahan nutrisi kurang dr kebutuhan
tubuh db perubahan metab, pembatasan
cairan & asupan yg tidak adekuat
 Risiko terhadap kecelakaan (diri
sendiri&orla) b.d disorientasi, gelisah&
kerusakan otak

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 34


DIAGNOSIS KEPERAWATAN (lanjutan)
 Perubahan proses pikir
(komunikasi,ingatan,proses informasi)
b.d cedera otak
 Koping keluarga tidak efektif b.d klien
tidak responsif,hasil tidak jelas,
pemulihan lama, defisit emosi, sisa
kemampuan
 Kurang pengetahuan tentang proses
regabilitasi

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 35


INTERVENSI & IMPLEMENTASI
 Mempertahankan jalan napas
 Memantau keseimbangan cairan &
elektrolit
 Memberi nutrisi adekuat
 Mencegah cedera
 Memperbaiki fungsi kognitif
 Mendukung koping keluarga
 Pendidikan klien & keluarga,dan
pertimbangan perawatan di rumah
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 36
 Kepala TT 30o  memudahkan pengeluaran
eksresi dr mulut  TIK menurun
 Prosedur pengisapan efektif (suction)
batuk & mengejan TIK meningkat
 Melindungi terhadap aspirasi & insufiensi
paru2
 Memantau gas darah arteri adekutnya
ventilasi
 Memantau klien pd ventilasi mekanik

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 37


 Kerusakan otak  disfungsi hormonal &
metabolik pantau elektrolit terutama yg
mendapat diuretik osmotik shg sekresi
Antidiuretik tidak seseuai  Diabetes
insipidus
 Pantau serial elektrolit, terutama Na
letargi,konfusi  retensi Na
 Fungsi endokrin pantau elektrolit,glukosa
serum & intake dan ouput
 Uji urin terhadap kandungan aseton
 Catat BB/hari

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 38


 CK Berikan
menyebabkan makanan segera
perubahan melalui NGT
metabolisme yg setelah keadaan
meningkatkan klien stabil &
konsumsi kalori pengeluaran dr
& eksresi hidung tidak ada
nitrogen lagi (rinorea
 Terapi steroid serebrospinal)
meningkatkan Perhatian : Elevasi TT & aspirasi sblm
katabolisme memberi makanan mencegah
distensi,regurgitasi & aspirasi
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 39
 Kaji klien u/ menjamin napas adekuat, periksa
balutan & gips unutk adanaya konstriksi
 Pagar TT/membungkus tangan dg sarung
menghindari restrain “meningkatkan TIK”
 Hindari opiod u/ mengontrol gelisah menekan pusat
napas, konstriksi pupil & tingkat respon klien
 Menggunakan TT lantai (matras yg dikelilingi matras
shg klien bebas bergerak
 & meningkatkan keamanan klien
 Minimalkan rangsang lingkunganruang tenang,
batasi pengunjung,bicara lembut, orientasikan
terutama tindakan yang akan dilakukan

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 40


 Memberikan cahaya yg adekuat untuk
mencegah halusinasi penglihatan
 Jangan mengganggu siklus tidur –
bangun klien sesuai siklus
 Lumasi kulit dg minyak atau
pelembab  mencegah iritasi karena
gesekan terhadap linen
 Jika inkontinensia gunakan kantung
kateter eksternal
Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 41
Gangguan kognitif meliputi
penurunan memori,
penurunan untuk fokus dan
Konseling &
perhatian mudah berlaih,
penurunan kemampuan Dan aktivitas
u/memberi informasi, rehabilitasi
keterlambatan berpikir, kognitis
merasakan,membaca,
menulis 25-30%

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 42


 Apa yg telah hilang ?
 Apa yg paling sulit dr koping u/ situasi ini /
 Berikan informasi akurat & info yg jujur
 Dukung klg u/menentukan tujuan bersama
 Konseling keluarga
 Dukungan kelompok u/memberikan forum
saling berbagi persoalan

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 43


 Rehabilitasi saat cedera & di rumah
 Bantu klien terus melaksanakn
program rehabilitasi hingga > 3 tahun
 Karena kejang postrauma 
antikonvulsan 1-2 tahun setelah
cedera efek samping obat

Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 44


Askep Gadar Lukman,S.Kep.,Ns.,M.M.,M.Kep 45

Anda mungkin juga menyukai