1:
Pendahu
luan
Daftar
isi
Faktor
Keamana
n
Pendahuluan
Desain elemen mesin merupakan sebuah rancangan
yang mempelajari bagian atau elemen mesin dilihat
dari sisi bentuk, cara kerja, cara perancangan dan
perperhitungan kekuatan dari komponen tersebut.
Pembebanan
Beban merupakan muatan yang diterima oleh
suatu struktur/ konstruksi/ komponen yang
harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga
struktur/ konstruksi/ komponen tersebut
aman.
1. Jenis Beban
Jenis beban yang diterima oleh elemen mesin sangat
beragam, dan biasanya merupakan gabungan dari beban
dirinya sendiri dan beban yang berasal dari luar.
a. Beban berdasarkan sifatnya
1. Beban konstan (steady load)
2. Beban tidak konstan (unsteady load)
3. Beban kejut (shock load)
4. Beban tumbukan (impact)
b. Beban berdasarkan cara kerja
1. Gaya aksial (Fa) = gaya tarik dan gaya tekan
2. Gaya radial (Fr)
3. Gaya geser (Fs)
4. Torsi (momen puntir) T
5. Momen lentur (M)
Tegangan
Tegangan (stress) secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai gaya persatuan luas penampang.
Hukum Hooke
“Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas maka
pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya
tariknya.”
Macam-macam tegangan , yaitu :
a. Tegangan tekan
b. Tegangan tarik (σt)
c. Tegangan geser (τs)
d. Tegangan bengkok
e. Tegangan puntir
Tegangan Tekan
Tegangan Tarik
Tegangan Geser
Tegangan Lengkung
Tegangan Puntir
Berdasarkan pengertiannya, tegangan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
𝐹
σ= (N/mm2)
𝐴
Keterangan :
F : gaya (N)
A : luas penampang (mm2)
Regangan
Regangan (strain) merupakan pertambahan panjang
suatu struktur atau batang akibat pembebanan.
ε=
Keterangan :
ε : Regangan
ΔL : Pertambahan panjang (mm)
L : Panjang mula-mula (mm)
Diagram Tegangan Regangan
Keterangan :
A : Batas proposional
B : Batas elastis
C : Titik mulur
D : σy : tegangan luluh
E : σu : tegangan tarik maksimum
F : Putus
Dari diagram tegangan regangan terdapat tiga
daerah kerja, yaitu :
Daerah elastis merupakan daerah yang digunakan
dalam desain konstruksi mesin.
Daerah plastis merupakan daerah yang digunakan
untuk proses pembentukan material.
Daerah maksimum merupakan daerah yang
digunakan dalam proses pemotongan material.
Modulus Elastisitas
Perbandingan antara tegangan dan regangan benda disebut.
E=
τu =
F = τu . A = 35 000 x 9,426
= 329 910 N
= 330 kN
2. Sebuah batang dengan panjang 100 cm dengan profil segi empat ukuran 2
cm x 2 cm diberi gaya tarik sebesar 1000 kg. Jika modulus elastisitas bahan
2 x 106 kg/cm2. Hitung pertambahan panjang yang terjadi.
Jawab :
L = 100 cm
A = 2 x 2 = 4 cm2
F = 1000 kg = 10 000 N
E = 2 x 106 kg/cm2 = 2 x 107 N/cm2
Pertambahan panjang :
δ = F.L / A.E = 10.000 x 100 / 4 x 2
= 0,0125 cm
Sistem Sambungan
Sistem sambungan adalah cara atau metode
penyambungan antara kompenen yang akan disambung
dengan kompenen lain
sistem sambungan terbagi atas:
a. Sistem sambugan tidak tetap
Yaitu sambungan yang dapat dibongkar pasang tanpa
harus merusak sambungan. Contohnya baut- mur, spline,
dan pasak
b. Sistem sambugan tetap
Yaitu sambungan yang tidak dapat dibongkar pasang
kecuali harus merusak sambungan. Contohnya sistem
sambungan paku keling, las, dan susut tekan
a. Sistem Sambungan Paku Keling
Paku keling digunakan untuk sambungan tidak tetap
antara 2 plat atau lebih, misalnya pada tangki dan boiler . Paku
keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk
menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan
kekuatan yang besar.
Sambungan paku keling sangat kuat dan tidak dapat
dilepas dan jika dilepas maka akan terjadi kerusakan pada
sambungan tersebut, karena sifat permanennya, sambungan
paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari
kerusakan/patah.
Pemakaian paku keling ini digunakan untuk:
a. Sambungan kuat dan rapat,pada konstruksi
hollef (boiler tangki dan pipa-pipa tekanan
tinggi).
Keuntungan
Dapat menyerap getaran
Dapat menyambung bahan yang berbeda
Dapat menyambung bahan yang tipis
Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat
Pemeriksaannya lebih mudah
Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala
dari paku keling tersebut.
Kerugian
Kekuatan bahan berkurang dengan adanya lubang
Konstruksi relative lebih mahal
Terjadi pemusatan tegangan
Contoh Soal
1. Hitung efisiensi sambungan paku keling jenis single riveted lap joint pada
plat dengan tebal 6 mm dengan diameter lubang / diameter paku keling 2
cm dan picth 5 cm dengan asumsi :
⎯σt = 1200 kg/cm2 (bahan plat)
⎯τ = 900 kg/cm2 (bahan paku keling)
⎯σC = 1800 kg/cm2 (bahan paku keling)
Jawab :
t = 6 mm = 0,6 cm
d = 2 cm
⎯σt = 1200 kg/cm2 = 12 000 N/cm2 (bahan plat)
⎯τ = 900 kg/cm2 = 9 000 N/cm2 (bahan paku keling)
⎯σC = 1800 kg/cm2 = 18 000 N/cm2 (bahan paku keling)